Tampilkan postingan dengan label Liburan-Oman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liburan-Oman. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Oktober 2017

Muscat Airport Selayang Pandang

Duty Free Muscat International Airport

Muscat International Airport adalah bandara utama Kerajaan Oman. Baru beroperasi tahun 1973 dengan nama Seeb International Airport menggantikan bandara lama yang jauh lebih kecil di Bayt Al Falaj. Baru mulai tahun 2008 namanya diubah menjadi Muscat International Airport. Jarak bandara ini ke pusat kota Muscat sekitar 32 Km saja.


Kelihatan Ramai Tapi Sebenarnya Mereka Adalah
Penumpang Yang Nggak Kebagian Tempat Duduk

Kalau bicara tentang Oman, bayangan anda tentang bandara utamanya tentu beranggapan 'sangat besar sekali, megah dan canggih'. Oman gitu lho, negara kaya minyak, penduduknya makmur dan maju. Nah, kata kata 'mbelgedes' seperti ini entah siapa yang mengucapkan dan menyebarkannya di tanah air. Setiap saya pulang ke Indonesia, siapapun yang saya jumpai selalu menganggap bandara Muscat, Oman lebih hebat, besar, modern dan tidak ada pesawat yang delay dibanding dengan bandara di tanah air.. 

Wifi Gratis 1 jam, Tapi Harus Dicatat Dulu
Nomor Passport Dan Bukti Tiket

Malah sering saya mendengar dan membaca berita tentang berbagai macam keluhan tentang bandara bandara di Indonesia. Mulai barang bawaan dikenai pajak, pemeriksaan bagasi tidak profesional, barang didalam koper hilang dan semacamnya.
'Kapan bandara bandara di Indonesia bisa maju seperti diluar negeri ?'
'Luar negeri mana mas ?'
'Pokoknya semua bandara di luar negeri !!!'.

Ngantri WIFI Gratis

Setelah saya telusuri dari berbagai sumber, ternyata jumlah penumpang Muscat International Airport tahun 2016 hanya 12,031,496 saja. Nggak ada apa apanya bila dibanding dengan Bandara Juanda Surabaya yang bisa mencapai 19,483,844 penumpang untuk tahun yang sama. Apalagi dibanding dengan bandara Ngurah Rai atau Soetta, bisa 'bablas angine'.

Tempat Duduk Nunggu Boarding Di Lantai Bawah
Sempit, Berdesak Desakan Dan Bau Keringat Pula

Kalau anda bertanya, gedung terminalnya besar mana dengan bandara Juanda ?, Halaah, mau cari tempat duduk saja susahnya bukan main. Semua penumpang yang menunggu boarding mondar mandir kesana kemari keluar masuk Duty Free dan putar putar cari tiang buat sandaran karena nggak bisa duduk. Dimana mana penuh sesak kayak cendol.

Kalau Kemruyuk Kempel Seperti Ini
Enakan Mana Berdiri Jalan Jalan Atau Duduk

Yang paling unik adalah fasilitas WIFI di bandara ini. Untuk bisa mendapatkan fasilitas WIFI gratis harus ngantri panjang dan harus bisa menunjukkan tiket boarding pesawat. Nggak cuma itu saja, passport juga diminta untuk dicatat. Heran saya, untuk apa harus menunjukkan boarding ticket, bukannya semua orang yang sudah masuk di area boarding dan duty free semuanya pasti punya tiket boarding masuk ke pesawat.

Pengumuman
Pesawat Delay 30 Menit Penumpang Harap Sabar

Lebih menarik lagi, kalau ada pengumuman pesawat terlambat, semua penumpang secara serentak langsung berdiri, kusak kusuk cari tahu ke sebelah sebelahnya. Ada juga yang langsung bertanya ke petugas yang sedang berdiri mempersiapkan sesuatu didepan pintu boarding. Yang lain juga nggak mau kalah, langsung bertanya ke petugas yang sedang enak enak lenggang kangkung lewat. Heran saya, ini penumpang dari mana kok pada nggak percaya pengumuman yang barusan terdengar.  Atau barangkali nggak tahu artinya, padahal pengumuman diucapkan dengan bahasa Arab, Inggris, Hindi dan entah bahasa apa lagi.


Dimana Mana Orang Berdiri Cari Sandaran

Baca Juga :

Kamis, 18 Juli 2013

Dzikir Arab Diatas Pesawat

Dari Kuwait Menuju Turki

Mau Take Off
Sepi Semua Dzikir Dan Berdoa
Dzikir saat diatas pesawat terbang, berdoa saat pesawat mau take off atau pesawat mau landing barangkali hal yang wajar bagi kita semua. Siapapun ingin diberi keselamatan selama dalam penerbangan.. Bagaimana dengan orang Arab, apakah cara berdoa dan bersyukur sama dengan kita ? Ternyata agak mirip tetapi lebih seru. Berkali kali saya melakukan penerbangan dari Kuwait ke Lebanon, Turki, Bahrain, Dubai, Mesir dan negara negara lain di Timur Tengah selalu menyaksikan kemeriahan doa syukur Arab di pesawat yang bagi saya sangat heboh dan meriah. Baik Arab Kuwait, Bahrain, Lebanon, Turki, Jordan, Mesir semua sama saja dalam cara berdoa dan bersyukur diatas pesawat. 


Gedubrak Gedubrak
Langsung Ambil Tas Dari Bagasi
Saat pesawat mau take off, suasana didalam masih normal seperti biasa, yaitu sepi. Mungkin seluruh penumpang sedang berdoa semua atau bahkan komat kamit dzikir. Tetapi suasana akan berubah total saat pesawat mendarat dan roda pesawat mulai menyentuh landasan. Secara tiba tiba semua penumpang bertepuk tangan gembira. Tidak cuma itu saja, semuanya tersenyum dan tertawa gembira dan langsung gaduh melepas sabuk keselamatan. Kemudian langsung berdiri mengambil barang bawaan di bagasi atas meskipun pesawat masih melaju dengan kecepatan sangat tinggi dan lampu tanda larangan melepas sabuk masih belum padam.


Selamat Sampai Di Tujuan
Suit Suiiittt - Plok... Plok... Plok.....
Bagaimana dengan orang Indonesia yang tidak pernah melihat suasana gegap gempita mirip pasar malam diatas pesawat seperti ini ?. Gampang saja, langsung ikut ikutan tepuk tangan dan kita langsung terbawa suasana, yaitu ikut ikutan bersiul Suit Suiiiittttt sambil gebrok gebrok kursi, kaki dan tepuk tangan sekuat kuatnya seperti penumpang lain. Lain bangsa memang lain cara dalam cara bersyukur telah selamat kembali mendarat dan sampai ke tujuan. Ritual doa syukur dan dzikir orang Arab ternyata agak beda, yaitu dengan spontan bertepuk tangan, gebrak gebrok dan Suit Suiiiiit..... Setelah itu, turun pesawat dan salaman dengan Pilot dan Co-Pilot. "Syukron.... syukron.....". Si Pilot cukup menyalami penumpang sambil berdiri didekat pintu keluar sambil cengar cengir, pringas pringis seperti 'Superhero' dan kelihatan sekali "Gede Ndase" alias "Besar Kepalanya".


Baca Juga :