Selasa, 11 September 2018

Semalam Di Amboseli National Park Kenya

Embraer Emprit Di Nairobi Siap Terbang
Menuju Amboseli

Seumur umur, baru pertama kali ini saya naik pesawat kecil jenis emprit, bernama Embraer buatan Brazil dengan kapasitas penumpang sekitar 15an orang saja. Pesawat ini digunakan khusus untuk membawa tamu Hotel Amboseli Serena dari Nairobi. Lokasi Amboseli Serena Hotel ini ditengah taman margasatwa Amboseli National Park, Kenya, sekitar 450 Km atau 3.5 jam perjalanan darat dari Nairobi.

Ini Airport Ditengah Padang Sabana
Amboseli National Park

Pesawat Embraer yang membawa saya dari Nairobi terbangnya sangat rendah sekali. Sepanjang perjalanan bikin deg degan terus karena mesin pesawat bisa tiba tiba menderu kencang sendiri saat melawan angin. Kadang kadang terasa pesawat jalannya maju tapi agak menyerong seperti belok arah sendiri mengikuti arah angin. Kadang kadang terasa seperti lewat jalan bergelombang atau bahkan anjlok cukup kuat. Untung penerbangan hanya sekitar 45 menit saja.

Jalan Dari Bandara Amboseli Menuju Hotel
Kiri Kanan Banyak Binatang Liar

Yang lebih mendebarkan adalah saat mendarat di Amboseli National Park Airport. Pesawat harus terbang rendah dulu diatas landasan beberapa kali. Saya kira pesawat gagal mendarat dan terbang lagi, eh ternyata tujuannya supaya pilot bisa menangkap signal radio handy talky dari karyawan hotel yang sudah menunggu dibawah. Pesawat sengaja terbang rendah diatas landasan untuk bisa menangkap frekwensi Handy Talkie atau Handphone  dibawah.

Petunjuk Arah Menuju Amboseli Serena Hotel

'OK, silahkan mendarat mas Pilot, Gajah, zebra dan binatang lain yang tidur di landasan sudah saya usir semua'.  

Jadi, sambil memastikan sendiri landasan aman, si Pilot juga ingin mendengar karyawan hotel sudah mempersilahkan untuk mendarat melalui handy talkie atau handphone.  Maklum, di bandara mini ini tidak ada pagar, tidak ada Control Tower untuk memandu pilot  dan juga tidak ada gedung ruang tunggu penumpang.  Semua harus dilakukan sendiri oleh pilot dan karyawan hotel dibawah, termasuk menakut nakuti binatang dengan suara mesin pesawat apabila ada binatang yang terlalu dekat dengan landasan.

Cottage Kamar Saya  Di Amboseli Serena Hotel

Begitu pesawat sudah berhasil mendarat dengan selamat, terlihat ada sekitar 10 mobil  Range Rover dengan sopir berseragam hotel. Sambutan cukup baik, selain senyum ada juga 'welcome drink' yang cukup aneh rasanya di mulut berupa rumput dicampur es. Pingin nambah lagi juga bisa, minuman dingin yang sama akan segera dituangkan langsung dari termos yang dibawa dari hotel. Susah membayangkan kalau nggak ada yang menjemput dari hotel. Bisa jadi 'bancakan' binatang buas saya di bandara terbuka tanpa gedung seperti ini.

Pintu Masuk Amboseli Serena Hotel

Perjalanan dari bandara kecil Amboseli ini menuju hotel masih perlu waktu 15 menit melalui jalan tanah dengan kiri kanan  masih banyak binatang liar dan buas. Sesekali terlihat berbagai macam binatang liar disepanjang perjalanan menuju hotel. Saat 'check in' dan mulai masuk area hotel, perasaan saya masih begitu senang, gembira dan ceria menikmati fasilitas hotel dan suasana baru yang lain daripada yang lain. Putar putar di area hotel terasa begitu tenang dan nyaman.

Pintu Gerbang Masuk Amboseli Serena Hotel

Tapi, malam hari suasana terasa sangat mencekam dan susah sekali memejamkan mata. Berbagai macam suara binatang terdengar sangat dekat sekali dari kamar. Rasanya berbagai macam binatang berada dibawah jendela kamar hotel. Yang paling sering terdengar adalah suara gedebak gedebuk rombongan binatang sedang berlari. Suara auman singa, cheetah, leopard, hyeena, serigala sesekali terdengar sangat jelas di kejauhan. Suara binatang sedang menggeram berkelahi juga terasa sangat dekat sekali.

Meskipun Terpencil Ternyata Hotelnya
Fully Booked

Baru pertama kali ini saya menginap di hotel, bayar sangat mahal  tapi nggak bisa kemana mana. Sepanjang malam saya, suami dan anak anak hanya dikamar saja.
Instruksi saya tegas, 'Tidak boleh ada satupun yang keluar kamar !!!!'. Emak berkuasa penuh.
'Halaah, itu mah suara tape dari speaker di halaman hotel'
'Nggak boleh mbantah, hayo tidur semua, jangan keluar'
Bener, anak dan bapak semua bisa tidur nyenyak. Tinggal saya sendiri yang nggak bisa tidur semalaman.

Pemeriksaan Surat Surat Untuk Masuk
Amboseli Serena Hotel

Yang paling parah saat ada serombongan gajah melintas. Salah satu gajah perutnya gatal gatal dan digaruk garukkan ke pagar kawat dan pohon. Suara rombongan gajah ini berisik sekali tapi untungnya kegaduhan terjadi saat pagi hari. Banyak tamu hotel yang sudah bangun dan mau sarapan di restaurant ikut menyaksikan kegaduhan para gajah. Yang menarik, staff hotelnya bisa mengusir gajah liar tersebut dengan mudah. Mereka dari suku Maasai yang sehari hari hidup di alam, jadi ada binatang apapun bikin gaduh malah didekati dan jadi tontonan para tamu hotel.

Sudah Nyampai Didepan Lobby
Amboseli Serena Hotel

Akhirnya setelah selesai ber'safari' seharian, saya putuskan pulang ke Nairobi lewat jalan darat. Cukup semalam saja nggak bisa tidur nyenyak di hotel ini. Dan juga, cukup sekali saja naik pesawat turun di bandara tanpa petugas control udara. Tapi sayangnya dalam perjalanan darat ke Nairobi saya lebih banyak tidur. Ngantuk sekali saya.


Jembatan Menuju Ke Kamar Hotel

Sarapan Pagi Di Restaurant Hotel

Kalau Malam Terdengar Suara Singa
Dan Binatang Lain

Hiasannya Gambar Binatang Semua

Lobby Amboseli Serena Hotel
Patung Singa, Gajah, Jerapah Semua Ada

Staff Hotel Dari Suku Masaai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.