Antrian Nunggu Masuk Ferry. Padat Karena Berdesak Desakan Dengan Pejalan Kaki, Kambing Dan Sapi |
Mombasa adalah kota pelabuhan. Sebagai kota terbesar kedua di Kenya, sudah tentu aktifitas ekonominya sangat tinggi sekali. Mayoritas penduduknya beragama Islam, padahal kalau dilihat seluruh Kenya, yang dominan adalah Kristen 83 %. Penduduk Islam yang cuma 11.2 % penyebarannya memang hanya di Coastal Region saja.
Tradisi dan budaya penduduk Mombasa benar benar berbeda dengan muslim dari negara lain, khususnya Arab. Orang Mombasa senang nyanyi dan joget joget. Baca : Bling Bling Karaoke Di Matatu Kenya. Lihat juga hingar bingar Night Live Mombasa melalui Youtube. Musik dan tarian tradisional asli Mombasa adalah Taarab (musiknya agak ke Arab Araban pakai alat musik Bouzuq (Guitar Arab) dan Bendir (Rebana Arab), Bango, Benga atau Bongo, Ohangla dan Chakacha (musik cepat dengan goyang bokong yang cukup syur) dll. Klik linknya atau lihat saja sendiri di Youtube keempat jenis musik dan tariannya diatas. Nilai sendiri, Erotis nggak cara berpakaian, goyangan dan tari perutnya ?
Menuju Pasar Di Seberang Mahal Dan Repot Kalau Belanja Naik Motor Pulang Pergi Bisa Habis 80 Shilling Kalau Naik Motor. |
Tradisi dan budaya penduduk Mombasa benar benar berbeda dengan muslim dari negara lain, khususnya Arab. Orang Mombasa senang nyanyi dan joget joget. Baca : Bling Bling Karaoke Di Matatu Kenya. Lihat juga hingar bingar Night Live Mombasa melalui Youtube. Musik dan tarian tradisional asli Mombasa adalah Taarab (musiknya agak ke Arab Araban pakai alat musik Bouzuq (Guitar Arab) dan Bendir (Rebana Arab), Bango, Benga atau Bongo, Ohangla dan Chakacha (musik cepat dengan goyang bokong yang cukup syur) dll. Klik linknya atau lihat saja sendiri di Youtube keempat jenis musik dan tariannya diatas. Nilai sendiri, Erotis nggak cara berpakaian, goyangan dan tari perutnya ?
Penuh Sesak Bus, Truk, Jeep, Sedan, Pejalan Kaki Dan Ternak Sapi, Kambing, dll |
Nama pelabuhan besarnya Kilindini Harbour. Satu satunya pelabuhan laut dalam (Indian Ocean) di Afrika Timur yang sangat sibuk karena melayani juga export/import ke negara tetangga yang tidak punya laut dan pelabuhan seperti Rwanda, Uganda, Burundi, South Sudan dan negara lain. Kehidupan di sekitar pelabuhan mirip Tanjung Priok atau pelabuhan pelabuhan di tanah air. Banyak cafe, diskotik, casino panti pijat dan rumah rumah illegal, butut dan reot para buruh kasar.
Penuh Penumpang Jalan Kaki Mobil, Sepeda Motor, Sepeda Semua Ditinggal Di Mombasa |
Tidak jauh dari Kilindini Harbour yang megah dengan kapal kapal kontainer raksasa ada pelabuhan lain yang tidak kalah ramai dan heboh. Namanya Likoni Port, merupakan dermaga penyeberangan Ferry yang menghubungkan Mombasa daratan dengan wilayah lain di pantai selatan (Likoni, Kwale, Mtongwe dll). Tidak ada jembatan sama sekali karena terlalu mahal untuk membangun jembatan dengan bentangan sekitar 500 meter, apalagi lautnya sangat dalam pula. Ada sekitar 6 - 8 Ferry yang beroperasi setiap harinya dan semua dioperasikan oleh KFS (Kenya Ferry Services).
Menunggu Ferry Berlabuh Pemandu Sapi Dan Kambing Siap Menerima Order Menyeberangkan Ternak Anda |
Yang unik adalah tingkah laku penumpangnya. Pejalan kaki dari Kilindini/Mombasa gratis mondar mandir naik Ferry menuju pasar tradisional Likoni di seberang yang sangat ramai sekali. Hampir semua buruh Kilindini Harbour dan penduduk Mombasa sering mondar mandir belanja di pasar Likoni ini. Pedagang/peternak juga menjual ternaknya di Pasar Likoni. Mereka berbondong bondong jalan kaki , kendaraan ditinggal karena naik Ferry jalan kaki gratis. Ngirit habis.
Dilarang Mengambil Photo Di pelabuhan Dan Ferry |
Taripnya jelas terpampang dan aturannya nggak boleh ditawar. Tapi di pelabuhan Ferry ini tidak boleh jeprat jepret photo atau selfie. Artinya, duit kemungkinan masuk kantong pribadi petugas pelabuhan dan tidak disetor ke negara. Kalau ketahuan mengambil photo akibatnya bisa gawat petugasnya serem serem dan galak.
- Jalan Kaki : Gratis
- Roda Dua : 40 Shillings
- Roda Empat : 90 Shillings
- Mini Bus : 450 Shillings
- Bus : 880 shillings
- Truk / Angkutan Barang : Tidak terbaca - katanya dinilai dulu muatannya apa dan berapa nilai muatannya.
Tapi penduduk, peternak sapi atau pedagang kambing sepertinya nggak kalah akal. Daripada bawa truk ngangkut kambing harus bayar mahal dan duitnya masuk kantong pribadi petugas, maka si kambing diturunkan dari truknya dan jalan kaki sendiri naik Ferry nyeberang ke Likoni. Banyak sekali penyedia jasa penyeberangan Kambing dan Sapi di pelabuhan ini. Entah bayar berapa shilling, yang jelas si kambing langsung digiring sampaii ke seberang. Kalau si kambing ngambek nggak mau jalan, langsung di gendong. Inilah yang namanya layanan Ferry VVIP atau Executive Class buat kambing.
Mobil Bayar 90 Shillings |
Semua Gerobak Roda Dua Karena Bayar Cuma 40 Shillings Rodanya Empat Bayar 90 Shilling Plus Muatannya Orang Dan Kambing Gratis, Kalau Kambing Dinaikkan Truk Harus Bayar Sesuai Jumlah Kambing |
Penyedia Jasa Menyeberangkan Kambing Dijamin Kambing Selamat Sampai Tujuan |
Pinter, Kambing Kambing Diturunkan Dari Truk Lalu Digiring Naik Ferry Pakai Jasa Orang |
Kambing Executive, Naik Ferry Gratis Tapi Minta Digendong |
Executive Class Likoni Ferry Kambing Digendong Sampai Ke Seberang |
Baca :
- Ngrasain Jadi Bule Di Kenya
- Bling Bling Matatu Kenya
- Diani Beach Mombasa Kenya
- Addis Ababa Bole International Airport Selayang Pandang
- Sopir Bus Istanbul Semua Bisa Bahasa Jawa
- Majabus Makanan Buat Menguasai Bahasa Arab
- EVisa Cara Mudah Wisata Keluar Negeri Dengan Jari
- Pemegang Passport Indonesia Bisa Kemana Saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.