Sabtu, 09 Agustus 2008

Iklan Dan Promosi


Iklan dan promosi konvensional melalui koran, TV dan spanduk atau baliho di jalan jalan tidak berbeda dengan tata cara di Indonesia. Ada yang megah dan menarik tetapi ada juga yang asal tempel dan merusak pemandangan. Kalau di Jakarta kebanyakan adalah iklan bikin sumur, badut dan srvice TV, tetapi iklan asal tempel di Kuwait kebanyakan adalah iklan apartment kosong, iklan mencari orang yang mau sharing apartment dan iklan kursus computer.





Yang menarik, hampir semua rumah makan, bakala (kios kelontong), gedung bioskop dan rumah sakit 
mempromosikan dagangannya dengan brosur dan diedarkan door to door langsung ke setiap apartment. Tidak tanggung tanggung, brosur dicetak dengan kertas lux mengkilap dan kalau di Indonesia kios kecil berpromosi seperti ini barangkali sebentar saja sudah tutup bangkrut.





Sayangnya, semua brosur selalu saja tidak ada sentuhan seni sama sekali. Contohnya rumah makan, semua menu makan diphoto dan ditata urut tanpa ada seni sama sekali. Lihat gambar disamping. Yang aneh lagi adalah bakala (toko kelontong), seandainya dagangannya terdiri dari 100 macam pecah belah, maka keseratus barang tersebut dijejer jejer dan diphoto. Cepat dan praktis tetapi sangat tidak enak untuk dilihat. Tampaknya Kuwait perlu mendatangkan designer dari Indonesia banyak banyak.



Yang sampai saat ini saya tidak bisa mengerti adalah dokter. Dokter adalah profesional yang di Indonesia cukup disegani dan dihormati, tetapi kalau di Kuwait dokter tidak ada bedanya dengan toko kelontong,penjual mobil bekas dan badut. Dokter harus aktif promosi kalau pingin bisa survive di Kuwait. Harus pasang iklan dan bikin brosur sendiri banyak banyak untuk dibagikan ke apartement apartment. Semua keahlian, pengalaman dan biography dituliskan lengkap. Dan di Kuwait, banyak sekali dokter yang praktek di apartment menjadi satu dengan rumah tempat tinggalnya. Untung saja Petroleum Engineer nggak perlu mengiklankan diri seperti dokter di Kuwait. Petroleum Engineer punya kantor bagus dan tidak praktek di rumah dan tidak ada pasien yang bisa melihat keluarga mondar mandir didalam rumah. Jadi, disini Petroleum Engineer masih menang pamor daripada dokter.