Kamis, 07 Mei 2020

Nonton Kebun Dan Sawah Bule Di Belanda


Jalan Sempit Di Propinsi Limburg Netherland
Kiri Kanan Hijau

Blog ini banyak cerita tentang kehidupan sehari hari di Eropa. Terkadang apa yang saya tulis susah dipercaya oleh pembaca ditanah air. Ada yang bikin komentar katanya Eropa yang ditulis di blog ini tidak sesuai dengan apa yang dia saksikan. Ya mungkin betul juga, mereka ke Eropa hanya di kota kota besar dan ke obyek wisata mengikuti tour guide. Saya mah beda, saya bisa kemana saja dan blusukan sampai ke desa desa. 

Sepertinya Tanaman Padi Atau Gandum
Yang Kering Baru Dipanen Sebelah Kanan

Kali ini saya ajak anda jalan jalan ke desa desa di propinsi Limburg di Belanda. Bukan di ibukota propinsinya Maastrich yang sudah sangat dikenal orang Indonesia, tapi ke desa desa disekitarnya untuk melihat Bule Londo sedang bercocok tanam menanam sayur dan panen hasil bumi dan juga beternak ayam, kambing, babi dan sapi.


Nah Sebelah Kanan Ini Tanaman
Bawang
Banyak desa dan wilayah yang saya lalui kesehariannya sangat mirip dengan di Indonesia. Saya baca nama namanya di batas desa pinggir jalan misalnya Meerssen, Ransdaal, Heerlen, Valkenberg, Keutenberg, Gulpen, Cauberg, Bemelen, Bundersberg dll. Yang namanya pakai akhiran 'berg' sebenarnya cuma bukit yang sedikit lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Nggak ada gunung di Belanda.

Habis Panen Olah Raga Dulu

Yang mungkin jarang diketahui oleh orang Indonesia, ternyata orang Belanda di desa itu banyak juga yang angon sapi, membersihkan kandang ayam dan ngorek ngorek got, tanah dan pompa air untuk mengairi kebunnya. Saat saya lewat beberapa hari lalu, baru saja ada panen hasil bumi. Beberapa sawah sudah ditebang dan kering berwarna coklat. Yang bertanam jagung juga banyak dan terlihat beberapa orang sedang merawat dan membersihkan daun jagung kering. Cara bercocok tanamnya saja yang sedikit berbeda, petani dan peternak Belanda terlihat banyak menggunakan mesin, misal traktor. Angkutan hasil bumi sama saja dengan di Indonesia yaitu truk pedesaan.

Rumah Rumah Petani Bule Di Desa

Saya baca di beberapa tulisan di internet, katanya propinsi Limburg itu penghasil buah buahan Apel, Cherries, Pears dan Prunes. Keren ulasan beritanya, tapi saat saya datangi dan saya lihat sendiri ternyata lebih banyak penduduk yang menanam jagung, gandum, sorghum, bawang, sayuran dan berbagai macam tanaman cepat panen dan cepat jual juga. Beda sekali apa yang ditulis dengan apa yang terlihat disepanjang jalan.

Tanaman Sayur Juga Banyak

Sapi juga banyak terlihat disepanjang jalan. Warna sapinya hitam putih atau sapi penghasil susu. Belanda memang terkenal dengan produk produk olahan susu sapi, misalnya keju, yoghurt dll. Yang berbeda dengan Indonesia hanya iklimnya saja. Karena udaranya selalu sejuk dan dingin, maka petani Belanda tidak terlihat dekil dan berkeringat. Rumah rumah petani juga terlihat lebih gaya terbuat dari tembok kokoh dengan heater pemanas ruangan. Bisa mati kedinginan petani Belanda kalau rumahnya setengah kayu setengah tembok dengan lantai tanah tanpa heater pemanas seperti umumnya petani di Indonesia.


Oma Berangkat Ke Kebun

Lumbung Desa
Tempat Hasil Bumi Ditimbun

Di Belanda Ternyata Ada Gapura Desa Juga

Kebun Jagung Di Kanan Jalan
Yang Kiri Sudah Dipanen

Sawah Kering Setelah Dipanen


Rumah Desa - Ada Kandang Ayam
Kambing, Sapi, Babi

Baca Juga :

3 komentar:

  1. Ayem tentrem koyo di jogya mbak

    BalasHapus
  2. tyt podo ya sus.. bedanya disana udaranya dingin. kl di kita udaranya panas. .. eh salah.. udaranya hangat2 kemringet����

    BalasHapus
  3. Yg bikin beda sistem pengairan lbh bagus dn peralatannya lbh modern yaa...ga ada bajak yg ditarik pake kebo...��

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.