Rabu, 11 Juli 2012

Sopir Bus Istanbul Semua Bisa Bahasa Jawa


Didepan Aya Sophia
Akhirnya Nyampai Juga Di Sultan Ahmet

Bus bandara di Turki namanya HAVAS, tertulis sangat besar di badan bus. Begitu keluar dari pintu 'arrival' Sabiha Gokcen Istanbul, langsung belok kanan kira kira 50 meter saja sudah terlihat HAVAS bus segala jurusan. Tujuan saya adalah ke Sultan Ahmet, kota tua di Istanbul tempat berbagai obyek wisata utama ngumpul disatu tempat yang tidak saling berjauhan. Untuk menuju Sultan Ahmet saya harus ganti angkutan yang bernama Metro, kereta api bawah tanah seperti yang ada di Singapore. Bedanya, kalau di Singapore namanya MRT (Mass Rapid Transportation).

HAVAS Bus Istanbul

Yang saya senang, perjalanan dari airport ke kota benar benar seperti di Indonesia, serasa kita sedang dalam perjalanan ke puncak, bukittinggi, Berastagi atau di obyek wisata pegunungan di Indonesia. Alamnya hijau penuh dengan pepohonan dan rumput rumput yang tertata rapi, rumah disepanjang jalan beratap limas dan bergenting seperti di Indonesia, bangunan sangat berwarna warni dan tidak monoton coklat seperti di Kuwait dan Saudi Arabia, Jalan naik turun dan udara dingin seperti di daerah pegunungan di Indonesia.

Tram Listrik Di
Sultan Ahmet

Yang saya pusing tujuh keliling, tidak ada satupun tulisan berbahasa Inggris saya temui di sepanjang jalan, semuanya berbahasa Turki termasuk sopirnya juga selalu njawab bahasa Turki kalau ditanya bahasa Inggris. Akibatnya lebih baik saya ngomong bahasa Jawa dengan si sopir daripada buang energi harus berbahasa Inggris. Bisa nyambung kok, daripada susah susah bahasa Inggris. Saya harus jelasin tujuan saya ke si Sopir pakai bahasa Jawa campur bahasa isyarat,

Metro Istanbul

'Mas aku arep dolan nang Sultan Ahmet, mudune nang ngendi ?', Tahu tahu si sopir mengangguk angguk dan saya diturunkan di Levent, persis didepan pintu masuk stasiun bawah tanah Metro. Huebat....

Si sopir juga wanti wanti ke saya kira kira kalau saya nggak salah paham artinya "Wis tekan mas, ganti numpak metro, goleko sing tujuane nang Sultan Ahmet".

Pinter tenan, coba saya tanya sekali lagi.
'Nek aku turu, bablas tekan ngendi mas ?', sambil tangan saya memperagakan gaya sedang tidur.

Si Sopir dengan sigap langsung menjelaskan, kira kira artinya :
'Ora mungkin turu mas, cedak banget. Sultan Ahmet kuwi stasiun terakhir, paling  sampeyan  bolak balik muter muter nang ngisor tanah". Sambil tangannya bergerak kiri kanan dan berputar putar,

Luar biasa, pinter boso Jowo kabeh....


Havas
Di Indonesia Namanya DAMRI

Kopaja Istanbul

.
Baca Juga :

16 komentar:

  1. Ha ha ha, aneh aneh aja. Kalo gitu bahasa Minang juga bisa semua mas wk wk wk

    BalasHapus
  2. si sopir ini orang turki asli mas?

    BalasHapus
  3. Hehehe… ada2 aja.. kirain beneran iso boso jowo Pak Ardi…
    Salam kenal pak.. saya suka baca blognya loh..

    BalasHapus
  4. ha..ha..lucu banget mbak, apik tenan ceritane iki
    really enjoy it :)

    BalasHapus
  5. thanks blognya mbak...
    aq serasa ikut keliling dunia juga nih..
    hehehehehe

    BalasHapus
  6. Saya bulan mei kemarin juga baru dari Turki mbk, seru banget liat photo2x nya mb susy, jadi nostalgia pengen naek lagi transportasi di Istanbul.

    BalasHapus
  7. ha3x ,, apik tenan, inspiratif ..

    BalasHapus
  8. Woalah jian tak kiro tenanan.xixixi. lucu pak..

    BalasHapus
  9. Gileeee ...ngakak abis dah ane baca blognya mbakE satu iki. Emang beda yaa klo yg nulis itu mantan wartawati ..Sehat terus ya Mbak dan keluarga disana.

    BalasHapus
  10. Bwahahahaaa lucu tenan iki, sek tak moco seng liane sek :D

    BalasHapus
  11. hahaha walaahh iso ngekek tenan.... marai pengen dolan iki... yo ngono to lurrr hehehe

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.