Sama Saja Dengan Di Indonesia Kalau Waktu Makan Tiba Tinggal Order Dari Warung Makan Terdekat |
Pasar (Cho) Ben Thanh atau sering disebut juga dengan Ben Thanh Market adalah pasar besar ditengah kota Ho Chi Minh (dulu Saigon). Semua turis yang berkunjung ke kota ini pasti tidak melewatkan untuk berkunjung ke pasar besar ini. Pasar ini cukup terkenal di kalangan turis terutama berbagai macam souvenir khas Vietnam dan juga kerajinan tangan. Sebenarnya, menurut penilaian saya, apa yang dijual di pasar ini nggak ada bedanya sama sekali dengan kerajinan tangan di pasar pasar tradisional di tanah air.
Cho Ben Thanh Market Di Tengah Kota Ho Chi Minth Vietnam |
Dibandingkan dengan pasar pasar tradisional di Indonesia, saya bisa menyimpulkan bahwa Indonesia jauh lebih maju dan jauh lebih bagus. Kota Ho Chi Minh saat ini kira kira sama dengan Indonesia sekitar tahun 1970 - 1980. Gedung gedung tinggi seperti di Kuningan Jakarta nyaris tidak ada sama sekali. Kendaraan yang lalu lalang paling dominan becak dan sepeda motor. Beberapa mobil tua dan juga angkot juga tampak berlalu lalang semrawut disekitar pasar. Tertib berlalu lintas sangat parah sekali dan jauh lebih parah dibanding penunggang sepeda motor di Jakarta.
Sama Seperti Pasar Tradisional Di Indonesia |
Pasar Ben Thanh ini konon sudah ada sejak abad 17 dan semula berada ditepi sungai Saigon. Pernah terbakar habis pada tahun 1870 dan dibangun kembali sebagai pasar terbesar pada tahun 1912 dengan lokasi sedikit bergeser dari lokasi pasar aslinya. Namanyapun berubah menjadi New Ben Thanh Market pada saat itu. Tahun 1985 dilakukan renovasi besar besaran dan penduduk sudah lupa dengan istilah 'New' yang menempel pada nama pasar ini, cukup Ben Thanh Market saja sampai saat ini meskipun beberapa orang terkadang masih juga menyebut dengan nama New ben Thanh Market.
Hanya Bahasa Saja Yang Membuat Saya Sadar Bahwa Pasar Ini Berada Di Vietnam |
Mengenai harga harga barang yang dijual dipasar ini jelas sangat murah sekali. Nilai mata uang Dong Vietnam sangat rendah sekali dan bisa saya katakan jeblok, jauh lebih jeblok dibanding nilai mata uang rupiah. Apalagi kalau dibandingkan mata uang Kuwait (Kuwait Dinar). Satu Dinar Kuwait sama dengan 75.000 Dong. Satu Rupiah setara dengan 1.85 Dong. Saat saya tukarkan beberapa lembar KD di sebuah Money Changer di airport, mata saya langsung terbelalak ijo menerima segepok Dong berbagai macam pecahan 10.000 Dong, 20.000 Dong, 50.000 Dong, 100.000 Dong dan 500.000 Dong. Rasanya mata uang Dong Vietnam yang saya pegang saat itu nggak ada habis habisnya setelah saya pakai buat bayar hotel, makan mewah, belanja souvenir dan lain lain disekitar pasar besar ini. Saya langsung bisa membayangkan, betapa enaknya kalau gaji dari Kuwait tetapi sehari hari hidup, makan dan tinggal di Vietnam. Bisa jadi Milyarder...... :)
Cara Jual Ikan Sama Persis Dengan Di Kampung Ane |
Saya Kira Tumpukan BH Ternyata Masker Penutup Hidung Dan Mulut Bagi Penunggang Motor |
Mata Uangnya Sangat Besar Sekali Dua Kali Lebih Besar Dibanding Rupiah |
Nilainya Kira Kira Sama Dengan Rp 50.000 |
- Duit Funky, Jadi Jutawan Di Lebanon
- Ke Srilanka Dengan eVisa
- Mata Uang Dan Nilai Tukar Kuwait
- Pasar Utrecht, Ora Canggih Blas
- Belanja Pagi Di Pasar Arnhem
- Pasar Albert Cuyp Amsterdam
- Pasar Izmailovo Moscow
- Pasar Emas Salhiya Kuwait
- Pasar Pont Neuf Paris
- Pasar Loak Potsdam
- Pasar Karpet Friday Market Kuwait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.