Kuwait International Airport Setahun Setelah Covid19 Pandemi |
Saat ini bulan February 2021, berarti sudah setahun sejak Virus Covid19 menyebar ke segala penjuru dunia. Terus terang saya merasa sedih sekali menjadi bagian dari sejarah dunia ini. Saya menyaksikan dan mengalami sendiri berbagai macam perubahan yang terjadi di masyarakat. Baik perubahan berbagai macam aktifitas ekonomi, sosial dan apapun dalam kehidupan sehari hari .
Kuwait International Airport February 2021 |
Minggu pertama February 2021, saya bulatkan tekad untuk pulang ke Indonesia begitu saya tahu ada penerbangan ke Indonesia. Airport Kuwait sempat ditutup berbulan bulan sebelumnya untuk mencegah virus Covid19 masuk. Saat ini sedang dibuka sementara dengan aturan ketat dari pemerintah yang sering berubah ubah setiap saat. Maskapai yang diijinkan terbang dan mendarat di Kuwait juga sangat terbatas.
Tanda Baru Di Airport Kuwait Jalur PCR, Jalur Transfer Dan Menuju Imigrasi |
Sedih, Deg degan, Kaget, Terkejut campur aduk jadi satu. Bandara International Kuwait yang biasanya selalu ramai ternyata sekarang sepinya luar biasa. Berubah total dibanding saat kunjungan saya terakhir sebelum pandemi setahun lalu. Kursi kursi di ruang tunggu sekarang diberi penyekat kaca, lantai dipasang sticker petunjuk untuk test PCR, kursi kursi ditata berjarak untuk check in dan cek passport imigrasi, sebelumnya berdiri desak desakan.
Ada juga yang cukup mengejutkan dan membuat saya bangga sambil cengar cengir senyum sendiri. Apa itu ? Satu pesawat Airbus saya pakai sendiri. Saya betul betul merasakan bagaimana rasanya punya pesawat pribadi. Sebenarnya ada beberapa penumpang lain, tapi jaraknya sangat berjauhan. Pemerintah Kuwait memberi syarat ketat semua pesawat hanya boleh membawa penumpang maksimum 35 % dari seluruh kapasitas tempat duduk. Kenyataannya, susah untuk mendapat penumpang sebanyak itu saat grafik korban covid19 masih menanjak naik terus.
Hamad International Airport, Doha Qatar juga sama saja sepinya. Kalau mau sebenarnya bisa saja saya salto, koprol dan guling guling disepanjang walkway bandara International ini. Sangat berbeda suasananya dengan saat masih normal sebelum pandemi setahun lalu. Toko toko Duty Free hampir semua nggak ada yang buka. Porter dan Cleaning Service yang biasanya banyak terlihat saat ini menghilang semua entah kemana.
Hamad International Airport Doha Qatar |
Tiba di Terminal Kedatangan International Soetta, Cengkareng juga sama saja, sangat sepi sekali. Keluar dari imigrasi sudah ditunggu petugas yang siap melakukan test PCR dan harus mengikuti proses untuk karantina 5 hari. Tinggal pilih, mau karantina gratis di Wisma Atlet Kemayoran atau di Hotel sesuai pilihan dan bayar sendiri.
Walkway Doha Airport Qatar |
Jelas saya pilih karantina di Hotel, lha wong pesawat Airbus Kuwait - Jakarta saja bisa saya pakai sendiri, masak Hotel megah nggak bisa saya pakai sendiri. Hotelnya juga kosong melompong. Betul betul saya merasa jadi 'Hoorang Khayaah', pesawat Airbus saya pakai sendiri, Hotel Bintang 5 serasa saya pakai sendiri juga. Kapan lagi bisa 'punya' pesawat pribadi dan Hotel pribadi. Jadi 'Hoorang Khayaah' memang hueeenak.
Soetta Cengkareng - Tinggal Pilih Mau Karantina Gratis Di Wisma Atlet Atau Di Hotel Bayar Sendiri |
Test PCR Dan Karantina Di Hotel Wyndham Jakarta |
Photo Dulu Dengan Perawat Yang Bertugas Di Hotel Wyndham Jakarta |
Kursi Kursi Tunggu Diberi Pembatas |
Kursi Antrian Cek Imigrasi Biasanya Berdiri |
- Amboseli National Park Airport Kenya
- Gatwyck Airport Selayang Pandang
- Muscat Airport Selayang Pandang
- Jamo Kenyata International Airport, Nairobi Selayang Pandang
- Moi International Airport, Mombasa Selayang Pandang
- Bole International Airport, Addis Ababa Selayang Pandang
- Maharana Pratap International Airport, Udaipur Selayang Pandang
- Bandaranaike International Airport, Colombo Selayang Pandang
- Sekilas Nevsehir Airport Turkey
- Sekilas Bandara International Kuwait
- Yang Gratisan Di Changi Airport
- Pijat Hi Tech Di Dubai Airport
- Wong Ndeso Di Schiphol Airport
Doweeeeng horang kayah beneran dah muehehe.
BalasHapusSaya juga setahun lebih nggak naik pesawat dan nggak pernah ke bandara. Bandara di seluruh negara kayak bandara suwung dan berhantu yak. Apa pesawatnya nggak rugi ya klo terbang dengan load factor yang minim sekali. Apa hanya biar mesin pesawatnya panas saja dan gak nganggur di parkiran.