Selasa, 16 Juni 2009

Beda Umroh/Haji Dari Indonesia Dan Kuwait


Ini pengalaman kita kalau berangkat Umroh dari Kuwait, rasanya sangat beda sekali dan layak untuk diceritakan. Kalau kita berangkat Umroh atau Haji dari Indonesia maka saudara, tetangga atau siapapun yang kita kenal akan mengantar kita sampai bandara dan setelah tiba kembali akan dengan senang hati menjemput kita dan berharap akan dapat berkah dari orang yang baru pulang dari tanah suci. Tetapi kalau berangkatnya dari Kuwait, ya jelas saja berangkat sendiri naik taxi dari rumah menuju bandara dan rasanya nggak ada sedikitpun rasa bahwa kita akan bepergian dengan tujuan mulia ke tanah suci. Berangkatnya cukup diam diam nggak seheboh seperti di Indonesia dan cukup bawa pakaian dua stel saja. Nggak ada juga yang menyambut kedatangan kita begitu turun dari pesawat.



Kalau berangkat dari Indonesia maka harus nabung dulu bertahun tahun karena biaya ke tanah suci cukup mahal, tetapi kalau dari Kuwait boleh dikatakan jauh lebih murah karena dekat. Kita bisa berangkat Kamis malam dan pulang kembali ke Kuwait Sabtu malam. Mau jalan darat atau pakai pesawat murah Jazeera Airways juga bisa, biaya bisa murah sekali kalau pas ada promo. Tarip normal KD 40 dan kalau ada promo bisa KD 5/orang plus pajak untuk Kuwait - Jeddah pp, yang agak mahalan dikit bisa pakai Kuwait Airways atau Saudia. Tinggal pilih saja. Hotelpun juga tidak jadi masalah karena seringnya mondar mandir ke Saudi sehingga tahu hotel mana yang bagus, murah dan dekat dengan Masjidil Haram. Nggak perlu booking jauh hari sebelumnya, semuanya serba 'Go Show', kalau penuh ya pindah hotel / penginapan tetangganya apalagi sudah banyak kenal dengan sopir taxi setempat yang bisa diajak puter puter cari hotel.



Visa masuk Saudi juga bisa diurus sendiri, biaya KD 15/paspor jadi sangat beda sekali dengan ngurus Umroh/Haji dari Indonesia yang semuanya serba diurus oleh Travel Agent. Begitu juga di Kuwait, kalau untuk Haji juga harus melalui Hamlah (travel agent yang mengurus urusan Haji). Kelebihan kalau mau berangkat Haji dari Kuwait adalah nggak perlu ngantri dua tahun seperti di Indonesia karena kuota haji Kuwait nggak pernah dipakai seluruhnya. Satu hari sebelum Hari Raya Hajipun masih bisa mendaftar dan berangkat untuk Haji. Tapi biaya Haji dari Kuwait cukup mahal juga berkisar antara KD. 900 sampai KD 1.200, karena expatriate kabarnya harus mensubsidi Kuwaitis karena memakai kuota Kuwait. Haji dari Kuwait hanya 10 hari saja di tanah suci.



Masalah kekhusukan ibadah, dengan tegas saya katakan kalau berangkat dari Indonesia akan lebih khusuk. Mungkin juga karena dana yang dikeluarkan kalau kita berangkat dari Indonesia sangat besar sekali sehingga membuat kita benar benar nggak mau rugi dan benar benar memanfaatkan waktu untuk selalu ibadah didalam masjid. Kalau dari Kuwait, entah karena dekat atau saking seringnya mondar mandir ke Mekah, maka kekhusukan tersebut berkurang banyak (eh sedikit ding .. :)). Selesai ibadah wajib biasanya langsung ngeloyor keluar dan berinteraksi dengan penduduk untuk sekedar bertegur sapa atau melihat aktifitas lain. Bisa berinteraksi dengan penjual jerigen, bisa juga melihat tas yang digantung dipagar berisi pakaian dua setel milik jamaah hemat biasanya dari negara tetangga dekat. (Sssst, bisa tebak nggak tas saya pada gambar samping yang mana :)).


Tidur tiduran dihalaman masjid juga nyaman sekali apalagi musim panas seperti sekarang ini, baca Quran didalam Masjid yang sejuk dan dingin membuat mata ini jadi mudah ngantuk. Jalan jalan disekitar masjid juga sangat menyenangkan, kita bisa melihat sepeda motor yang di rantai pakai rantai kapal. Kata pemiliknya, meskipun ditanah suci, maling sepeda motor sangat banyak, apalagi copet. "Sepeda motor kalau nggak dirantai besar bakalan hilang deh di Mekah", kata pemilik motor yang asli Indramayu.

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.