Jumat, 28 Desember 2018

Tunawisma Dan Kolong Jembatan Di Eropa

Umumnya Jembatan Di Eropa Tidak Ada
Pondasi Yang Bisa Digunakan Untuk Duduk Atau Tiduran

Barangkali anda pernah mendengar dari teman, tetangga atau saudara yang memuja muji kota di Eropa bersih bersih, tidak ada gelandangan/tunawisma, tidak ada gubuk kumuh/reot yang berdiri di bantaran sungai atau dikolong jembatan. Ya, memang benar, di Eropa tidak memungkinkan gelandangan/tunawisma bisa bertahan hidup dirumah gubuk kardus apa adanya seperti di Indonesia.

Jembatan Besi Seperti Ini Lebih Susah Lagi
Untuk Membuat Gubuk Di Kolong Jembatan

Iklim yang membuat tunawisma Eropa berbeda dengan di Indonesia. Tunawisma di Indonesia paling cuma batuk pilek kalau kehujanan, tetapi tunawisma Eropa bisa mati beku kalau kelamaan di kolong jembatan atau rumah kardus saat musim dingin.

Semua Jembatan Dan Sungai Didinding Beton

Kolong jembatan di Eropa juga memiliki design yang berbeda dengan jembatan di Indonesia. Tidak ada sama sekali tempat yang bisa digunakan untuk berpijak apalagi digunakan untuk meletakkan tubuh barang sejenak. Perhatikan gambar gambar kolong jembatan pada photo diatas. Jembatan di Indonesia biasanya jauh lebih lebar dibanding dengan sungai yang mengalir dibawahnya. Sehingga ada ruang dibawah jembatan yang bisa dipakai untuk membuat rumah gubuk kardus,

Tidak Mungkin Ada Tunawisma Bikin Gubuk Di Kolong
Bisa Mati Kedinginan Saat Musim Dingin
Nah, karena tidak mungkin bikin gubuk kardus, maka kota kota di Eropa kelihatan bersih, Tidak terlihat ada gelandangan, tunawisma dan gubuk gubuk kardus kumuh. Apalagi, cara berpakaian tunawisma umumnya tidak berbeda dengan siapapun, yaitu berjaket tebal, memakai topi penghangat kepala dan sering pula memakai jas tebal.  Dan ingat, Kelembaban Udara di Eropa itu tidak setinggi di Indonesia sehingga semua orang tidak berkeringat. Pakaianpun tidak terlihat kumel meskipun tidak dicuci berhari hari.

Ini Kolong Jembatan Di Indonesia
Sungainya Lebih Kecil Dibanding Lebar Jembatan
Sebenarnya ada tidak gelandangan dan tunawisma ?. Jawabnya banyak, saya perhatikan ada yang keluar masuk gorong gorong drainage kota melalui tutup manhole di trotoar atau jalanan. Ada juga yang sekitar jam 10 pagi terlihat keluar dari stasiun, mungkin tidur di gorong gorong dekat stasiun atau di gerbong gerbong kereta api.

Kolong Jembatan Seperti Ini Lebih Tidak Mungkin
Dijadikan Rumah Tinggal Tunawisma
Enak enak Tidur Jembatan Dibuka Bisa Mati Kejepit

Yang paling sering saya saksikan adalah disekitaran stasiun kereta api. Di kota Edinburgh, UK, tidak jauh dari stasiun Waverlay ada Queen Street yang selalu ramai pejalan kaki. Semacam Malioboronya kota Edinburgh. Di sepanjang jalan ini isinya berjajar jajar tunawisma semua. Di antara terminal bus The Hard sampai Stasiun Portsmouth Harbour juga berjejer jejer tunawisma. Stasiun Amsterdam Central juga sama saja.

Nggak Ada Tunawisma
Ternyata Tidurnya Masuk Gorong Gorong

Lihat Struktur Jembatan Di Belanda Ini
Seandainya Bisa Dibuat Gubuk Tunawisma, Kemungkinan
Si Tunawisma Bisa Mati Kedinginan

Saya Perhatikan Memang Konstruksi Kolong
Jembatan Di Eropa Berbeda Dengan Di Indonesia

Kayaknya Tunawisma Dari Indonesia Perlu
Didatangkan Untuk Study Banding

Jembatan Paling Kumuh Di Eropa Seperti Ini
Juga Tidak Ada Tunawisma Yang Bikin Gubuk

Baca Apa Yang Ditulis
Si Tuna Wisma Pingin Tidur Di Hotel Yang Hangat

Bawaan Tunawisma Selalu Sleeping Bag
Jaket Tebal Dan Selimut
Baca Juga :

Jumat, 07 Desember 2018

Setelah Bencana Banjir Bandang Usai

Dua Minggu Setelah Banjir Bandang
15 November Di Fahaheel Kuwait

Saya sedang santai sambil termenung menung di salah satu Hotel di Bali. Tiba tiba ada pesan WA masuk dari seorang teman di Surabaya. Bagaikan disambar petir saya terkejut luar biasa. Teman saya tersebut memberi tahu bahwa Saudi, Bahrain, UAE, Oman, Qatar dan Kuwait sedang hujan lebat berhari hari dan terjadi bencana banjir bandang. Ratusan mobil hanyut terbawa arus deras banjir. Tidak ketinggalan photo, video dan screenshot diskusi WA Groupnya dikirim ke WA saya.

Sandal Yang Tertinggal
Pemiliknya Sibuk Bermain Air

Yang membuat saya terkejut bukan hujan dan banjir bandangnya, tetapi screenshot diskusi WA Group teman saya tersebut. Banyak yang heran Arab hujan dan banjir. Komentarnya  lucu lucu, ada yang komentar 'Arab sedang di azab Allah' sampai 'pertanda hari kiamat'. Hadeeeeh, jaman mbah google kok masih banyak yang tidak tahu iklim dan cuaca di Arab. Jangankan hujan dan banjir, salju aja ada di Arab sejak jaman dulu. Baca : Salju Arab Yang Selalu Bikin Heboh.
Akhirnya saya jadi menjelaskan juga.

Pantai Al Kout - Fahaheel  Ini Indah Sebelum Diterjang
Banjir Bandang 15 Nov 2018

HUJAN
Hujan itu rutin terjadi di Arab setiap memasuki musim dingin. Biasanya antara October-November. Tahun ini hujan lebat turun pertengahan bulan November. Pada akhir December-February nanti temperatur rata rata di Arab sekitar 5 Deg C, tetapi didaerah yang tinggi dan bergunung gunung selalu turun Salju. Iklim Subtropik itu memang sangat panas saat musim panas dan  sangat dingin saat musim dingin. 

Pantai Al Kout Fahaheel Dalam Perawatan
Tembok Beton Saja Bisa Hanyut Diterjang Banjir

BANJIR
Banjir sudah pasti akan terjadi dimana mana meskipun hujannya tidak terlalu deras. Kenapa ?  Karena vegetasi sangat sedikit sekali, akar pohon tidak cukup banyak untuk bisa menahan air hujan. Disamping itu, di Arab nyaris nggak ada sungai dan selokan. Air selalu mengalir bebas menuju ke tempat yang lebih rendah semaunya. Cuma Sungai Nil di Mesir dan Euphrate di Iraq/Syria saja yang patut disebut sungai. Yang lainnya sungai sungaian buatan untuk  shooting film dan selfie doang.

Pantai Berantakan Al Kout
Hilang Sudah Keindahan Pasir Putih Di Pantai Ini

System drainase di Arab beda dengan di Indonesia. Semua limbah rumah tangga dialirkan melalui pipa ke waste facility. Selokan kalaupun ada juga sebagai hiasan saja karena tidak terhubung satu dengan lainnya dan selalu kering sepanjang tahun. Buat apa membangun system drainase kota kalau hujan hanya seminggu saja per tahunnya.

Seperti Sungai Kering
Air Mengalir Ke Laut Di Tempat Ini Dengan Deras 2 Minggu Lalu

BANJIR BANDANG
Ooooh So Pasti. Aneh kalau di Arab tidak terjadi banjir bandang. Air selalu mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah menuju laut. Mobil, truk dan benda apapun akan diterjang air yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Pasir gurun akan terkikis habis terbawa arus dan menyisakan bekas seperti 'sungai sungai' baru yang kering dalam beberapa jam saja. Kota, taman dan jalanan langsung porak poranda dengan pemandangan yang dramatis.


Tembok Betoh Yang Hancur Diterjang Banjir Bandang

ANTISIPASI
Kalau tiap tahun banjir mestinya ada antisipasi yang telah dilakukan warga dan pemerintah. Antisipasi apa yang harus dilakukan ?. Banjir di Arab itu beda banget dengan banjir di Indonesia .Di Indonesia banjir bisa berbulan bulan tidak kering juga, tetapi di Arab, banjir itu hanya 3 - 5  jam saja langsung kering. Air dengan cepat meresap masuk ke pasir. Seandainya ada yang berhari hari tidak kering, biasanya di underpass dimana air terjebak diantara dasar aspal dan dinding beton.

Jogging Track Yang Larut Dibawa Air
Di Al Kout Fahaheel

REAKSI MASYARAKAT
Di Indonesia penduduk dengan cepat akan bereaksi apabila terjadi bencana banjir, misal mengumpulkan sumbangan, membuat posko, dapur umum dan lain lain. Hal ini wajar karena di Indonesia banjir bisa berminggu minggu bahkan berbulan bulan baru kering dengan wilayah kebanjiran yang sangat luas. 

Di Arab mah beda banget. Penduduknya pada cengengesan, selfie dan mengeluarkan Jet Ski untuk bermain air. Bagi orang Arab, hujan dan banjir itu termasuk peristiwa langka yang terjadi setahun sekali. Sehingga hanya sekali saja dalam setahun bisa  main jet ski didepan rumah yang kebanjiran. Saat ada banjir, orang Arab malah rame rame mengeluarkan mobilnya dari garasi. Menerjang genangan air adalah hiburan tersendiri. Mobil tenggelam dan hanjut terbawa arus juga bukan masalah karena semua mobil diasuransikan. 

Hilang Sudah Keindahan Pantai Al Kout Fahaheel

Wilayah banjir meskipun diberitakan sangat dramatis tetapi sebenarnya hanya air lewat saja selebar 10-20 meter. Kira kira seperti tiba tiba ada sungai yang mengalir deras melintas ditengah kota atau gurun dan membelah jalan raya kota. Warga pada berdiri diseberang highway di posisi aman untuk menyaksikan dan memvideokan kejadian langka setahun sekali ini. Setelah itu air akan habis terserap pasir dalam perjalanan mengalir menuju laut. 

Segala Macam Benda Dan Sampah
Terbawa Derasnya Banjir Sampai Ke Laut
Di Medsos, pembaca di tanah air pada terkejut semua. Banyak yang komentar MashaAllah, Subhanallah, Ya Allah, Allah Akbar, Azab Allah, Kiamat Akan Datang dll, Padahal ratusan warga bergembira ria menyaksikan kejadian alam ini dari posisi yang aman diseberang lintasan banjir bandang. Bahkan ada yang shooting berpura pura melakukan aksi heroik menyelamatkan temannya yang terjebak didalam mobil yang kebanjiran. Silahkan lihat dan cari sendiri video video heroik di Youtube. Benar aksi penyelamatan atau cuma acting iseng orang orang Arab.

Jogging Track Fahaheel Dua Minggu Setelah
Banjir Bandang 15 Nov 2018

Sampah Yang Menumpuk Terbawa Banjir
Dikumpulkan oleh Sukarelawan/wati

Sungai Baru Yang Terbentuk Akibat Banjir Bandang

Pantai Fahaheel Yang Hancur Diterjang Banjir
15 Nov 2018

Lumpur Kering Dua Minggu Setelah
Banjir Usai
Baca Juga :