Tampilkan postingan dengan label Tempat Makan Dan Restaurant. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tempat Makan Dan Restaurant. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 April 2021

Cara Restaurant Survive Saat Pandemi Covid19

Karena Restaurant Tutup
Semua Dapur Dipindah Ke Truk Box

Berbeda dengan di Indonesia dimana restaurant dan tempat makan masih diijinkan buka seperti biasa saat pandemi Covid19. Di Kuwait, semua restaurant harus tutup dan dilarang menerima customer kecuali untuk pemesanan online, drive thru atau take away saja. Akibatnya, banyak restaurant yang bangkrut dan tutup selamanya.

Chef, Pelayan Restaurant Sampai Restaurant 
Manager Semua Turun Ke Lapangan

Dari awal pandemi setahun lalu, peraturan pemerintah sangat tegas bahwa restaurant dan tempat tempat berkumpul yang memungkinkan penyebaran covid19 harus tutup total. Tidak boleh sama sekali ada customer yang masuk kedalam restaurant apalagi duduk duduk di meja makan. Karena larangan ini, muncullah ide ide kreatif yang luar biasa dan tidak terpikir sebelumnya.

Meja Panjang Diletakkan
Di Kabin Kendaraan

Ide ide kreatif  yang muncul saat pandemi covid19 diantaranya adalah V-Thru, sebuah aplikasi smartphone yang memungkinkan seseorang untuk pesan makanan dari perangkat smartphone. Cukup pesan sekitar 15 menit sebelumnya dan pesanan makanan sudah siap dijemput didepan restaurant ala Drive Thru, tidak perlu turun dari kendaraan.

Bisa Makan Didalam Mobil
Cukup Parkir Tanpa Harus Keluar Dari Kendaraan

Ide kreatif lainnya adalah membuat meja panjang yang bisa diletakkan di cabin kendaraan. Karena restaurant tidak boleh menerima tamu sama sekali maka sebagai gantinya dapur dipindah ke Truk Box yang diparkir di tempat tempat tertentu. Lengkap dengan chef, pelayan restaurant dan manager restaurant yang mondar mandir melayani konsumen yang tidak diijinkan turun dari mobil.  Akal akalan saja untuk mengelak bahwa truck box itu bukan restaurant, tidak ada meja, tidak ada kursi.

Tidak Ada Piring Dan Gelas Kaca
Semua Diganti Kardus Dan Plastik

Ada juga yang rapi parkir ditempat parkir seperti  yang pernah saya tulis sebelumnya : Cara Makan Jaman Susah Pandemi Covid. Nah, restaurant restaurant yang super kreatif dan punya ide 'Out Of The Box' inilah yang saat ini sedang laku keras. Yang lain banyak yang gulung tikar atau mati tidak, hiduppun susah.  


Sabtu, 13 Maret 2021

Cara Makan Jaman Susah 'Curfew' Covid19

Aturan Dari Pemerintah Cukup Jelas
Tidak Boleh Kumpul Dan Duduk Makan Di Restaurant

Hari ini adalah hari ke 5 sejak diberlakukannya 'Partial Curfew' 7 Mar 2021. Kalau di Indonesia kira kira sama dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat meningkatnya pasien tertular Covid19.  Sejak setahun yang lalu saat awal virus covid19 merebak, sudah beberapa kali pemerintah Kuwait melakukan Total Curfew, Partial Curfew dan bikin peraturan macam macam yang intinya melarang warga untuk kumpul kumpul.

Warga Kuwait Cukup Cerdas
Makan Di Mobil Dan Parkir Tertib Ditempat Parkir

Karena larangan kali ini hanya Partial Curfew, maka hanya berlaku mulai jam 17:00 PM - 05:00 AM (Kalau di Indonesia lebih tepat kita sebut Jam Malam). Artinya, malam hari tidak ada aktifitas apapun, semua harus tutup baik mall, toko dan juga restaurant. Akibatnya malam hari jalan raya sepi kecuali ambulance dan patroli polisi saja yang boleh lalu lalang kemanapun. Denda KD 10000 (hampir Rp 500 Juta) bagi yang ketangkap melanggar jam malam. 

Kaca Mobil Diberi Tanda Nomor
Biar Nggak Salah Kirim Pesanan Makanan

Tapi siang hari aktifitas terlihat normal, karyawan masuk kantor dibatasi 30 % saja, fasilitas umum banyak yang tidak boleh beroperasi. Restaurant terkena dampak juga yaitu tidak boleh menerima konsumen, yang diijinkan hanya 'take away' saja. Pesan lewat telpon, lewat aplikasi Talabat dan Carriage (semacam Go Food kalau di Indonesia), aplikasi V-Thru (Virtual Drive Thru) atau drive thru langsung tanpa duduk didalam restaurant. Sangsinya sangat berat bagi restaurant kalau menerima konsumen, bisa ditutup selamanya.

Jadi Tempat Piknik Baru
Yang Penting Makan Di Mobil Sendiri

Tapi, orang orang di Kuwait sini banyak yang cerdas cerdas juga. Yang dilarang kan cuma duduk duduk dan makan di restaurant,  'take away' kan jelas diijinkan. Makan di mobil tidak ada larangan juga, yang dilarang kan duduk duduk makan di rumput sambil nggelar tikar. Karena peraturan dari pemerintah tersebut banyak bolong bolongnya,  dan mudah dipelesetkan maka akibatnya pemandangan tempat parkir jadi lain daripada biasanya. Tempat Parkir sekarang banyak yang berubah seperti Tempat Wisata Baru.

Polisi Bingung, Mau Ngusir
Tapi Kok Tertib Parkir Di Tempat Parkir

Polisi mau menegakkan aturan pasti bingung juga, aturan mana yang dilanggar. Tidak ada satupun yang melakukan pelanggaran duduk duduk makan didalam restaurant, tidak ada juga yang duduk di rumput nggelar tikar lebih dari 4 orang semuanya tertib parkir  ditempat parkir dan makan didalam mobil masing masing. 

Wisata Baru Saat Curfew

Sudah setahun ini saya mengamati aturan pemerintah yang berhubungan dengan penanganan Covid19. Sering sekali berubah ubah setiap saat.  Jangan jangan, sebentar lagi aturan 'Take Away' dan makan di restaurant ini akan direvisi juga.  Kayaknya sih bakalan direvisi, karena sekarang tempat parkir sudah berubah jadi seperti tempat wisata baru. 

Menunya Dikurangi Disesuaikan Dengan
Ukuran Kardus - Pantas Lebih Murah

Pesanan Diantar Ke Mobil
Mengikuti Protokol Kesehatan

Bayar Juga Di Mobil
Pakai Sarung Tangan, Masker Dan
Disediakan Hand Sanitizer

Inovative, Pesan Dan Parkir
Banyak Restaurant Yang Tutup Karena
Tidak Bisa Ngakali Aturan Pemerintah

Semua Pesanan Makanan Disajikan Dalam
Box Kertas/Plastik, Sayang Ukurannya Kecil

Sedikit, Beda Dengan Sebelumnya
Disesuaikan Dengan Ukuran Box Makanan
Harganya Juga Lebih Murah

Makanan Pesanan Datang
Inovative, Pakai Baki Kertas Kartun

Minuman Pesanan Datang
Inovative, Pakai Gelas Plastik
Baca Juga :

Sabtu, 07 November 2020

Souq Sharq Kuwait

Souq Sharq - Kuwait

Namanya Souq Sharq. Souq itu artinya Pasar dalam bahasa Arab. Tapi, istilah 'Souq / Pasar' sebenarnya sudah tidak tepat lagi sekarang karena yang dominan saat ini adalah Mall dengan luas sekitar 55,567 m2.  Yang masih tersisa tinggal pasar ikan saja, pasar tradisional yang lain sudah tidak ada lagi. 

Kapal Nelayan Modern
Parkir Didepan Mall

Souq Sharq ini mulai dirancang tahun 1996 dan resmi beroperasi tahun 1999 dan merupakan salah satu design landscape terbaik meskipun banyak juga kritik saat itu karena kurang 'kental' menunjukkan ciri khas arsitektur traditional Kuwait.

Souq Sharq Mall Jauh Dibelakang
Bagian Depannya Kanal Buatan

Souq Sharq ini adalahh Mall pertama disepanjang Gulf Road, Kuwait dengan konsep Post Modern Architecture dengan mengadaptasi semua elemen tradisional Kuwait arsitektur dan dibawa kearah modern dan megah. 
 
Bagian Depan Untuk Parkir Kapal Nelayan
Baik Kapal Modern Maupun Tradisional

Kritik yang beredar saat baru saja dibuka macam macam saat itu. Ada yang tidak terima tempat parkirnya berada dibelakang dan tepat dipinggir pantai (Beach Front). Yah, sangat wajar karena selama ini mindset warga Kuwait  masih menganggap kalau sepanjang pantai itu paling cocok kalau dijadikan restaurant. Sambil makan bisa memandang ke laut.

Kapal Tradisional Parkir Di Sebelah Kanan
Dekat Dengan Pasar Ikan

Kritik lain yang tidak kalah seru saat itu adalah tentang kanal didepan mall. Kenapa bikin mall menjorok jauh ke laut dan didepan Mall dikeruk untuk dijadikan kanal ?. Harusnya bikin mall itu dipinggir Gulf Road. Logikanya benar juga. Jalan utama iconic Kuwait itu Gulf Road. Tentu sangat mahal  dan punya nilai ekonomis tinggi sekali setiap jengkal tanah di sepanjang Gulf Road kalau dijadikan tempat bisnis komersial. Bukan malah dikeruk dan dijadikan kanal tempat parkir kapal nelayan.

Pagi Hari Aktifitas Nelayan Bongkar Muat
Sangat Ramai

Lagipula saat itu, yang berseliweran dan parkir di kanal belum ditata bagus. Banyak kapal kapal nelayan tradisional yang berseliweran melalui kanal dianggap merusak pemandangan kota karena lokasi Souq Sharq ini benar benar sangat strategis dan dekat sekali dengan Istana Negara Seif Palace, gedung parlemen, embassy berbagai macam negara dan lain lain. Lokasi Premium lah ....

Kapal Nelayan Tradisional Parkir
Dekat Sekali Dengan Gulf Road

Nah sama kan dengan di Indonesia. Kalau ada sesuatu yang baru selalu saja ada yang mengkritik, mengolok olok, demo dan lain sebagainya. Di Kuwait juga sama saja. Tapi dengan berjalannya waktu, saat ini Souq Sharq sudah berubah menjadi icon atau Landmark Kuwait City.  Kalau anda jalan melalui Gulf Road dan lewat didepan Souq Sharq, maka mata anda akan memandang keindahan yang akan melekat selamanya.

Kesibukan Nelayan Menaikkan
Es Batu Sebelum Melaut

Anda akan bisa menyaksikan kapal kapal nelayan modern didepan mall, setelah itu kapal kapal tradisional disebelah kanan Souq Sharq Mall. Tempat parkir kapal nelayan modern dan tradisional dipisah dan saat ini menjadi etalase dimana kita bisa menyaksikan yang modern dan tradisional bisa serasi berdampinyan.

Hasil Tangkapan Nelayan Langsung
Dijual Di Pasar Ikan Souq Sharq

Pasar Ikan masih lestari dan diberi gedung yang bagus di area yang sama dengan Mall. Tapi pasar tradisional yang jual kebutuhan pokok sudah tidak ada lagi. Semua sudah berubah menjadi toko toko dan restaurant modern didalam Mall dengan nama nama terkenal seperti Debenhams dan lain lain.

Kapal Nelayan Tradisional Dan Modern
Berdampingan Di Gulf Road Kuwait

Photo bagian dalam Mallnya mana kok nggak ada di ulasan ini ?. Nggak perlu saya tampilkan, semua Mall, baik toko, restaurant dan dagangan yang dipajang relatif sama saja dimanapun juga. Pengunjungnya juga sama saja, banyak yang cuma mondar mandir, jalan jalan cari tempat dingin dan tidak beli apa apa juga.

Souq Sharq
Aktifitas Nelayan Ramai Pagi Hari

Nelayan Dan Kuli Angkut Sedang
Istirahat Didekat Pasar Ikan Souq Sharq

Truk Truk Menunggu Untuk Mendistribusikan
Ikan Tangkapan Nelayan

Deretan Truk Parkir Di Souq Sharq
Siap Untuk Mengangkut Ikan

Baca Juga :

Sabtu, 09 Februari 2019

Moko, Lagi Ngetrend Di Kuwait

Pebisnis Baru Kuwait
Jualan Burger Di Taman Kota

Hari ini baru saja memasuki bulan February, artinya masih musim dingin di Kuwait. Seperti biasa, saat musim dingin suasana kota terasa begitu hidup dan semarak. Berbagai macam acara selalu diadakan saat musim dingin contohnya Marathon, Balap Sepeda di gurun / jalan raya, Balapan Onta, Pameran Mobil dan Pameran Budaya / Bazaar dari berbagai macam negara. Apalagi, tanggal 25 dan 26 February nanti adalah Independence & Liberation Day Of Kuwait. Semakin ramai dan semaraklah hiruk pikuk warga menyaksikan berbagai macam acara di segala penjuru Kuwait.


Menggoreng, Memasak, Memanaskan Air
Semua Dilakukan Didalam Mobil

Tapi ada yang berbeda dibanding dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun ini banyak sekali bermunculan Moko (Mobil Toko) yang parkir diberbagai tempat, terutama di taman taman publik. Saat awal musim dingin bulan November tahun lalu  hanya terlihat satu, dua atau tiga Moko saja di sepanjang pantai Salmiya, Rumaithiya, Egaila, Mahboula, Mangaf sampai Fahaheel. Itupun hanya jual Kopi karena memang 1-2 tahun terakhir ini Kuwait lagi demam Kopi. Puluhan Coffee Shop & Cafe banyak bermunculan dimana mana.

Warung Serba Ada
Di Egaila Beach Kuwait

Hanya sekitar 4 bulan saja, jumlah Moko semakin banyak. Yang dijualpun mulai bermacam macam dan sangat bervariasi. Tidak ada satupun yang saya temukan menjual makanan asli Arab. Kayaknya, lidah orang Arab sudah pada berubah semua menjadi Western / Amerika. Yang dijual semua makanan fast food semacam Burger, Hot Dog, Crepes, French Fries, Pop Corn dan lain lain.

Bawa Diesel Untuk Menyalakan Kompor
Dan Penerangan

Peminatnya banyak, mulai dari anak anak sampai dewasa pada ngantri semua. Karena masih merupakan 'Barang Baru' maka parkir Moko tersebut banyak yang ngawur sesukanya sendiri. Tempat parkir untuk 3 - 4 mobil ditempati sendiri oleh Moko dengan cara parkir melintang sejajar dengan trotoar. Semakin malam pengunjung taman publik semakin banyak tetapi tidak ada tempat lagi untuk parkir. 

Masih Sore Belum Ada Yang Marah Marah
Jatah Parkir 3 Mobil Dipakai Sendiri Untuk Jualan

Beberapa orang saya perhatikan ada yang mulai jengkel dan berusaha mengusir pemilik Moko yang parkir mobil melintang menghabiskan jatah 3 - 4 mobil. Tapi, pembeli yang jauh lebih banyak sepertinya tidak mau moko moko tersebut dijauhkan dari taman.


Ini Moko Pertama Yang Saya Lihat Di Pantai
Mahboula, Jualan Kopi Saja


Kalau Masih Sore Area Parkir Masih Sepi
Tapi Setelah Maghrib Susah Cari Parkir


Hmmm Baunya Enak Juga
Harga Juga Murah, Harga Kaki Lima


Taman Kota Egaila Beach
Banyak Aktifitas Warga Saat Musim Dingin

Mahboula Beach
Orang Kuwait Senang Nonton Laut Dari Mobil

Baca Juga :

Jumat, 19 Mei 2017

Cengkir Heritage Resto And Coffee

Cengkir Heritage Resto And Coffee
Jln Sumberan, Ngaglik - Sleman Yogyakarta

Saya sedang menginap di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta saat itu. Tetapi suasana dihotel tidak nyaman sama sekali karena kedatangan tamu Kapolri Tito Karnavian beserta rombongan dan pengawal pengawalnya. Dimana mana disegala sudut hotel penuh polisi, ada yang joget Poco Poco di kolam renang, ada juga yang pakai batik tapi bawa HT ngawasi orang yang keluar masuk. Kapolrinya cuma satu tapi yang 'sowan' ke Hotel lebih dari satu batalyon, 4 hari nonstop siang pakai seragam polisi lengkap dan malam pakai batik joget Poco Poco.


Nasi Ngambil Sendiri Di Dapur
Ada Dua Kukusan Berisi Nasi Putih Dan Nasi Merah

Karena suasana di hotel tidak seperti normalnya hotel, maka saya cari suasana yang lain daripada yang lain. Nah akhirnya ketemu juga tempat nyantai sambil leyeh leyeh ngopi, makan dan ngemil. Namanya Cengkir Heritage Restaurant And Coffee. Lokasinya sekitar 2.5 Km dari hotel Hyatt Regency, tepatnya di Jl Sumberan, Ngaglik - Sleman Yogyakarta. Ini restaurant ndeso yang terletak di ndeso dengan menu makanan rumahan ala ndeso juga.


Nasi Merah Dan Nasi Putih
Hangat Kepul Keput Ngambil Sendiri Di Dapur

Karena restaurant ini di Yogya, maka 'style'nya seperti warung mahasiswa. Nasi ngambil sendiri didapur, lauk milih dan ngambil sendiri di meja lalu lapor ke kasir untuk dihitung dan bayar. Setelah itu baru cari meja untuk menyantap makanan. Kalau anda pernah jadi mahasiswa di Yogya, pasti tidak akan asing lagi dengan cara bayar menunjukkan lauk dan piring seperti ini.


Ada Sop Kampung, Jangan Bening, Sayur Lodeh
Lauknya Tahu, Tempe, Telor Dadar

Malam hari, restaurant ini semakin ramai untuk ngopi dan leyeh leyeh. Suasana ndeso dengan lampu kerlap kerlip ala kadarnya membuat tamu semakin banyak yang datang. Soal rasa masakannya menurut saya tidak terlalu istimewa, benar benar masakan rumahan seperti yang sering kita nikmati sehari hari. Harganyapun juga normal dan cenderung ke 'harga mahasiswa'. Silahkan datang dan mencoba sendiri kalau anda sedang di Yogya.



Dapur Ndeso Aroma Ikan Gorengnya
Harum Dan Bikin Lapar


Lokasinya Masih Ndoso
Belum Banyak Rumah Disekitarnya



Tempat Parkirnya Sangat Luas



Batas Desa Ngaglik Didepan Restaurant



Banyak Sepeda Motor
Berarti Pengunjungnya Kebanyakan Mahasiswa



Dekorasi Ndeso Didepan Restaurant



Makan Dulu Ya
Meja Dan Kursinya Jadul Semua



Pendopo Restaurant Baru
Sepertinya Restaurant Masih Berkembang Terus



Kalau Malam Ramai Mahasiswa Mahhasiswi
Ngopi Sambil Nyantai



Menjelang Malam Suasan Ndeso
Semakin Menarik

Baca Juga :