Jumat, 29 April 2011

Sekilas Bandara International Kuwait

,
Hall Utama Bandara International Kuwait
Lebih mirip Mall Daripada Airport
Airport adalah pintu gerbang kedua suatu negara setelah Kedutaan Besar. Sudah tentu baik atau buruknya suatu negara akan terlihat dari Kedutaan Besar dan juga Airportnya. Kuwait International Airport luasnya tidak seberapa dibandingkan dengan Bandara Cengkareng, bahkan bisa saya katakan terlalu kecil untuk sebuah bandara international.

Aku Saat Mengantar Dan Ditinggal
Sendiri Anak Anak
Rasanya Kuwait 'masih harus banyak belajar dari Indonesia' terutama dalam hal memaksimalkan pendapatan negara dari bandara. Di Airport ini sangat minim loket pungutan apapun. Jangankan pungutan liar, pungutan resmi saja tidak ditemukan. Bandingkan dengan bandara Soekarno Hatta Cengkareng yang sangat lengkap sekali seperti Pungutan Pajak Bandara, Pungutan BNP2TKI, Pos Pemeriksaan/Denda Barang Bawaan, Meja Asuransi Penerbangan dan lain lain.  Belum lagi calo tenaga kerja (TKW) yang berkeliaran menjemput bola sampai masuk kedalam, calo taxi, calo hotel dan oknum bandara yang sibuk cari cari celah ditengah kerumunan penumpang yang baru turun dari pesawat yang banyaknya bukan main. Berapa kira kira pemasukan tambahan bagi pemerintah Kuwait seandainya bisa meniru cara Indonesia diatas.


Selalu Ramai Didepan Pintu
Kedatangan

Loket yang ada di airport Kuwait cukup yang standard standard saja misalnya Loket Visa On Arrival,  Pemeriksaan Passport kantor imigrasi untuk penggeledahan bagi yang bermasalah. Bank jelas tidak berkantor di Airport, cukup ATMnya saja yang diletakkan di airport. Asuransi maupun airport tax sudah termasuk dalam harga tiket dan tidak dipungut double di airport. Barang bawaan juga tidak dikenakan pajak. Kelebihan bagasi, cukup bayar pakai card. Tetapi yang benar benar beda,  di bandara Kuwait tidak saya temukan  calo, sopir taxi, atau makelar hotel yang tiba tiba nyelonong dan berhenti didepan kita menawarkan jasanya. Mereka duduk tertib ditempatnya menunggu konsumen datang.

Ban Sampai Gembos Saking
Lamanya Ditinggal Di Airport
Yang paling banyak di Airport Kuwait bukan calo dan pos pungutan, tetapi restaurant dan toko toko Duty Free electronik,jam dan parfum. Termasuk tempat menunggu berupa kedai kopi Starbuck, Cofee Bean, Costa dan bahkan tukang potong rambut. Lebih banyak lagi adalah mobil parkir, tempat parkirnya jauh lebih luas dibanding bangunan airport sendiri. Sudah menjadi kebiasaan penduduk Kuwait kalau bepergian selalu keluar negeri atau balik kampung ke negara maing masing karena Kuwait sangat kecil sekali dan bisa dikelilingi hanya dalam waktu sehari saja. Sebagian besar kalau bepergian selalu mobilnya diparkir di Bandara. Ada yang mobilnya ditinggal di Bandara sampai berbulan bulan bahkan tidak diambil karena pemiliknya pulang kenegaranya dan tidak kembali lagi selamanya. Yang seperti ini katanya mobilnya kredit dan belum lunas, jadi lebih baik ngabur daripada harus melunasi hutang.

1 komentar:

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.