Toko Sepeda Kanak Kanak Kuwait Sekarang Tidak Terlihat Lagi |
Sudah 3 bulan lamanya Kuwait berhenti seluruh aktifitas ekonominya. Semua karena merebaknya Virus Corona (Covid-19). Masih ingat saya saat itu, tanggal 25 - 26 February 2020 adalah Independence and Liberation Day Kuwait. Libur panjang sekitar seminggu dan banyak penduduk Kuwait yang mengambil kesempatan tersebut untuk perjalanan wisata dan ada juga yang mudik ke negara masing masing beberapa hari sebelum hari Kemerdekaan tersebut.
Cara Berdagang Sepeda Khas Arab Semua Digelar Didepan Toko |
Benar seperti yang saya perkirakan sebelumnya, perayaan Independence & Liberation Day di jalan jalan Arabian Gulf Road dan dimanapun tiba tiba dilarang. Tidak boleh lagi ada kumpul kumpul dengan alasan apapun. Dua minggu kemudian tanggal 12 Maret 2020 semua aktifitas ekonomi dilarang beroperasi termasuk perkantoran dan diikuti oleh penutupan airport secara bertahap. Kantor kantor tutup, pertokoan tutup dan masih banyak lagi yang dibatasi jam operasionalnya.
Penuh Warna Warni Pemilik Toko Bernama Abdullah Rajin Menemui Konsumen |
Sama dengan yang terjadi diseluruh dunia. Pro kontra dengan keputusan pemerintah juga terjadi di Kuwait. Orang yang ngeyel dan bandel melanggar aturan jam malam (Curfew/Lockdown) juga banyak. Terjadi juga 'rush' semua warga menyerbu toko toko grocery untuk memborong sembako dan kebutuhan sehari hari. Antrian panjang terjadi di semua Coops, Bakala, Sultan Center, Lulu Hypermart dan lain lain. Anehnya, di Kuwait yang jadi rebutan dan selalu kehabisan stock adalah 'BAWANG MERAH'.
Kalau Ada Anak Anak Datang Abdullah Membiarkan Saja Anak Anak Mencoba |
Saya tidak tahu kenapa di Kuwait yang jadi rebutan adalah BAWANG MERAH. Ada yang mengatakan karena kebanyakan expats di Kuwait berasal dari India yang terkenal banyak mengkonsumsi bawang merah. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa di Arab ada mythos yang menganggap Bawang Merah bisa digunakan untuk menangkal segala macam kesialan, musibah dll termasuk pandemi virus Corona.
Entah benar atau tidak, yang jelas mulai saat itu, saya tidak bisa melihat kembali warna warni toko sepeda yang sering saya saksikan setiap hari. Saya tidak bisa lagi bertutur sapa dengan Abdullah, penjual sepeda anak anak yang biasanya selalu menyambut dengan cipika cipiki, cium pipi kiri kanan khas Arab. Keakraban khas Arab ini telah hilang begitu saja mulai awal tahun ini. Semua orang hati hati dan menjaga jarak sekarang. Tidak saya temui lagi keakraban khas Arab seperti biasanya. Semoga hal ini cepat berlalu.
Appointment Belanja Dapat Jadwal Tengah Malam, Sepi |
Sepi Saat Curfew |
Wilayah Dengan Kasus Terbanyak Mahboula Dipagari Dan Dijaga Ketat Komunikasi Dan Ngantar Makanan Lewat Pagar |
Ngantri Sembako |
Ngantri Gas |
Rumah Tetangga Karantina Mandiri Di Rumah Dipasangi Sticker Merah |
Lebaran Di Rumah Tanpa Silaturahmi Cukup Pencet Pencet HP |
Penjagaan Polisi Di Mahboula Salah Satu Total Lockdown Area Di Kuwait |
Baca Juga :
- Taman Bahagia Kuwait
- Moko, Lagi Ngetrend Di Kuwait
- Piknik Ke Border Iraq
- Piknik Ala Arab
- Balapan Onta Jaman Now
- Kalau Arab Piknik Ke Indonesia
- Gara Gara Hidung Pesek
- Arab Nglencer Ke Indonesia
- Emak Semua Bangsa
- Ngajari Arab Wawasan Nusantara
- Ngajari Arab Main Bowling
- Sekilas Bandara International Kuwait
- Masha Allaaaahhh !
Salam kenal Pak Ardi dan Ibu. Senang sekali bisa baca-baca tulisan tentang Kuwait dan negara-negara lain di blog ini. Semoga Bapak dan keluarga selalu sehat dan masa pandemi ini segera berakhir.
BalasHapusSaya Haya, tiba di Kuwait bulan September lalu.