Selasa, 29 Juni 2010

Souk Al Juma'a - Arloji Asli Bekas Kuwaiti

Lihat Dulu Yang Asli Di Mall
Pingin punya arloji mewah harga kelas bawah ? Mudah kalau carinya di Kuwait. Tapi harus ngerti benar mana arloji asli dan mana yang replika (bahasa halus untuk arloji tiruan). Kalau anda beruntung, anda bisa dapat jam jam mewah seperti Tag Heuer, Omega, Rado, Bvlgari, Cartier, Breitling, Movado, Girard Perregaux, Hublot, Chopard dan lain lain. Untuk jam replika yang kualitas A, harga tidak lebih dari KD 5 saja, tetapi untuk jam asli tergantung pengetahuan penjual, terkadang kalau penjualnya tidak mengerti sama sekali, jam asli cuma dihargai KD 10 sampai KD 30 saja. Kalau arlojinya masih bagus sekali dan penjualnya ngerti harga barunya, bisa jadi harganya melambung tinggi sampai KD 150 atau bahkan lebih. Saya pernah ditawari Piaget Gold Plate dengan harga KD 300 dan tidak bisa turun lagi.


Pilih Yang Teliti
Yang Digelar Semua Imitasi
Sering mengantar tamu atau kawan ke Souk Al Juma'a (Friday Market / Pasar Jum'at) membuat pengetahuan saya bertambah luas. Baik pengetahuan tentang cara tawar menawar dengan pedagang Arab maupun pengetahuan tentang cara mengidentifikasi arloji asli dan arloji replika. Kebanyakan tamu atau kawan yang saya ajak mencari arloji di pasar ini mengatakan puas dan bisa tertawa lebar. Berikut komentar tamu tamu saya yang puas total setelah saya perkenalkan Friday Market – The Bigest 'Pasar Loak' in The World. 

  • No visit to Kuwait wuld be complete without a trip to Friday Market.
  • Here you can find the best prices on anything native to the middle east.
  • Very rich country I've ever seen where luxury watch can be seen anywhere.
  • It is the Arab equivalent to the American Flea Market
  • Located just off the Fourth Ring Road, not too far from my hotel.
  • As the name implies, it is held once a wek starting early Friday morning.



Yang Diumpetin Didalam Tas
Biasanya Bekas Dan Asli
Seperti yang sering saya tulis dalam blog ini tentang Pasar Jumat, di pasar loak ini kita bisa mendapatkan semua barang apapun, mulai dari koin mata uang langka, radio transistor kuno, perhiasan jaman baheula sampai barang barang baru dan modern seperti TV, kulkas, sepeda motor roda 4 ATV dan lain lain. Semuanya bekas pakai, tetapi ingat 'Barang Bekas' beda artinya dengan 'Bekas Barang'. Yang di Pasar Jumat Kuwait ini adalah 'Barang Bekas', masih sangat layak untuk kita beli. Saking seringnya mengantar tamu mencari arloji, saya jad tahu cara memilih arloji asli. Berikut ini tips dari saya kalau mau cari arloji asli :

    Coba Di Tawar, Kalau Mintanya
    Mahal Biasanya Asli
  1. Survey harga arloji dengan merek terkenal yang akan kita cari di dealer resmi di mall mall. Tanyakan ke dealer ini ciri ciri arloji yang asli dan palsu dengan alasan diluar banyak barang palsu sehingga kita harus yakin dulu sebelum beli. Ucapkan terima kasih kalau mendapat penjelasan detail dan tinggalkan nomor telpon Harris penjaga apartment anda atau nomor telpon Free Delivery Restaurant langganan anda kalau si pegawai minta ditinggali nomor telpon.
  2. Mantap dengan penjelasan diatas, langsung berangkat ke Pasar Jum'at untuk mencari Arloji asli idaman. Kalau anda disodori Arloji baru dan masih kinclong, langsung tolak saja. Sudah bisa dipastikan bahwa arloji baru di pasar Jumat adalah arloji imitasi, bahasa kerennya 'Replica Watch'. Arloji asli biasanya diumpetin didalam tas oleh penjualnya tetapi banyak juga yang digelar bersama sama dengan jam replika buatan China, terutama kalau penjualnya tidak tahu mana arloji asli dan mana yang replika..
  3. Kalau yang ditunjukkan jam bekas, kemungkinan besar anda menemukan jam idaman meskipun mati, kacanya pecah atau gelangnya butut, paling tidak kita sudah yakin 60 % jam tersebut bekas milik Kuwaitis. Seringkali saya memilih jam mati karena biasanya cuma batterynya saja habis. Saking banyaknya duit, jam habis battery diberikan ke sopir atau tukang kebunnya. Dan si sopir atau tukang kebun ini karena nggak tahu nilainya sering menjualnya di Pasar Jumat.


Pada saat memilih milih arloji, satu hal yang wajib saya lakukan adalah :

  1. Lihat nomor seri di balik jam. Tidak ada nomor seri langsung letakkan kembali, berarti palsu. Kalau ada nomor seri, belum tentu asli, teliti lagi lebih detil, nomor seri jam asli selalu digrafir  kecil dan halus di tutup bagian belakang jam dan kalau mesin bisa dilihat, nomor seri juga ada di mesin. Jangan percaya kalau penjual mengatakan nomor seri dan logo jam asli ada di gelang.
  2. Jam mahal selalu ada phosphor yang bisa menyala di kegelapan, kalau jam murahan biasanya cuma cat putih atau kehijauan disetiap angkanya. Tetapi jam Replika yang kualitas A sering juga ada phospornya. Perhatikan benar benar, phosphor atau cat yang ada disetiap angka dan jarum.
  3. Jam mahal kacanya selalu Saphire. Lihat di posisi jam 6 akan terlihat logo atau huruf tertentu.
  4. Terakhir, Jam mahal selalu presisi dan akurat. Mintalah ijin untuk mencocokkan dengan jam tangan yang sedang anda pakai. Putar jarum jam pelan pelan, jarum pendek, jarum panjang dan jarum detik akan 100 % berimpit pada posisi jam 12.  Putarlah jarum panjang pelan pelan, jarum panjang benar benar tepat pada garis menit kalau anda putar dari menit ke menit.
  5. Bawa ke dealer resmi jam mewah di mall mall dan katakan minta servis dan ganti battery. Kalau ditolak berarti anda masih belum lulus, tetapi kalau langsung diservis dan diganti batterynya, saya ucapkan selamat berarti arloji pilihan anda asli. Dealer resmi tidak akan mau menservis jam palsu. Katakan saja sertifikat asli arloji Pasar Jumat sedang ketlingsut.

Tertawa - Sukses Dapat Jam Asli
Nah, selamat berburu arloji mewah. Kalau anda bisa mendapatkannya, saya jamin anda bisa tertawa lebar tiga hari tiga malam. Hanya di Kuwait anda bisa menemukan jam mewah dilego di pasar loak, tentu kalau anda jeli dan sabar setiap minggu mengunjungi pasar ini.



Baca Juga :

Senin, 21 Juni 2010

Pecel Bu Susy - Peluang Bisnis Di Kuwait

Daun Pisang Import
Tidak mudah berbisnis atau punya bisnis pribadi bagi expatriate di Kuwait. Tetapi jalan untuk memulai bisnis selalu ada, caranya adalah menggandeng orang Kuwait untuk bekerja sama dengan cara bagi hasil. Usaha akan 100 % dijalankan oleh expatriate dan Kuwaitis akan kebagian tugas untuk perijinan karena untuk membuka usaha sendiri bagi expatriate jelas tidak mungkin atau tidak diijinkan pemerintah. Beberapa orang Indonesia banyak yang diam diam berbisnis, misal salon dan catering tetapi usaha ini bisa dikategorikan ilegal karena tidak punya ijin.


Sebelum benar benar terjun untuk berbisnis di Kuwait, saya menjajaki berbagai kemungkinan bisnis yang bisa saya lakukan, bahasa sononya Marketing Research. Kesimpulannya, seluruh penduduk Kuwait berjumlah sekitar 4 Juta orang dan makanan sehari hari roti dan keju. Seandainya 1 % saja bisa beralih ke makanan Indonesia, berarti keuntungan yang bisa saya peroleh bisa ratusan bahkan ribuan KD. Wah mantap nih, langsung saja saya pilih makanan kesukaan orang Indonesia yang kemungkinan juga akan disukai orang orang di Kuwait yaitu Jual Pecel dan Lemper.


Setelah saya lakukan survey secara lebih teliti di Al Bahah Fahaheel, sebuah bakala atau toko kebutuhan sehari hari yang populer dikalangan orang Indonesia yang tinggal di Mangaf - Fahaheel dan sekitarnya, ternyata impian saya langsung buyar. Pecel dan Lemper yang di Indonesia murahnya bukan main, di Kuwait harganya bisa sangat mahal sekali. Yang membuat mahal adalah pincuk atau piring daun pisang untuk pecel dan bungkus lemper yang harus terbuat dari daun pisang. Di Kuwait, daun pisang harus diimport dari luar negeri, ada yang dari Philipine dan ada yang diimport dari Srilanka dan Kerala - India. Karena merupakan barang import, daun pisang ini dibungkus dalam kardus tebal dan ada juga yang dimasukkan dalam stereofoam dulu seperti layaknya barang elektronik yang harus dijaga agar tidak lecet atau cacat pada saat pengiriman. Satu kardus, isinya 5 buah daun pisang dan berharga KD 15, jadi satu helai daun pisang sekitar KD 3 atau kurang lebih Rp 100.000. Kalau satu helai daun bisa untuk 10 pincuk pecel, berarti biaya pincuknya saja sudah Rp 10.000 per buah, belum harga pecelnya sendiri. Lemper juga sama saja, mahal dibungkusnya dibanding lempernya. Kangkung juga diimport dari luar, lalu siapa nanti yang mau beli Pecel dan Lemper Bu Susy ? Free Delivery .....

Sabtu, 19 Juni 2010

Madame Ke Den Haag City Center

Taman Di City Center
Kota Den Haag

Kalau ke Belanda, saya sarankan menginap di Den Haag (The Hague), dan tentu saja akan lebih baik kalau nginapnya di City Center. Den Haag tidak terlalu jauh dari Amsterdam, hanya sekitar 49 Km saja dan dari Schiphol airport bisa dicapai dengan angkutan umum seperti taxi atau tram/kereta api. Transportasi umum di Belanda sangat lancar dan tidak perlu terlalu khawatir nggak kebagian tempat duduk. Hampir semua tempat dilalui tram/kereta api. Sewa mobil dan mengemudi sendiri lebih baik lagi karena Belanda yang kecil sekali bisa kita jelajahi semua lebih bebas. Den Haag tidak sebising Amsterdam dan hotelnyapun relatif lebih murah. Alasan lain, obyek wisata banyak ngumpul disini, misal Madurodam dan tempat wisata lain sangat mudah dicapai dari Den Haag.

Hotelku Ditengah
Kota Den Haag

Saya menginap di Novotel Den Haag, dan sebelumnya booking melalui http://www.booking.com/. Ternyata begitu check in langsung diminta bayar City Tax 19 %, lumayan tidak terpikirkan sebelumnya. Hotel ini benar benar terletak ditempat yang sangat strategis di daerah City Center atau downtown. Cukup jalan kaki saja anda bisa berphoto, melihat lihat pemandangan gedung gedung tua yang cantik dan bersejarah dan juga masuk ke museum atau obyek wisata lainnya. Dibawah ini adalah beberapa contoh gedung yang bisa kita capai dengan jalan kaki beberapa puluh atau ratus langkah dari hotel.



Holvijver


Holvijver Pond
Kubangan Air Kecil Gini Di
Indonesia Banyak

Ini adalah kolam kecil yang dikelilingi oleh jalan Korte Vijverberg disebelah timur, gedung parlemen Binnenhof dan museum Mauritshuis disebelah selatan, Buitenhof disebelah Barat dan jalan Lange Vijverberg disebelah utara. Menurut saya sih kubangan air tetapi orang Belanda menyebutnya dengan 'Pond'.



Binnenhof


Binnenhof

Ini adalah komplek gedung parlemen tua dan telah dipakai sejak 1446 dan sangat terkenal di tanah air karena proses kemerdekaan bangsa Indonesia dibicarakan digedung ini dalam Konferensi Meja Bundar. Letaknya persis didepan hotel Novotel Den Haag, tinggal nyeberang jalan sudah bisa langsung bergabung dengan turis lain yang menggunakan bus.


Museum Mauritshuis


Mauritshuis Museum

Ini adalah Art Museum yang artinya Rumahnya Maurice, karena dulunya memang milik John Maurice Of Nassau, katanya sih seorang militer dan gubernur didaerah jajahan Belanda di Brazil. Dibangun tahun 1636-1641 dan pernah terbakar tahun 1704.  Tahun 1820 baru diakuisisi pemerintah Belanda untuk dijadikan museum dan dibuka untuk umum tahun 1822. Isinya koleksi lukisan dari pelukis pelukis terkenal Belanda seperti Rembrandt, Johannes Vermeer, Jan Steen, Paulus Potter dan Frans Hals.


Hotel Des Indes


Hotel Des Indes
Ngetop Di Indonesia

Hotel tua tempat pejuang kemerdekaan Indonesia dulu menginap saat memperjuangkan keerdekaan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar. Hotel ini dari luar masih tampak bagus dan antik dan bentuknya tidak berubah. Sekarang dikelola oleh Le Meredien group. Didepan hotel ini terletak semcam alun alun besar dan banyak sekali lapak lapak pedagang kaki lima yang ditutupi plastik karena belum buka saat saya jalan jalan pagi ke hotel ini. Dibelakang hotel ini adalah pertokoan barang barang fashion mewah, salah satu yang terbesar gedungnya adalah The Sting.


The Sting


The Sting
Warna Warni

Ini adalah fashion boutique atau pertokoan segala macam pakaian pakaian dengan merk terkenal yang terletak dibelakang hotel Des Indes atau sekitar 300 - 500 meter dari hotel Novotel. Gedungnya terletak dipersimpangan jalan dan sangat mencolok mata karena berwarna warni seperti mosaik besar. Beberapa kali saya datang ketempat ini dengan tujuan mau membandingkan harga dengan Kuwait, tetapi selalu saja gagal karena terlalu pagi atau terlalu malam. Maklum punya waktu terbatas dan siang hari sudah dipakai keliling ke obyek wisata lain diluar Den Haag.


Melihat Restaurant Dan Toko Tutup

Sepi, Semua Toko Tutup
Kota Pensiunan

Nah, Den Haag ini lebih cocok kalau kita sebut kota pensiunan. Toko toko jam 10 pagi baru buka dan jam 4 - 5 sore sudah tutup. Jadi malam hari jalan jalan sudah sepi. Kita bisa beristirahat total di hotel setelah seharian keliling seluruh penjuru Belanda. Cafe, Pubs dan Restaurant memang banyak yang buka, tetapi tampaknya bukanya tidak terlalu lama juga. Saya sempat melihat Warung Parahiyangan, karena belum terlalu lapar saya tinggal putar putar kota sebentar, eh setelah kembali lagi ternyata restaurant tersebut sudah tutup.

Ngintip Toko Tutup
Padahal Masih Terang

Putar putar kota mencari restaurant yang baik dan halal sekitar jam 9 malam juga susah pada saat itu. Mungkin saya saja yang tidak tahu, tetapi katanya memang tenaga kerja di Belanda sangat mahal sehingga toko toko dibuat seefektif mungkin. Buka hanya beberapa jam saja dan setelah itu tutup kembali. Inilah akhir cerita tragis tentang turis kelaparan di Den Haag.


Baca Juga :

Selasa, 15 Juni 2010

Nonton Bersama Sepak Bola Di Kuwait

Tribune Kuwait Belakang Anteng
Tribune Indonesia Gaduh

Sudah tertanam dalam dalam didalam kepala saya bahwa orang Indonesia, khususnya Yogya atau Solo pembawaannya selalu kalem, lemah lembut, halus dan katanya 'Ngidak Telek Ora Bakal Mlenyek' (Menginjak Kotoran Ayam Tidak Akan Melenyek). Tetapi ternyata saya menemukan yang lebih halus, kalem dan lemah lembut lagi, yaitu orang Arab, khususnya Kuwait. Saya bisa mengatakan hal ini dari melihat tingkah laku dan cara mereka nonton sepak bola.

Pendukung Indonesia
Berbaju Merah

Sudah beberapa kali saya nonton sepak bola bersama orang orang Kuwait, yang pertama adalah nonton di Stadion Kaifan Kuwait pada acara penyisihan Asian Cup pada tanggak 14 November 2009 yang lalu. Dan yang terakhir adalah nonton bersama World Cup 2010  di Unity Center dan Hubara Center, semacam sport club atau messhall Perusahaan Minyak Cap Manuk atau KOC.

Baik di Stadion maupun saat nonton bersama di Aula Unity Center atau Hubara, boleh dikatakan yang berteriak sangat keras sekali, melonjak lonjak dan menari nari hanya penonton dari Indonesia saja. Yang dari Kuwait cukup tepuk tangan pelan tanpa harus berdiri dari tempat duduknya. Cara tepuk tangannya juga sangat anggun, seperti tepuk tangan yang dilakukan oleh ratu Inggris pada saat nonton opera.

Nonton Bareng Di Aula KOC

Di Aula Unity Center lebih unik lagi, nonton bersama World Cup tidak ubahnya seperti acara pengajian. Sedang tegang dan asyik asyiknya nonton TV besar, tiba tiba ada orang yang terlambat datang dan baru masuk kedalam aula. Tentu ucapan pertama adalah :
 'Assalamualaikuuuuuuum……!!!',
dan seluruh penonton di Aula akan menjawab secara serentak dan bersamaan :
'Wa'alaikumsalaaaaaaaam...!!!'.

Bayangkan, kalau ada sepuluh orang saja yang terlambat datang dan masing masing hanya selisih waktu satu menit, bisa kebayang nggak seperti apa suasana aula ? Benar persis seperti acara pengajian atau tahlilan.

Kecewa Nggak Jadi Goal, Cukup Angkat Tangan
Dan Pegang Kepala

Lebih unik lagi kalau ada yang sedang menggiring bola dan nyaris mendekati gawang lawan, teriakannya adalah :
'Ya Allah…. Ya Allah…..Ya Allah……..!!!
dan kalau tidak goal cukup mengangkat tangan tanda kecewa. Sebagai expatriate Bonek asli Suroboyo, tentu kalau nyaris goal langsung teriak sekeras kerasnya 'GOALLLLLL…..!!!!' atau 'HYAAAAA…!!!!' keras keras, tetapi selalu saja seluruh penonton didepan menengok kebelakang kalau kita teriak terlalu kencang.

Biasanya penonton didepan akan menengok kebelakang sambil mengacungkan jempol sebagai apresiasi bahwa kita bisa teriak kencang dan penonton didepan cuma tepuk tangan pelan nyaris tanpa suara. Kalau ada yang ditackle keras, suara yang terdengar adalah 'Asstaghfirullah......' setelah itu komat kamit dengan sebelah sebelahnya. Saya kira langsung dzikir, ternyata cuma membicarakan ketidak setujuannya dengan permainan kasar lawan.

Baru Saja Goal Kok
Antengny Bukan Main

Tibalah saatnya pertandingan istirahat atau selesai, pembawa acara dan komentator TV gantian yang angkat bicara dalam bahasa Arab. Karena penekanan suara si komentator tidak ada bedanya dengan orang yang sedang baca doa, maka  gantian kita yang nyeletuk 'Amiiiiin……!!!!' pada setiap akhir kalimat yang dibacakan. Dan semua ngikut 'Amiiinn…….!!!!'.

Lengkap sudah acara pengajian Piala Dunia 2010 di Kuwait. Sambil keluar aula saya sempatkan untuk tanya "Siapa kira kira nanti yang akan jadi juara ?", jawabnya singkat :
'InsyaAllah Brazil'.

Baca Juga :

Jumat, 11 Juni 2010

Ada Elle Macpherson Di Volendam

Pagi, Hujan
Berangkat Menuju Volendam

Volendam terletak diluar kota Amsterdam dan berjarak hanya sekitar 21 Km saja dari Central Station Amsterdam. Untuk menuju Volendam bisa dicapai dengan bus umum yang berangkat dari Central Station Amsterdam. Bus ini berangkat setiam 30 menit sekali. Tetapi saya dan keluarga naik mobil sendiri (tentu mobil sewaan dong..), dengan GPS yang selalu setia mengantar kemanapun tujuan kita jalan. 

Rumah Belanda
Ada Pot Bunga Di Jendela

Saya paling tidak suka kalau ikut tour, disamping dibatasi waktu juga terlalu mahal kalau ikut tour. (Tapi....kadang kadang ikut juga). Dari Central Station, cukup ngikuti dari belakang bus umum ke Volendam dulu menuju Ij Tunnel dan lanjut kejalan N-10 dan N-247. Langsung deh ketemu. Dalam perjalanan menuju Volendam ini kita bisa mampir beli keju di Cheese Market di Edam dan juga melihat rumah rumah tradisional Belanda yang bagus. Disamping itu, ternyata orang Belanda juga bertani menanam padi dan aneka macam tanaman buah disepanjang jaln menuju Volendam. Katanya sih Volendam juga bisa dicapai dengan naik kapal (cruise)melalui canal, tetapi saya tidak tahu darimana berangkat dan beli tiketnya. Mungkin dikelola oleh tour yang brosurnya banyak dipromosikan di lobby hotel.


Rumah Makan Pannekoeken
Enak Tenan


Perjalanan kita ke Volendam ditemeni  oleh Meneer Alex dan Istrinya Mevrouw Ria yang telah menetap di negari Londo cukup lama. Kita memang sekaligus ingin ketemu temen lama yang dulu pernah sama sama di Rumbai . Berkat Meneer dan Mevrouw ini pula akhirnya kita mendapat ilmu cara bayar parkir mobil...... dan tentu saja ditunjukkan restoran enak makanan tradisional Belanda. Namanya restaurantnya Pannenkoeken Boerderij.


Pelabuhan Nelayan
Volendam

Awalnya, Volendam adalah pelabuhan didekat Edam, yang terletak di muara sungai Ij. Tetapi pada tahun 1357, penduduk Edam membangun kanal pintas ke Zuiderzee sekaligus dengan pelabuhan barunya. Akibatnya pelabuhan asli tidak berfungsi dan kemudian malah dibendung dan digunakan untuk reklamasi tanah seperti bentuknya yang sekarang. Petani dan nelayan yang tinggal diurukan tanah reklamasi ini kemudian membentuk komunitas baru Vollendam.


Didepan Kios
Tukang Photo Volendam


Pada  awal abad ke-20 tempat ini menjadi tempat favorit para artis dan seniman mencari ilham, tercatat nama besar Picasso dan Renoir pernah tinggal dan menghabiskan waktu di sini. Mayoritas penduduk adalah Katolik Roma, dan  secara historis, banyak misionaris dan para uskup dibesarkan di Volendam. Perpaduan antara seni, religius, budaya lokal dan laut masih sangat terasa ditempat ini. Bangunan bangunan kuno dan artistik masih terawat dengan baik.


Hujan Gerimis Tapi
Turis Berdatangan Terus


Volendam merupakan daya tarik wisata terkenal di Belanda. Ditempat ini terdapat beberapa studio photo dimana pengunjung dapat berfoto dalam kostum tradisional Belanda. Studio photo ini  sudah beroperasi turun temurun entah berapa generasi dan berkarya di rumah yang sama sejak jaman baheula sampai sekarang. Studionya sendiri dari dulu sampai sekarang tetap sama saja, tidak bertambah luas atau menyusut, yang beda sekarang cameranya sudah digital sehingga hasilnya bisa langsung ditunggu beberapa menit saja meskipun pengunjungnya mbludak dan berdesak desakan.



Mencoba Pakaian Tradisional
Belanda Sebelum Pemotretan


Tokoh tokoh terkenal dari negara manapun yang pernah berkunjung ke Volendam selalu menyempatkan diri berphoto dengan pakaian tradisional Belanda distudio ini, terlihat di etalase studio, wajah wajah Indonesia seperti Megawati, Rima Melati, SBY dan lain lain berdampingan dengan tokoh politik atau artis terkenal dari segala penjuru dunia.


Inilah Hasil Jepretan
Tukang Photo Di Volendam



Barangkali, photo saya saat ini juga dikoleksi dan dipasang dietalase karena sebelum saya meninggalkan studio sempat saya dengar petugasnya berteriak 'Elle .....Elleeee !!!! .....'. Saya tidak tahu petugas tersebut memanggil karyawan yang lain atau gembira ketemu saya dan melihat photo saya mirip Elle Macpherson. Dulu waktu kita baru menikah, mas Ardi sering mengucapkan 'Dik, kamu mirip sekali dengan Elle Macpherson...', 'Dik kamu mirip sekali dengan. Dian Sastro'. 'Dik kamu mirip sekali dengan ......'. Hwalah....


Baca Juga :