Minggu, 27 Januari 2008

Masak Masakan

Masalah makan di Kuwait menjadi menu diskusi yang tak ada habisnya setiap hari. Maklum bapak bapak semua, jangankan masak, nama bumbu dapur saja sering keliru. Lagipula, lidah kita masih asli Indonesia belum terbiasa dengan masakan Arab atau India. Jujur saja, sebenarnya yang paling praktis adalah makan di luar tetapi karena alasan ekonomi (terlalu mahal njajan terus) kami lalu berusaha masak sendiri, kebetulan pak Arif bisa diandalkan untuk masak memasak ini. Apapun bumbu yang ada, dicemplungin semua. Bumbu atau bahan masak disini jelas tidak selengkap di Indonesia, untuk mencarinya perlu perjuangan tersendiri. Sayur sayuranpun juga tidak sama dengan di Indonesia, sayuran disini didatangkan dari luar, entah berapa lama perjalanan sebelum sampai ke bakala (toko kelontong) tempat kami biasa beli.
Biasanya pak Arif yang sibuk masak di dapur, yang lain pada nonton TV atau baca koran. Begitu masakan dihidangkan langsung diserbu habis dan tukang masaknya masih saja di dapur nggak selesai selesai nggoreng kerupuk. Untung selalu ada saja yang baik hati menyisakan makanan untuk pak Arif. (by : Ardi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.