Sabtu, 31 Januari 2009

Pempek Enginering

Seperti apa bentuk dan rasanya kalau Pempek Palembang dibuat oleh para Engineer kelas kakap yang sudah malang melintang di segala sudut dunia ? Nah ini terjadi di Kuwait, para engineer ngumpul bersama bukan untuk mendesign sesuatu barang yang musykila tetapi untuk acara masak bersama. Acara seperti ini bukan untuk yang pertama kalinya diadakan di rumah kita di Mangaf, tetapi yang pertama kali bisa mengumpulkan para engineer dengan jumlah banyak, paling tidak lebih dari 15 orang engineer tumplek bleg di dapur.
Rasanya sebagai pemilik blog yang selalu dibaca oleh keluarga rekan rekan engineer yang belum membawa keluarganya ke Kuwait, ada rasa ikut bertanggung jawab untuk menjaga para bapak bapak  agar tidak keluyuran tidak tentu arah di Kuwait ini, yaitu selalu mengajak  kumpul bersama, menghibur agar tidak bersedih jauh dari keluarga dan sejenak melupakan rutinitas kerja di lingkungan baru Kuwait. Hasilnya menurut saya tidak begitu mengecewakan, paling tidak saat saat kritis hari week end bisa kita isi dengan acara yang positif, positif bagi rekan rekan  dan positif juga bagi kita karena tidak perlu memasak.
Ada beberapa kelompok 'tidak resmi' yang secara natural terbentuk dengan sendirinya di dapur rumah kita. Kelompok kelompok ini sesuai dengan keahlian ekstrakurikuler diluar kerja seperti nyuci piring, mbuang sampah dan lain lain, anggap saja Team :
  • Pempek Engineering Team yang dimotori oleh pak Diswan yang memang asli Palembang dan sudah cukup piawai dalam membuat Pempek Palembang. Pempek 'Lenjer' dan 'Kapal Selam' dibuat dengan sedikit inovasi sesuai dengan ke'engineeringan' pembuatnya dan ukuran dibuat sesuai ukuran  pemesan. Pak Irfan paling jelas sekali, ukuran pempek 'Lenjer'nya kecil sekali karena beliau tidak percaya dengan mak Erot.

  • Sambal goreng Udang team. Dimotori oleh Pak Imam. Dengan rasa pedasnya  minta ampun. Tetapi cukup uenak juga. Terbukti ludes dimakan.
  • Ikan Rica Rica Team . Dengan komandan Pak Rafiq. Dibantu oleh Pak Wahyu, Pak Ade serta semuanya ikut menambahkan bumbu2 ke masakan . Dengan hasil akhir  bukan yang dimaksud Rica Rica tetapi jadi Opor Ikan fillet .  
  • Team Basah, team ini kerja ditempat paling basah yaitu nyuci piring dan perkakas lainnya di wastafel. Karena kerjanya paling berat akibatnya makannya juga paling banyak. Dan karena piring dan sendok semua dibawah kendali dan kontrolnya maka team ini paling bebas memilih piring yang paling besar sendiri. Rajin juga buang sampah dan membersihkan meja.
  • Team Sholat . Maksudnya selalu mengingatkan waktu saatnya Sholat wajib datang. Ketua team ini paling repotnya bukan main. Selalu memandangi Jam tangan. '' Kurang lima menit''  kata-kata itu yang sering keluar.  Tiba saatnya adzan harus bubar semua dan berangkat sholat ke masjid di dekat rumah kami.
  • Team Ngakak, nah ini yang paling banyak anggotanya tugasnya juga tidak ringan, membuat cerita cerita segar dan lucu untuk jadi bahan tertawa bersama. Tugas lainnya adalah mencoba makan dan motonya 'Saya coba dulu, ikuti kemudian'. Selain guyonan juga menghibur dengan nyanyi, bermain musik dan tentu saja joget dangdut. Dari lagu Rhoma Irama sampai Inul Daratista bahkan sampai lahu cicak Rowo.....wis pokok top.  Team Riang Ria komandannya Pak Rudi.
Tidak pernah ketinggalan seperti biasanya pada acara kumpul kumpul dirumah kita selalu dihibur oleh beberapa artis artis dan pemain musik kagetan yang biasanya lebih dekat dengan urusan teknis daripada nyanyi dan bermain musik, sebut saja Iskandar yang langsung turun pegang keyboard. Akibatnya yang nyanyi ke utara dan yang bermain musik ke selatan. Tetapi lumayan juga, ada beberapa yang sangat berbakat jadi vokalis dan bisa direkrut untuk masa depan "TKIKOC Band". Hebatnya lagi pak Ustad Arif tidak cuma merdu melafazkan Al Qur'an tetapi bisa juga menyanyi dengan lagu lagu berat.
Bakat bakat terpendam juga muncul, misal Fahrizal yang sudah lama tidak pernah bermain guitar tetapi begitu pegang electric guitar langsung saja nge'rock' sehingga penyanyinya pak Rudi Zamrud harus teriak teriak karena keteteran ngikuti. Lebih berantakan lagi ketika dimunculkan lagu lagu dangdut, kacau tetapi goyang teruussss.

Minggu, 25 Januari 2009

Oyee - Dapat Shodaqoh Kodok Kuwait

Masih Mulus Kan ?
Siapa bilang orang Kuwait pelit dan tidak 'welcome' terhadap orang asing. Yang saya kenal selama ini mereka adalah baik baik semua dan dermawan terhadap siapapun. Mereka mudah diajak berteman meskipun jarang tersenyum atau tertawa ngakak selucu apapun kita guyonan.  Kodok pada gambar disamping adalah salah satu contoh kedermawanan orang Kuwait terhadap saudaranya sesama muslim yang menurutnya termasuk dhuafa.



Rodanya Bocor Dipompakan
Seperti biasa, setiap hari libur weekend (jumat dan sabtu) kita serumah selalu keliling kota blusak blusuk kemanapun juga. Nah tanggal 23 dan 24 Jan 09 ini sebenarnya tujuan utama ke pasar loak didaerah sekitar Al Rai-Pasar Jumat dan Shuwaikh Port. Tetapi entah kenapa daerah jelajah kita perluas sampai ke Andalus karena sebelumnya kita melihat di internet ada penggemar VW disana. Karena kita  penasaran pingin melihat koleksi VW orang tersebut dan juga ingin tahu jalan darat kearah Saudi Arabia dan Irak  yang katanya melalui Andalus. Kanan kiri sepanjang jalan menuju daerah Andalus banyak terdapat pasar jual beli mobil bekas terutama didaerah Al Rai-Friday Market dan Suwaikh Port. Kita tidak berencana untuk mencari mobil kesitu. Hanya tujuan utama meluangkan hari Libur jalan-jalan dengan anak dan suami saja. Tibalah saatnya  waktu sholat Ashar,  maka kita istirahat dan  Mas Ardi melakukan sholat di masjid kecil di Andalus.


Instruksinya Bahasa Arab
Nah disinilah awal cerita dimulai.  Setelah  keluar dari masjid, disamping masjid kita semua tertawa  melihat ada mobil VW New Beetle dengan roda depan gembos dan sedikit berdebu. Warna mobil merah menyala mengingatkan saya akan VW Kodok tercintanya Mas Ardi di Indonesia. Kita berempat tengah mengamat amati  dan mengelilingi VW Kodok tersebut, tiba-tiba Mas Ardi didatangi seorang Arab Kuwait yang ternyata garim masjid. Namanya Ali.  Dengan sapaan ''kamu suka dengan mobil itu,''. Ternyata VW Kodok merah tersebut dititipkan seseorang ke Garim masjid  agar diopeni dan dijual kalau bisa. Si Garim sudah punya mobil sendiri Volvo sehingga si Kodok jadi terlantar kepanasan dan garimnya sendiri lupa tugas dan amanat untuk menjualnya. Panjang lebar Mas Ardi   cerita tentang kegilaannya terhadap VW Kodok di Indonesia termasuk nunjukin photo photo kodok yang di Indonesia dan  kebetulan masih di simpan dalam camera yang kita  bawa. Tak disangka dan tak dinyana Mas Ardi  dikenalkan dengan si pemilik VW New Beetle yang kata si Ali juga penggemar berat VW. Cocoklah sudah, bisa ketemu sesama penggemar berat VW.


Siap Dibawa Pulang
Dari ngomong ngomong ini ternyata ketahuan bahwa sebenarnya si pemilik VW bersimpati terhadap Ali karena rajin dan bersemangat dalam mengurus masjid sehingga ia ingin memberi sesuatu kepadanya. Ternyata Garim itu diberi VW New Beetle  dan  nggak dipakai karena mungkin terlalu canggih, diberi amanat untuk menjual juga setengah hati melaksanakannya. Entah mimpi apa semalam tiba tiba saja si pemilik VW langsung minta Mas Ardi untuk  ngopeni VW New Beetlenya, dia nggak tega sebenarnya melepas dan tidak rela VW New Beetlenya kalau sampai jatuh ditangan orang yang tidak mencintainya, menurutnya  Mas Ardi  adalah orang yang paling cocok untuk ngopeni VW Kodok. '' Tolong beri Garim  uang sesuai dengan perkiraan harga mobil itu  dan kamu boleh bawa VW New Beetlenya''.  "Bagi Ali mungkin akan lebih senang kalau menerima uang saja daripada harus memelihara  VW'', pesan si Kuwaiti terhadap Mas Ardi.


Sampai Dirumah
Akhirnya, kita beri garim tersebut uang 'jual beli' yang kalau dihitung hitung sangat jauh dibawah harga pasaran mobil VW New Beetle. Dan untuk membawa pulang mobil tersebut, kita minta bantuan seorang Sr Reservoir Engineer yang barangkali kalau minta bayaran akan jauh lebih mahal dari harga VW tadi. Dicoba kecepatan 100 km/jam di highway 30 tidak ada masalah, mesinnya masih senyap dan tidak terdengar suara aneh atau klitik klitik apapun. Begitu sampai dirumah, Harris (penjaga rumah) langsung kita kerahkan untuk mencuci agar lebih kinclong lagi.


Nah, inilah cerita paling top bulan ini yang bikin kita simpati berat terhadap keramahan khas Kuwait. Keramahan suatu negara yang kaya raya tetapi tidak lupa yang 'diatas' dan lingkungannya, termasuk shodaqoh VW New Beetle ke kita...he.....he.

Sabtu, 24 Januari 2009

Restoran Ngetop Para Engineer Baru Perusahaan Minyak Cap Manuk

Kalau ada restoran yang ngetop dikalangan engineer baru KOC tentu jawabnya adalah Hubara Restaurant, Mughal Restaurant dan One Minuite Restaurant. Kalau sampai ada engineer baru KOC datang ke Kuwait tetapi nggak ngerti juga ketiga restaurant tersebut, pasti ada yang janggal, bisa jadi si engineer baru kuper, bisa jadi selama di Kuwait restaurant tersebut tutup.

Hubara Restaurant
Hubara Restaurant
Ahmadi Kuwait
Ini adalah restaurant KOC yang terletak didalam komplek perumahan dan perkantoran KOC di Ahmadi. Jarak dari guest house (tempat dimana para engineer baru KOC untuk pertama kali diinapkan) hanya sekitar 200 meter saja, biasanya para engineer baru KOC berombongan jalan kaki ke restaurant ini untuk makan malam. Makan pagi atau siang tidak disediakan oleh restaurant ini alias tutup. Menu yang tersedia umumnya adalah soup, steak dan beberapa makanan arab yang umumnya serba daging. Harga sangat murah karena disubsidi KOC tetapi untuk bisa masuk ke restoran ini harus menunjukkan badge KOC, paling tidak penanggung jawabnya harus punya badge KOC, kecuali engineer baru yang belum punya badge masih bisa dimaafkan.


Mughal Style Restaurant
Mughal Style Restaurant
Restaurant ini terletak didalam komplek perumahan Ahmadi juga tetapi cukup jauh kalau dari guest house KOC. Tepatnya terletak di Shopping Center, kira kira dua km dari guest house atau bachelor quarter. Cukup telpon saja dari guest house, makanan yang kita pesan akan diantar. Dan jangan lupa anda harus datang ke restoran ini dulu untuk ngambil menu makanan seandainya tidak anda jumpai di guest house atau bachelor quarter.
Masakan yang bisa disiapkan di restoran ini sangat banyak sekali, lebih dari 80 jenis makanan di menunya. Kebanyakan masakan India dan Chinese, tetapi harus diingat chinese Food direstoran ini rasa Indianya kental sekali dan menurut saya sama sekali bukan Chinese Food.


One Minuite Restaurant
One Minute Restaurant
Maksudnya restoran satu menit, tetapi nulisnya sangat Arabish (Arab Indian English) sekali. Letaknya ditengah pasar Fahaheel, persis didepan pangkalan bongkar muat truk sayur dan juga pangkalan taxi. Sangat ramai sekali kita bisa makan berbaur dengan sopir taxi, kuli angkut dan para tenaga kerja di pasar Fahaheel. Yang makan direstaurant ini sangat majemuk sekali dari berbagai bangsa yang ada di pasar Fahaheel dan sekitarnya. Sayang pengunjungnya nggak ada yang perempuan.





Restaurant Kuli
Angkut Pasar Fahaheel
Enak Dan Murah
Sangat terkenal dikalangan TKIwan KOC karena harganya yang murah sekali, yaitu hanya 600 fills saja sekali makan. Hebatnya lagi, bebas nambah nasi maupun lauknya, malahan kalau kita makan sedikit, tanpa AIU langsung piring kita diisi nasi lagi, pokoknya sampai sekenyangnya. Harga 600 fills hanya berlaku untuk nasi dan lauk kare ayam, daging atau ikan. Kalau kita pesan yang lain, misal teh manis jelas harus nambah beberapa fills lagi. Disamping rasa masakannya enak dan murah, kepuasan perut untuk menampung sebanyak banyaknya makanan yang jadi pertimbangan utama mengunjungi restoran ini. Sekali makan saja hari Jumat bisa untuk bertahan sampai masuk kerja kembali hari minggu.

Jumat, 23 Januari 2009

Luxor - Aswan, Hari Pertama - Siang & Malam

Angkot Mesir - Berjubel
Dan Menggelantung
Keputusan sudah mantap, hari pertama di Mesir kita akan jelajahi semua candi dan obyek wisata yang jauh dahulu yaitu yang di daerah Aswan dan sekitarnya. Jarak Aswan - Luxor sekitar 214 Km (sekitar 3 jam dengan mobil sewaan). Agar semua obyek wisata bisa kita singgahi semua dalam sehari saja maka pilihan hanya sewa mobil saja yang paling menarik, naik angkutan umum seperti bus, kereta api atau angkot jelas tidak mungkin karena anak anak terlalu sensitif terhadap bau bauan terutama bau badan orang mesir kalau harus ikut ikutan berjubel diatas angkutan umum. Naik angkutan umum memang murah, tapi perjuangan mengatasi bau keringat penumpang lain harus dipertimbangkan benar. Banyak turis 'backpacker' yang berjiwa adventure naik angkot ini dengan alasan bisa dekat dengan masyarakat, tetapi bagi kita dan mengingat waktu yang sangat terbatas maka lebih baik sewa mobil saja EGP 750 per hari, lumayan mahal karena sewa mobilnya di hotel.


Naik Keledai Gratis
Kusirnya Baik Sekali
Perjalanan dari Luxor ke Aswan tidak ada bedanya dengan perjalanan di daerah Delanggu Klaten. Jalannya bisa dikatakan sempit kalau dibandingkan dengan jalan raya Delanggu Klaten. Persamaannya hanyalah pada suasana dikiri dan kanan jalan yang penuh dengan padi, tebu dan juga tanaman tanaman buah dan sayur. Sepanjang sungai Nile ini memang subur sekali, tetapi hanya berjarak sekitar 100 meter saja di sebelah kiri jalan sudah berubah jadi padang tandus. Rasanya bersyukur sekali Indonesia yang dikaruniai alam yang hijau dan subur.


Keledai Dimana Mana
Yang berbeda dengan Delanggu Klaten adalah banyaknya keledai disepanjang jalan. Keledai keledai ini layaknya sepeda motor kalau di Indonesia, saya perhatikan penduduk setempat selalu naik keledai kalau bepergian ke pasar, tetangga atau hanya sekedar jalan jalan. Kalau di Indonesia jalan macet karena penuh sepeda motor dan becak adalah hal biasa, di Mesir kita terpaksa harus turun mengatur lalu lintas keledai dan bahkan meminggirkan keledai keledai tersebut kalau ingin mobil kita terus melaju sampai Aswan


Banyak Keledai Disepanjang Jalan
Obyek Wisata Aswan
  • Temple Of Kom Ombo
  • The Temple Of Edfu
  • Philae Temple
  • The Unfinished Obelisk
  • The High Dam
  • Tomb Chapels Of The Nobles.
  • Elephantine Island, The Botanical Island.
  • Abu Simbel Temples

Temple Of Kom Ombo
Kom Ombo Temple
Hanya sekitar 50 km sebelah utara Aswan atau kalau dari Luxor berarti menjelang masuk kota Aswan, daerah ini lumayan kering dan gersang. Untungnya bukan musim panas pada saat kita datang jadi masih cukup kuat menahan terik sinar matahari. Candi ini merupakan candi tempat pemujaan dewa Mesir Horus dan Sobek (kok mirip patung buaya ya). Detailnya sejarahnya nggak tahu, abis nggak pakai guide jadi nggak ada yang bisa njelaskan sejarahnya. Yang jelas ada relief Cleopatra, entah Cleopatra versi II atau VII yang jelas saya cuma ngerti Cleopatra itu terkenal cantik jelita.


Sungai Nil Airnya Bersih Tetapi
Di Cairo Jadi Coklat
Pemandangan dari candi ini sangat indah sekali, terutama perahu perahu layar yang lalu lalang di sungai Nile dan juga kapal kapal wisata yang melintas. Di bagian bawah candi ada semacam cafe atau restoran tetapi tampaknya buka hanya malam hari saja. Melihat bentuknya seperti cafe remang remang untuk pacaran orang Mesir.






The Temple Of Edfu
Edfu Temple
Candi ini berjarak sekitar 60 Km sebelah Utara Aswan. Banyak sekali turis yang datang disini dibandingkan dengan Kom Ombo. Tetapi anak anak bosen lihat candi batu yang monoton warna coklat tanah. Bentuk arsitekturnya campuran antara Mesir dan Romawi, dikenal juga sebagai Temple Of Horus dan banyak terdapat relief dewa mesir kuno seperti Horus, Behdet, Hathor dan anaknya Hor Sama Tawy. Hah, siapa pula mereka.... nggak perlu dibahas disini.


Banyak Yang
Minta Berkah Dan Rejeki
Yang menarik dari candi ini adalah adanya patung burung merpati disetiap kiri dan kanan pintu masuk, ada yang mengatakan burung falcon tetapi ada juga yang mengatakan bukan burung tetapi jelmaan dewa. Konon disamping sebagai penjaga pintu masuk juga sebagai lambang kesuksesan, kebahagiaan dan murah rejeki. Waktu saya tanyakan kenapa ada patung anak kecil diantara kaki burung. Eh yang ditanya dengan seenaknya njawab 'anda bisa minta banyak momongan ke burung itu'. Hah turis aneh apa pula ini ...., dua anak saja capeknya bukan main kok bisa bisanya nyuruh saya minta momongan ke patung burung sampai ke Mesir.


Philae Temple & Unfinished Obelisk
Nampang Dulu Di Pasar Aswan
Dua tempat ini tidak sempat kita kunjungi karena perut sudah keroncongan dan jam sudah menunjukkan jam 14:30. 'Paling sama saja dengan candi yang lain, batu dan dinding coklat doang', anak anak sudah mulai protes. Akhirnya kita yang ngalah dan cari tempat makan yang layak letaknya ditengah tengah Pasar Aswan yang ramai dan restoran restoran di tengah pasar ini ternyata adalah restoran para turis.


Makanan Mesir Uenak
Membaca menu makanannya saja langsung puyeng, namanya aneh dan tidak tahu sama sekali apa yang tertulis dalam menu dan juga semua bahasa Arab.  Tetapi karena perut sudah begitu laparnya akhirnya kita pilih makanan yang tidak ada dalam menu yaitu 'Same'. Maksudnya sama dengan yang dimakan turis lain yang lebih duluan datang dari kita. Herannya juga, banyak turis lain yang ikut ikutan, begitu ditanya waitrees langsung jawabnya 'same' sambil ngakak.


Aswan Souk (Pasar Aswan)
Pasar Aswan
Pasar Aswan ini yang bikin acara tour di Aswan berantakan semua. Sebenarnya masih ada beberapa tujuan lagi yang bisa kita kunjungi sebelum maghrib tetapi ternyata tidak terasa kita membuang waktu ber jam jam didalam pasar. Akibatnya Tomb Chapels Of The Nobles dan Elephantine Island, The Botanical Island tidak jadi kita kunjungi. Kuil Abu Simbel terlalu jauh dari Aswan (sekitar 325 Km dari Aswan atau 4 jam perjalanan) dan kalau mau kesana harus nginap dulu di Aswan.


Belanja Souvenir Dulu
Di Pasar Aswan ini, kita dikerjain pedagang pasar. Nggak tanggung tanggung, kalau menawarkan barang dagangan mahalnya bukan main membuat kita ragu ragu untuk menawar. Bayangkan saja sebuah hiasan papyrus tidak terlalu besar ditawarkan EGP 500 tetapi ketika iseng iseng saya tawar EGP 100 langsung diberikan dengan harga EGP 125, turun 75 %. Catatan : setelah sampai di Cairo kita baru tahu bahwa papyrus ini adalah palsu, terbuat dari batang pisang bukan daun papyrus.


The High Dam Of Aswan
Aswan Dam - Sama Saja
Dengan Waduk Jatiluhur
The High Dam kita pilih sebagai kunjungan terakhir karena matahari sudah pelan pelan tenggelam dan perjalanan pulang ke Luxor masih memerlukan waktu 3 jam lagi. Dam ini sangat terkenal di Mesir dan negara sekitarnya karena tiada duanya, tetapi kalau bagi orang Indonesia, mungkin heran dam kayak gini kok dijadikan tempat wisata. Kita sudah terbiasa melihat dam di Indonesia karena sungai di Indonesia sangat banyak sekali yang di dam sedangkan disini hanya sungai Nile saja yang bisa di dam, yang lainnya cuma selokan. Malahan dam di Indonesia bisa untuk mancing atau sekedar naik perahu keliling danau. Di Aswan kita cuma melihat air dari atas saja. Banyak turis yang negaranya banyak sungai cemberut nggak ada yang bisa ditonton didam ini.


Catatan :
Polisi Tertidur Di Pos
Jaga
Perjalanan malam hari dari Aswan ke Luxor sangat membuat kita deg degan. Semua kendaraan tidak ada yang menyalakan lampu sama sekali. Hanya dari cahaya bulan saja kita bisa melihat ada mobil didepan atau tidak. Semula saya heran dengan hal ini, tetapi setelah terbiasa mata kita akan bisa melihat lebih jelas mobil didepan kalau lampu tidak ada yang dinyalakan sama sekali. Kalau semua mobil tidak menyalakan lampu, mata kita akan bebas dari silau dan ternyata bisa melihat lebih jelas di kegelapan hanya dengan cahaya bulan. Nggak percaya ? Coba saja jalan malam Aswan - Luxor malam hari. Nggak usah kuatir ditangkap polisi kalau lampu tidak dinyalakan, disini banyak Polisi Tidur dalam arti tidur beneran seperti gambar disamping.


Baca Juga :

Paket Lengkap Restoran Hot Dish

Sudah setahun lebih tinggal di Mangaf, tetapi baru saat ini mengetahui ada Chinese Restoran yang sangat terkenal dikalangan expatriate, terutama expatriate Amerika yang sehari hari mondar mandir ke Irak. Restoran ini kecil sekali dan hanya terdiri dari beberapa meja saja dan terletak di pojokan hanya beberapa meter saja dari jalan raya Mecca Street. Awal mulanya saya ketemu di kantor beberapa kawan expatriate dari Amerika dan pada saat basa basi dan ngerti bahwa tempat tinggal saya di Mangaf, langsung wajahnya jadi sumringah dan berseri seri. Hi friend, sudah pernah mencoba Chinese Restaurant "Hot Dish" di Mangaf ?. Waktu saya jawab 'belum' langsung mereka gedruk gedruk lantai, 'Wow ..kamu akan nyesal seumur hidup kalau belum pernah mencoba Hot Dish' !!!!.

Penasaran nih, sore hari langsung saya cari restoran yang dimaksud dan benar sekali restorannya kecil sekali dan pada saat saya lewat didpeannya banyak bule Amerika yang ngantri karena meja yang tersedia sangat terbatas. Yang keluar dari restoran tampak sekali sumringah dan manggut manggut dengan kawannya yang sudah lama berdiri ngantri. Memang restoran enak dan selalu rame, layak dicoba ......

Keesokan harinya di kantor saya ketemu dengan kawan bule Amerika tadi, dan langsung nebak 'gimana sudah coba Hot Dish, enak kan ?'. Karena belum nyoba, saya coba gali lagi tentang restoran yang selalu rame bule tadi, apa kelebihannya kok menjadi favorit bule. 'Murah dan enak ya Hot Dish Restaurant ?'. 'Hi guys, kalau kamu beli makanannya saja mungkin terasa mahal, cobalah beli 'Paket  Lengkap'' akan terasa murahnya. Apa pula ini, restoran kecil kok ada Paket Lengkap segala. Setelah ngomong panjang lebar ternyata yang dimaksud Paket Lengkap tadi adalah 'lengkap dengan melihat waitress restoran yang cantik dan berkulit putih mulus', kita bisa makan sambil melihat sang 'waitrees' yang memiliki payudara besar padat dan berisi ck ck ck...., kira kira kalau punya bayi kembar 5, baik bapak maupun si bayi nggak bakalan mati kehausan. Jadi jangan beli makanan lalu bawa pulang, rugi besar kalau cepat cepat pulang.

Langsung saja sore hari saya ajak istriku tercinta untuk ke restoran Hot Dish dan sudah terbayang menu "Paket Lengkap" yang tersohor dikalangan expatriate Kuwait tadi, sudah tentu saya nggak ceritakan apa itu menu special Hot Dish. Begitu masuk, sudah ada beberapa bule sedang makan Chinese Food pesanannya dan waitrees yang tersohor tadi belum muncul. Tetapi begitu muncul, ternyata benar apa yang dikatakan para expatriate di kantor, 'Super Jumbo' dan kira kira bisa dijadikan pelampung kapal kalau seandainya kita tenggelam di laut. Celakanya, rasanya akan sekali ini saja makan di restoran terkenal Hot Dish ini, karena begitu pulang istri tercinta sudah ngambek dan mengatakan kapok nggak mau lagi ke restoran ini. Kalah super ng'kali .....:) (Ardi)

Sabtu, 17 Januari 2009

Luxor Aswan, Hari Pertama - Pagi

Imigrasi Luxor
Airport Kecil Mungil


Pertama kali turun dan berada di airport Luxor, 24 Dec 08 - jam 3 pagi, kagetnya luar biasa bahkan melebihi kaget saat ketemu jin. Pertama adalah melihat para 'Harris' yang satu pesawat dengan kita, luar biasa gaduh dan nggak mau ngantri pada saat pemeriksaan passport. Akibatnya petugas imigrasinya marah berat dan meninggalkan tempat untuk memanggil petugas keamanan agar menertibkan para tenaga kerja mesir yang bekerja di Kuwait tersebut. Beruntung wajah kita lain daripada yang lain dan langsung kita diberi tempat terhormat dalam antrian, yaitu didepan sendiri terpisah dari tenaga kerja mesir yang lain.


Taxi Peninggalan Firaun
Butut Dan Reyot

Kaget yang kedua masih tentang para 'harris' juga. Ternyata ada banyak sekali penjemput yang bisa masuk sampai didepan petugas imigrasi yang memeriksa passport. Dan para tenaga kerja mesir tadi diperebutkan para penjemput, ditarik kekiri dan kekanan termasuk barang bawaannya. Ternyata para penjemput tadi adalah sopir taksi dan makelar angkutan. Mirip sekali dengan para TKW di bandara Sukarno Hatta Cengkareng, begitu turun langsung ditangkap petugas dan calo untuk diperas duitnya. Beruntung kita adalah turis sehingga langsung diarahkan petugas untuk naik taksi yang paling baik dan sopirnya sopan dan sudah mengenal peradaban,


Kaget ketiga, langsung kita berempat termangu mangu melihat taxi yang akan kita naiki menuju hotel ternyata sangat jompo sekali dengan bagasi diatas atap mobil. Kata si sopir semua Taxi di Mesir adalah bekas kendaraannya Tutankhamun. Saking jomponya, goyangan bagian depan dan ekor tidak sinkron. Bubarlah gambaran kita selama ini bahwa Indonesia adalah negara miskin, banyak utang, pengekspor TKW dan segala kekurangannya setelah melihat Mesir. Ternyata Indonesia jauh lebih makmur dan kaya dibanding Mesir.


Kendaraan Ex Firaun
Dijadikan Taxi Hotel Mercure


Kaget keempat, telah disepakati biaya ke hotel EGP 75, tetapi begitu nyampai didepan hotel si sopir dengan tanpa segan segan minta EGP 100. Lebih kaget lagi di resepsionis hotel Mercure kita kena juga EGP 155 tanpa kwitansi untuk biaya nginap setengah hari, meskipun kita telah booking melalui internet hotel tersebut dengan biaya hanya EGP 44 saja per hari. Alasannya simple saja, harga di Internet itu baru berlaku besok bukan sekarang, ada kesalahan di internet. Tetapi karena jam 3 pagi dan sudah ngantuk perlu istirahat, ya terpaksa juga mbayar selisih harga check in langsung dan internet. Note : setelah beberapa hari di Mesir kita baru tahu ternyata pungli dan mark up harga semacam ini hal yang wajar dan umum dilakukan semua orang di seluruh Mesir.


Kereta Api Mesir
Butut Butut


Setelah tidur sejenak sekitar 2 jam di Hotel, pagi hari setelah makan pagi di Hotel kita segera berangkat langsung ke stasiun kereta api dengan tujuan mau mencoba naik KA ke Aswan. Rencana, hari pertama di Mesir ini kita akan ke tempat yang paling jauh dulu yaitu Abu Simbel, Edfu, Philae dan sore hari baru kembali ke Luxor. Tetapi sesampai distasiun ternyata nggak ada kereta api yang berangkat pagi ke Aswan dan saya perhatikan kondisi kereta api dan stasiunnya rasanya sedih sekali, butut kayak KA Indonesia jaman penjajahan Jepang dulu. Perhatikan gambar KA kelas 1 disamping, dari luar tampak dekil sekali, jauh lebih dekil dari KA ekonomi di Indonesia. Tetapi bagi kita, tidak ada waktu yang tidak berguna sama sekali, kita berempat berhasil mencatat jadwal berangkat kereta api segala jurusan yang kemungkinan berguna bagi anda yang ingin berwisata ke Mesir.

CAIRO - ASWAN


KA NoNama KAJam
Berangkat
Harga
Tiket
Waktu
Tempuh
---Kelas IKelas II -
83Malam2:00 PM-71 EGP 15:45 Jam
89Malam4:30 PM-71 EGP16:25 Jam
981French6:00 AM54 EGP32 EGP15:15 Jam
989Spanish7:00 PM61 EGP36 EGP14:40 Jam
887French8:45 PM54 EGP32 EGP15:15 Jam
997Spanish6:00 PM61 EGP36 EGP14:30 Jam

Catatan :
Harga tiket perlu konfirmasi ulang, saya curiga karena sangat murah sekali. Mungkin sudah tidak valid lagi melihat cat di papan pengumumannya yang sudah pudar dan lama.

CAIRO - ALEXANDRIA 

Segera nyusul, ada kesulitan nampilin table di blog. Harus minta bantuan mas Ardi

Catatan :
Harga tiket perlu konfirmasi ulang, saya curiga karena sangat murah sekali. Mungkin sudah tidak valid lagi melihat cat di papan pengumumannya yang sudah pudar dan lama.

ALEXANDRIA - CAIRO

LUXOR - CAIRO

CAIRO - LUXOR - ASWAN

ASWAN - LUXOR - CAIRO

ALEXANDRIA - ASWAN

ASWAN - ALEXANDRIA


Baca Juga :

Rabu, 14 Januari 2009

Wanita diantara rombongan 'Harris'

Semua Laki Laki
Cantik Sendiri Deh
Tepat jam 23.00 pintu keberangkatan menuju Luxor dibuka oleh petugas bandara Kuwait. Karena Jazeera akan terbang ke Luxor pukul 00.10. Memasuki ruang tunggu bandara Kuwait dengan tujuan ke Luxor - Mesir ternyata antrian sudah panjang, yang masih duduk belum berdiri hanya beberapa orang saja dan itupun mereka sedang ngantuk. Sempat terheran heran juga ternyata yang antri semuanya 'Harris', tenaga kerja mesir yang bertugas sebagai penjaga rumah atau apartment di Kuwait. Setelah clingak clinguk kiri dan kanan ternyata tidak ada penumpang perempuan sama sekali, hanya kita bertiga saja.


Petugas kebersihan,bandara Kuwait dan juga petugas Al Jazeerapun banyak yang mengira kita salah tempat tunggu dan bertanya ke saya dengan wajah heran, 'Will you go to Phillipine, Madame ? ''. ''No Luxor''; jawabku singkat. Semua penumpang tujuan lain terheran-heran melihat ada tiga bidadari cantik diantara 'Haris', barangkali mereka berpikir kok ada Perawan Di Sarang Haris. Saya sempat berpikir, apa memang tidak pernah ada penumpang perempuan menuju Luxor, padahal luxor kota tujuan wisata. Saya juga sempat bertanya ke petugas pintu ruang tunggu keberangkatan bandara,''adakah pintu tersendiri khusus untuk perempuan ?''. Jawabnya jelas "tidak". Untungnya para petugas bandara Kuwait sangat sigap dan menghargai wanita, kita langsung masuk tanpa harus ngantri. Perlu perjuangan tersendiri untuk membawa mas Ardi masuk karena dia masih ditengah tengah antrian.


Diatas pesawat pun masih ada kejadian-kejadian yang menggelikan dan menjengkelkan. Pesawat yang kita tumpangi belum berhenti mendarat si rombongan ''Harris'' sudah berdiri dan berebut pintu keluar. Sehingga pramugari-pramugari berteriak-teriak untuk menyuruh mereka duduk kembali. Gaduhnya luar biasa, maklum sudah bertahun tahun mereka di Kuwait sendiri dan tidak pernah bertemu keluarga. Parahnya lagi, disaat cek passpor juga gaduhnya minta ampun dan saling serobot. Sampai petugas imingasi Luxor marah-marah.