Namanya Street Performer - Istilah Canggih Dan Berkelas Diterjemahkan Dengan Google Translate Artinya Ternyata Cuma Pengamen Jalanan |
Coba anda buka Google Translate lalu terjemahkan apa yang dimaksud dengan 'Street Performer'. Istilah canggih dan keren ini banyak terdapat di brosur/majalah pariwisata di London untuk menjelaskan atraksi atraksi yang ada di Covent Garden dan tempat wisata lain dikota London. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga tidak ada kosa kata ini meskipun berbagai koran dan majalah pariwisata di Indonesia ikut ikutan latah menggunakannya secara utuh tanpa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Umumnya wartawan/penulis di Indonesia sudah menganggap Street Performer sebagai kosakata bahasa Indonesia sehingga merasa tidak perlu diterjemahkan lagi.
Ini Namanya Limbo - Kalau Di Indonesia Setara Dengan Jaran Kepang Atau Kuda Lumping Ada Yang Keliling Bawa Kaleng Minta Sumbangan |
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menggunakan Google Translate, artinya ndeso sekali, yaitu Pengamen Jalanan - sangat tidak bergengsi dan tidak menjual sama sekali kalau digunakan dalam naskah majalah majalah pariwisata di Indonesia. Kalau anda telusuri lebih dalam lagi apa arti Pengamen menggunakan KBBI, maka artinya adalah 'penari, penyanyi, atau pemain musik yang tidak tetap tempat pertunjukannya, biasanya mengadakan pertunjukan di tempat umum dengan berpindah-pindah' .
3 Orang Tak Sadar Dan Tak Bisa Bergerak Sedikitpun Di Indonesia Jauh Lebih Hebat Dalam Keadaan Tidak Sadar Masih Bisa Makan Beling |
Artinya, yang bukan termasuk golongan 'penari, penyanyi dan pemain musik' adalah Bukan Pengamen atau Bukan Street Performer. Lalu apa namanya ? Menurut saya, mereka tidak lain adalah Pengemis, Peminta Minta atau semacamnya. Dan jumlah pengemis bule di kota London ternyata buanyak sekali, khususnya di Covent Garden, Trafalgar Square dan berbagai lokasi kunjungan wisata lain diseluruh penjuru London. Cuma, kemasan luar mereka dibikin agak bagus dan warna warni sehingga tidak terlihat terlalu kumuh saat ngemis. Nanti akan saya ulas lagi lebih detail yang di Trafalgar Square. Tunggu saja catatan perjalanan berikutnya.
Sepeda Roda Satu Disandarkan Dulu Nunggu Orang Ngumpul - Di Indonesia Sepeda Roda Satu Sudah Punah Terakhir Yang Makai Sarimin Dan Grup Topeng Monyetnya |
Diantara 'Non Street Performer' yang saya jumpai di Covent Garden - London, ada satu yang membuat saya terkejut, istilah kerennya 'surprise'. Sangat terkejut dan surprise tapi hikmahnya saya jadi bangga karena tidak ada satupun orang Indonesia yang melakukan 'pertunjukan' seperti orang Inggris ini. Apakah itu ....?. Pertunjukan Naik Sepeda Roda Satu ???, oh jelas bukan meskipun di Indonesia pertunjukan ini sudah punah belum bisa membuat saya terkejut. Terakhir saya melihat pertunjukan Naik Sepeda Roda Satu ini sekitar awal tahun 2014 yang dilakukan oleh 'Sarimin' dan group Topeng Monyetnya didepan Mall Ambassador. Sayang sekarang Topeng Monyet sudah dilarang oleh Jokowi/Ahok.
Sulapan - Masih Lestari Di Inggris Di Indonesia Tukang Sulap Mainnya Sudah Di TV Atau Mall Semua - Nyaris Nggak Ada Yang Di Jalanan |
Pertunjukan Sulap ?. Juga Bukan, Di Indonesia pertunjukan ini masih bisa dilihat di TV, tidak di jalanan lagi seperti di Covent Garden London. Hipnotis ? nggak mungkin lah yauw saya bisa 'surprise' hanya menyaksikan orang tertidur diam saja dan tidak sadar. Di Indonesia saya masih sering melihat orang tertidur tidak sadar tapi masih bisa makan beling pecahan kaca dalam pertunjukan Kuda Lumping. Lalu pertunjukan apa dong yang membuat terkejut dan 'surprise' ?
Ini Baru Street Performer Nyanyi - Tanpa Diiringi Instrument Musik Di Indonesia Minimal Diiringi Kecrek Tutup Botol Atau Gitar Kalau Ngamen Di Jalanan |
Nah ini dia. Di Covent Garden, saya menemukan Anjing Jadi Jadian. Bule Inggris sedang menggonggong saat diberi coin pound. Semiskin miskinnya orang Indonesia belum pernah saya melihat ada yang mau jadi Anjing. Sekere-kerenya orang India tidak ada yang mau menggonggong bagaikan seekor anjing saat diberi coin receh. Terdesak masalah keuangan seperti apapun, saya juga tidak pernah menyaksikan orang dari negara miskin Bangladesh, Uganda, atau negara lain berdandan seperti itu hanya untuk mengumpulkan coin beberapa pennies atau pound saja. Di Covent Garden, London, saya menyaksikannya sendiri Bule Inggris dikelilingi anak anak kecil dan menggonggong keras keras kalau recehan coin pound atau pennies dimasukkan ke tempat makan anjing didekatnya. Silahkan menyaksikan Anjing Jadi Jadian Bule Inggris dibawah ini.
Di Indonesia Namanya Manusia Batu Banyak Di Kota Tua Jakarta |
Manusia Batu Ini Melayang Tak Bergerak Masukkan Coin Di Kardus Maka Akan Berganti Posisi |
Luar Biasa - Bule Inggris Ngemis Jadi Anjing Orang Indonesia Yang Paling Miskinpun Belum Pernah Ada Yang Mau Jadi Anjing |
Sangat Sangat Luar Biasa Dan Nggak Terpikirkan Seumur Hidup Baru Kali Ini Saya Menyaksikan Anjing Jadi Jadian Di London |
Rombongan Turis Siap Kembali Ke Bus Setelah Nonton Anjing Jadi Jadian Inggris |
Baca Juga :
- Kemana Lapak PKL Covent Garden ?
- Soho London - Pasar Gini Di Kampung Ane Juga Ada
- Church Street - Tanah Abangnya Kota London
- Belanja Pagi Di Pasar Arnhem
- Pasar Albert Cuyp Amsterdam
- Pasar Loak Potsdam
- Inggris Kemproh Dan Jorok
- Pasar Krempyeng Portsmouth
- Al Rai Pasar Mebel Bekas Kuwait
- Pasar Barang Rongsok Portsmouth
- Lapak Pemulung Belanda
- Pasar Onderdil Mobil Amghara
Makacih ya infonya, aku seneng baca blog ini karena sudut pandangnya beda sekali dengan blog blog orang Indonesia lain yang berkunjung ke UK hanya bbrp hari sebagai turis dan yang diceritain cuma yang muluk muluk saja. Kenyataannya ternyata sama saja dengan kota besar lain spt Jakarta.
BalasHapusguk..guk...guk....wraff..wraff...auuuuuu
BalasHapus