Tampilkan postingan dengan label Liburan-Jordania. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liburan-Jordania. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Maret 2016

Amman Jordan, Jadul Tapi Banyak Peninggalan Sejarah

Jordan Alamnya Berbukit Bukit Tinggi
Kalau Musim Dingin Seringkali Tertutup Salju

Ke Jordan memang mudah sekali bagi pemegang passport Indonesia. Nggak perlu sibuk ngurus Visa di Embassy Jordan karena bisa Visa On Arrival. Tinggal beli tiket pesawat dan langsung terbang saja. Biaya hotel, makan, sewa mobil atau ikut paket tour wisata juga relatif murah. Hati hati ketangkap pak Polisi kalau anda nyopir mobil sendiri. Jalan raya antar kotanya cukup lempeng meskipun banyak naik turunnya. Batas kecepatan 80 Km/jam bisa tiba tiba berubah jadi 40 Km/jam  atau bahkan 25 Km/jam menjelang masuk desa. Seringkali polisi ngumpet dan langsung nyemprit kalau ada mobil masih kecepatan tinggi saat masuk desa.


Ada Bukit Yang Hijau Disebelah Kiri Tetapi Kering
Disebelah Kanan. Wadi Juga Banyak

Obyek wisata Jordan lumayan banyak, umumnya peninggalan peninggalan sejarah peradaban kuno, jaman para Nabi sampai peninggalan Romawi. Nggak usah pergi jauh jauh, ibukota Amman saja juga banyak tempat tempat bersejarah yang layak dikunjungi..Contohnya Jordan Musseum Of Popular Tradition, Puing puing Byzantine Church, Ummayad House (Bayt), The Roman Theater, Qasr Al Abd Castle, Temple Of Hercules dll. Sebagian besar sudah tidak berbentuk lagi dan tinggal puing puing batu yang berserakan kecuali Roman Theater saja yang terlihat masih utuh..


Kota Amman Tidak Semegah Jakarta
Gedung Pencakar Langit Bisa Dihitung Dengan Jari
Nggak Ada Apa Apanya Dibanding Jakarta

Jangan membayangkan kota Amman seperti Jakarta yang gemerlap. Kota ini bisa saya katakan cukup Jadul  dan nyaris belum ada gedung pencakar langgit dengan ketinggian mencapai 30 lantai keatas. Gedung yang bisa dikatakan cukup tinggi paling banter bisa dihitung dengan jari. Rata rata hanya sekitar 1 - 6 lantai saja dan semuanya berwarna coklat, bikin mata sepet karena semua sama.


Amman Kira Kira Sama Dengan Jakarta Tahun 1970an

Down Town atau pusat keramaian kota Amman namanya King Faisal Street atau King Faisal Square. Kira kira seperti pasar di Indonesia jaman tahun 1970an. Penuh sesak dengan deretan toko toko kecil dan PKL yang terkadang tumpah ke jalan. Jordan memang tidak ada apa apanya dibanding Klaten, tetapi penduduknya cukup bangga terhadap kekayaan sejarah peradaban yang dimiliki dan sangat ramah terhadap wisatawan. Silahkan menikmati pemandangan kota Amman dibawah ini.



Pompa Bensin Umumnya Kumel, Ada Tambal Ban Juga


Rumah Dan Gedung Di Kota Amman
Semua Warnanya Coklat Dan Seperti Tidak Tertata


Daerah Downtown Juga Tidak Mengenal Tata Kota




Jalan Naik, Parabola Centang Perentang
Dan Jemuran


Al Saadah Street - King Faisal Square
Down Town Kota Amman Kebanggan Warga

Ummayad Palace (Masjid Pacman) Ini Ditengah Kota Amman
Ditengah Puing Puing Gereja Byzantine

Hercules Dulu Katanya
Menghancurkan Pilar Disekitar Sini


Mobilnya Kuno Kuno Dan Butut

Warung Kue Dan Roti - Ternyata Enak Juga

Baca Juga :

Sabtu, 10 Januari 2015

Musim Dingin Bersalju Di Arab Dan Sahara

Kabut Pekat Pagi Hari Di Kuwait Saat Musim Dingin
Akibat Kondensasi - Pertemuan Udara Panas Gurun
Dan Udara Dingin Dari Kutub


Informasi Wisata Dan Ski Resort
Di Lebanon
Source : www.skileb.com
Hari ini masih minggu pertama bulan January. Saat musim dingin disemua negara yang terletak di bumi belahan utara, termasuk negara negara di Timur Tengah (Arab) dan juga negara negara di Afrika Utara (Sahara). Seperti tahun tahun sebelumnya, traffic pembaca tulisan saya tentang lokasi salju di negara negara Arab dan Sahara tiba tiba melonjak sangat tajam. Baca lokasi salju dan ski resort ini Salju Arab Yang Selalu Bikin Heboh. Saya nggak tahu kenapa pembacanya selalu melonjak saat musim dingin di Timur Tengah. Mungkin pembaca banyak yang mengira di Arab dan sahara nggak ada musim dingin.



Informasi Wisata Bermain Ski Di Marocco
Pegunungan Atlas Melewati Marocco, Algeria
Dan Tunisia
Source : http://www.completemorocco.com/


Bermain Ski Di
Bludan Syria
Source :
http://www.syriaclimbing.ch/
Comment comment yang muncul terkadang sangat garang kalau ada yang men'share' tulisan saya tersebut ke facebook atau tweeter. Banyak yang tidak percaya kalau di Arab dan Sahara banyak Salju dan Ski Resort. Comment akan jadi sangat garang kalau ada yang sangat 'religious' dan menghubungkan turunnya Salju di Arab dengan tanda tanda hari kiamat dan dibantah oleh komentator yang lain. Mind Set orang Indonesia di tanah air memang mengatakan 'Arab dan Sahara adalah Gurun Yang Sangat Panas'. Pengetahuan salah yang diturunkan turun temurun berdasarkan pengalaman mengamati Madinah dan Mekah saat umroh dan haji dimusim panas.


Banyak orang Indonesia yang  tidak tahu sama sekali di Arab dan Sahara juga ada musim dingin, ada ski resort, rutin turun salju setiap tahun antara bulan November sampai February saat Musim Dingin. Banyak penulis di tanah air yang menulis berdasarkan cuplik sana dan cuplik sini tanpa mengetahui sedikitpun iklim, contour dan topografi daerah yang ditulisnya. Padahal sekarang ini jamannya mbah Google, apapun informasi mudah diakses lewat internet.


Kuwait Saja 3 Deg C
Apalagi Di Negara Negara Yang
Punya Gunung Tinggi


Ngertinya Arab itu panas saja, padahal iklim subtropic juga ada musim dingin. Lupa semua pelajaran Geografi saat SMP. Pokoknya yakin yang ditulisnya benar berdasarkan cuplak cuplik hadist  yang dikuasai saat di madrasah ibtidaiyah dan berimajinasi seluruh Arab hanya seluas daun kelor. Kalau salju turun di Arab berarti tanda tanda kiamat akan datang. Padahal doa Iftitah yang dibaca setiap hari secara jelas mengatakan :

لَّهُمَّ اغْسِلْ خَطايايَ بالمَاءِ والثَّلْجِ وَالبَرَدِ‏.


ALLOHUMMAGHSIL KHOTHOOYAAYA BILMAA-I WATS-SALJII WALBARODI.
Ya Alloh, basuhlah/cucilah kejelekan-kejelekan saya dengan air, salju dan embun.
(HR. Al-Bukhory no.702).

Informasi Wisata Bermain Salju Di Turkey
Source : http://www.skiingturkey.com/


Mereka tidak mau melihat Google Maps. Mereka juga tidak sadar bahwa di Arab dan Sahara juga ada pegunungan tinggi. Sebut saja Pegunungan Atlas di Western Sahara (Marocco, Algeria dan Tunisia dilalui pegunungan ini), Pegunungan Lebanon (Jordan, Lebanon, Israel/Palestina dan Syria dilalui pegunungan ini) dan yang paling sering heboh adalah Pegunungan Heejaz di Saudi Arabia. Sama halnya dengan Puncak Jaya Wijaya yang juga bersalju di Papua, Indonesia.

Informasi Wisata Bermain Salju Di Israel
Source : http://www.goisrael.com/

Tanpa mengurangi Dzikir dan Istighfar, saya ingin sampaikan juga bahwa salju memang ada di Arab dan Sahara sejak jaman dulu. Saljunya sudah lama ada tapi informasi dan website baru ada beberapa tahun terakhir ini karena jaman dulu tidak ada internet, facebook dan tweeter. Celakanya lagi, mindset orang Indonesia sampai saat ini masih banyak yang mengatakan "Arab itu panasnya mendekati neraka jahanam". Kalau musim panas memang benar temperatur  bisa mencapai 50 Deg C, tapi kalau musim dingin rata rata di Kuwait sekitar 4 - 7 Deg C. Di Kuwait tidak ada gunung, tetapi di negara negara yang bergunung tinggi diatas sudah tentu sangat dingin sekali dan jauh dibawah 0 Deg C. Saat musim dingin seperti inilah Ski Resort panen rejeki.

Photo Di Tabuk, Saudi -Diatas Pegunungan Heejaz
Menghebohkan Tanah Air Beberapa Tahun Lalu
Baca Link Dibawah Dan Nilai Sendiri
Wartawannya Tahu Tidak Lokasi Tabuk Di Gunung
Source : Republika


Orang Indonesia di tanah air juga banyak yang tidak tahu bahwa Arab itu terdiri dari sekitar 30 negara. Negara terbesar Saudi Arabia saja luas daratannya lebih besar dibanding Indonesia (Luas daratan Saudi : 2,149,690 Km Persegi Vs Luas Indonesia : 1,904,569 Km Persegi). Baca sumbernya dari Wikipedia tentang luas wilayah Saudi Arabia Vs Indonesia). Artinya, Arab itu sangat luas sekali dan bukan cuma Mekkah dan Madinah saja. Jarak Mekkah ke Tabuk itu kira kira sama dengan jarak antara Jakarta ke Puncak Jaya Wijaya di Papua yang juga bersalju. Sengaja saya pilih kota Tabuk sebagai contoh karena kota ini yang paling sering heboh dan jarang yang tahu bahwa letaknya di atas pegunungan Heejaz, kira kira 3 jam perjalanan dengan  pesawat dari Jeddah, kearah utara yang sudah tentu akan semakin dingin kalau semakin ke utara, apalagi diatas gunung.

Bermain Salju Di Mt Hermon
Coba Cari Gunung Hermon Lokasinya Dimana ?
Arab Atau Bukan ?

Semoga informasi ini bermanfaat bagi saudara saudara saya di tanah air yang belum pernah melakukan perjalanan di negara negara Arab atau yang sudah pernah tetapi saat musim panas. Atau sudah pernah tetapi cuma Umroh di Mekkah, Medinah. Sebagai tambahan informasi, Kuwait, Bahrain, UAE tidak ada gunung sama sekali tetapi saat musim dingin jelas dingin juga karena temperatur udara diluar sekitar 4 - 7 Deg C. Kalau anda melihat photo photo saya memakai jacket tebal, tolong jangan dikomentari :

"Di Gurun Kok Pakai Jacket Tebal ?". 

Malu maluin dibaca banyak orang. Hari gini di jaman informasi nggak tahu iklim dan cuaca di Timur Tengah.


Saya memang kedinginan di Kuwait, saat ini temperatur sudah stabil sekitar 4 - 7 Deg C. Kalau ada Onta di Salju atau orang Arab jungkir balik bermain salju di jalanan, jangan juga dikomentari aneh aneh. Mereka sedang senang senang berwisata di kawasan Ski Resort, diatas gunung di salah satu negara Arab diatas. Mungkin di pegunungan Atlas, pegunungan Heejaz. Pegunungan Lebanon, Mt Hermon, Golan Height, Lembah Bekaa, Oikameiden, Chrea, Tijkda, Uludag, Paleindoken dan lain lain.


Di Gurun Terbuka Kuwait Lebih Dingin Lagi 2 Deg C
Karena Nggak Ada Gunung Maka Nggak Ada Salju
Di Kuwait
Catatan :
Sampai saat ini belum ada Ski Resort diatas pegunungan Heejaz (Tabuk dan sekitarnya). Yang saya ketahui, Saudi sangat tertutup dan tidak  mendatangkan Turis dari luar. Apalagi lokasi Heejaz yang bersalju  sekitar 1500 Km dari Riyadh. Investor hanya berani membuat Indoor Ski di Riyadh (Ski Riyadh) saja. Alasan lain, ada pangkalan militer di Tabuk, nggak elok kalau dijadikan tempat wisata. Masyarakat dan pemerintahan Saudi juga sangat tradisional religious, banyak sekali larangan larangan yang berhubungan dengan hiburan/entertainment.


Ini Websitenya Saudi Tourism
Pemerintah Saudi Saja Mempromosikan Salju Buat Tourism
Source : Saudi Tourism


Baca nih website resmi pemerintah Saudi Arabia. Lihat sendiri gunung gunung bersalju di pegunungan Heejaz mulai dari kota Tabuk dengan gunung gunung disekelilingnya seperti  Jabal Al Lawz, Jabal Al Qolom, Jabal Huwad dll. Klik link ini dan jangan kaget kalau salju itu ada saat musim dingin saja : Saudi Tourism

Pegunungan Hejaz Membentang Dari Utara Ke Selatan
Madinah Lebih Dingin Dari Mekah Saat Musim Dingin
Karena Ditengah Dan Elevasinya Lebih Tinggi
Tabuk Selalu Bersalju Karena Di Utara
Salju Dan Ski Resort Banyak Saat Musim Dingin
Al Aqsa Jerusalem, Amman, Beirut Dll
Semua Di Dataran Tinggi Pegunungan Lebanon


Baca Juga :

Kamis, 18 Juli 2013

Dzikir Arab Diatas Pesawat

Dari Kuwait Menuju Turki

Mau Take Off
Sepi Semua Dzikir Dan Berdoa
Dzikir saat diatas pesawat terbang, berdoa saat pesawat mau take off atau pesawat mau landing barangkali hal yang wajar bagi kita semua. Siapapun ingin diberi keselamatan selama dalam penerbangan.. Bagaimana dengan orang Arab, apakah cara berdoa dan bersyukur sama dengan kita ? Ternyata agak mirip tetapi lebih seru. Berkali kali saya melakukan penerbangan dari Kuwait ke Lebanon, Turki, Bahrain, Dubai, Mesir dan negara negara lain di Timur Tengah selalu menyaksikan kemeriahan doa syukur Arab di pesawat yang bagi saya sangat heboh dan meriah. Baik Arab Kuwait, Bahrain, Lebanon, Turki, Jordan, Mesir semua sama saja dalam cara berdoa dan bersyukur diatas pesawat. 


Gedubrak Gedubrak
Langsung Ambil Tas Dari Bagasi
Saat pesawat mau take off, suasana didalam masih normal seperti biasa, yaitu sepi. Mungkin seluruh penumpang sedang berdoa semua atau bahkan komat kamit dzikir. Tetapi suasana akan berubah total saat pesawat mendarat dan roda pesawat mulai menyentuh landasan. Secara tiba tiba semua penumpang bertepuk tangan gembira. Tidak cuma itu saja, semuanya tersenyum dan tertawa gembira dan langsung gaduh melepas sabuk keselamatan. Kemudian langsung berdiri mengambil barang bawaan di bagasi atas meskipun pesawat masih melaju dengan kecepatan sangat tinggi dan lampu tanda larangan melepas sabuk masih belum padam.


Selamat Sampai Di Tujuan
Suit Suiiittt - Plok... Plok... Plok.....
Bagaimana dengan orang Indonesia yang tidak pernah melihat suasana gegap gempita mirip pasar malam diatas pesawat seperti ini ?. Gampang saja, langsung ikut ikutan tepuk tangan dan kita langsung terbawa suasana, yaitu ikut ikutan bersiul Suit Suiiiittttt sambil gebrok gebrok kursi, kaki dan tepuk tangan sekuat kuatnya seperti penumpang lain. Lain bangsa memang lain cara dalam cara bersyukur telah selamat kembali mendarat dan sampai ke tujuan. Ritual doa syukur dan dzikir orang Arab ternyata agak beda, yaitu dengan spontan bertepuk tangan, gebrak gebrok dan Suit Suiiiiit..... Setelah itu, turun pesawat dan salaman dengan Pilot dan Co-Pilot. "Syukron.... syukron.....". Si Pilot cukup menyalami penumpang sambil berdiri didekat pintu keluar sambil cengar cengir, pringas pringis seperti 'Superhero' dan kelihatan sekali "Gede Ndase" alias "Besar Kepalanya".


Baca Juga :

Senin, 10 November 2008

Lanjutan Perjalanan ke Jordan (Hari ke 3)

Nah, saya akan melanjutkan  perjalanan  ke Jordan liburan yang lalu. Biarpun sudah terlewati beberapa tulisan. Hari ke 3 tujuan kita ke Al-Karak Castle dan Petra.  Cerita sekarang tentang Petra. Perjalanan dari Aman ke Petra cukup jauh sekitar 270 km, berangkat pagi jam 7 dari hotel di Amman dan pulang masuk hotel kembali juga jam 7. Tiket masuk ke Petra 21 JD. Dari gerbang utama menuju Bangunan tersebut jauhnya minta ampun. Sekitar 2 kilometer. Tapi kalau mau naik Kuda atau Delman juga ada. Tarif sewa Kuda sampai tujuan 7 JD. Kalau Delman berpenumpang 4 orang  20 JD. itupun satu kali jalan. Nah cerita sejarahnya daripada salah nulis, lebih bagus saya sadur saja dari http://id.wikipedia.org/wiki/Petra

Kota di Dinding Batu
Petra
Ternyata Kuburan
Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra. Penetapan tujuh keajaiban dunia itu merupakan pilihan dari 100 juta orang di seluruh dunia lewat situs internet dan pesan singkat (SMS) telepon seluler, yang diadakan oleh Swiss Foundation, serta diumumkan di Lisbon, Portugal, pada 07-07-07 alias 7 Juli 2007.

Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'batu'. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.


Semua Di Dinding Batu
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 SM-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.
Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.


Kotanya Suku Nabatean
Dulu Tempat Tinggal
Suku Nabatean
Petra yang bisa ditempuh sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari kota Amman, Yordania, dulu adalah ibukota suku Nabatean, salah satu rumpun bangsa Arab yang hidup sebelum masuknya bangsa Romawi.
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan unta dan domba.

Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Arab kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.

Musim Panas
Huh Panasnya
Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku Nabatean memberanikan diri mulai ikut dalam perdaganan dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania dan selatan Laut Mati. Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia.

Suku Nabatean akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses, dengan berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal dari Arab bagian selatan dan India timur. Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku Nabatean memutuskan untuk menetap di wilayah batu karang Petra.

Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke sana. Suku Nabatean akhirnya berhasil membuat kota internasional yang unik dan tak biasa.

Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah. Pada tahun 106 M, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.

Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss, Johann Burckhardt memasuki kota itu dengan menyamar sebagai seorang muslim. Legenda Petra pun meruak kembali di zaman moderen, dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan.


Dikelilingi Gunung
Celah Satu Satunya
Menuju Petra
Petra di Yordania, adalah situs purbakala. Petra dikelilingi gunung. Di sini ada gunung setinggi 1.350 meter dari permukaan laut. Inilah kawasan tertinggi di areal ini yang disebut Gunung Harun (Jabal Harun) atau Gunung Hor atau El-Barra.

Gunung Harun paling sering dikunjungi orang. Para pengunjung percaya, di puncak Jabal Harun inilah, Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi Musa. Di abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Firaun.


Hanya Kuda Dan Jalan Kaki Saja
Yang Bisa Melewati Celah
Di abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabataea yang kaya dan kuat, menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu, Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Di masa itulah dibangun kuil agung.

Tahun 100-an Masehi, Romawi pernah menguasai wilayah ini. Arsitektur di Petra pun terpengaruhi arsitektur Romawi. Pada 600 Masehi di Petra dibangun gereja. Abad ke-7 Masehi, Islam hadir, dan pada abad ke-14, makam Nabi Harun di Jabal Harun menjadi tempat keramat dari umat Islam, selain kaum Yahudi dan Kristiani.

Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya. Setelah Perang Salib di abad ke-12, Petra sempat menjadi 'kota yang hilang' selama lebih dari 500 tahun (lost city). Hanya penduduk lokal (suku Badui) di wilayah Arab yang mengenalnya.


Baca Juga :

Senin, 20 Oktober 2008

Perjalanan Hari Ke 3 (Jordan)

Al-Karak Castle dan Petra
Jalan Lurus Dan Naik Turun
Hati Hati Banyak Polisi
Nah, perjalanan yang satu ini cukup melelahkan. Jarak tempuh kita untuk menuju Petra dari Amman kurang lebih 280 km. Desa desa yang kita lalui tidaklah ramai. Sepanjang jalan kanan kiri yang kita lihat hanya Ruko ruko, gurun, batu, bukit bukit kering dan beberapa pohon zaitun. Jalan cukup lancar. Hanya sering kita lihat polisi di pinggir jalan sedang menghentikan mobil mobil yang melebihi batas kecepatan.

Highway di Jordan menurut saya cukup aneh, kecepatan maksimum 120 Km per jam tetapi dengan tiba tiba saja berubah langsung ke 60 Km per jam menjelang masuk ke desa atau kota kecil. Dan polisi sudah siap menunggu dengan radar speed check dipinggir jalan dan tilang dilakukan di mobil polisi ditempat itu juga. Hampir setiap 2 atau 3 km ada mobil polisi dipinggir jalan dengan radar speed check, artinya kita harus siap ditangkap polisi beberapa kali kalau ketangkap radar speedchecknya. Sekali ketangkap kita harus bayar minimum JD 30 dan uang tersebut langsung masuk kantong polisi, pokoknya sama persis kelakuan polisi Jordan dan polisi Indonesia, bener atau salah harus mbayar ditempat sambil pura pura 'jaim'.

Tips untuk yang mau nyetir sendiri di Jordan :
  1. Pandang jauh kedepan kalau sudah nampak rumah atau desa kecil atau perkampungan , segera kurangi kecepatan sampai dibawah 60 Km/jam meskipun desa tersbut tidak ada penghuninya, polisi biasanya ngumpet dengan radar speed check, hampir setiap 10 km ada polisi ngumpet.
  2. Highway di Jordan naik turun bukit dan kiri kanan tebing batu kering dan sangat menjemukan. Istirahat ditepi jalan kalau mengantuk, dan kalau sewa mobil pastikan mesin dan rem mobil dalam keadaan sehat.
Al-Karak
Al Karak Castle
Kota Karak terletak sekitar 129 Km sebelah selatan Amman atau sekitar 88 Km sebelah selatan Madaba dengan ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan air dead sea. Ada hotel hotel kecil di kota ini dan untuk menuju kota ini bisa melalui Desert Highway lalu belok kanan di Qatrana. Tetapi saya anjurkan untuk melalui Kings Highway saja karena pemandangannya sangat menakjubkan, yaitu Wadi Mujib dengan kedalaman lembah sekitar 1000 meter.



Lorong Di Al Karak
Dikota ini ada bangunan batu tua peninggalan Sholahuddin Al Ayubi (beberapa literatur menyebut Salah Eddin atau Saladdin), orang pertama dari Dinasty Ayubi.


Baca Juga :

Jumat, 17 Oktober 2008

Perjalanan Hari Ke 2 (Jordan)

Jerash, Madaba, Mount Nebo dan Dead Sea
Perjalanan Hari Kedua di Jordan lumayan melelahkan, keluar dari Al Danah Hotel setelah makan pagi jam 07:00. Sopir yang mengantar kami sudah lama menunggu dengan mobil sedan 'Samsung', kalau di Indonesia merk tersebut lebih populer sebagai merk telpon seluler dan kamipun juga baru tahu di Jordan ada obil dengan merk telpon seluler.

Tentang Mohammed :
Mohammed Yang
Baik Sedang Pamer
Khasiat Zaitun
Mohammed, sopir yang mengantar kami adalah asli orang Palestine. Seperti yang telah diketahui banyak orang, beliau terusir ke Jordan karena perselisihan antara warga Palestine dengan Israel 20 tahun lalu. Pada saat itu ybs keluar dari tanah leluhurnya untuk mengunjungi keluarganya di Jordan, tetapi ternyata tidak bisa pulang kembali ke Palestine karena Pemerintah Israel melarang warga Palestine masuk kembali ke tanah tumpah darahnya. Tragis memang, dan sekarang ybs bersama istri dan 5 orang anaknya bertahan di Jordan dan masih ingin kembali ke Palestine kalau perdamaian telah abadi di tanah kelahirannya tercinta. Untuk bertahan hidup di Jordan, dia belajar bahasa Inggris, Jerman dan Perancis, hasilnya sekarang sebagai guide yang sekaligus bisa mengajari bahasa Arab tourist yang dibawanya. Sepanjang perjalanan selalu bicara dan menjelaskan apapun yang dilalui termasuk pohon Zaitun dan alasan kenapa dijadikan simbol perdamaian. Lihat gaya dia menjelaskan pohon Zaitun pada saat berhenti ditengah jalan antara Amman - Jerash disamping.

Jerash
Sisa Sisa Banguna Romawi
Di Jerash
Jerash hanya terletak sekitar 50 km saja sebelah utara Amman di perbukitan Gillead. Yang kita lihat disini adalah sisa sisa bangunan Romawi seperti Hippodrome, Temple Of Zeus, Cardo Maximus dan lain lain. Jalan menuju tempat diatas masih asli bebatuan seperti dalam film film romawi dan masih nampak jelas bekas dilalui roda roda pedati. Kalau nggak salah seminggu dua kali ada pertunjukan Romawi, semacam gladiator, pertandingan charriot, dll. Tiket masuk bisa dibeli online melalui http://www.jerashchariots.com/.



Jerash, Nggak Perlu Ke Greece
Kalau Cuma Latar Belakang
Bangunan Romawi
Sejarahnya Jerash dibangun pada abad 3 SM. Jerash pada saat itu bagian dari Decapolis dan pada saat itu namanya Gerasa dan merupakan provinsi otonomi dari Romawi Syria. Jerash kehilangan otonominya dibawah kekuasaan Kaisar Trajan. Setalah itu menjadi kota Kristen dibawah Byzantium dan diambil alih oleh Persia pada tahun 614 dan menjadi Muslim pada tahun 635. Terakhir hancur lebur terkena gempa bumi pada abad ke 8.

Sayang di Jerash tidak bisa lama lama, Ayu dan Dinda mengeluh terus, dari kemarin yang dilihat batu melulu.....Bapaknya lebih parah lagi sejak turun dari mobil langsung menghilang, tidak bertanggung jawab dengan barang bawaan. Setelah nongol sambil senyam..senyum ..baru ketahuan ternyata ngumpet jauh sekali cari tempat pipis dibawah pohon pohon.

Madaba

Yahudi Dan Palestina Bisa
Rukun Di Jordan
Madaba terkenal dengan sebutan 'The City Of Mozaics' dan merupakan kota kecil dengan penduduk sangat majemuk dari berbagai macam agama dan aliran agama, Yahudipun ada. Kota ini mayoritas Kristen, tetapi kalau dilihat populasinya ternyata 3% dari total 5 % yang beragama kristen di Jordan bertempat tinggal di Madaba. Agak susah membedakan masjid dan gereja karena dikota ini gerejapun banyak yang memakai kubah. Kota ini sangat dekat dengan Israel dan sejarahnya memang tempat pelarian dari Israel bagi warga yang muak dengan perselisihan disana dan memilih hidup rukun penuh kedamaian.

Sekolah Di Madaba
Dikota ini terdapat gereja kristen orthodox tua St Goerge yang penuh dengan hiasan Mozaics indah dan lantainya berhiaskan peta Mosaics daerah sekitar seperti Palestine dan Jordan di utara, Egypt di selatan. Ada juga rencana pembangunan kota Jerusalem. Ada juga Jordan Archeological Museum dan dari museum ini kita baru tahu ditengah gurun yang kering ini ternyata banyak sekali ditemukan puing puing sisa bangunan gereja tua dan semuanya penuh dengan hiasan mosaics.

Yang membuat saya terkejut adalah semua orang mengucapkan 'assalamualaikum' kalau saling bertemu. Artinya kata tersebut bukan milik muslim seperti yang kita kenal di Indonesia, tetapi milik Arab apapun agamanya. Baik Muslim maupun Yahudi dikota ini semua membuat souvenir untuk pelancong kristen, tidak ada batas yang jelas antar agama, bahasa mereka satu saja 'kami makhluk Allah yang hidup dan mati karenaNya, buat apa kami bertikai tentang perbedaan kita kalau lebih banyak persamaannya'. Yahudi pelarian yang saya jumpai disinipun baik sekali dan rukun dengan yang lainnya. Lalu siapa sebenarnya yang sedang bertikai di Israel-Palestine sana ?
Jarak tempuh perjalanan dari Jerash ke Madaba kurang lebih 90 km. Kalau dari Amman menuju Madaba hanya 50 km. Memang begitulah route yang kita lalui untuk mlancong hari ke 2 ya harus muter2 agar dapat 4 tujuan.


Mount Nebo
Petugas Di Toko
Souvenir
Gunung ini dipercaya sebagai tempat meninggal dan dimakamkannya nabi Musa AS. Tetapi tempat makamnya tidak ada yang mengetahui. Lokasi tidak begitu jauh dari Madaba menuju Mount Nebo kurang lebih hanya 20 km, dan boleh dikatakan culturenya sama saja, bercampur aduk antara pengikut Judaism dan Kristen, Islam juga tentunya.

Dari atas bukit ini, dan kalau udara cerah kita bisa melihat kota Jerusalem dan Jericho di Israel-Palestine dengan jelas dan hanya dibatasi oleh sungai Jordan yang menurut saya bukan sungai tetapi selokan. Jaraknya hanya beberapa km saja dan malah ada beberapa tempat yang sangat dekat sekali.




Palestina Di Latar
Belakang
Perbatasan Israel dilingkari oleh pagar tinggi berkabel listrik tegangan tinggi, jangan coba coba masuk menyusup ke Israel karena di pagar tersebut katanya juga ada senjata otomatis yang siap memuntahkan peluru kalau ada orang nekat masuk. Ada dua pos penjagaan polisi yang harus kita lalui kalau masuk ke jalan menuju daerah ini, semuanya diperiksa dan digeledah termasuk passport juga kalau kalau membawa senjata pelontar bom. Pos penjagaan perbatasan itu hanya memastikan kita wisatawan atau bukan. Jadi kalau ke Mount Nebo jangan lupa bawa passport dan jangan sekali kali bawa rudal atau senjata pelontar bom. Karena untuk menuju Israel hanya dibatasi oleh Dead Sea.

Dead Sea
Ngambang Di Dead Sea
Hanya sekitar 15 menit saja dari Mount Nebo kita sudah sampai di Dead Sea. Dari segi ukuran, Danau Toba di Medan jauh lebih besar dibanding Dead Sea. Ada dua hotel di sekitar itu, Dead Sea Spa Hotel dan yang sedang dibangun Amman Beach Hotel. Laut itu airnya benar benar luar biasa Asin dan dibeberapa tempat dijumpai banyak bongkahan garam. Lumpurnya halus sekali dan konon baik untuk kulit bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan air asin ini terasa licin sekali di kulit. Hati hati kalau ada kulit yang terluka, bekas garukan saja rasanya perih sekali, kena mata juga pedihnya bukan main. Tidaklah heran kalau di Jakarta sudah mulai dipasarkan perawatan tubuh dengan bahan dari laut mati tersebut. Terutama di Salon salon kecantikan yang menyediakan fasilitas khusus perawatan tubuh.

Dead sea ini separuh merupakan wilayah Jordan dan separuh lagi merupakan wilayah Israel. Sebenarnya gampang sekali kalau mau menyeberang ke Israel, disamping kita bisa mengapung dan tidak bakalan tenggelam karena berat jenis air garam lebih tinggi dari tubuh kita, jaraknya juga dekat sekali dan kita bisa melihat jelas negara Israel/Palestine diseberang sana. (Susy Ardianto)

Baca Juga :

Jumat, 10 Oktober 2008

Ciluk Ba, Wonder Woman Ala Jordan

Nerawang Gini
Pakainya Dimana Ya
Pakaian pakaian wanita yang dijual di Jordan menurut saya sangat mahal sekali. Sangat tidak setara dengan bahan yang digunakan. Kalau mahal tetapi bahannya tebal, terbuat dari bulu wool dan penuh rimpel rimpel mungkin wajar wajar saja. Di Jordan sangat mahal sekali tetapi bahannya dari beberapa helai benang saja seperti gambar disamping. Dari sekian banyak pakaian wanita yang dipajang di toko, yang paling mahal adalah Bra wanita. Bahannya terbuat dari rajutan benang emas atau perak dan dipadukan dengan rok warna warni dengan pernak pernik mengkilat keemasan. Warna warna sangat meriah seperti hijau, orange, merah jambu dan sebagainya. Bahasa sekarang adalah Funky Colour. Cara memakai Bra tersebut cukup unik karena terbalik. Rok dipakai dulu setelah itu baru Bra dipakai diluar, mirip cara berpakaian tokoh komik 'Wonder Woman'. Sangat mahal sekali untuk sekedar Bra wanita, belum lagi ditambah ongkos ditangkap polisi seandainya dipakai di Kuwait atau Indonesia. Nggak bisa ngebayangin bagaimana 'semriwing'nya hembusan angin seandainya saya pakai mejeng di Kuwait atau bergaya 'Wonder Woman' di bundaran HI Jakarta.


Pakaian Trio Macan
Untuk Bude, Simbah Dan Tetangga
Sedang asik asiknya mengamati pakaian seksi ala Jordan ini, tiba tiba suami saya datang dan langsung ngobrol dengan pegawai toko. Masalah besar langsung muncul karena tanpa ba bi bu suami saya mau memborong semua pakaian aneh dan lebih cocok dipakai di luar angkasa tersebut. Buat oleh oleh ke Indonesia, nanti Eyang Putri, bude Titik, mamanya Tian, bude Tutik dan semua keluarga diberi satu satu. Bisa dipakai untuk jalan jalan sore di kampung. Bagus untuk karnaval 17 Agustusan. Biar eyang putri dan Bude seperti TRIO MACAN katanya. Suami saya juga memilihkan pakaian khusus untuk saya dan saya diminta memakainya di Kuwait atau Indonesia nanti. Dipakai dirumah saja juga nggak apa apa, bisa Ciluk Baa ala Jordan katanya. Untung saja cepet saya tarik keluar dari toko. Kalau nggak segera saya tarik, bisa jadi tujuh hari tujuh malam saya masuk angin memakai pakaian 'Wonder Woman' tersebut di Kuwait. (By : Susy H Ardianto)

Catatan :
Apakah benar pakaian sexy TRIO MACAN berasal dari Jordan ?

Baca Juga :