Selasa, 12 April 2011

Catatan Umroh 3 : Apa Yang Kau Cari

Mencari Sandal Di Halaman
Masjidil Haram Mekah
Di Makkah dan Madinah, saat kita melakukan umroh atau haji, kita bisa melihat dengan mata kita sendiri betapa beragamnya makhluk ciptaan Allah yang bernama manusia ini. Mulai dari bayi sampai yang sudah tua dan uzur, sehat dan tegap sampai yang cacat, warna kulit yang beraneka macam, raut wajah saat tersenyum, tertawa dan menangis, warna warni pakaian, sorban penutup kepala sampai tingkah laku yang berbeda beda. Semua seolah tergelar didepan mata dan ditunjukkan kepada kita semua, betapa agungnya Allah menciptakan makhluk yang satu ini.


Mencari Keluarga
Harus Naik Pot Bunga
Coba tanyakan kepada mereka, 'Apa yang kamu cari di Makkah dan Madinah', jawabnya pasti religious sekali. Saat kami berangkat umroh pada 31 Mar - 7 April 2011, sempat saya tanyakan secara acak kepada beberapa orang disekitar saya. 'Apa yang sebenarnya kamu cari di Makkah dan Madinah pada perjalanan umroh kali ini ?'.  Rasanya pertanyaan sangat sederhana dan mudah, tetapi jawabannya benar benar berbeda sekali dengan karakter yang saya kenal sebelumnya.


Mencari Lengah Polisi
Keamanan Masjid
Si Boy yang saya kenal sehari hari 'slebor', kali ini menjawab sangat religious sekali yaitu 'Karena panggilan Allah'. Si Udin yang paling cengengesanpun juga menjawab seperti seorang ustad yang sedang berdakwah 'Mencari ridhlo Allah, saya ingin berdoa khusyuk didepan ka'abah agar mendapat pahala yang berlimpah dariNya'. Si Mamat juga tak kalah religious, 'Saya akan lakukan apapun yang diperintahkan Allah, siapa tahu besok saya akan mati'. Memang luar biasa Mekah dan Madinah, bisa merubah yang 'bejijagan' menjadi sangat alim dan religious sekali.


Mencari Sandal Di
Masjid Nabawi Madinah
Benarkah yang mereka cari di Makkah dan Madinah pada saat umroh seperti yang mereka ucapkan ?. Pengamatan saya mengatakan hal yang berbeda dengan yang mereka ucapkan. Coba perhatikan sekeliling anda saat anda berada didalam atau disekitar masjid Al-Nabawi Madinah atau masjid Al-Haram Makkah. Beberapa hal yang paling sering dicari makhluk Allah yang bernama manusia ini banyak sekali. Anda akan tersenyum lebar melihat si Boy, si Udin dan si Mamat dalam aktifitas yang sebenar benarnya. Ternyata mereka semua datang jauh jauh ke Mekah dan Madinah untuk :

  
     
  • Mencari Sandal   
    Mencari Tiang Untuk Bersandar

    Semua jamaah pasti disibukkan dengan urusan sandal ini pada saat masuk kedalam Masjid. Dimasukkan kedalam tas terasa berat, diletakkan diluar masjid takut hilang, diletakkan ke tempat sandal yang banyak tersedia takut lupa dimana letaknya. Jadi serba repot sehingga masing masing punya trik sendiri sendiri untuk menyelamatkan sandal.
Naik Pagar Mencari Keluarga
    Selesai sholat sibuknya bukan main mencari sandal kesayangan ini. Ada yang ditendang jauh sekali tetapi paling banyak disedot mesin penyedot petugas kebersihan. Pagi hari setelah sholat subuh atau sekitar jam 6 - 7 pagi biasanya petugas kebersihan langsung beraksi membersihkan lantai, dinding dan segala sesuatu yang membuat kotor pemandangan. Kalau nasib jelek sandal kita tersedot mesin, maka tidak ada kata lain selain harus mencari pengganti atau pulang ke hotel tanpa alas kaki.  

    Tiang Yang Jadi Rebutan
  • Mencari Tiang   Tiang Masjid selalu diperebutkan banyak orang didalam masjid. Tak peduli bangsa mana, semuanya ingin bersandar. Celakanya yang sudah berjam jam bersandar tidak mau pergi untuk gantian. Aktifitas saat bersandar bisa bermacam macam, ada yang baca Qur'an ada yang sekedar bersandar sambil termenung menung, ada yang sebagai pengamat lingkungan alias melihat lihat dekorasi dan arsitektur masjid yang indah.

    
    Tempat Ngorok Favorit Jauh Dari
    Polisi - Lantai 2 Al Haram
  • Mencari Tempat Yang Tidak Ada Polisi Keamanan Masjid   Didalam masjid selalu ada polisi keamanan, terutama di Al Haram Makkah yang bertugas mengusir orang orang yang tidak sedang beribadah. Biasanya lantai 2 atau tempat tempat tertentu yang jauh dibelakang jarang ada petugasnya. Lagipula tempat tempat yang agak tersembunyi dibelakang ini lebih sejuk dibanding sudut manapun juga. Tempat seperti ini banyak dicari orang untuk tidur tiduran sampai tidur beneran. Omong kosong kalau anda tidak merasa ngantuk ditempat berAC, sejuk dan jauh dari polisi keamanan masjid seperti ini.

     
    Mencari Oleh Oleh Di
    Sekitar Masjid
  • Mencari Oleh Oleh   Nama kerennya Thawaf Mall, salah satu prosesi umroh jaman sekarang dengan ritual putar putar di mall mall yang ada disekitar Masjid, baik masjid Nabawi di Madinah maupun Al Haram di Makkah. Putar putarnya tidak cuma 7 kali, tetapi bisa berpuluh puluh kali. Cocok dengan harga bisa langsung melanjutkan dengan prosesi Lempar Riyal, bukan Lempar Jumroh. Lempar Riyal ini juga untuk mengusir setan agar segera pergi dan tidak menggoda lagi untuk belanja lebih banyak. Tak heran kalau jamaah umroh jaman sekarang hanya untuk sebuah sajadah kecil buatan Turki saja thawafnya bisa ke seluruh mall disekitar masjid yang dikelilingi.

Masih banyak lagi yang belum saya tuliskan seperti mencari rumput fatimah, mencari jalan pulang ke hotel, mencari background photo dan yang lainnya. Tunggu saja catatan umroh berikutnya, sebuah catatan ringan sekitar  Perjalanan Umroh Darat Bersama Masyarakat Indonesia Di Kuwait. Salam.....


Baca Juga :

4 komentar:

  1. haha..bapak, ibu, ak suka baca blognya..kmrn ak jg br umroh dan membaca catatan ini jd terkenang kelucuan2 di sana. Hehe. salam kenal ya.. :)

    BalasHapus
  2. assalamualaikum bususy ...sy seneeng banget baca tulisan2 bu susy nih,,,,

    BalasHapus
  3. Hmm... memang lucu manusia ini... dan dengan tulisan ini, maka jelas sekali kita bisa menilai mana ibadah yang sebenarnya dan mana pula yang "ibadah main-main" alias wisata doank...
    Makasih pak, tulisan ini patut di jadikan renungan bagi umat Islam yg hendak berhaji atau umrah. Agar ibadahnya menjadi tidak sia-sia.... :)

    BalasHapus
  4. wuahahahahahahaha perrsiiiis banget am pengalaman ane ..... bahasanya kocak abieeessssssss ampe sakit nih perut bacanya wkwkwkwk

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.