Selasa, 21 April 2015

Makanan Si Jono Di Southampton UK

Warung Fish And Chip
Kecil Dan Tidak Banyak Pilihan
Makanan Khas Tradisional Inggris

Jono, pemain bass guitar GBS (Gugun Blues Shelter) asal Inggris telah bertahun tahun tinggal di Indonesia dan sukses menjadi entertainer terkenal di Indonesia. Beberapa bulan lalu sempat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta di tanah air. Komentarnya tentang Indonesia sangat menarik dan layak untuk disimak. Dia sangat betah di Indonesia karena kuliner dan tidak ingin pulang ke Inggris lagi. Kira kira seperti dibawah ini kesannya tentang Indonesia dan Kulinernya.

Fish And Chip
Ternyata Chip Itu Artinya Sama Dengan French Fries
Cuma Ikan Goreng Disajikan Dengan Mayonais


‘Makanan di sana nggak ada yang enak’, katanya dengan Bahasa Indonesia yang sangat baik. 
‘Enakan di Indonesia, makanan macam macam, banyak variasinya dan murah’. 
'Bisa makan dimana saja, semua enak. Warung makan banyak'


'Warung Makan' Di Inggris Namanya Keren 'Restaurant'
Kecil Begini Kalau Di Indonesia Nggak
Pantas Dinamakan Restaurant


Apa yang dikatakan Si Jono memang tepat dan benar sekali. Kalau anda bertanya kenapa Jono bisa cepat sekali beradaptasi di Indonesia ?, Dugaan saya karena dinegaranya sana banyak juga warung makan yang nyaris sama dengan di Indonesia. Kayaknya si Jono sudah terbiasa makan 'ngemper' di kaki lima di negaranya sebelum datang ke Indonesia.



Pedagang Kaki Lima Di Southampton
Sepanjang West Quay Road


Di negaranya, semua tempat makan namanya Restaurant. Tidak memandang besar, kecil, mewah atau dekil. Pokoknya  semua tertulis Restaurant meskipun sebenarnya cuma lapak warung kaki lima. Kalau di Indonesia soal nama ada kasta kastanya. Yang kastanya paling tinggi Restaurant, lalu RM (Rumah Makan), Warung Makan, Kedai Makan, Warung Tenda, Lesehan, Angkringan, Pedagang Makanan Keliling. Ada pula nama nama baru seperti Griya Dahar dll. Soal kuliner, Indonesia memang kaya segalanya dan terlihat dari banyaknya nama untuk hal yang sebenarnya relatif sama, yaitu Jual Makanan. Belum lagi kalau cara dagangnya diacung acungkan, namanya jadi Asongan.

Pedagang Dan Pembeli Es Warna Warni
Hah Jangan Jangan Pakai Pewarna Textil


Sebagai contoh, saya ajak anda untuk melihat lihat pedagang makanan di kota Southampton. Di sepanjang jalan didepan West Quay Mall sampai pintu gerbang tua Bargate, anda akan bisa menyaksikan berjajar jajar  tenda semi terbuka dengan meja dan kursi didepan atau didalam tenda yang disebut 'restaurant'. Rasanya kurang tepat dinamakan Restaurant, lebih cocok kalau disebut Food Stall. Tapi gimana lagi banyak pengunjungnya yang sudah biasa menyebut dengan istilah tersebut meskipun sebenarnya setara dengan PKL.


Pedagang Kaki Lima Dari Greece
Namanya Saja Cukup Asing Tapi Sebenarnya
Cuma Sandwitch Atau Hot Dog

Makanan yang didagangkan dan dibeli oleh keluarga dan teman teman Jono sangat miskin variasi, cuma hotdog, sandwitch, berbagai macam roti, muffin dan brownies saja. Yang sangat khas Inggris paling cuma Fish & Chips - sangat sangat miskin sayur sayuran. Ada juga roti yang ukurannya segede Kuda Nil. Baca : Roti Kuda Nil Di Southsea Shopping Area. Tapi banyak juga warung tenda yang berjualan makanan dari India, Arab, Thailand, Greece dan China. Rasanya, nggak ada miripnya sama sekali dengan masakan Arab yang biasa saya nikmati di Kuwait. Demikian juga makanan Thailand dan China juga dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan lidah orang Inggris.



Penjual Permen Dan Manisan
Ngeri Warnanya, Ane Takut Makan Pewarna Textil
Uniknya, semua makanan tidak ada satupun yang dimasak ditempat dengan kompor dan wajan seperti di warung warung tenda di Indonesia. Semua makanan sudah dikemas dalam plastik. Saat kita pesan, si penjual cukup membuka bungkus plastiknya, meletakkan dipiring, memansi dengan microwave dan menyaajikan ke pembeli yang telah duduk menunggu di meja makan.

Nah Ini Dia, Biasanya Makanan Thailand
Mirip Dengan Makanan Indonesia Tapi Di Inggris
Sudah Di Modifikasi Sesuai Lidah Inggris
Saking banyaknya penjual makanan dari India, Thailand, China dan Arab, saya bisa menduga lidah si Jono jadi sangat mudah beradaptasi dengan segala macam kuliner penuh rempah Indonesia. Apalagi kalau cuma 'ngemper' di warung warung AMIGOS (Agak Minggir Got Sedikit) di Jakarta, tentu bukan hal yang sulit dan berat bagi Jono untuk menyesuaikan diri karena di Inggris juga banyak warung semacam..

Meskipun Penjualnya Asli Inggris
Tapi Yang Dijual Shawarma Arab


Tidak Cuma Jual Kare Tapi Ada Juga Gule Kambing
Saya Kira Penjualnya Imigrant Ternyata Asli Bule
Belajar Masak Dari Resep Resep Mbah Google


Meja Dan Kursi Penataannya Nggak Ada
Bedanya Dengan Warung Kaki Lima Di Indonesia


Berbagai Macam Roti Dan Kue
Indonesia Jauh Lebih Beragam, Ada Lemper,
Onde Onde, Nogosari dll
Baca Juga :

Minggu, 12 April 2015

Paaya - Sarapan Pagi Butut Tapi Mak Nyus

Payaa - Semacam Gulai Tunjang Padang
Tapi Makanan Ini Aslinya Dari India/Pakistan
Soal makan, tempat bukan hal yang utama. Pokoknya enak, dimanapun tempatnya akan selalu dicari. Di Kuwait ada banyak sekali restaurant enak yang terletak di dekat pangkalan truk/taxi di Pasar Fahaheel. Namanya saja pasar, aktifitas diluar restaurant tentu cukup gaduh suara kuli kuli pasar menaik turunkan barang dari truk. Peduli amat, yang jelas ditengah pasar ini banyak restaurant restaurant enak untuk sarapan pagi. Jangan melihat bentuk fisik bangunan luar yang butut, nikmati saja makanan khas India/Pakistan bernama Paaya didalam restaurant bersama sopir sopir truk, taxi dan kuli pasar yang masih berkeringat.

Cara Makannya Dukan Dengan Nasi Tapi Qobus
Qobus Dirobek Lalu Dicocolkan Ke Kuah Payaa

Paaya artinya kaki dalam bahasa Hindu/Urdu. Bahan utamanya sudah tentu kaki kambing yang dimasak semalam suntuk dengan api kecil (slow cooking) sehingga terasa empuk di mulut, sangat cocok bagi anda yang giginya sudah mulai ompong. Bumbu bumbunya yang saya ketahui cuma bawang merah/putih, tomat, coriander dan bumbu bumbu kare khas India/Pakistan. Tapi begitu jadi dan disajikan didepan saya, aroma, warna dan rasanya cukup mirip dengan gulai tunjang khas Padang. Konon Paaya ini sangat populer sebagai menu sarapan pagi di Bangladesh, Pakistan dan India, khususnya di restaurant restauran wilayah Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa.

Lokasi Restaurant Paya Di Fahaheel
Persis Didepan Pangkalan Taxi Pasar Fahaheel
Butut Dan Kumuh Tapi Uenak Pol
Ada beberapa macam variasi Paaya yang sering saya temui di restaurant restaurant di Kuwait. Ada yang bernama Siri Paaya, kata Siri berasal dari bahasa Hindi/Urdu juga dan artinya adalah kepala. Jadi, kalau anda ingin pesan Gulai Kepala Ikan, ucapkan saja Siri Paaya Fish. Pingin Gulai kepala kambing sebutkan saja Siri Paaya Mutton. Entah bener atau enggak yang jelas kalau saya mengucapkan kata tambahan FISH atau MUTTON, pelayan restaurant selalu tahu maksudnya. Nggak perlu harus menguasai bahasa Hindi atau Urdu.

Meskipun Butut Dan Terlihat Tidak Hygienis
Tapi Uenak Pol - Pelanggannya Rela Nunggu
Meskipun Restaurant Masih Tutup
Karena restaurant restaurant tersebut berada di Kuwait, maka cita rasa sudah disesuaikan dengan budaya lokal. Cara penyajiannya sangat khas Arab. Sebelum pesanan anda datang, meja akan diperciki air terlebih dahulu. Setelah itu  plastik lebar akan dibentangkan diatas meja sebagai alas atau taplak meja. Percikan air gunanya agar plastik lengket menyatu dengan meja dan tidak berkibar kibar kalau terkena angin. Setelah itu Iranian Qobus hangat akan  dilemparkan kedepan anda dan siap untuk dicocolkan kedalam kuah Paaya. Begitu anda selesai makan, seluruh sisa makanan di meja akan diangkat sekaligus bersama plastik alas meja anda tadi. Cepat dan praktis, hanya perlu beberapa detik saja untuk menyingkirkan seluruh sisa makanan di meja anda.

Ini Restaurant Langganan Saya
Menu Favorit Payaa


Plastik Digelar Diatas Meja Dulu
Setelah Itu Qobus Dionggokkan Dihadapan  Pembeli


Nunggu Payaa Datang
Makan Dulu Menu Pembuka Semacam Orak Arik

Ini Dia Payaa
Kaki Kambing Dimasak Kare Mirip Gulai Tunjang Padang

Kalau Ke Kuwait Carilah Payaa Di Restaurant Butut
Di Pasar Pasar Contohnya Pasar Fahaheel
Restaurant Besar Nggak Ada Yang Jualan Payaa

Mantap Sambil Nyruput
Chai (Teh) Hangat


Baca Juga :

Selasa, 07 April 2015

Uenak Tenan, Bayar CGT Di Inggris

Lihat Lihat Rumah Di Agen Property
Semua Rumah Kuno Kuno Jaman Victoria
Belum Nemu Rumah Dengan Arsitektur Baru

Uenak tenan memang jadi orang Indonesia dan tinggal di negara sendiri. Tiap hari bisa teriak teriak demo mengatakan polisi, PNS dan pejabat negara 'Makan Uang Rakyat'. Semua bisa ngaku telah bayar pajak ke negara tapi kenyataannya pajak yang dibayarkan  nggak ada artinya sama sekali kalau dibanding pajak yang dibayarkan oleh penduduk Inggris. Tax Revenues di Indonesia hanya 12 % dari GDP, kalah jauh dari Inggris yang mencapai 39 % GDP. Lagipula GDP Indonesia jauh lebih kecil dibanding Inggris. Semakin jelas betapa kecilnya pendapatan pajak Indonesia. Baca lebih lengkap : Bayar City Tax, Police Tax, Fire & Rescue Tax, Listrik Dan Air Di Inggris.

Beda Dengan Orang Indonesia Kalau Bangun
Rumah Dirobohkan Total, Orang Inggris
Paling Cuma Ngecat Tembok Dengan Warna Sama

Rakyat Indonesia nggak ada yang bayar pajak buat Polisi, di Inggris rakyatnya harus bayar Police Tax. Rakyat Indonesia nggak ada yang bayar pajak buat Pemadam Kebakaran, di Inggris ada Fire & Rescue Tax. Apalagi bayar pajak buat kebersihan dan sarana kota. Di Inggris ada City Council Tax dan ada juga tagihan Waste Water Tax. Gimana uenak sekali kan di Indonesia, semuanya serba gratis, air limbah tinggal buang ke selokan dan nggak dikenai pajak sama sekali. 

Nggak Ada Yang Berani Tampil Beda
Dengan Merubah Warna Jadi Hijau, Biru Atau Merah
Paling Cuma Ganti Kusen Dan Perbaikan Ornamen

Masih banyak pajak pajak yang lain dimana Indonesia belum memberlakukannya. Contohnya adalah CGT (Capital Gain Tax), bahasa Indonesianya Pajak Pertambahan Nilai. Di Indonesia juga ada tapi implementasinya beda dan terkesan tidak diimplementasikan dengan benar. Saya mengetahui semua pajak ini saat keluar masuk ke agent property mencari rumah. Siapa tahu bisa beli rumah sendiri di Inggris daripada nyewa terus menerus selamanya. Dalam pikiran saya, lebih baik beli rumah yang jelek dan tidak terawat tapi dengan harga murah. Toh nanti bisa panggil tukang untuk renovasi sedikit sedikit kalau dapat rejeki.

Tapi, si mbak Marketing jawabannya membuat saya terkejut. Untuk renovasi, buang material bongkaran, dan pemakaian air untuk ngaduk semen, belanja material dan lain lain ternyata ada pajaknya. Akhirnya saya diminta untuk datang ke Konsultan Pajak untuk menghitung perkiraan pajak yang harus saya bayar kalau harus melakukan renovasi rumah total. Nggak gratis, ketemu Konsultan Pajak harus bayar juga ternyata. Paling tidak bisa punya gambaran harus milih rumah siap pakai atau rumah butut tidak terawat.

Belum Pernah Saya Melihat Orang Inggris
Mbangun Rumah Dirobohkan Sebagian
Seperti Cara Orang Indonesia

CGT itu singkatan dari Capital Gain Tax, maksudnya kalau anda punya ASSET dan anda rubah bentuknya sehingga harga jualnya jadi lebih mahal, maka selisih harga setelah renovasi dan sebelum renovasi akan dikenakan pajak.

Contohnya :
Rumah anda sebelumnya berwarna putih kusam, perkiraan harga jualnya Rp 100 Juta, tetapi setelah anda cat warna warni dan anda tambahin kanopi buat garasi, teras menarik dan kios ponsel maka harga jualnya naik menjadi Rp 250 Juta. Nah, selisihnya yang Rp 150 Juta tersebut akan kena pajak. 

Semacam Acara Bedah Rumah Di TV
Bagus Didalam, Bagian Luarnya Tetap Saja Kuno

Plus cat, kuas dan bahan / material yang anda beli juga kena PPN (VAT). Kalau ada material bongkaran, buang limbahnya kena pajak, entah pajak apa namanya. Air minum dari ledeng juga nggak boleh dipakai buat ngaduk semen, harus ngambil air dengan tangki entah darimana dan ada pajaknya juga. Bikin sumur artesis sementara nggak boleh, ada pajak pemakaian air tanah. Bagaimana ? enak di Indonesia kan. Anda punya asset apapun misal mobil bisa anda tambahin assesories sesukanya tanpa bayar pajak apapun.

Acara Bedah Rumah Di TV Inggris
Cuma Ganti Perabot Dan Lantai Kayu Aja Masuk TV

Pajak pajak lain sehubungan dengan jual beli, balik nama, biaya notaris relatif sama saja dengan di Indonesia. Kalau ada yang beda, paling karena saya salah dengar saja, maklum si konsultan pajak bibirnya agak sumbing jadi kurang jelas terdengar. Tidak semua pajak yang diterangkan si konsultan bisa saya ingat, yang jelas banyak miripnya dengan di Indonesia. Persentase dan cara menghitungnya saja yang sedikit berbeda. Susah memang nangkap bule sumbing ngomong bahasa Inggris.

Semua Rumah Kadaluarsa
Kenapa Nggak Ada Yang Berani Ngecat Hijau


Karena ada CGT yang cukup mahal tersebut, maka nggak ada yang berani bikin garasi canopy didepan rumah. Akibatnya rumah rumah di Inggris nggak ada sentuhan modern sama sekali kecuali memang komplek perumahan baru. Rata rata rumah di Inggris tampak kadaluarsa peninggalan  Ratu Victoria. Nggak ada yang mau merobohkan rumah dan bangunan meskipun rumah tersebut sudah jadi hak miliknya. Paling banter orang Inggris kalau merenovasi rumah yang dirubah total hanya interiornya saja. Ganti mebel, tambah dekorasi, ganti lampu dll. Dan ini terlihat dari larisnya acara acara di TV semacam acara Bedah Rumah kalau di Indonesia.

Rumah Rumah Kadaluarsa Di Inggris
Sampai Kapanpun Nggak Akan Berubah
Kecuali Kena Gempa Bumi


Seorang pembaca blog ini pernah mengomentari tulisan saya tentang pajak sebelumnya. Bukan di Inggris, tetapi di Italy. Katanya dia baru saja pasang canopy agar air hujan tidak terkena langsung ke jendela dan pintu. Petugas pajak lalu datang lantas melihat lihat sebentar, diukur panjang lebar bayangannya di tanah lalu bim salabim muncul tagihan pajak. Kena dia 'Pajak Bayangan' katanya. Nah ini sebenarnya CGT, asumsinya kalau assesoris yang dipasang bisa menimbulkan bayangan maka berarti menambah nilai jual rumah. Enakan di Indonesia kan semua serba gratis. Udah nggak ada City Tax, Police Tax, Fire Rescue Tax dan Capital Gain Tax (CGT) tapi bisa teriak teriak nuduh pejabat makan duit rakyat pula.

Nah, mumpung di Indonesia CGT atau Pajak Pertambahan Nilai ini belum diimplementasikan dengan benar seperti di UK, bikin saja warung ponsel dan warung Soto di halaman depan atau majukan saja kamar dan ruang tamu sampai mepet trotoar. Silahkan.... gratis nggak ada yang nglarang. Uenak tenan ....

Baca Juga :

Sabtu, 04 April 2015

Bundaran Dan Simpang Bingung Inggris

Bundaran Dilihat Dari Dalam Bus
Buanyaknya Bukan Main Di UK
Di Riau dan Padang banyak sekali perempatan yang diberi  nama Simpang Bingung atau Simpang Paniang untuk menggambarkan betapa membingungkannya kalau lewat persimpangan jalan tersebut. Yang paling sering saya lalui adalah Simpang Bingung Rumbai, Pekanbaru. Bisa bikin sakit kepala dan pening karena biasanya tiba tiba  polisi bisa muncul entah datangnya dari mana dan langsung tagak berdiri nangkepin pengendara mobil dan motor yang kebingungan salah jalan, putar balik atau jalan mundur di Simpang Bingung tersebut.

Meskipun Pakai GPS Dan Lancar Di Highway
Tapi Begitu Ketemu Bundaran Ternyata
Gemetaran Juga Saat Diklakson Mobil Lain Karena Bingung
Di UK, ternyata lebih parah dan membingungkan lagi. Tidak pernah saya gemetaran nyetir mobil di negara negara lain. Hanya di Inggris saja saya merasa panik saat mengemudi terutama saat keluar dari highway dan mulai masuk ke kota. Gimana tidak panik, jalan jalan ditengah kota manapun di UK semuanya sempit sempit. Setiap perempatan atau pertigaan ada bundaran. terkadang jumlah bundaran lebih dari satu buah. Kalau saya memperlambat mobil, mobil lain nggak bisa lewat atau mendahului. Klakson tan tin tan tun langsung bunyi dari segala penjuru arah. Paling membingungkan di Swindon. Simpang Bingung Swindon ini saking terkenalnya diberi nama Magic Roundabout. Ada 5 bundaran kecil yang mengelilingi sebuah bundaran besar. 

Magic Roundabout Swindon
Source : Google Map
Lebih parah lagi, selain bundaran dimana mana banyak juga Lampu Bangjo atau lampu merah di setiap perempatan jalan. Benar benar 'Banyak' dalam arti yang sebenarnya karena minimal ada 16 tiang 'Lampu Bangjo' / lampu marah di setiap perempatan. Setiap sisi jalan ada 4 lampu merah. Ada juga yang 17 buah, satu buah lagi lampu bangjo kuno yang digantung tepat ditengah perempatan. Saya pernah di klakson puluhan mobil di perempatan jalan di London karena kebingungan, 4 buah lampu di sisi jalan yang saya lalui lampunya menyala beda beda. Dua disebelah kiri menyala Kuning dan Hijau dan yang sebelah kanan Merah dan Kuning. 

Nah Lo ---Belok Kemana ?
Orang Padang Menamakan Simpang Paniang
Lokasi Swindon
Biasanya saya selalu 'Jaim' meskipun agak gemetaran kalau sedang kebingungan ditengah tengah bundaran atau lampu merah. Pura pura sok tahu dan yakin, langsung tancap gas dan bablas aja meskipun tetap diklakson mobil lain juga. Malu dong orang Indonesia kok kebingungan di luar negeri. Jaga Image demi nama baik nusa dan bangsa memang sangat diperlukan. Meskipun akibatnya harus langganan ketangkap camera.


Bingung Lewat Mana
Ini Namanya Simpang Bingung Swindon


Kayak Main Boom Boom Car
Pertigaan Jalan Aja Diberi Bundaran
Lokasi Winchester


Cuma Dicat Putih Bundar Saja
Gimana Nih, Mau Lurus Diterjang Saja Atau
Putar Putar Ditengah Jalan


Ini Bundaran Juga Gunanya Apa ?
Lokasi University Of Portsmouth


Boleh Nggak Dilindas Saja Kalau Mau Lurus
Lokasi Portsmouth



Apa Maksudnya Diberi Warna Putih
Ditengah Bundaran

Berapa Jumlah Lampu Merah Di Perempatan Kecil ?
Ternyata 4 x 4 = 16 Lampu Merah

Nah Lo, Kebetulan Keempatnya Warna Kuning Semua
Kalau Warnanya Beda Beda Gimana ?


Baca Juga :