|
Nggak Ada Beda Dengan Di Indonesia
PKL Inggris Buka Lapak Juga Dibawah Jembatan Layang |
Ada yang berbeda antara lapak PKL di Camden Lock, London-UK dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia rombong atau gerobak PKL hampir semuanya punya roda sehingga memudahkan untuk berpindah tempat. Bahkan bangkupun semua bisa dinaikkan keatas gerobak. Urusan menata lapak dan dagangan paling cuma beberapa menit saja.
|
Ada Lapak Semi Permanen Diatas Trotoar Nempel
Jembatan Layang Juga. Kelamaan Nggak Digusur |
Di Camden, London, urusan menata lapak cukup lama dan gaduh. Setiap pagi gaduhnya bukan main saat para pedagang ngangkat ngangkat gerobak dan meja. Hampir semua PKL Makanan tidak menyediakan bangku untuk duduk menyantap makanan yang dijualnya. Kalau kita beli makanan, berarti harus 'Take Away'. Ribet karena untuk makan saja harus berdiri ditengah keramaian pasar atau cari tempat duduk sendiri di emperan yang agak sepi.
|
Ada PKL Makanan Arab
Bisa Pesan Kebab, Shawarma, Tikka |
Tapi ada juga persamaan antara PKL Inggris VS PKL Indonesia.. Keduanya bandel bandel dan susah diajak tertib dan menata lapak sesuai dengan area yang diperbolehkan.. Selalu saja ada PKL yang meletakkan lapaknya asal asalan, kadang maju, mundur, menghadap kiri, kanan, menutupi lapak PKL yang lain, diatas trotoar, meletakkan lapak diluar area pasar dan nempel kolong jembatan dan lain lain. Pokoknya sama sama semrawut dan heboh.
|
Mexican Food Juga Ada
Bisa Pesan Buritos, Quasadillas Dan Nachos |
Di London, pasar PKL saja dijadikan obyek wisata. Saya akui, orang Inggris memang canggih dalam hal ngakalin turis untuk datang ke negaranya. Brosur brosur paket wisata kayaknya canggih sekali. Ada yang promosi 'One Day Shopping Tour Camden Town'. Bagi yang nggak tahu, pasti bayangannya akan mengunjungi sebuah kota yang luas sekali. Bayangkan, itinerary yang tertulis dalam brosur akan mengunjungi : Camden Village, Camden Market, Camden Lock, Regent Canal, Camden Lock Place, Inverness Street Market dan lain lain.
|
Berbagai Macam Kare India Tapi Penjualnya Bule Inggris
Ini Baru Mantap Karena Disajikan Dengan Nasi |
Harus pakai sepatu olah raga nih seharian jalan kaki jauh. Mengunjungi desa (Camden Village), lalu naik perahu di Regent Canal dan shopping ke pasar (Camden Market). Tapi kenyataannya, jarak antara nama nama tersebut hanya beberapa langkah saja. Ditanggung tidak pegel sama sekali karena semua nama diatas hanya dalam radius sekitar 1 Km persegi. Canal menurut orang Inggris itu beda dengan definisi orang Indonesia. Di Indonesia namanya Selokan karena lebarnya hanya 3 - 4 meter saja.
|
Masakan Peru
Baunya Uenak, Boleh Nyicip Satu Sendok Saja |
Untungnya, makanan yang dijual para pedagang kaki lima di Camden Lock ini enak enak. Makanan dari segala penjuru dunia ada. Favorit saya adalah Paella, semacam nasi goreng sea food dengan cita rasa Spanyol. Mirip Biryani India, Majabus Kuwait atau Mandi Saudi. Sayangnya makannya sambil berdiri, jalan atau nglesot di trotoar.
|
Masakan Thailand Juga Ada
Belalang Goreng Mau Coba ? |
|
Malaysian Food Tapi Yang Dijual
Masakan Padang, Ada Rendang Juga |
|
Paella - Nasi Goreng Spanyol
Rasanya Seperti Biryani India Atau Nasi Mandi Arab |
|
Pagi Hari Masih Sepi Semua Pedagang
Sedang Menghangatkan Dagangannya |
|
Ngeri, Gurita Mentah
Makannya Cukup Dengan Kecap Asin Dan Mayonaise |
|
Semrawut Dan Amburadul
PKL Dimana Mana Semau Gue Meletakkan Lapak |
|
Di Indonesia, Kebanyakan Lapak PKL Pakai Roda
Di Camden Nggak Ada Rodanya, Kalau Pagi
Gaduhnya Bukan Main Menata Lapak |
|
Sama Seperti Tanah Abang
Lapaknya Ditengah Jalan Dan Nutupi Lapak
Pedagang Baju Dibelakangnya |
Baca Juga :