IMMI-k Ikatan Mudir Dan Muhandis Indonesia Di Kuwait |
Tinggal di Kuwait memang sangat menyenangkan meskipun iklim, cuaca dan adat istiadat penduduknya sangat berbeda dengan negeri tercinta Indonesia. Terkadang cukup unik dan menarik untuk diceritakan terutama hal hal yang menyangkut harga diri bangsa. Harap maklum mayoritas orang Indonesia di Kuwait adalah pembantu rumah tangga sehingga hampir semua orang menganggap orang Indonesia adalah PRT..
Perkiraan saya, saat ini ada sekitar 30.000 orang yang bekerja sebagai PRT di Kuwait. Sehingga tidak bisa disalahkan sama sekali kalau semua orang di Kuwait menganggap negeri kita tercinta Indonesia serba kekurangan.
Saya kemana mana naik mobil baik untuk mengantar anak ke sekolah atau hanya sekedar jalan jalan keliling kota. Berkali kali saya mendapat tumpangan ibu ibu Arab, baik itu Arab Kuwait, Arab Palestine, Arab Mesir atau Arab negara negara sekitarnya. Terutama kalau ada acara disuatu tempat maka mereka dengan santun minta ijin untuk menumpang sampai di tujuan tertentu yang saya lewati. Pada saat berada dimobil saya inilah saya bisa mengerti jalan pikiran mereka tentang Indonesia dan warga negara Indonesia.
.
Arab : “Thank you madame, Are you Philipinos?”
Saya : “No, I’m Indonesian”
Arab : “MashaAllaaaaah !!!”
Saya tidak tahu pasti, kenapa si Arab teriak seperti itu. Dugaan saya, si Arab mengira hanya Philipine saja yang ada mobil dan penduduknya bisa nyetir. Barangkali Indonesia dikira masih hutan belantara, penduduknya beruk dan monyet saja. Mungkin juga penduduk Indonesia dianggap masih telanjang bulat dan pakai "Koteka" semua.
Pertanyaan tidak berhenti dan bahkan bertambah seru dan menarik.
Pertanyaan tidak berhenti dan bahkan bertambah seru dan menarik.
Arab : “Is your husband Kuwaitis ?”
Saya : “No, pure Indonesian. Original… Made In Surabaya”
Arab : “MashaAllaaaah !!!”
Terkadang saya harus menjawab ‘sak karepe dewe’ daripada diam nggak ngomong sama sekali. Nggombal juga perlu demi nasionalisme bangsa dan negara Indonesia.
Arab : “What’s your job in Kuwait ?”
Saya : “Mudir..”
Arab : “MashaAllaaaah !!!”
Pertanyaan biasanya bertambah seru dan panas
Arab : “What’s your husband job in Kuwait ?”
Saya : “Muhandis..”
Arab : “MashaAllaaaah !!!”
Note : Baik Mudir (Manager) dan Muhandis (Engineer) sangat ampuh di Kuwait. Kalau ada Arab, India, Bengali, Philipino yang usil tanya macam macam, jawab saja dengan dua kata sakti tersebut. Biasanya langsung tidak percaya dan pergi menjauh, mungkin mengira saya 'Orang Gila'. Bagaimana bisa percaya, wajah saya dan suami sangat "Kere" sekali.
Baik Arab maupun Indonesia sebenarnya sama saja dalam menghadapi suatu kejadian yang mengejutkan. Bedanya, orang Arab frekwensi mengucapkan kata ‘MashaAllah’ lebih sering dibanding orang Indonesia.
Sekitar bulan lalu saya dapat tumpangan anak anak sekolah. Mereka semua adalah anak anak SMA teman anak saya di American International School (AIS). Satu orang duduk didepan dan empat orang berdesak desakan di belakang. Ditengah jalan salah satu dari penumpang belakang tersebut kentut. ‘Dddtttttt’, nyaris tanpa suara. Pada awalnya suasana masih tenang dan sepi, tetapi begitu aroma sudah mulai menyebar maka penumpang depan langsung teriak ‘MashaAllaaaaahh !!!!!”. Dan langsung heboh membuka jendela dan bahkan minta saya untuk menghentikan mobil dan semua penumpang turun.
Sekitar bulan lalu saya dapat tumpangan anak anak sekolah. Mereka semua adalah anak anak SMA teman anak saya di American International School (AIS). Satu orang duduk didepan dan empat orang berdesak desakan di belakang. Ditengah jalan salah satu dari penumpang belakang tersebut kentut. ‘Dddtttttt’, nyaris tanpa suara. Pada awalnya suasana masih tenang dan sepi, tetapi begitu aroma sudah mulai menyebar maka penumpang depan langsung teriak ‘MashaAllaaaaahh !!!!!”. Dan langsung heboh membuka jendela dan bahkan minta saya untuk menghentikan mobil dan semua penumpang turun.
Bandingkan dengan orang Indonesia yang anggun, elegance dan berwibawa dalam menghadapi keadaan yang sama dibawah.
Anak : "Ayah kentut ya ???"
Ayah : “Ya, kenapa ? Kentut bagus tidak untuk kesehatan ?”
Anak : “ Ya jelas Tidak…!!!!”
Ayah : “Makanya ayah keluarkan……”
Lain kali kalau suamiku kentut kembali, maka dengan tenang , anggun dan berwibawa akan tanya kembali kepada anak anak :
Ayah : “Kentut bagus tidak untuk kesehatan ?”
Anak : “Bagus…bagus sekali yah...”
Ayah : “Makanya Ayah berikan kamu……”
Bagaimana, lebih elegance mana Arab atau Indonesia. Tidak perlu kan sedikit sedikit menyebut 'MashaAllah' hanya untuk hal hal yang tidak patut.
Baca Juga :
- Nonton Bersama Sepak Bola Arab
- Madu Wistopa Dan Wistomas
- Aneka Macam Interview
- Gaya Artis Pulang Mudik
- Cerita Aneh Seputar Umroh
- Ada Penampakan Di Sekitar Masjidil Haram Mekah
- Selir Nabi Dan Jamban Sorga
- Apa Yang Kau Cari
- Cerita Jorok Saudi Arabia
- Barbar
- Kalau Suami Istri Beda Tinggi
- Kalau Kamu Nokia
- Jalan Panjang Menuju Madinah
Mudir (Manager) dan Muhandis (Engineer), wkkkk ni cerita gokil banget,wkkk,, nice blog :)
BalasHapusmasyaAlloh...lucu sekali ceritanya Bu,
BalasHapushmm..da lowker gag buat saya?hehehe
Agree banget sama artikel ini... orang2 Middle East lebay banget ya Tante, hehe. Kayaknya mereka ga percaya kalau saya ini engineer/scientist... dikiranya selalu saya kerja di hospital gitu en begitu mereka tau saya scientist langsung deh.. Masha Allaaaahhhh...!
BalasHapusAku kok jadi wong gendeng baca blog ini, plengah plengeh ketawa sendiri
BalasHapusSalute, kyakna penulis nih open minded bgt, candaan dan gaya bahasanya segar, makasih ya, senang bisa terbahakk.
BalasHapusGendeng.....kok iso isone bikin cerita ngakak, aku tak belajar seperti sampeyan ah, anggun, kalem dan berwibawa, Pssssssssst nyaris tak terdengar ha ha ha.......
BalasHapusSo True... banget! Sama kisah bu Susy Ardianto ini, hehehe.
BalasHapusAku juga pernah beberapa kali naik taxi mendapatkan "Masya Allah" berkali2 yang sama :D
Siippp....mbak susy...pokoknya saya acungi 4 jempol sekaligus he..he..he
BalasHapusMbak ingatkah engkau denganku...
Dewi, mana bisa ingat kalau nggak lihat photo atau ketemu langsung. Dewi siapa ya dan dimana. Beri dikik 'clue' dong biar bisa ingat.
HapusBunda Susy super sekalii, cerita ini lucuuuu sama lucunya ma pengajian nonton bola di Kuwait...xixixix
BalasHapusLanjut ke ceritane mbakk... masya Allah...
BalasHapusMasya Allah .....
BalasHapussy baca blog ini pas jam istirahat di kantor, ngguya ngguyu dewe, sampe lali janjian lunch bareng temen, keren blog-e ...
asli bikin saya spontan bilang Masya Allah ... :)
i always love your story ibu dan bapak :)
BalasHapusWe alwaysd waiting ur stories everyday, Madame Susy... So impresive... Pure made in the people of Indonesia! Bravo! Salam!
BalasHapusAgain, plzzz... Create ur new story, I am waiting... Funny, accurate ..
BalasHapusSuperb! Awesome stories! Two tumbs UP!!
BalasHapusPntes.. muhandis
BalasHapusIATMI lagi gileee...