Jumat, 27 April 2018

Schipphol Airport Selayang Pandang

Schipphol International Airport Amsterdam
Lokasi Haarlemmermeer

Entah sudah yang ke berapa kali saya menginjakkan kaki di Schipphol International Airport, Amsterdam ini. Kali ini saya hanya transit beberapa jam saja menunggu pesawat lanjutan ke Kuwait. Pemandangan di terminal keberangkatan masih sama saja seperti saat terakhir kali saya mampir ke bandara ini. Cukup ramai tapi tidak seramai Dubai karena memang Schipphol ini peringkatnya no 11, jauh dibawah Dubai yang menduduki peringkat 3 dunia sebagai The Busiest Airport In The World 2017. Baca link ini : List Of The Busiest Airport In The World

Ada Tempat Selonjor Buat Duduk Duduk
Sambil Internetan Gratis
Untuk Print Ticket, Check in maupun drop baggage di bandara ini bikin bingung kalau baru pertama kali karena semuanya harus dilakukan sendiri seperti yang pernah saya alami sebelumnya. Mulai cetak tiket pakai mesin, ngangkat koper sendiri, memasukkan koper ke mesin juga harus dilakukan sendiri. Bahkan check in juga harus ribet sendiri. Baca : Wong Ndeso Di Schipphol Airport.

Duty Free Jualan Utamanya Cuma Keju
Keju Belanda Beratnya Minta Ampun

Tempat favorit saya kalau lagi transit di Schipphol adalah duduk duduk 'klesetan' internetan gratis sambil nonton orang lalu lalang seperti terlihat pada photo diatas. Macam macam orang dari berbagai macam negara melintas didepan saya dengan berbagai macam warna kulit dan cara berpakaian. Ada yang wajahnya masih segar dan ceria tapi lebih banyak lagi yang terlihat ngantuk dan kumel. Yang tanpa ekspresi seperti zombie juga ada. Pakaiannya kusut tanpa senyum dan kelihatan seperti belum mandi seminggu. Entah orang tersebut baru turun dari pesawat negara mana dan mau melanjutkan lagi ke negara mana.

Keju Belanda Memang Bagus Untuk Dipandang
Kalau Dibeli Untuk Oleh Oleh, Berat Brooo

Dibandingkan dengan bandara bandara di Indonesia, saya bisa merasakan bahwa bandara Schipphol ini kurang bervariasi dalam hal 'Oleh Oleh' yang dijual di Duty Freenya. Coba bandingkan dengan Adi Sucipto Airport Yogya. Di bandara kecil ini oleh olehnya bisa bermacam macam mulai dari Bakpia, Geplak, Rengginang sampai Gudeg. Pindah ke Ahmad Yani Airport Semarang beda lagi oleh olehnya menjadi Wingko, Lumpia, Bandeng Presto.

Keju Belanda Jenis Dan Namanya Macam Macam
Edam Cheese, Brie dll

Di Schipphol Airport oleh olehnya cuma satu saja yaitu Keju. Benar benar mboseni, miskin kuliner dan warganya kurang kreatifitas dalam hal berwirausaha. Lalu apa saja yang bisa disaksikan di bandara ini ?. Jawabnya 'Nggak Ada'. Apa yang sering anda saksikan didalam Mall di tanah air semuanya juga ada di Schiphol.

Keju Rasa Kelapa - Inilah Inovasi Terbaru Belanda
Cuma Bagus Bentuk Dan Kemasannya Saja

Jadi, Nggak perlu anda harus ke Schipphol kalau tujuannya hanya untuk cari 'Oleh Oleh'. Oleh oleh khas 'Keju Belanda' jenis apapun semuanya banyak dijual di Indonesia. Percayalah, Duty Free di Schipphol dan bahkan di bandara apapun diseluruh dunia, nggak ada satupun yang menjual Oleh Oleh selengkap bandara di Indonesia.

Macam Macam Bangsa Ada Di Schipphol
Oleh Oleh Yang Dibeli Cuma Keju
Seandainya Ke Indonesia, Pasti Beli Rengginang

Mboseni, Semua Orang Cuma Mondar Mandir
Karena Nggak Ada Penjual Bakpia, Rengginang Atau Gethuk
Banyak Yang Mondar Mandir Doang
Coba Seandainya Ada Toko Oleh Oleh
Yang Selengkap Indonesia
Di Schipphol Adanya Toko Roti Doang
Bandara Di Indonesia Lebih Lengkap, Ada Toko Roti
Soto, Rawon, Bakso Dan Teh Botol - Mana Ada Di Schipphol
Barang Barang Yang Dijual Cuma Mainan
Dari China, Coba Seandainya Jual Juga
Peuyeum, Tahu Isi Dll
Ada Juga Yang Jual Tulip Plastik
Tulip Beneran Hanya Ada Bulan April-May
Penumpang Transit Banyak Yang Ngantuk
Gimana Nggak Ngantuk, Oleh Oleh Kuliner  Aja Nggak Ada
Mau Beli Cosmetic, Mobile Phone Sampai
Barang Barang Branded Mahal Ada Tapi Kan Perlu Makan Juga

Selasa, 17 April 2018

Giraffe Center Nairobi Kenya

Rotschild Giraffe
Lidahnya Panjang Dan Mulutnya Bau

Namanya Giraffe Centre. Lokasinya di Lang'ata, sekitar 5 Km dari pusat kota Nairobi, Kenya. Mulai didirikan tahun 1979 untuk melindungi habitat jerapah jenis Rotschild Giraffe yang keberadaannya mulai langka di Afrika Timur. Pengunjungnya selain turis, kebanyakan adalah rombongan anak anak sekolah beserta gurunya karena memang pada awalnya tempat ini didirikan untuk tujuan pendidikan bagi murid murid sekolah disekitarnya. Pendirinya adalah Jock Leslie Melville, cucu dari bangsawan Stottish.


Panggung Tinggi Untuk Memberi
Makan Jerapah

Pada awal mulanya, si Melville dan istrinya Betty menemukan 2 ekor bayi jerapah didekat rumahnya di Lang'ata yang sekarang ini jadi pusat Giraffe Center. Dari 2 ekor bayi jerapah tersebut kemudian tercetuslah ide untuk mengembang biakkan jerapah dan hasilnya sangat sukses sekali dan berhasil melepaskan anak anak asuhnya ke Kenyan National Park dan menginisiasi tempat pengembang biakan jerapah di lokasi lain.

Tiket Masuk Untuk Turis KES 1000
Penduduk Lokal Cukup Bayar KES 250

Tahun 1983 baru dijadikan obyek wisata resmi dengan atraksi utama 'Memberi Makan Jerapah'. Ternyata binatang segede itu makanannya 'pallet' seperti makanan ikan. Lidah jerapah ternyata panjang sekali dan bisa digunakan untuk merebut pallet dari genggaman tangan pengunjung. 

Takut Takut Dikit Saat Memberi Makan
Lidahnya Kasar, Panjang Dan Napasnya Bau

Ada juga atraksi lain yang lebih ilmiah di auditorium. Topik yang dibicarakan tentang jenis jenis jerapah yang hidup di Afrika dan bagaimana cara mengenalinya. Ternyata bulu kotak kotak coklat pada jerapah itu berbeda beda menandakan jenisnya. Ada yang segi empat di bagian leher, segi enam di kaki belakang dan ada juga yang seluruh badannya segi empat, enam atau tidak beraturan. Susah saya menghapal nama nama jenis jerapah, secara sepintas semuanya sama.

Ada Petugas Yang Menjaga Dan Mengawasi
Tingkah Polah Pengunjung Dan Jerapah

Lebih susah sekali mengingat nama anak anak Kenya yang sedang wisata ditempat ini bersama guru gurunya. Saya suruh berbaris dan lewat didepan saya berkali kali tetap aja lupa nama namanya. Wajahnya sepintas hampir sama semua dan namanya sangat susah diucapkan. Meskipun nama depannya western tetapi nama belakangnya sangat khas Afrika seperti  Nelson Kugale, Robert Uruyu, David Onyango dan saya harus memanggil anak anak tersebut dengan nama belakangnya.

Jinak Dan Asli Afrika

Jerapah Bisa Mengingat Pengunjung
Bersuara Memanggil Kalau Lewat Lagi Didepannya

Makanan Jerapah Ternyata Seperti Pallet
Makanan Ikan

Nonton Penjelasan Jenis Jenis Jerapah Afrika

Petugas Yang Menjelaskan Lucu
Bisa Menirukan Berbagai Macam Suara Jerapah

Anak Anak Sekolah Sedang
Wisata Pengenalan Kekayaan Alam Kenya

Giraffe Center Isinya Anak Sekolah
Pengenalan Binatang Sejak Dini

Wajah Dihiasi Berbagai Macam Binatang
Sebagai Pertanda Kecintaannya Terhadap Binatang

Anak Anak Kenya
Seragam Sekolahnya Bagus Bagus

Baris Berbaris Masuk Ke Area Jerapah

Baca :

Minggu, 15 April 2018

Alshaya Dan The Avenues Mall

The Forum
Avenue Mall Kuwait
Namanya The Avenues Kuwait, sama persis namanya dengan The Avenues Bahrain karena memang dua mall raksasa ini masih satu group. Kuwait based Mabanee Company tercatat sebagai pemilik The Avenues Kuwait sedangkan The Avenues Bahrain pemiliknya King Faisal Corniche Development Company Bahrain bekerja sama dengan Mabanee Company Kuwait

Semua Toko Retail, Restaurant Dan Hotel
Dioperasikan Oleh Alshaya Co

Lain pemilik gedung lain pula dengan retailer yang mengisi dan mengoperasikan Mall tersebut. Hampir semua toko retail, restaurant dan hotel dikedua mall tersebut dioperasikan oleh perusahaan Kuwait bernama M.H Alshaya Co. Jadi nggak bisa disalahkan kalau banyak orang yang keliru menganggap The Avenues adalah milik keluarga Alshaya meskipun sebenarnya ada keterkaitannya juga.

The Avenues Kuwait
Mall Terpanjang - Satu Putaran Bisa 5 Km

Banyak sekali orang Indonesia yang bekerja di Alshaya, ada yang di hotel hotelnya, divisi otomotifnya, restaurantnya, toko retailnya, di bagian logistic, pergudangan dan administratif di kantor utama. Entah berapa jumlah orang Indonesianya saya kurang begitu tahu tapi yang jelas cukup banyak karena memang Alshaya adalah perusahaan Multinational besar di Kuwait yang tidak hanya beroperasi di Timur Tengah tetapi juga di Afrika Utara, Russia, Turkey dan Europe.

The Avenues Mall Kuwait Ini Enak Untuk Jogging
Adem Di Musim Panas

Pingin tahu retail apa saja yang dibawah management Alshaya dan beroperasi di Timteng sampai Russia dan Eropa ?.  Perusahaan ini sudah sangat tua dan mulai berdagang retail sejak 1890. Tahun 1965 perusahaan ini mulai mengoperasikan hotel, diantaranya berturut turut Sheraton Hotel Kuwait City, Sheraton Hotel Beirut, Sheraton Hotel North America dan Oberoi Hotel Madinah.


Ada Cinema Juga

Mulai tahun 1983 mulai bergerak dan memegang franchise dari berbagai macam perusahaan dari UK dan belahan dunia lain. Contohnya Mothercare, Starbuck, Asha’s, Dean & Deluca, Le Pain Quotidien, Pizza ExpressPinkberryP. F. Chang'sShake Shack, Potbelly, IHOPThe Cheesecake FactoryTexas Roadhouse, Katsuya dan toko sepatu Milano pada tahun 1994.

Avenues Mall Tahap 4 Baru Dibuka
2 Minggu Lalu

Tahun 2000an berkembang lebih pesat lagi dan mengoperasikan toko pakaian Topshop Turkey (2002), Mothercare Russia (2005), H&M, Dean and Deluca (2008), ExpressP.F. Chang's,  Pinkberry dan Payless ShoeSource (semua 2009). Tahun 2010 tambah banyak lagi yang dikuasai seperti  American Eagle Outfitters, Pottery Barn dan Pottery Barn Kids. Ada juga restaurant  Texas Roadhouse, toko pakaian dalam wanita Victoria's Secret. Nambah lagi terus Harvey Nichols, Jack Wills, COS, Teavana, Garrett Popcorn Shops, West Elm and Williams Sonoma.


Konsep Avenue Malls Ini Memindahkan
Kota Kedalam Gedung

Tahun 2013an keatas masih nambah Sprinkles Cupcakes, Veranda, Muji, Katsuya, Raising Cane's. Yang terbaru tahun 2017  Bouchon Bakery, Charlotte Tilbury, NYX Cosmetics, 400 Gradi dan &Seasons. Hotelnya juga nambah Four Season. Belum semuanya bisa saya tuliskan disini, yang jelas semuanya ada di The Avenue Mall Kuwait dan Bahrain. Diluar kedua Mall besar tersebut ada nggak ?. Jelas ada dan banyak di Kuwait dan diseluruh Timur Tengah. Semuanya Alshaya group.

Ada Hall Untuk Concert Music

Design Toko, Jalan Dan Gang Ada
Yang Dibuat Sama Persis Dengan Champ Elysse Paris


Putar Putar Di Avenue Mall Serasa
Jalan Jalan Di Paris Dan London

Ada Juga Jalan Dan Toko Yang Designnya Sangat Mirip
Dengan Jalanan Di London

Jalan Ini Namanya Electra
Lantainya Berpendar

Coba Perhatikan Toko Dan Bentuk Bangunannya
 Ini Di UK atau Di Kuwait

Rasanya Saya Pernah Jalan Dan Melihat Bangunan Seperti Ini
Di Kota London