Minggu, 13 Juli 2008

Umroh Summer 2008


Liburan summer 2008 telah tiba, anak anak libur sekolah tidak kepalang tanggung lamanya, 3 bulan penuh !. Juni, Juli dan Agustus. Masuk sekolah kembali 3 September. '' e...nak donk, datang Maret...juni sudah libur,'' celetuk anak2. Kalau tetap tinggal di Kuwait bosan karena harus didalam ruang apartement saja, kalau keluar rumah rasanya bisa jadi 'jagung bakar' karena panasnya sudah mencapai 46 derajat celcius. Susah njelasin seberapa panas temperatur setinggi itu tetapi yang jelas kayak didepan bara api.




Akhirnya diputuskan saja untuk Umroh ke Mekkah dan Medinah dan berangkat tanggal 24 Jun pulang tanggal 28 Juni 2008. Kemudian setelah Umroh langsung pulang ke Indonesia Raya karena mas Ardi dapat undangan Jambore Nasional Volkswagen di Wonosobo dan anak-anak libur panjang. Tiket pesawat ke jeddah lumayan murah karena ada promo Al Jazeera Airways. Total biaya tiket, bisa di lihat di penerbangan yang akan kita pakai. Sekarang serba on line. Hotel di Mekkah dan Medinah booking sendiri di Dawliah Commercial Center di Safat. Semua ngatur sendiri baik booking pesawat, hotel, muthawif sampai segala sesuatu yang kecil kecil. Hotel sengaja kita pilih yang dekat dengan Masjidil Haram yaitu Hilton Mekah agar konsentrasi hanya ke masjid saja tidak neko neko ke pasar atau ketempat lainnya. Karena berangkatnya dari Kuwait maka ngambil Miqot di udara sehingga Ihram harus dipakai sebelum pesawat take off. Dan mas Ardi menutupi kain Ihramnya dengan pakaian putih panjang yang biasa dipakai orang Arab. Di atas pesawat tinggal melepas baju Arab saja begitu ada perintah dari awak pesawat. Ternyata semua penumpang pesawat dari Kuwait tujuan Jeddah akan Umroh semua.




Alhamdullilah setelah tiba di Jeddah kita di jemput oleh Pak Idrus, sopir taxi langganan kita di Jeddah, Dia orang Indonesia yang sudah 10 tahun tinggal di jeddah. Kita diantar ke Mekkah, jarak antara Jeddah ke Mekkah kurang lebih 1 jam . Dan jarak antara Mekkah ke Medinah sekitar 6 jam perjalanan darat.





Surprise juga ternyata hampir seluruh hotel disekitar masjid sudah rata dengan tanah tergusur oleh proyek perluasan halaman masjid, yang tersisa hanya Hilton, Inter Continental dan hotel baru Grand Zamzam. Hotel Sofitel tempat kami menginap pada ramadhan 2007 yang lalu ternyata kena penggusuran juga. Perhatikan keramaian suasana sekitar Hotel Sofitel pada malam hari pada gambar diatas yang saya ambil dari kamar hotel pada ramadhan 2007 dan bandingkan dengan keadaan sekarang pada gambar dibawahnya. Bisa dibayangkan, musim haji 2008 nanti betapa susahnya biro perjalanan haji mendapatkan penginapan karena jumlah hotel yang tergusur lebih dari seratus hotel.


Baca Juga :