|
Kabel Listrik Centang Perentang Di Persimpangan
Jalan Di Arnhem Centraal |
|
Badan Bus Dikaitkan Ke
Kawat Listrik |
Kalau anda tanya saya, apa yang paling unik di Belanda saat ini ?. Maka jawaban saya bukan Kincir Angin tetapi Trolleybus. Bus listrik yang badan busnya diikatkan dengan kawat listrik diatas jalan yang dilaluinya. Kincir angin bisa anda jumpai dimana mana di Belanda seperti Saanze Schaan, Kinderdijk, Haarlem, Emmen dan lain lain, tetapi Trolleybus hanya ada di Arnhem. Arnhem adalah satu satunya kota di Belanda yang masih melestarikan system transportasi jadul Trolleybus yang sudah beroperasi sejak 5 September 1949. Di seluruh Eropa, system transportasi Trolleybus ini sudah nyaris punah, demikian juga di negara lain diluar Eropa.
|
Terminal Bus - Kabel Lebih Rapi |
|
Nggak Bisa Ngebut
Karena Diikat |
Di Jerman, hampir semua kota pernah punya system transportasi bebas polusi semacam ini, tetapi telah punah semua dan saat ini yang masih tersisa hanya di kota Solingen. Di Austria sama saja, saat ini yang masih beroperasi hanya dikota Salzburg. Italia juga 'sami mawon', hanya bisa dilihat di kota Cagiliari, Napoli, Parma dan beberapa kota kecil lainnya. Rata rata diseluruh negara di Eropa system transportasi seperti ini sudah dibabat habis dan tinggal 10 % saja dan umumnya disisakan dikota kecil yang tidak terlalu ramai. Tetapi negara terbesar yang masih menggunakan system transportasi ini adalah Russia. Moscow memiliki 1740 unit bus dan St Petersburg dengan 742 unit bus dan masih banyak lagi dikota kota lain di Russia.
|
Interior Dalam
Kaki Nggak Boleh Selonjor |
|
Nunggu Bus Lewat
Nggak Ada Bau Knalpot Sama Sekali |
Kenapa Trolleybus pelan pelan 'dibunuh' dan dihilangkan dari muka bumi padahal system transportasi ini bebas polusi ?. Mungkin kawat kawat listrik yang centang perentang ditengah kota dianggap mengganggu pemandangan, mungkin juga truk tronton dan trailer nggak bisa lewat karena kawat listrik terlalu rendah dan mungkin juga pendudk merasa terganggu karena nggak bisa main layang layang dan jengkel layang layangnya selalu tersangkut ke kabel listrik. Entah mana yang benar, yang jelas saya merasa nyaman saja naik bus tanpa suara berisik dan tanpa pencemaran udara ini.
|
Kabel Ruwet Kalau Di Persimpangan
Nggak Bisa Main Layang Layang |
|
Penumpang Bisa Tahu Berapa
Menit Lagi Bus Akan Datang |
Meskipun Trolleybus Arnhem ini telah beroperasi sejak lama, tetapi busnya relatif baru dan terawat dengan baik. Untuk sekali jalan biaya jauh - dekat EUR 2 atau sekitar Rp 30.000. Mahal sekali ya ?, Busway Trans Jakarta saja nggak semahal itu, Gubernur DKI mau menaikkan menjadi Rp 5000 saja diprotes banyak orang di Jakarta. Tetapi karena mahal maka busnya cukup bagus dan terawat dengan baik.
|
Dilarang Selonjor Kaki |
Karena tarif trolleybus ini cukup mahal, maka orang Belanda sendiri pada malas naik bus dan lebih memilih naik sepeda kemana mana. Tetapi tetap ada nggak enaknya naik Trolleybus di Arnhem ini. Selain tarifnya mahal, penumpang juga dipaksa harus duduk manis dan sopan. Kalau sampai ketahuan menaikkan kaki ke bangku depan atau selonjor biar kaki nggak pegel, maka dendanya EUR 50. Jadi, enak mana, naik Troleybus di Arnhem atau Busway Trans Jakarta ?
|
Turun Bus Tetap Harus Jalan Kaki
Nggak Ada Becak Dan Ojek Di Arnhem |
|
Nggak Ada Yang Berdiri, Semua Dapat Tempat Duduk
Penduduknya Sedikit Sekali Dan Pelit Pelit
Mending Naik Sepeda Daripada Keluar Duit EUR 2 |
Baca Juga :