Jembatan Indonesie Melintas Sungai Rhine Di Gelderland |
Orang Belanda saya akui sangat menghargai bangsa Indonesia. Sangat berlawanan dengan cerita Ludruk yang sering saya tonton waktu kecil dimana sering digambarkan negatif dan terkadang sangat berlebihan. Kayaknya ada dendam kesumat karena dijajah 350 tahun.
Kalau anda jalan disegala penjuru kota di Belanda, maka akan mudah sekali ketemu nama jalan yang sangat tidak asing bagi kita seperti Kartini Straat (ada di Utrech, Haarlem dan Amsterdam), Batavia Straat (Highway di Arnhem-Nijmegen), Mohammad Hatta Straat, Sutan Sjahrir Straat (Harlem) atau nama nama Indonesia lain yang populer sebagai nama sarana umum. Jembatanpun ada tulisannya besar Indonesie seperti gambar diatas. Senang saya rasanya melihat hal sederhana seperti itu.
Aziatische Supermarkt, Ada Masakan Indonesia Ala Londo Celup |
Kalau anda jalan disegala penjuru kota di Belanda, maka akan mudah sekali ketemu nama jalan yang sangat tidak asing bagi kita seperti Kartini Straat (ada di Utrech, Haarlem dan Amsterdam), Batavia Straat (Highway di Arnhem-Nijmegen), Mohammad Hatta Straat, Sutan Sjahrir Straat (Harlem) atau nama nama Indonesia lain yang populer sebagai nama sarana umum. Jembatanpun ada tulisannya besar Indonesie seperti gambar diatas. Senang saya rasanya melihat hal sederhana seperti itu.
Lalu kalau makanan dan kuliner gimana, apakah ada nama nama khas Indonesia. Oh jelas ada, anda tahu kan anak kecil negro hitam jelek yang 4 tahun diberi makan tahu dan tempe tetapi setelah dewasa bisa jadi Presiden Amerika Serikat ? Ya benar sekali, Obama. Di Belanda, ternyata tahu dan tempe sudah jadi menu sehari hari juga. Tetapi, mungkin kwalitasnya beda sehingga belum pernah ada satupun anak Belanda yang bisa jadi presiden Amerika Serikat setelah dewasa. Itulah juga sebabnya kenapa orang Belanda begitu semangatnya mengkonsumsi tahu tempe sampai saat ini. Berkali kali saya kehabisan stock kalau belanja agak kesiangan.
Di kota manapun anda berada, akan mudah sekali anda menemukan restaurant Indonesia. Jauh lebih mudah dibanding mencari Pizza Italia atau Kebab Turki. Nama restaurant juga sangat Indonesia sekali seperti Citra Lestari Restaurant, Parahyangan Restaurant, Ramayana dan lain lain. Saya kira pemilik atau paling tidak tukang masak dan pelayannya orang Indonesia, ternyata tidak juga. Malah lebih banyak 'Londo Celup'nya, maksud saya orang Indonesia berhidung pesek kulit sawo matang tetapi rambutnya disemir pirang dengan tehnik teh celup dan kalau diajak ngomong, bahasa Indonesianya juga terkesan megap megap.
'Londo Celup Butchery' (Rambut Ngechet Sendiry) ini memang oyeee dalam hal kuliner Nusantara. Saya pernah coba beli Rendang dan gulai Padang, enak tapi kalau saya perhatikan piring yang tersaji didepan saya, rasanya agak aneh karena penyajian rendangnya pakai french fries (kentang goreng) dan bisa juga milih mash potatoes. Gulai padangnya disajikan dalam mangkuk kecil terpisah. Ada irisan keju kecil juga disamping rendang menambah bingung mana dulu yang harus saya makan.
Bumbu Indonesia Asli Buatan Belanda |
'Londo Celup Butchery' (Rambut Ngechet Sendiry) ini memang oyeee dalam hal kuliner Nusantara. Saya pernah coba beli Rendang dan gulai Padang, enak tapi kalau saya perhatikan piring yang tersaji didepan saya, rasanya agak aneh karena penyajian rendangnya pakai french fries (kentang goreng) dan bisa juga milih mash potatoes. Gulai padangnya disajikan dalam mangkuk kecil terpisah. Ada irisan keju kecil juga disamping rendang menambah bingung mana dulu yang harus saya makan.
Bumbu jadi juga banyak dan hampir ada disemua supermarket besar seperti Sajoer Boentjis, Boemboe Soto, Boemboe Sate, Sajoer Asem, dan lain lain. Saya kira made in Indonesia ternyata asli made in Belanda. Kalau mau yang import dan asli made in Indonesia juga ada, dan banyak dijual dioko toko Asia (Aziatische Supermarkt). Ditoko ini tidak menjual produk dari Indonesia saja, tetapi juga dari Philipine, India dan lain lain negara di Asia.
Yang menarik, dibagian masakan jadi siap makan, yang ramai selalu masakan Indonesia., sampai ngantri. Ketika saya tengok, masakan apa sih yang ngantrinya sampai panjang, ternyata cuma Mie Goreng Jawa. Dimasak langsung oleh bule Londo, dan kecap yang dipakai ternyata Cap Bangau. Saya coba melihat sekitarnya, siapa tahu ada Teh Botol ternyata minumnya tetap Coca Cola.
Yang menarik, dibagian masakan jadi siap makan, yang ramai selalu masakan Indonesia., sampai ngantri. Ketika saya tengok, masakan apa sih yang ngantrinya sampai panjang, ternyata cuma Mie Goreng Jawa. Dimasak langsung oleh bule Londo, dan kecap yang dipakai ternyata Cap Bangau. Saya coba melihat sekitarnya, siapa tahu ada Teh Botol ternyata minumnya tetap Coca Cola.
Baca Juga :
- Tips Visa
- Schengen Visa - Verboden Voor Makelaar
- Madurodam
- Volendam
- Den Haag City Center
- Parkir Kuwait Vs Parkir Netherland
- Damrak Amsterdam
- Keukenhoff & Zaanse Schaan
- Mengemudi Mobil Di Eropa
- Sepeda 'Londo'
- Beli Sepeda Di Belanda
- Sewa Mobil Di Belanda
- Rumah Makan Setan Di Gunung Setan
- Gypsy Dan Caravan Bergoyang
- Emak Diparkir Saja
- Apa Yang Bisa Dilihat Di Belanda
hiii mantap banget deh articlenya
BalasHapuswahhh enak ya jalan2nya
BalasHapusini ni yang aku suka,,
BalasHapussipp dah ! ! !
Mas/Mba.,saya pesen Londo Celup dong..,kayanya menu baru nih..hehehe…
BalasHapusDi Jakarta juga banyak Londo Celup, nggak perlu jauh jauh ke Belanda. Cukup ke Senayan City, Mall Taman Anggrek, Plaza Semanggi…. Pasti ketemu Londo Celup… :) :)
HapusDasar kowe orang inlander..
BalasHapuskalau nggak ke Oriental pasti ya ke… Wanamhong :)
Salam kenal.. :)
Di Restoran Pelangi (kalau tidak salah namanya) yang bekerja orang Bangladesh lumayan lancar Bahasa Indonesianya. Tetapi kalau boleh berpendapat, saya kurang menyukai masakan Indonesia di Belanda apalagi yang bertebaran di Amsterdam rasanya aneh dan porsinya terlalu besar. Di Maastricht ada restoran yang lumayan mendekati cita rasa asli masakan Indonesia, tetapi menurut saya yang bagus malah restoran Indonesia di Jerman yang rata-rata setia sama pakem rasa apalagi yang di Iserhlon boleh dicoba deh
BalasHapussaat masih tinggal di Suriah, suami saya sempat dinas ke Belanda. Disana borong bumbu2 & makanan khas Indo yg sudah lama dikangeni.
BalasHapusSpt kluwek, kunyit, teh sosro, kacang atom
wah endingnya…
BalasHapusapapun makanannya, minumnya tetep coca cola :)
saya tetep merasakan perbedaan hasil masakan Indonesia yg dibuat/dimasak di eropa,entah bahan2nya entah krn cuaca/humidity yg berbeda,entah banyak menggunakan taoge,kenapa ya……atau bahan2 dasarnya lebih baik malah…..
BalasHapusMbaaaak, gara gara tulisan ini suami saya minta rambut saya disemir hitam kembali......, aduh lagi nggak punya duit lagi....
BalasHapusya ampun bunda . sekian lama gak pernah nemu istilah "butchery" akhirnya nemu di posting ini
BalasHapusistilah jadul yg ABG/remaja jaman sekarang gak mungkin tahu
kwkwkkw
wkwkwk…negro hitam jelek kesian amat ��
BalasHapus