Kamis, 26 Oktober 2017

Belajar Astronomi Di Jantar Mantar Jaipur

Pintu Masuk Ke Jantar Mantar Jaipur
Ternyata Salah Satu Dari UNESCO World Heritage
Hebattttt !!!, saya baru tahu ternyata orang India sudah mengenal dan mempelajari ilmu perbintangan (Astronomy) sejak jaman baheula. Bangunan atau monumen kuno peninggalan jaman baheula tersebut tersebar di 5 tempat yang terpisah cukup jauh dan diberi nama Jantar Mantar. Yang terbesar adalah Jantar Mantar Jaipur, kemudian ada juga di New Delhi, Ujjain, Mathura dan Varanashi. Semuanya masuk dalam cagar budaya yang dilindungi dari UNESCO World Heritage Site.


Ada Tour Guide Yang Menjelaskan Astronomy
Keren Juga Bisa Belajar Astronomy Singkat

Bangunan Observatory antik ini dibangun oleh Maharaja Jai Singh II dari Jaipur dan selesai dibangun dan beroperasi tahun 1724 sampai 1735. Ada 19 monumen didalam masing masing taman Jantar Mantar. Nama masing masing monumen tersebut diantaranya Samrat Yantra, Jai Prakash, Ram Yantra, Niyati Cakra dan lain lain. Setiap monumen punya bentuk yang berbeda dan digunakan untuk berbagai macam perhitungan astronomy.


Tempatnya Cukup Luas Cocok Buat
Photo Photoan

Jelas sekali tujuan dibangunnya monumen monumen unik ini untuk tujuan ilmiah jaman itu. Diantaranya untuk menentukan pergerakan bulan, matahari dan planet planet karena terlihat dari banyaknya tabel tabel astronomy yang tertempel di dinding. Ada juga garis melintang, membujur menggambarkan coordinate system, horizon-zenith local system, equatorial system, ecliptic system dan entah apa lagi. Saya sudah lupa istilah istilah geografi  yang pernah saya pelajari saat  SMP/SMA dulu.

Namanya Jai Prakash Yantra - Ada Dua Buah
 Perlu Tour Guide Untuk Bisa
Membaca Kode Kode Astronomy Rumit Seperti Ini
Nggak perlu saya jelaskan bagaimana cara membaca bayangan sinar matahari di masing masing Yantra yang ada di Jantar Mantar Jaipur melalui blog ini. Saya hanya ingat 5 menit saja saat Tour Guide Jantar Mantar mendampingi dan menjelaskan secara detail saat itu saja. Hari berikutnya sudah lupa, langsung 'blank' semua tanpa sisa sedikitpun di kepala. Selamat menikmati photo photo dibawah ini saja.


Ramalan Pergerakan Bumi, Matahari Dan Planet
Kuno Seperti Ini Katanya Masih Dipakai Sampai Sekarang
Catatan : Sebagai orang Jawa sebenarnya saya juga mengagumi warisan leluhur yang bernama Primbon.  Nggak perlu repot repot membangun monumen seperti orang India, tapi cukup baca buku 'Primbon Betaljemur Adammakna', maka siapapun saat ini bisa meramal 'hari baik', 'bulan penuh rejeki', 'menentukan kapan tanggal pernikahan', 'bulan apa harus panen', 'hari naas' dll. Harusnya Primbon juga termasuk warisan leluhur yang dilindungi oleh UNESCO.

Tour Guide Jantar Mantar Jalannya
Cepat Sekali Huhhhh


Wajan Martabak Besar Ini Juga Untuk Astronomi
Ada Kode Kode Rumus Yang Rumit


Parabola Kuno Ini Juga Banyak Kode Kode
Rumus Yang Sulit Saya Mengerti


Keren, Ada Pahatan Tentang Sudut, Azimuth,
Longitude, Latitude dll. 



Nama Nama Bintang Aries, Taurus, Capricorn dll
Ternyata Sudah Terpahat Sejak Jaman Baheula
Saya Kira Astronomi Termasuk Ilmu Baru



Dinding Yang Melingkari Jantar Mantar Jaipur
Sangat Tebal Dan Megah



Nah Gimana Cara Menginterpretasikan
Bingung Kan ?



Ini Namanya Vrihat Samrat Yantra
Bayangan Yang Jatuh Di Dinding Melengkung
Mempunya Arti Yang Saya Nggak Tahu Sama Sekali

Photo Sesuai Nama Bintang Gemini, Leo, Cancer Dll
Lalu Pertanyaan Saya Siapa Yang Pertama Kali
Memberi Nama Bintang Bintang Di Langit

Sabtu, 21 Oktober 2017

Muscat Airport Selayang Pandang

Duty Free Muscat International Airport

Muscat International Airport adalah bandara utama Kerajaan Oman. Baru beroperasi tahun 1973 dengan nama Seeb International Airport menggantikan bandara lama yang jauh lebih kecil di Bayt Al Falaj. Baru mulai tahun 2008 namanya diubah menjadi Muscat International Airport. Jarak bandara ini ke pusat kota Muscat sekitar 32 Km saja.


Kelihatan Ramai Tapi Sebenarnya Mereka Adalah
Penumpang Yang Nggak Kebagian Tempat Duduk

Kalau bicara tentang Oman, bayangan anda tentang bandara utamanya tentu beranggapan 'sangat besar sekali, megah dan canggih'. Oman gitu lho, negara kaya minyak, penduduknya makmur dan maju. Nah, kata kata 'mbelgedes' seperti ini entah siapa yang mengucapkan dan menyebarkannya di tanah air. Setiap saya pulang ke Indonesia, siapapun yang saya jumpai selalu menganggap bandara Muscat, Oman lebih hebat, besar, modern dan tidak ada pesawat yang delay dibanding dengan bandara di tanah air.. 

Wifi Gratis 1 jam, Tapi Harus Dicatat Dulu
Nomor Passport Dan Bukti Tiket

Malah sering saya mendengar dan membaca berita tentang berbagai macam keluhan tentang bandara bandara di Indonesia. Mulai barang bawaan dikenai pajak, pemeriksaan bagasi tidak profesional, barang didalam koper hilang dan semacamnya.
'Kapan bandara bandara di Indonesia bisa maju seperti diluar negeri ?'
'Luar negeri mana mas ?'
'Pokoknya semua bandara di luar negeri !!!'.

Ngantri WIFI Gratis

Setelah saya telusuri dari berbagai sumber, ternyata jumlah penumpang Muscat International Airport tahun 2016 hanya 12,031,496 saja. Nggak ada apa apanya bila dibanding dengan Bandara Juanda Surabaya yang bisa mencapai 19,483,844 penumpang untuk tahun yang sama. Apalagi dibanding dengan bandara Ngurah Rai atau Soetta, bisa 'bablas angine'.

Tempat Duduk Nunggu Boarding Di Lantai Bawah
Sempit, Berdesak Desakan Dan Bau Keringat Pula

Kalau anda bertanya, gedung terminalnya besar mana dengan bandara Juanda ?, Halaah, mau cari tempat duduk saja susahnya bukan main. Semua penumpang yang menunggu boarding mondar mandir kesana kemari keluar masuk Duty Free dan putar putar cari tiang buat sandaran karena nggak bisa duduk. Dimana mana penuh sesak kayak cendol.

Kalau Kemruyuk Kempel Seperti Ini
Enakan Mana Berdiri Jalan Jalan Atau Duduk

Yang paling unik adalah fasilitas WIFI di bandara ini. Untuk bisa mendapatkan fasilitas WIFI gratis harus ngantri panjang dan harus bisa menunjukkan tiket boarding pesawat. Nggak cuma itu saja, passport juga diminta untuk dicatat. Heran saya, untuk apa harus menunjukkan boarding ticket, bukannya semua orang yang sudah masuk di area boarding dan duty free semuanya pasti punya tiket boarding masuk ke pesawat.

Pengumuman
Pesawat Delay 30 Menit Penumpang Harap Sabar

Lebih menarik lagi, kalau ada pengumuman pesawat terlambat, semua penumpang secara serentak langsung berdiri, kusak kusuk cari tahu ke sebelah sebelahnya. Ada juga yang langsung bertanya ke petugas yang sedang berdiri mempersiapkan sesuatu didepan pintu boarding. Yang lain juga nggak mau kalah, langsung bertanya ke petugas yang sedang enak enak lenggang kangkung lewat. Heran saya, ini penumpang dari mana kok pada nggak percaya pengumuman yang barusan terdengar.  Atau barangkali nggak tahu artinya, padahal pengumuman diucapkan dengan bahasa Arab, Inggris, Hindi dan entah bahasa apa lagi.


Dimana Mana Orang Berdiri Cari Sandaran

Baca Juga :

Selasa, 17 Oktober 2017

Nairobi Selayang Pandang

Kota Nairobi Sore Hari
Nggak Ada Bedanya Dengan Jakarta

Dalam bayangan saya, negara negara di Afrika itu miskin, kere dan menakutkan. Tiap hari yang saya baca dan lihat di koran maupun TV di Indonesia selalu saja hal hal yang buruk tentang kelaparan dan kejadian kejadian kriminal. Perkosaan, penyakit menular Ebola, AID, Flu Burung, ledakan bom oleh teroris jaringan Al Qaeda - Al Shabab dan semacamnya. Tapi, bayangan saya tersebut lenyap seketika saat saya menjejakkan kaki pertama kali di Nairobi, Kenya.  Kota ini ternyata kota Metropolitan yang sangat besar seperti Jakarta dengan permasalahan yang hampir sama.

Mobil Mobil Yang Lewat Bagus Bagus
Jadi Yang Bilang Negara Miskin Itu Siapa

Hiburan malam casino, night club, discotheque juga banyak. Tata kotanya mirip London, Edinburg, Portsmouth dan kota kota lain di Inggris. Nama nama wilayah / district juga sangat Inggris sekali. Sangat wajar karena memang sebenarnya Kenya adalah bekas jajahan Inggris. Contohnya adalah Westland, Parkland, Lavington, High Ridge dll. Nama penduduknya juga perpaduan nama Inggris dan lokal. Contohnya Raymond Kibera, Johny Langata, Daniel Arap Moi dll.

Macetnya Jauh Lebih Parah Dari Jakarta
Tapi Sopirnya Nggak Ada Yang Berani Lewat Jalur Pedestrian

Soal kemacetan di jalan raya bisa saya katakan Nairobi jauh lebih parah dibanding Jakarta. Sangat macet sekali karena saat ini Nairobi belum memiliki jalan layang, bus way dan jalur KRL. Jam jam sibuk dan macet juga sama dengan Jakarta, yaitu pagi dan sore. Mobil pribadi dan bus angkutan umum semua berjubel di jalanan kota. Naik mobil pribadi dengan jarak beberapa km saja bisa ditempuh dalam waktu 3 jam atau lebih saat jam sibuk. Tapi jangan dilihat macetnya saja, perhatikan juga mobil mobil yang terjebak kemacetan. Semua mobil bagus bagus keluaran tahun terakhir.  Jadi siapa yang bilang Kenya negeri Kere ???


Pemandangan Kota Nairobi

Namanya saja kota besar Metropolitan dan ibukota negara, penduduk dari daerah juga banyak yang datang mengadu nasib ke ibukota negara Nairobi. Akibatnya, benar benar mirip dengan Jakarta. Ada pendatang yang kurang beruntung dan tinggal di bedeng bedeng kumuh dipinggiran kota dan ada juga yang bikin bedeng di bantaran sungai (Athi River). Tetapi ada juga yang sukses tinggalnya di perumahan mewah, Apartment mewah dll. Hotel hotel bintang 5 juga banyak di Nairobi termasuk Hotel Kempinski, Bank international semacam Citibank juga ada dan ini menandakan aktifitas ekonomi dan bisnis di Nairobi sangat positif.


Ojek Motor Di Kenya Namanya Boda Boda

Pedagang asongan yang menjual air mineral di perempatan jalan juga ada. Apalagi kalau jalanan sedang macet. banyak pedagang asongan terlihat berjajar jajar ditengah kemacetan menjajakan berbagai macam dagangan, mulai jual mainan anak, sampai makanan. Tidak ada bedanya dengan pedagang asongan di jalan jalan kota Jakarta. Bedanya, pedagang asongan di Kenya kulitnya berwarna hitam sejak lahir sedangkan di Jakarta karena tiap hari kepanasan.


Kota Nairobi Cukup Hijau Dan Bersih
Kalau anda membuka wikipedia, secara umum nggak ada bedanya antara Nairobi dan Jakarta. Baik dari luas areanya, kepadatan penduduknya maupun tingkat kriminalitasnya. Cuma, entah kenapa kalau kita membaca berita dan melihat TV di Indonesia sepertinya Kenya dan negara Afrika lain itu lebih menyeramkan. Padahal tidak sama sekali, semua sama saja dengan kota Jakarta. 


Pusat Kotanya Macet Parah
Pagi Hari Dan Sore Hari Macetnya Jauh Lebih Parah Dari Jakarta

Sore Hari Pulang Kerja Macet Semua Jalan Menuju
Perumahan Di Pinggiran Kota

Sepeda Motor Tidak Sebanyak Jakarta

Jalan Menuju Pusat Perbelanjaan

Sabtu, 14 Oktober 2017

Jamo Kenyatta International Airport Nairobi Selayang Pandang

Gerbang Masuk Jamo Kenyatta Airport

'Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya'. Nah, kali ini tentang kota Nairobi Kenya, khususnya Bandara International Jamo Kenyatta. Jangan sekali kali punya pikiran bahwa Kenya adalah negara miskin. Pemikiran seperti itu salah besar kalau anda menyaksikan bandara kota Nairobi.  Bandaranya besar sekali, setara dengan Bandara Soetta Cengkareng. Nama bandara juga diambil dari nama presiden pertama Kenya. Penamaan terminalnya juga sama misal Terminal 1A, 1B, 1C, 1D dan seterusnya. Suasana memasuki area terminal, bentuk terminal, pemandangannya juga mirip dengan Bandara Soetta Cengkareng.

Semua Penumpang Harus Turun Dulu Pemeriksaan
Yang menarik, pemeriksaan keamanannya sangat ketat sekali. Bukan pemeriksaan didalam bandara saat check in, tetapi pemeriksaan di pintu gerbang memasuki area bandara. Bayangkan, pintu gerbang pemeriksaanya kira kira jaraknya masih 5 - 10 Km dari gedung terminal. Kalau di bandara Soekarno Hatta Cengkareng, kira kira lokasi pintu gerbang tempat pemeriksaan di sekitar Hotel Sheraton Bandara atau malah lebih jauh lagi. Teroris pasti akan berpikir 1000 Kali kalau ingin meledakkan bandara International Jamo Kenyatta ini. Harus bawa bom nuklir, karena hanya bom nuklir segeda 'Gaban' saja yang radius ledakannya bisa lebih dari 5 Km.

Contoh Radius Bom Nuklir Cuma 5.6 Km
Teroris Pasti Kesulitan Bawa Bom Ke Terminal

Awalnya saya sangat terkejut ketika disuruh turun oleh sopir Taxi dari Hotel yang mengantar saya ke airport. Ngapain harus turun, terminal bandara saja belum kelihatan ?. Untungnya si sopir ngerti bahwa kita orang asing yang baru pertama kali masuk ke bandara internasional Jamo Kenyatta ini. Di jelasin cukup detail, nanti jangan photo photoan di gate, banyak tentara bersenjata yang akan memeriksa penumpang satu persatu. Masuk saja ke dalam gedung untuk diperiksa.


Tertawa Ngakak, Baru Kali Ini Pemeriksaan Bandara
Dilakukan Di Luar Kota

Susah sekali saya merubah ekspresi wajah seketika saat itu. Ngakak tiada henti saat baru turun dari Taxi tetapi seketika harus pura pura serius didepan tentara bersenjata yang mengawasi pemeriksaan dengan wajah sangar. Lumayan pegel tapi cukup menggembirakan dan menghibur. Saya harus berjalan kaki kira kira 100 meter dari tempat diturunkan menuju gedung pemeriksaan. Dan masih harus jalan kaki lagi sekitar 100 meter menuju tempat parkir dimana Taxi menunggu. Baru kali ini saya menyaksikan bandara internasional dengan pemeriksaan ketat jauh di luar kota.

Masuk Gedung Pemeriksaan Satu Per Satu
Wajah Harus Serius Didepan Tentara

Masih 5 Km Menuju Terminal Keberangkatan

Pemandangan Selepas Gerbang Pemeriksaan

Gedung Tempat Parkir Dan Perkantoran

Perkantoran Cargo Menjelang Terminal
Keberangkatan Dan Kedatangan

Pemandangan Perkantoran Menjelang Terminal

Nah, Akhirnya Masuk Ke Terminal Keberangkatan

Suasananya Mirip Dengan Bandara Soetta Cengkareng

Terminalnya Melingkar Seperti Bandara Soetta