Minggu, 28 Februari 2021

Setahun Covid19 - Sepinya Airport

Kuwait International Airport
Setahun Setelah Covid19 Pandemi

Saat ini bulan February 2021, berarti sudah setahun sejak Virus Covid19 menyebar ke segala penjuru dunia. Terus terang saya merasa sedih sekali menjadi bagian dari sejarah dunia ini. Saya menyaksikan dan mengalami sendiri berbagai macam perubahan yang terjadi di masyarakat. Baik perubahan  berbagai macam aktifitas ekonomi, sosial dan apapun dalam kehidupan sehari hari .

Kuwait International Airport
February 2021

Minggu pertama February 2021, saya bulatkan tekad untuk pulang ke Indonesia begitu saya tahu ada penerbangan ke Indonesia. Airport Kuwait sempat ditutup berbulan bulan sebelumnya untuk mencegah virus Covid19 masuk. Saat ini sedang dibuka sementara dengan aturan ketat dari pemerintah yang sering berubah ubah setiap saat.  Maskapai yang diijinkan terbang dan mendarat di Kuwait juga sangat terbatas.
 
Tanda Baru Di Airport Kuwait
Jalur PCR, Jalur Transfer Dan Menuju Imigrasi

Sedih, Deg degan, Kaget, Terkejut campur aduk jadi satu. Bandara International Kuwait yang biasanya selalu ramai ternyata sekarang sepinya luar biasa. Berubah total dibanding saat kunjungan saya terakhir sebelum pandemi setahun lalu. Kursi kursi di ruang tunggu sekarang diberi penyekat kaca, lantai dipasang sticker petunjuk untuk test PCR, kursi kursi ditata berjarak untuk check in dan cek passport imigrasi, sebelumnya berdiri desak desakan.

Kuwait Airport Sepi

Ada juga yang cukup mengejutkan dan membuat saya bangga sambil cengar cengir senyum sendiri. Apa itu ? Satu pesawat Airbus saya pakai sendiri. Saya betul betul merasakan bagaimana rasanya punya pesawat pribadi. Sebenarnya ada beberapa penumpang lain, tapi jaraknya sangat berjauhan. Pemerintah Kuwait memberi syarat ketat semua pesawat hanya boleh membawa penumpang maksimum 35 % dari seluruh kapasitas tempat duduk. Kenyataannya, susah untuk mendapat penumpang sebanyak itu saat grafik korban covid19 masih menanjak naik terus.

Pesawat Qatar Airways Kosong Melompong

Hamad International Airport, Doha Qatar juga sama saja sepinya. Kalau mau sebenarnya bisa saja saya salto, koprol dan guling guling disepanjang walkway bandara International ini.  Sangat berbeda suasananya dengan saat masih normal sebelum pandemi setahun lalu. Toko toko Duty Free  hampir semua nggak ada yang buka. Porter dan Cleaning Service yang biasanya banyak terlihat saat ini menghilang semua entah kemana.

Hamad International Airport Doha Qatar

Tiba di Terminal Kedatangan International Soetta, Cengkareng juga sama saja, sangat sepi sekali. Keluar dari imigrasi sudah ditunggu petugas yang siap melakukan test PCR dan harus mengikuti proses untuk karantina 5 hari. Tinggal pilih, mau karantina gratis di Wisma Atlet Kemayoran atau di Hotel  sesuai pilihan dan bayar sendiri.

Walkway Doha Airport Qatar

Jelas saya pilih karantina di Hotel, lha wong pesawat Airbus Kuwait - Jakarta saja bisa saya pakai sendiri, masak Hotel megah nggak bisa saya pakai sendiri. Hotelnya juga kosong melompong. Betul betul saya merasa jadi 'Hoorang Khayaah', pesawat Airbus saya pakai sendiri, Hotel Bintang 5 serasa saya pakai sendiri juga. Kapan lagi bisa 'punya' pesawat pribadi dan Hotel pribadi. Jadi 'Hoorang Khayaah' memang hueeenak.

Nemu Hoorang Khayaaa Di Doha Airport
Beda 'Pesawat Pribadi'

Menyedihkan, Discount sampai 35 %
Tapi Nggak Ada Penumpang - Tutup
Deh Duty Free Store

Hanya Ada 2 Pramugari Yang Terlihat

Kedatangan International Bandara
Soetta Jakarta

Soetta Cengkareng - Tinggal Pilih Mau
Karantina Gratis Di Wisma Atlet Atau
Di Hotel Bayar Sendiri

Test PCR Dan Karantina Di Hotel
Wyndham Jakarta

Photo Dulu Dengan Perawat
Yang Bertugas Di Hotel Wyndham Jakarta

Kursi Kursi Tunggu Diberi
Pembatas

Kursi Antrian Cek Imigrasi
Biasanya Berdiri

Baca Juga :