Pasar Jayanti Jaipur Di Pasar Ini Banyak Warung Lassi |
Di Kota Jaipur, saya sempat berhenti di sebuah pasar tradisional. Sengaja berhenti karena saat melintas saya tertarik dengan nama pasar yang mirip sekali dengan nama nama wanita di Indonesia. Nama pasarnya Jayanti Market. Keren kan, tapi nggak ada hubungannya dengan Kris Dayanti atau nama nama semacamnya. Pasar ini kumuh, segala macam barang, sayur dan buah, makanan dan minuman dijual disini. Pedagang kaki lima sampai lapak lapak di emperan toko juga ada. Sapi, onta, keledai, anjing dan berbagai macam binatang juga berkeliaran di pasar. Memang benar sekali kalau ada yang mengatakan Taman Safari Terbesar di dunia adalah India.
Semua Yang Membuat Dan Menjual Laki Laki |
Disalah satu sudut pasar ada kios penjual Lassi. Semacam Yogurt khas India. Rasanya sangat mirip dengan Yogurt tapi penyajiannya dengan gelas dari bahan tembikar. Lassi yang asli dan enak itu katanya kalau didinginkan digelas tembikar permukaannya bisa mengeras seperti keju. Ada beberapa rasa yang dijual, yang natural namanya Sweet Lassi. Tetapi ada juga yang diberi rasa lain misalnya Mango Lassi, Strawbery Lassy dan lain lain.
Ragi Susu (Active Culture) Yang Terbaik Katanya Lassi Yang Sudah Kadaluarsa |
Karena kiosnya kecil, cara membuatnya cukup di tanah kosong dibelakang kios. Ragi bubuk diaduk aduk dengan tangan lalu dicampur dengan active culture. Namanya keren Active Culture, tapi sebenarnya ragi juga yang berasal dari Lassi kadaluarsa. Bakteri terbaik untuk membuat Lassi atau Yogurt itu berasal dari Lassi (Yogurt) yang kadaluarsa. Setelah itu ragi tersebut dicemplungkan kedalam air susu sambil dimasak diatas kompor sebentar. Disaring dan didinginkan di baskom lalu diletakkan di tanah berjejer jejer selama beberapa hari. Setelah itu siap dijual.
Lassi Disajikan Dalam Gelas Tanah Liat |
Melihat cara membuat dan tempat membuatnya yang tidak begitu hygienis sebenarnya saya ragu untuk mencoba mencicipi minuman khas India ini. Tapi rasa ingin tahu ternyata jauh lebih tinggi dari perasaan 'Nggilani' saat melihat pemandangan di dapur pengolahannya. Saya perhatikan, semua pekerja yang mengolah Lassi di dapur belakang sampai yang menjual didepan tidak ada satupun wanita. Laki laki semua !!!!, keebayang deh, laki laki kalau Pipis selalu memegangi 'barang'nya sambil berdiri dibawah pohon. Lalu tanpa cuci tangan langsung mengaduk ragi bubuk dan active culture. Mungkin ini pula yang membuat rasa Lassi agak sedikit asem.
Cara Menuangkan Lassi Kedalam Gelas Tanah |
Penjualnya Laki Laki Semua - Ada Yang Nangkring Diatas Meja Ada Juga Yang Garuk Garuk |
Ragi Susu Bubuk Dicampur Dengan Active Culture (Lassi Kadaluarsa) |
Siap Diminum - Lassi Terbaik Terlihat Dari Adanya Langit Langit Yang Mengeras Seperti Keju Di Permukaan |
Sweet Lassi, Mango Lassi, Strawbery Lassi Rasanya Asem Asem Gimana Gitu |
Baca Juga :
- Taj Mahal Dari Arah Sebaliknya
- Bus 'Menghargai Wanita' Di India
- Bayar Toll Preman Di India
- Sewa Mobil 3G Di India
- Rest Area Taj Expressway New Delhi - Agra India
- Rest Area Paling Kere Ada Di Autobahn, Jerman
- Rest Area Paling Jorok Ada Di Saudi Arabia
- Nonton Pesawat Bayar Peron Di Srilanka
- Scan Jidat Ala India
- Ke India Dengan eTV
- Visa On Arrival India
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.