Sabtu, 31 Maret 2018

Gatwick Airport Selayang Pandang

Gatwick International Airport London
Panjang Runway Cuma 2565 Meter
Bandara Soetta Panjang Runwaynya 3660 Meter !!!

Mari saya ajak anda melihat Gatwick International Airport di London, sebuah bandara internasional tersibuk peringkat 32 dunia tahun 2017. Bandara ini peringkatnya naik terus dari peringkat 37 pada tahun 2015, lalu naik menjadi peringkat 35 tahun 2016 dan sekarang sudah nangkring di urutan 32 pada survey tahun 2017. Baca sumbernya : List Of Bussiest Airport in 2017

Peringkat 32 Bandara Tersibuk Dunia
Aircraft Movement Gatwick Cuma:285,964 Kali
Aircraft Movement Bandara Soetta : 447,390 Kali

Salah satu kelebihan Gatwick International Airport ini (dan juga airport lain di UK seperti Heathrow) adalah telah terintegrasinya stasiun KA, Bus Antar Kota dan Bandara sejak dulu kala. Penumpang tidak merasa sedang berada di lokasi Stasiun KA, Terminal Bus atau sedang berada di Bandara. Semuanya terhubung satu sama lain seolah olah berada dalam satu atap.

Gatwick Airport Ini Adalah Bandara Kedua
Kota London Setelah Heathrow Airport

Di Indonesia, sarana transportasi publik yang terintegrasi dengan bandara baru diwacanakan / sedang dibangun. Tapi bisa saya pastikan sangat ruwet dan mahal karena Stasiun kereta api dan bus antar kota di Indonesia lokasinya terlalu jauh dari bandara dan berada ditengah kota.  Indonesia jaman dulu cara membangun Stasiun, Terminal Bus dan Bandaranya sendiri sendiri dan tidak memikirkan untuk diintegrasikan. Baru akhir akhir ini saja wacana tersebut bermunculan setelah jalanan macet.

Lorong Lorong Sangat Panjang
Karena  Memang Stasiun KA Cukup Jauh Dari Bandara

Mungkin agak susah membayangkan seperti apa Gatwick International Airport. Secara umum terlihat serba kaca, atapnya kaca tembus pandang dan didekat runwaynya juga terlihat ada banyak pembangkit listrik tenaga matahari.  Kok bisa bisanya tercatat sebagai Bandara Tersibuk Peringkat ke 32 di dunia tahun 2017 ?. Secara kasat mata sebenarnya nggak sibuk sibuk amat kok. Bandara International Soekarno Hatta itu dua kali lebih sibuk dibanding Gatwick Airport. Saya terbiasa menyaksikan bandara bandara di Indonesia dan memang terlihat lebih ramai dan sibuk sekali, terutama kalau musim haji. Yang berangkat Haji hanya dua orang, yang ngantar bisa satu Kelurahan.

Seperti Berada Di Bandara
Tapi Sebenarnya Ini Di Lorong Penghubung Bandara
Dengan Stasiun KA

Bandingkan peringkat Bandara Tersibuk 2017 dibawah ini. Mengingat bahwa bandara International  adalah Pintu Gerbang Negara, tentu anda akan mengerti bahwa sirkulasi ekonomi suatu negara bisa tercermin dari kesibukan Bandaranya. Bandara Cengkareng yang tidak secanggih Gatwick saja bisa seramai itu, apalagi ditambah dengan bandara International lainnya seperti Kuala Namu, Ngurah Rai dan Juanda. Lewat sudah Singapore, Malaysia dan Thailand. 

Tidak Seramai Seperti Bandara Di Indonesia
  • Peringkat 17 : Soekarno Hatta International Airport, Indonesia
  • Peringkat 18 : Singapore Changi Airport, Singapore
  • Peringkat 19 : Seoul Incheon International Airport, South Korea
  • Peringkat 20 : Denver International Airport, USA
  • Peringkat 21 : Suvarnabhumi Airport, Thailand
  • Peringkat 22 : John F Kennedy International Airport, USA
  • Peringkat 23 : Kuala Lumpur International Airport, Malaysia
  • Peringkat 32 : Gatwick International Airport, United Kingdom
Didalam Kereta Listrik Saja
Terasa Banyak Orang

Keluar Dari Kereta Masih Jalan Lagi
Terlihat Ada Solar Power Panel Didekat Runaway

Menuju Ke Terminal Keberangkatan
Dari Arah Stasiun Kereta Api

Terang Tanpa Lampu Penerangan
Karena Semua Atap Dari Kaca Tembus Pandang

Gatwick Airport Hemat Listrik, Selain Beratap Kaca
Ada Juga Solar Power Panel Didekat Runaway

Cahaya Matahari Menghangatkan Bagian
Dalam Bandara

Terminal Keberangkatan
Sepi Sekali Jam 10:00 Pagi

Corridor Menuju Ke Pesawat
Serba Kaca, Terang Benderang Tanpa Listrik

Masih Harus Turun Lagi Ke Lantai Dasar Untuk
Menuju  Ke Pesawat

Selasa, 20 Maret 2018

Cerita Seram Pemandian Air Suci Galta Ji

Galta Ji Temple Jaipur

Namanya Galta Ji Temple. Tempat ini merupakan sekumpulan bangunan tempat ibadah orang India yang terletak diantara tebing batu cadas Aravali Hill. Lokasi tepatnya di Khania Balaji, sekitar 10 Km dari kota Jaipur, Rajasthan, India. Sering juga orang menyebut dengan nama Monkey Temple (Khole Ke Hanuman Ji) karena komplek bangunan ini dihuni banyak sekali monyet yang dikeramatkan. Salah satu kuil monyet ditempat ini namanya Galwar Bagh. Sebenarnya nggak cuma monyet saja yang dikeramatkan di tempat ini, tapi sapipun juga dibuat hidupnya enak, nyaman dan mulia disini.

Tempat Yang Disucikan Orang India Ini Sangat
Ramai Saat Hari Keagamaan Tertentu

Sebagai tempat suci warga India, sudah tentu banyak sekali benda yang dikeramatkan selain monyet dan sapi. Yang sangat terkenal dan menjadi tujuan para pengunjung adalah kolam besar berisi 'Air Suci' yang katanya berasal dari mata air yang mengalir dari bukit bukit disekitarnya. Pada hari hari besar keagamaan tertentu, semua orang India tumplek blek datang dan mensucikan diri di kolam ini. Kalau nggak salah ada tujuh kolam pemandian besar berundak dari yang paling Maha'suci' sendiri terletak diatas dan paling bawah sendiri dengan kwalitas ke'suci'annya masuk kategori 'pas pasan'. 

Pemandangannya Sangat Bagus
Apalagi Saat Rintik Rintik Hujan Seperti Ini

Yang jelas warna airnya hijau - hijau tua seperti berlumut, dan katanya nggak pernah kering dari jaman dulu. Gimana bisa kering, dikuras dan dibersihkan saja sepertinya nggak pernah dan itu terlihat dari warna airnya yang hijau dekil. Monyet monyet yang menghuni bangunan  kuil disekitar kolam inipun terlihat juga ikut ikutan gembira ria nyemplung dan mandi di kolam ini. Sapi katanya juga dimandikan di kolam ini, tapi saya tidak melihat sendiri saat itu.

Ini Tempat Ibadah Orang India
Penuh Ukiran/Lukisan Bergambar Monyet

Saat saya datang, kolam pemandian yang paling atas sedang dibuka untuk umum sedangkan kolam lainnya ditutup. Nama kolamnya Galta Kund. Kolam ini katanya kolam yang paling suci dan nggak pernah kering. Baik laki laki maupun perempuan mandi bareng ditempat yang sama, nggak ada pemisah sama sekali tetapi yang perempuan mengelompok sendiri di kolam sebelah kiri. Mungkin risih kalau membaur dengan yang laki laki.

Monyetnya Banyak Dan Jinak
Tapi Jangan Jahil Dan Mengganggu Ya

Cukup lama saya mengamati orang India sedang mandi dan saya langsung bisa menyimpulkan. Ternyata, sebagian besar lelaki India itu celana dalamnya cuma cawet atau kolor. Bahannya semacam kain karung tepung terigu seperti yang sering dipakai kakek saya waktu jaman perjuangan 1945. Jarang yang terlihat ada laki laki yang memakai celana dalam modern merk Rider, Hings, GTMan atau Speedo. Mungkin ini pengaruh dari Mahatma Gandhi yang selalu menganjurkan memakai produk tenun buatan sendiri.

Bangunan Kuno Tempat Ibadah
Ada Monyet Dan Juga Sapi Yang Dikeramatkan

Yang wanita ternyata juga sama saja. Dibalik kain Saree yang menutupi tubuhnya, tidak ada satupun yang terlihat memakai Bra Modern merk Triump, Sorella, Victoria Secret atau semacamnya. Begitu kain Saree dibuka ternyata yang terlihat Bra model kuno seperti rompi warna warni dan celana dalamnya juga mirip celana pendek kolor tepung terigu yang sering dipakai nenek nenek jaman baheula. Bra-nya sebenarnya sama dengan baju biasa sedada tanpa busa padding atau bahan elastis yang kencang. Sepertinya wanita India juga patuh mengikuti anjuran Mahatma Gandhi untuk menjahit dan menenun sendiri pakaian dalamnya.

Menuju Kolam Teratas Bisa Ketemu Monyet

Kalau anda sering nonton film Bollywood, tentu anda kenal dengan artis cantik Priyanka Chopra dan aktor ngganteng Shahrukh Khan. Nah, meskipun mereka cantik dan ngganteng, percayalah bahwa pakaian dalamnya pasti hasil tenun lokal dari bahan kain katun seperti karung tepung terigu. Bikini sexy yang dipakai Priyanka Chopra di film-film Bollywood itu hanyalah iklan promosi dari perusahaan bikini Eropa / Amerika yang ingin menembus pasar India. Susah memang menembus pasar India kalau penduduknya sudah terlanjur cinta produk dan design dalam negeri sejak jaman kolonial. Percayalah .... atau buktikan sendiri di Galta Ji Temple Jaipur.

Naik Tinggi Sekali Menuju
Kolam Paling Suci Galwar Bagh

Warna Airnya Hijau Tua Dan Cenderung Hitam
Sepertinya Kok Kotor Dan Dekil

Warna Airnya Hijau Seperti Berlumut
Monyet Juga Ikutan Nyemplung Dan Mandi Di Air Suci

Wanita India Nggak Ada Yang Pakai Bra Modern
Modelnya Seperti Rompi Dan Langsung Ditutup Kain Saree

Jarang Yang Memakai Celana Renang Modern
Speedo Atau Merk Lainnya, Umumnya Made  In India

MasyaAllah, Yang Mandi Emak Emak Dan Nenek Nenek
Kenapa Bisa Begini ?

Celana Kolor Kain Tenun
Yang Juga Dipakai Oleh Mahatma Gandhi
Baca Juga :

Jumat, 16 Maret 2018

Dari Colombo Ke Pinnawala Srilanka

Ini Photo Asli Perjalanan Luar Kota Di Srilanka
Bukan Di Klaten Atau Magelang

Saya pernah menceritakan ibukota Srilanka yaitu Colombo di blog ini yang sangat mirip sekali dengan kota kota di Indonesia. Salah satu kemiripannya yaitu banyaknya Bajaj yang jalannya ngawur 'semau gue' dan juga banyak nyamuk dimana mana. Disamping itu, juga terlihat banyak ruko jual pulsa HP, tambal ban dll diseluruh pelosok kota. Coba baca : Nyamuk Nyamuk Colombo. Bandara internationalnya juga unik dengan loket peron untuk pengunjung yang ingin melihat pesawat dari dekat seperti setasiun kereta api di Indonesia tahun 1970an. Baca : Sekilas Bandaranaike International Airport


Rumah Penduduk Disepanjang Perjalanan
Keluar Kota Colombo Sangat Mirip Dengan Di Indonesia

Nah sekarang saya ajak anda untuk jalan jalan keluar kota, tepatnya menuju ke obyek wisata di Pinnawala. Obyek wisata apa yang ada di Pinnawala akan saya ceritakan secara khusus di blog ini pada tulisan selanjutnya. Dari Colombo menuju ke Pinnawala sekitar 2 1/2 jam dengan mobil sewaan atau kira kira 90 - 100 Km lewat Kandy Road (A1). Jalannya tidak selebar  jalan Tol Jakarta Bandung, tapi lebih mirip jalan propinsi Banjarnegara - Wonosobo - Purwokerto dengan pemandangan kiri dan kanan hijau dan mulai agak berbukit bukit begitu perjalanan mendekati obyek wisata di Pinnawale.


Sawah Hijau Juga Terlihat Disepanjang Jalan

Tidak perlu saya ceritakan terlalu detail apa saja yang bisa kita lihat di Kandy Road atau jalan utama yang menghubungkan kota Colombo dengan kota tujuan wisata Pinnawala ini. Semua yang anda saksikan sama persis dengan di Indonesia. Baik rumah rumah penduduk, aktifitas penduduk, jenis kendaraan yang lewat dijalan ini dan apapun semua mirip dengan di Indonesia. Lihat saja photo photo dibawah ini.

Warung Juga Ada Di Sepanjang Jalan

Yang benar benar berbeda cuma penjualnya nggak bisa bahasa Jawa, Sunda atau bahasa Indonesia saja. Disamping itu disepanjang jalan ini nggak ada warung Serabi dan juga nggak ada penduduk yang jualan Pecel Lele, Soto, Bakso, Sate dan RM Padang saja. Saya jamin enakan di Indonesia, warung makannya sangat lengkap dan penjualnya bisa bahasa Jawa.

Nyeberang Dulu Mau Beli Buah Buahan
Hati Hati Bajaj Dan Truk Box

Banyak Juga Sepeda Motor Dan Berbagai
Macam Angkutan Pedesaan

Ada Penjual Buah Buahan Di Pinggir Jalan
Mulai Rambutan, Jeruk Sampai Durian Ada

Lagi Musim Durian, Manggis, Nenas Dan Rambutan

Pagar Jembatan Dan Pemandangan Alam Sama
Persis Dengan Indonesia

Ijo Royo Royo Dan berbukut Bukit Seperti
Di Indonesia

Rumah Rumah Disepanjang Jalan Sama
Bentuknya Dengan Rumah Di Indonesia

Ada Juga Monyet Disepanjang Jalan
Baca Juga :

Sabtu, 03 Maret 2018

Gunwharf Quays Portsmouth

Gunwharf Quays Portsmouth
Dulunya Pelabuhan Tempat Penyimpanan Senjata

Bahasa Jawa itu katanya paling lengkap sedunia. Misalnya saja 'Padi', 'Gabah', 'Beras', 'Nasi', 'Upo', 'Menir' kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris semuanya dianggap sama saja yaitu 'Rice'. Nah, kosakata bahasa Inggrispun ada juga yang susah dicari padanan katanya dalam bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Coba saja buka Kamus apapun dan terjemahkan apa arti 'Wharf', 'Quay', 'Pier' dan 'Jetty'. Semuanya dianggap sama yaitu 'Dermaga'. Kalau ditambahkan lagi dengan kata 'Port' , 'Harbour' dan 'Marine Deck', bisa tambah bingung lagi kita. Bedanya apa ?


Kira Kira Seperti Inilah Perbedaannya
Susah Menjelaskan Karena Nggak Ada Dalam Kosakata
Bahasa Indonesia/Jawa

Di kota Portsmouth, United Kingdom, pusat keramaiannya bernama Gunwharf Quays. Semacam Pusat Perbelanjaan besar dengan berbagai macam toko, restaurant, gedung bioskop, casino dan ada juga apartment tempat tinggal warga. Spinaker Tower ('Tugu Monas'nya kota Portsmouth) juga ada di tempat ini. Istilah istilah yang saya sebutkan diatas semuanya ada disini dan saya pernah bingung nggak tahu apa bedanya antara Wharf, Quays, Pier dan Jetty.  Semua tak anggap sama yaitu Port atau Harbour.

Spinnaker Tower Dan Kapal Kapal Yang
Sedang Berlabuh Di Gunwharf Quays

Dahulu, tempat ini adalah tempat penyimpanan senjata, ranjau, bom dan berbagai macam bahan peledak. Pernah juga digunakan sebagai pangkalan angkatan laut Inggris dengan specialisasi ranjau dan bahan peledak. Masih ada jejak sejarah tersisa ditempat ini misalnya tulisan 'HMS Vernon'. Yah, benar tempat ini memang ditepi laut dan pernah digunakan sebagai pangkalan angkatan laut kerajaan Inggris. Baca sendiri sejarahnya melalui link ini Gunwharf Quays.


Atapnya Terbuat Dari Solar Panel Untuk
Penerangan Tempat Parkir Di Lantai Bawah

Yang menarik, setiap lorong di pertokoan ini mempunyai nama. Contohnya Philip Avenue, Sirius Avenue, Togo Avenue, Marlborough Avenue, Vernon Avenue dan lain lain. Ternyata nama jalan didalam pertokoan tersebut asli sudah ada sejak dulu kala sebelum dijadikan pusat pertokoan. Konon dulunya jalan tersebut berada diantara gudang gudang penyimpanan bahan peledak. Kira kira semacam gudang atau rumah rumah kecil perkampungan di Indonesia yang disatukan dengan cara ditutupi atap kaca megah diatasnya. Saat ini bekas gudang atau rumah rumah kecil tersebut telah disulap menjadi toko toko mewah. Dan jalan becek didepannya telah diubah menyadi berlapis keramik yang cantik dan menarik.

Sangat Bijak Sekali, Pemilik Tanah Sebelumnya
Dikenang Dan Ditulis Riwayat Singkatnya

Karena Gunwharf Quays ini punya sejarah yang panjang, maka banyak sekali cerita yang dituliskan dengan indah di tembok tembok, mulai dari 'Charles' pemilik tanah sebelumnya, sampai cerita sejarah kenapa lorong jalan tersebut bernama 'Jalan Philip'. Keren kan, seandainya saja orang Indonesia bisa menghargai masa lalu, bisa jadi gedung gedung Mall dan perkantoran di Jakarta akan mencantumkan juga siapa nama nama pemilik tanah sebelumnya. Mungkin bunyinya 'Gedung ini berdiri di bekas tanah H Zaenudin yang dengan tulus asih ingin menjadikan kota Jakarta maju dan modern'.


Setiap Lorongnya Terang Benderang
Parkir Bawah Tanahnya Juga Terang Berkat Listrik
Dari Solar Panel

Meskipun kelihatannya atap yang menyatukan toko seperti kaca biasa, tetapi sebenarnya atap tersebut adalah Solar Panel yang digunakan untuk listrik penerangan ditempat parkir lantai bawah tanah. Konon dengan adanya solar panel terbesar di Eropa untuk kategori pertokoan tersebut kebutuhan listrik Gunwharf Quays bisa bekurang 40 %..

Jadi Terlihat Modern Dan Megah
Padahal Aslinya Gudang Bahan Peledak

The Avenues
Jalan Utama Didalam Mall Gunwharf Quays

Jalan Philip
Ada Sejarahnya Siapa Arthur Philip Sebenarnya

Masih Riwayat Singkat Pak Arthur Philip
Kalau Di Indonesia Kira Kira Setara Dengan Mbah Priok

Nama Jalan Dibuat Bagus

Kenapa Namanya Togo Avenue
Di Jakarta Kira Kira Setara Dengan Nama Si Pitung

Jalan Marlborough
Di Jalan Ini Nggak Ada Rumah, Adanya Cuma Toko

Sudah Jadi Toko Modern
Siapa Ngira Dulunya Tempat Menyimpan Bom

Jalan Sirius
Ternyata Nama Kapalnya Pak Arthur Philip

Semua Ada Nama Jalan Tapi Nggak
Ada Rumahnya Sama Sekali

Gerbang Utama Gunwharf Quays
Dulu namanya HMS Vernon Gate