Minggu, 30 Mei 2010

Madame Di Madurodam

Bagian Depan Madurodam

Namanya Madurodam, langsung mengingatkan kenalan lama saya didaerah mBagong - Suroboyo yang bernama Cak Tohir. Langsung ingat karena beliau asli Madura, ah hebat juga nih ada orang Madura punya usaha di Belanda. Ternyata saya keliru, Madurodam nggak ada hubungannya dengan Madura. Madurodam adalah tempat hiburan berupa kota miniatur di Den Haag (The Hague), tepatnya di Scheveningen, sekitar 50 - 60 Km dari Amsterdam.


Klompen Atau Bakiak
Belanda

Dinamakan Madurodam karena sebagai penghargaan dan peringatan terhadap Goerge Maduro, seorang mahasiswa Hukum dari Curacao yang berjuang melawan Nazi saat mempertahankan kerajaan Belanda dan kemudian meninggal di camp konsentrasi di Dachau pada tahun 1945. Atas jasa jasa dan rasa cintanya selanjutnya orang tua Maduro menghibahkan uangnya untuk memulai pembangunan Madurodam dan selesai tahun 1952.


Boneka Dan Gedung
Sangat Detil Sekali

Tidak terlalu susah untuk mencari Madurodam, disamping karena kota Den Haag tidak begitu besar, saya juga menggunakan GPS yang ternyata akurasinya tidak mengecewakan. Seluruh pelosok Den Haag dan bahkan Belanda sudah kita jelajahi semua hanya dengan mobil sewaan. Tempat parkir di Madurodam cukup luas tidak seperti ditempat lain di Belanda yang begitu sempit dan susah sekali untuk mendapatkan space untuk parkir. Tarip parkir disini sama mahalnya dengan tarip parkir ditempat lain di Belanda, EUR 4 per jam.

Ada Gulliver Di Rumah
Liliput

Nggak perlu ikut tour atau sewa tour guide, terus terang saya tidak suka dan lebih senang jalan sendiri bersama keluarga saja (baca 'ngirit'). Tetapi, kalau belum punya pengalaman blusak blusuk dan tidak punya keberanian ya jangan ikuti cara saya. Modal saya selalu buku petunjuk tour, GPS, sepatu olah raga biar bisa jalan jauh dan nekat saja. Meskipun kita sewa mobil, tetap saja kita naik angkutan umum juga seperti canal cruise, tram, kereta api atau bus alasannya pingin coba saja, tetapi kalau boleh jujur, sebenarnya mobil sewaan saya nggak bisa keluar dari tempat parkir ketutupan mobil lain.


Lalu Lintas Jalan Raya
Semua Kendaraan Bisa
Jalan

Tiket masuk Madurodam adalah EUR 14.5 per orang, lumayan mahal. Tetapi rasanya nggak rugi karena taman miniatur ini begitu bagus, bersih dan hidup seperti layaknya kota sebenanya. Miniatur kereta api, pesawat terbang, kapal semua sangat realistis dan bergerak seperti aktifitas kota sebenarnya. Semua bangunan indah dan bersejarah di Belanda ada miniaturnya disini. Jauh lebih bagus dibanding Mini Europe di Belgia.


Sangat Detil Dan Presisi
Ada Furniture Didalamnya

Di Madurodam ini, kita benar benar merasa jadi raksasa dinegeri liliput. Tidak cuma bangunan saja yang diminiaturkan, orangpun diminiaturkan dan dibuat sedemikian akurat ukurannya sehingga tampak sangat realistis kalau diphoto. Konon ukuran semua miniatur 1:25 dibanding ukuran sebenarnya dan jumlah pengunjung sudah melebihi 10 Juta orang dari berbagai negara diseluruh dunia sejak 1952. Rrruar biasa......


Di Halaman Parkir
Madurodam Den Haag

Saya paling suka melihat miniatur lalu lintas kendaraan, benar benar seperti kota. Mobil kecil, mobil barang, truk, tram dan kereta api berjalan berseliweran, apalagi dilatar belakang ada pesawat terbang yang sedang siap siap tinggal landas dan terdengar juga suara klakson kapal yang mau sandar didermaga dan juga bakiak/klompen kayu tradisional Belanda dengan ukuran raksasa benar benar mengundang pengunjung untuk mencoba dan berphoto ria, sampai ngantri hanya untuk mencoba bakiak raksasa warna warni ini. Pokoknya Top Markotop.


Baca Juga :

2 komentar:

  1. Tuan,keje dimana?banyak berjalan...

    BalasHapus
  2. jujur saya tertarik dari dulu pengen kesana (Belanda) gara-gara waktu kecil pernah liat foto madurodam di rumah tetangga dulu. hehe.
    semoga kesampean ya om, soalnya rencana n udah nazar mau kesana sama istri kelak kalo ada rezeki lebih /kelebihan.
    hhe.
    smoga bisa kesana trus nulis postingan2 keren kaya blog ini.
    aminn..

    salam kenal om.
    =)

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.