Jumat, 28 Juli 2017

Nyama Choma - Daging Sisa Santapan Singa

Nyama Choma
Ngeri, Mirip Daging Kambing Dicabik Cabik Singa

Tentunya anda pernah melihat acara TV Animal Planet yang sangat dramatis dimana seekor Singa mengejar, menerkam, dan mencabik cabik anak zebra  disalah satu Taman Nasional di Kenya. Begitu si Singa berhasil melumpuhkan buruannya, langsung singa singa lain datang ikut mencabik cabik dan melahapnya. Tak begitu lama datanglah beberapa orang suku Maasai mengusir Singa kelaparan tersebut hanya dengan tongkat kayu kecil. Dengan santai dipanggulnya sisa santapan singa tersebut untuk dipanggang ditempat lain. Nah, daging panggang khas suku pedalaman Kenya ini sekarang sudah menjadi kuliner andalan Kenya. Namanya Nyama Choma.

Usus Dan Jerohan Tidak Dipotong Rapi
Seperti Sisa Makanan Singa

Saat ini Nyama Choma disajikan dengan apik diberbagai tempat di kota Nairobi dan kota kota lainnya. Mulai warung kecil dipinggir jalan, ditengah pasar Kenyatta sampai restaurant roof top hotel bintang 5 banyak yang menyajikan Nyama Choma. Daging yang dipanggang sudah disesuaikan dengan selera orang kota, bukan lagi daging Zebra, Gazelle atau Wildbeese tapi sudah diganti dengan daging Kambing dan ada juga Ayam.

Konon Nyama Choma Itu Aslinya
Daging Panggang Sisa Santapan Singa

Cara memanggangnya sangat tidak sedap dipandang mata. Kaki kambing utuh, Kepala kambing utuh, iga kambing utuh dan bahkan jerohan kambing mulai dari usus, paru dan hati semua dionggokkan diatas alat pemanggang berukuran 1 x 3 meter. Brutal, Kambing tidak dipotong kecil kecil dulu baru dipanggang tapi dimutilasi jadi 4  atau 5 potongan besar plus jerohan yang dikeluarkan semua utuh. Benar benar seperti menyaksikan atraksi bakar kambing sisa santapan singa.

Kachumbari
Rasanya Segar Agak Kecut Dan Pedas

Cara menyajikannya juga cukup mengerikan.  Jerohan atau isi perut kambing mulai dari usus, hati, paru dll langsung dicomot dari tempat memanggang dan diletakkan diatas piring tanpa diiris kecil kecil. Daging paha kambing cara memotongnya juga dicabik cabik dengan pisau. Pedagangnya sambil cengengesan menyebut cara memotong daging serampangan seperti itu dengan istilah 'Lion Cut' atau 'Lion Bites'. Sangat berbeda dengan Sate Kambing di tanah air dimana daging kambing diiris kotak kotak sama besar dan ditusuk bambu dan terlihat rapi.

Namanya Sukuma Wiki
Enak Sekali, Di Indonesia Nggak Ada Daun Sukuma Wiki Ini

Pasangan Nyama Choma yang dihidangkan adalah Kachumbari (campuran tomat, bawang merah, cabe hijau dengan rasa nano nano), Sukuma Wiki (bener nih, enak sekali daun hijau yang bernama Sukuma Wiki ini) dan sebagai nasinya adalah Irio atau Ugali. Baik Irio atau Ugali ini bahannya umbi umbian Afrika, Irio agak manis, kira kira seperti Umbi Cilembu sedangkan Ugali rasanya tawar.

Yang Warna Putih Diatas Namanya Ugali
Umbi Umbian Khas Afrika Makanan Pokok Orang Swahili

Nggak suka Irio atau Ugali bisa minta ganti Mahamri. Rasa Mahamri ini lebih bisa diterima oleh turis bule maupun Asia dibanding Irio dan Ugali karena bahannya dari tepung beras. Rasanya kira kira seperti roti bolang baling kalau di Indonesia. Tapi anda akan dianggap aneh kalau minta Mahamri saat makan siang karena umumnya Mahamri ini dimakan untuk sarapan pagi.

Namanya Irio
Entah Dari Umbi Apa Tapi Cocok Dimakan Dengan Nyama Choma

Saran saya kalau anda ingin mencoba Nyama Choma, jangan sekali kali melihat dapur tempat pengolahan Nyama Choma, terutama saat dipanggang. Meskipun baunya sedap dan rasanya enak, tapi kalau yang kita saksikan kambing dimutilasi jadi empat atau lima bagian dan usus terburai keluar dari perut, yang kita bayangkan di kepala adalah upacara Ngaben, aroma Krematorium atau maling motor dibakar penduduk. Kalau udah begini, siapa yang bisa berselera dan mau makan  ?

Mahamri
Saya Paling Suka, Rasanya Mirip Bolang Baling

Mutilasi, Seluruh Jerohan Isi Perut Kambing Langsung
Dipanggang Tanpa Dipotong Potong Terlebih Dahulu

Dapur Warung Nyama Choma
Ngeri, Isi Perut Kambing Di Panggang Utuh

Dipanggang Utuh Dulu Baru Dipotong Potong
Saat Disajikan

Melihat Dapur Dan Cara Memasaknya
Cukup Mendebarkan

Warung Makan Nyama Choma
Laris Dan Nunggunya Cukup Lama

Sayuran Bisa Milih Sendiri Dan Tinggal Nunjuk

Sarapan Pagi Ala Kenya
Nduma (Umbi Putih Seperti Potongan Tempe)
Mahamri (Bolang Baling Goreng Segitiga)
Sukuma Wiki (Sayuran Hijau)
Matoke (Pisang Panggang)
Mutura (Sosis Kenya)
Mbazi (Kacang Kacangan)

Sabtu, 22 Juli 2017

Likoni Ferry Mombasa, Kenya

Antrian Nunggu Masuk Ferry. Padat Karena Berdesak 
Desakan Dengan Pejalan Kaki, Kambing Dan Sapi

Mombasa adalah kota pelabuhan. Sebagai kota terbesar kedua di Kenya, sudah tentu aktifitas ekonominya sangat tinggi sekali. Mayoritas penduduknya beragama Islam, padahal kalau dilihat seluruh Kenya, yang dominan adalah Kristen 83 %. Penduduk Islam yang cuma 11.2 % penyebarannya memang hanya di Coastal Region saja.


Menuju Pasar Di Seberang
Mahal Dan Repot Kalau Belanja Naik Motor
Pulang Pergi Bisa Habis 80 Shilling Kalau Naik Motor.


Tradisi dan budaya penduduk Mombasa benar benar berbeda dengan muslim dari negara lain, khususnya Arab. Orang Mombasa senang nyanyi dan joget joget. Baca : Bling Bling Karaoke Di Matatu Kenya. Lihat juga hingar bingar Night Live Mombasa melalui Youtube. Musik dan tarian tradisional asli Mombasa adalah Taarab (musiknya agak ke Arab Araban pakai alat musik Bouzuq (Guitar Arab) dan Bendir (Rebana Arab), Bango, Benga atau Bongo, Ohangla dan Chakacha (musik cepat dengan goyang bokong yang cukup syur) dll. Klik linknya atau lihat saja sendiri di Youtube keempat jenis musik dan tariannya diatas. Nilai sendiri, Erotis nggak cara berpakaian, goyangan dan tari perutnya ?



Penuh Sesak Bus, Truk, Jeep, Sedan,
Pejalan Kaki Dan Ternak Sapi, Kambing, dll

Nama pelabuhan besarnya Kilindini Harbour. Satu satunya pelabuhan laut dalam (Indian Ocean) di Afrika Timur yang sangat sibuk karena melayani juga export/import ke negara tetangga yang tidak punya laut dan pelabuhan seperti Rwanda, Uganda, Burundi, South Sudan  dan negara lain. Kehidupan di sekitar pelabuhan mirip Tanjung Priok atau pelabuhan pelabuhan di tanah air. Banyak cafe, diskotik, casino panti pijat dan rumah rumah illegal, butut dan reot para buruh kasar.



Penuh Penumpang Jalan Kaki
Mobil, Sepeda Motor, Sepeda Semua Ditinggal Di Mombasa

Tidak jauh dari Kilindini Harbour yang megah dengan kapal kapal kontainer raksasa ada pelabuhan lain yang tidak kalah ramai dan heboh. Namanya Likoni Port, merupakan dermaga penyeberangan Ferry yang menghubungkan Mombasa daratan dengan wilayah lain di pantai selatan (Likoni, Kwale, Mtongwe dll). Tidak ada jembatan sama sekali karena terlalu mahal untuk membangun jembatan dengan bentangan sekitar 500 meter, apalagi lautnya sangat dalam pula. Ada sekitar 6 - 8 Ferry yang beroperasi setiap harinya dan semua dioperasikan oleh KFS (Kenya Ferry Services).



Menunggu Ferry Berlabuh
Pemandu Sapi Dan Kambing Siap Menerima Order
Menyeberangkan Ternak Anda

Yang unik adalah tingkah laku penumpangnya. Pejalan kaki dari Kilindini/Mombasa gratis mondar mandir naik Ferry menuju pasar tradisional Likoni di seberang yang sangat ramai sekali. Hampir semua buruh Kilindini Harbour dan penduduk Mombasa sering mondar mandir belanja di pasar Likoni ini. Pedagang/peternak juga menjual ternaknya di Pasar Likoni. Mereka berbondong bondong jalan kaki , kendaraan ditinggal karena naik Ferry jalan kaki gratis. Ngirit habis.


Dilarang Mengambil Photo Di pelabuhan Dan Ferry

Taripnya jelas terpampang dan aturannya nggak boleh ditawar. Tapi di pelabuhan Ferry ini tidak boleh jeprat jepret photo atau selfie. Artinya, duit kemungkinan masuk kantong pribadi petugas pelabuhan dan tidak disetor ke negara. Kalau ketahuan mengambil photo akibatnya bisa gawat petugasnya serem serem dan galak.

  • Jalan Kaki : Gratis
  • Roda Dua : 40 Shillings
  • Roda Empat : 90 Shillings
  • Mini Bus : 450 Shillings
  • Bus : 880 shillings
  • Truk / Angkutan Barang : Tidak terbaca - katanya dinilai dulu muatannya apa dan berapa nilai muatannya.


Sapi Dan Kambing Diturunkan Dari Truk Dan Disuruh
Nyeberang Sendiri Ke Likoni - Gratis


Tapi penduduk, peternak sapi atau pedagang kambing sepertinya nggak kalah akal. Daripada bawa truk ngangkut kambing harus bayar mahal dan duitnya masuk kantong pribadi petugas, maka si kambing diturunkan dari truknya dan jalan kaki sendiri naik Ferry nyeberang ke Likoni. Banyak sekali penyedia jasa penyeberangan Kambing dan Sapi di pelabuhan ini. Entah bayar berapa shilling, yang jelas si kambing langsung digiring sampaii ke seberang. Kalau si kambing ngambek nggak mau jalan, langsung di gendong. Inilah yang namanya layanan Ferry VVIP atau Executive Class buat kambing.



Mobil Bayar 90 Shillings

Semua Gerobak Roda Dua Karena Bayar Cuma 40 Shillings
Rodanya Empat Bayar 90 Shilling Plus Muatannya
Orang Dan Kambing Gratis, Kalau Kambing Dinaikkan 
Truk Harus Bayar Sesuai Jumlah Kambing

Penyedia Jasa Menyeberangkan Kambing
Dijamin Kambing Selamat Sampai Tujuan

Pinter, Kambing Kambing Diturunkan Dari Truk
Lalu Digiring Naik Ferry Pakai Jasa Orang

Kambing Executive, Naik Ferry Gratis
Tapi Minta Digendong

Executive Class Likoni Ferry
Kambing Digendong Sampai Ke Seberang

Rabu, 12 Juli 2017

Ngrasain Jadi Bule Di Kenya

Anak Anak Sekolah Di Nairobi, Kenya
Cukup Saya Sapa 'Sudah Makan ?', Langsung Ngajak Photo


Seringkali kita menyaksikan dan ikut tertawa kalau ada turis asing grotal gratul mengucapkan salam atau kalimat dalam bahasa Indonesia. Semakin tersengal sengal mengucapkan kosakata Indonesia semakin banyak yang mengerubutinya. Kesannya aneh dan lucu. Apalagi, kalau turisnya bule, pasti ada yang ngajak selfie photo bersama. Sebenarnya para turis itu heran juga kalau sedang enak enak wisata tiba tiba diajak photo bersama. Dan sebenarnya sangat wajar juga para turis itu mempelajari beberapa kosakata bahasa Indonesia karena tahu sebagian besar penduduk Indonesia tidak menguasai bahasa asing sama sekali.


Turis Bule Kalau ke Indonesia Sering Bengong
Karena Selalu Diajak Photo Bersama


Sayapun juga demikian. Saat saya berkunjung ke Kenya, saya hapalkan terlebih dulu beberapa kosakata bahasa Swahili. Tetapi saya keliru, ternyata penduduk Kenya sehari hari berbahasa Inggris. Kenya punya dua Bahasa Nasional yaitu bahasa Inggris dan Swahili. Saat saya menyapa mereka dengan bahasa Swahili, terlihat semua orang tiba tiba begitu 'sumringah' mendekat dan sedikit kaget melihat ada 'Turis Pesek' mengajak berbicara dalam bahasanya.  Ada yang langsung tertawa lalu ngajak selfi. Sayapun nggak mau ketinggalan, langsung saya keluarkan iphone dan saya ajak selfie juga mereka.


Anak Anakpun Suka Turis Pesek Dari Indonesia
Jambo, Habari ? Natoka Indonesia

Yang saya hapal sebenarnya nggak banyak tapi cukup membuat 'hidup' suasana.  
  • Jambo - artinya Hi/Halo
  • Habari ? - artinya Apa Kabar
  • Natoka Indonesia - arinya Saya Dari Indonesia
  • Asante - artinya Terima Kasih
  • Karibu - artinya Selamat Datang
  • Kwaheri - artinya Selamat Tinggal
  • Ndiyo - artinya Ya
  • Hapana - artinya Tidak
  • Jina Lako Nani ? - artinya Siapa Namamu ?
  • Ushakula ? - artinya Sudah Makan ?
  • Nina Njaa - artinya Saya Lapar
  • Nina Kiu - artinya Saya Haus
Anak Anak Sekolah Kenya

Lebih heboh lagi saat saya bertemu dengan anak anak sekolah. Salah satu saya tanya namanya, 'Jina Lako Nani ?', dan salah satu anak menyebut namanya Njagua Ndese tapi minta dipanggil Jaguar. Sangar sekali panggilannya Jaguar. 
'Hah.... Jaguar ? ', pura pura kaget saya.  
'No..no... you are mbuzi', langsung ngakak semua teman temannya.


Eh, Disuruh Bergaya Mau
Keren Gayanya

Baru kemarin sore saya makan Nyama Choma, semacam Sate Kambing ala Afrika di pusat kota Nairobi. Ada tulisan Mbuzi di warung tersebut. Jadi cuma kata Mbuzi itu saja yang saya ingat dan terucap. Sampai saya berpisah dengan anak anak tersebut, masih terdengar suara ngakak senda gurau mereka. Si Jaguar mulai hari ini dipanggil Mbuzi oleh kawan kawannya. Mbuzi itu artinya Kambing.


Anak Sekolah Di Nairobi Wajahnya Diclontang Clonteng

Jambo Jaguar, eh Mbuzi
Ushakula ? Artinya Sudah Makan ?

Bu Guru Baru
Ngajari Lagu Anak Anak Indonesia, Ternyata Bisa

Gede gede, Ternyata Masih SMP
Ceweknya Gundul Semua

Akrab Bersama Guru Dan Anak Anak


Angkat Tangannya Semua
Selfie Dulu Ya

Jambo, Salam Buat Anak Anak Indonesia

Horeee  Jadi Bule Di Kenya

Orang Kenya Ternyata Mudah
Diajak Akrab Dan Bersahabat


Horeeee Pulang
Baca :

Jumat, 07 Juli 2017

Bling Bling Matatu Kenya

Namanya Matatu Di Kenya
Serbaguna Bisa Buat Nonton Sepak Bola Bersama

Mungkin anda masih ingat percakapan atau lagu dalam film kartun Lion King. Ada lagu dan juga kalimat yang paling sering diucapkan dalam film tersebut yaitu Hakuna Matata. Ini bahasa Swahili Kenya yang berarti 'Nggak Jadi Masalah' atau 'No Problem'. Sebuah kalimat yang juga sehari hari saya dengar diucapkan oleh penduduk Kenya. Kesannya orang Kenya itu suka 'menggampangkan' semua masalah. Dikit dikit mengucapkan 'Hakuna Matata...... Hakuna Matata' dimanapun juga.


Kepalanya Truk Tapi Ekornya Full Karaoke



Kalau tiba tiba ada Angkot nyelonong, ugal ugalan atau berhenti mendadak, yang sering saya dengar 'Huhh Matatu Matata !'. Nah ini artinya Matatu Bermasalah. Matatu itu adalah nama angkutan umum warna warni, full music dan gemerlap penuh lampu di Nairobi dan kota kota lain di Kenya. Matatu adalah angkot swasta. Angkot yang normal tanpa hiasan warna warni dan accesories heboh milik pemerintah namanya SACCO. Kalau di Indonesia SACCO itu kira kira sama dengan DAMRI.


Selebritis Top Kenya Namanya Maje


Matatu ada yang berukuran kecil, sedang dan besar. Kira kira seukuran Mitsubishi Colt, Toyota Hi Ace, Metromini atau bahkan truk yang dimodifikasi menjadi angkutan umum. Dibandingkan dengan Bus Kota/Antar Kota SACCO yang normal tanpa gambar, lampu, sound system dan accesories heboh, Matatu ini terlihat lebih agresif mencari penumpang. Kondektur / Keneknya terlihat selalu bergelantungan di pintu sambil teriak teriak mencari penumpang.


Semakin Hebring Semakin Tertarik Penumpang
Untuk Mencoba Naik


Tampilan Matatu terlihat sangat atraktif sekali. Dari luar seluruh body bus/truk digambari tokoh atau selebrities terkenal. Mulai Bob Marley, Ronaldo, sampai Spiderman. Ada juga gambar  artis artis lokal yang kira kira paling cantik dan semlohe di Kenya. Tulisan tulisan graffity warna warni dalam bahasa Swahili juga ada. Mungkin artinya,  'Kunanti Jandamu', 'Piye Kabare, Enak Jamanku To' dll


Musiknya Kencang
Penumpang Boleh Joget Di Trotoar

Yang membuat saya tertarik untuk menuliskan dalam blog ini adalah suara musiknya yang hingar bingar sangat keras sekali. Bisa budeg kalau naik Matatu kira kira 2 jam saja keluar kota. Kalau malam hari, lampu warna warni dinyalakan semua menambah hebring angkutan umum khas Nairobi dan kota kota besar di Kenya ini.


Ada TV Lebar Bisa Buat Nonton Sepak Bola Bersama

Saya sempat heran juga, Matatu ini kalau malam hari banyak yang berubah fungsi menjadi tempat Karaoke, Nonton Sepak Bola Bersama, Cafe Tempat Ngopi dan berbagai macam hiburan malam. Keren kan, disaat penumpang sepi, langsung diubah fungsikan jadi tempat hiburan malam. Saya perhatikan isi interiornya, ternyata ada Wifi, TV Layar Lebar dengan sound system canggih didalamnya. Dan terlihat ada beberapa gadis pakai rok mini sedang berKaraoke. Asyikkkkk ......, silahkan sruput dulu welcome drink khas Matatu Kenya, air mineral Cap Keringet  seperti gambar dibawah ini, Suegerrrrr ....


Air Mineral Terkenal Di Nairobi Kenya
Suegerrrrr Pol

Penampakan Malam Hari
Cerdas, Daripada Nggak Ada Penumpang Lebih Baik Buat
Karaoke



Hati Hati Kalau Naik Matatu Malam Hari
Banyak Kasus Kriminal Bermula Dari Matatu


Setiap Tahun Ada Lomba Design Matatu
Berhadiah Besar


Siang Hari Cari Penumpang Ugal Ugalan

Saling Salip Menyalip Berebut Penumpang


Akhirnya Terperosok Masuk Ke Parit


Ada Matatu Yang Melayani Antar Kota
Bersaing Dengan SACCO


Putar Balik Di Jalanan Sempit
Hakuna Matata (No Problem)



Ngetem Cari Penumpang
Pokoknya berhenti Dimanapun Juga Hakuna Matata