Berangkat Menuju Amsterdam, Naik Sprinter Dulu Baru Pindah Ke Intercity |
Rumah saya di Arnhem, sekitar 100 Km dari Amsterdam dan dekat dengan perbatasan Jerman. Setiap akhir pekan rasanya bosen sekali tinggal di kota kecil yang lumayan sepi ini. Untuk menghilangkan rasa bosan, saya sering jalan jalan ke kota besar terdekat. Kadang ke Dusseldorf di Jerman dan kadang ke Utrecht atau Amsterdam.
Perusahaan kereta api di Belanda, namanya NS. Untuk antar kota (langsung tanpa berhenti di stasiun kecil) sering disebut NS Intercity dan kereta ini hanya berhenti di Centraal Station saja. KA pengumpannya disebut Sprinter, bertugas untuk membawa penumpang dari stasiun stasiun kecil ke Centraal Station untuk diumpankan ke NS Intercity atau Thalis (antar negara).
Saya beli tiket Intercity termahal, First Class seharga EUR 26 untuk jarak sekitar 100 Km dengan tujuan Arnhem Centraal ke Centraal Station Amsterdam. Ticket Second Class sebenarnya tidak seberapa jauh berbeda, yaitu EUR 16, tapi "Apa Kata Dunia" kalau tetangga tetangga dan saudara saya dikampung tahu.
'Mbak Susy di Belanda ternyata sama saja dengan di kampung, naiknya kereta Ekonomi'.
Sesekali gaya naik First Class kan nggak apa apa.
Tapi ternyata saya merasa tidak nyaman berada di gerbong VIP ini. Pingin tahu sebabnya ? Karena kosong, nggak ada penumpang lain selain saya dan anak anak. Heran juga saya, nggak ada kondektur dan nggak ada satpam yang mengawasi kok nggak ada satupun penumpang yang berani pindah duduk di kelas utama ini.
First Class Tempat Duduk 2 + 1 Kosong Satu Gerbong Dipakai Sendiri |
Perusahaan kereta api di Belanda, namanya NS. Untuk antar kota (langsung tanpa berhenti di stasiun kecil) sering disebut NS Intercity dan kereta ini hanya berhenti di Centraal Station saja. KA pengumpannya disebut Sprinter, bertugas untuk membawa penumpang dari stasiun stasiun kecil ke Centraal Station untuk diumpankan ke NS Intercity atau Thalis (antar negara).
Pemandangan Di Luar Sawah, Sapi Dan Kambing |
Saya beli tiket Intercity termahal, First Class seharga EUR 26 untuk jarak sekitar 100 Km dengan tujuan Arnhem Centraal ke Centraal Station Amsterdam. Ticket Second Class sebenarnya tidak seberapa jauh berbeda, yaitu EUR 16, tapi "Apa Kata Dunia" kalau tetangga tetangga dan saudara saya dikampung tahu.
'Mbak Susy di Belanda ternyata sama saja dengan di kampung, naiknya kereta Ekonomi'.
Sesekali gaya naik First Class kan nggak apa apa.
Hans, Pedagang Asongan Di Kereta First Class Jual Pop Mie Dan Krupuk |
Tapi ternyata saya merasa tidak nyaman berada di gerbong VIP ini. Pingin tahu sebabnya ? Karena kosong, nggak ada penumpang lain selain saya dan anak anak. Heran juga saya, nggak ada kondektur dan nggak ada satpam yang mengawasi kok nggak ada satupun penumpang yang berani pindah duduk di kelas utama ini.
Sedang asyik melamun sambil melihat pemandangan sawah dan kebun dari balik kaca jendela tiba tiba saya dikagetkan dengan teriakan cukup keras 'KROEPOEKKKKKK.... KROEPOEK !!!!'. Ternyata teriakan pedagang asongan yang sedang menawarkan dagangannya. Cukup ngganteng dan ramah sekali, namanya Hans. Dia tahu penumpang Kelas Utama berkulit sawo matang yang ditemuinya berasal dari Indonesia karena mendengar percakapan saya dengan anak anak.
Umumnya orang Belanda banyak yang bisa bahasa Indonesia meskipun pasif. Kosakata Indonesia yang dikuasai Hans lumayan banyak, misal Panas, Dingin, Pakai Es dan Tidak Punya. Pedagang asongan kwalitas 'Layar Lebar' ini tahu juga segala macam nama makanan Indonesia. Si Hans tampaknya doyan makan.
Sepeda Dan Anjing Naik Kereta Api |
Umumnya orang Belanda banyak yang bisa bahasa Indonesia meskipun pasif. Kosakata Indonesia yang dikuasai Hans lumayan banyak, misal Panas, Dingin, Pakai Es dan Tidak Punya. Pedagang asongan kwalitas 'Layar Lebar' ini tahu juga segala macam nama makanan Indonesia. Si Hans tampaknya doyan makan.
Di Gerbong Second Class belakang, suasana cukup meriah. Penumpang serentak masuk tergesa gesa dengan sepeda dan ransel besar dipunggungnya. Ada penumpang yang marah karena celananya kotor kesenggol roda sepeda, ada juga yang nggrundel nggak bisa lewat terhalang sepeda. Dan ada juga yang sibuk dengan anjing bawaannya.
Tapi lebih banyak yang cuek bebek. Pintu kereta belum tertutup dan beberapa penumpang masih berusaha naik dan mendorong sepedanya agar bisa terangkut, eh ada penumpang yang langsung duduk dan tidur ngorok nggak bangun bangun sampai Amsterdam. Rasanya uenak sekali nggak punya pikiran macem macem dan langsung bisa tertidur pulas hanya dalam hitungan detik.
Di Gerbong Ini Sepeda Nggak Boleh Masuk Tapi Anjing Duduk Di Kursi |
Tapi lebih banyak yang cuek bebek. Pintu kereta belum tertutup dan beberapa penumpang masih berusaha naik dan mendorong sepedanya agar bisa terangkut, eh ada penumpang yang langsung duduk dan tidur ngorok nggak bangun bangun sampai Amsterdam. Rasanya uenak sekali nggak punya pikiran macem macem dan langsung bisa tertidur pulas hanya dalam hitungan detik.
Tas Jinjing Khusus Untuk Bawa Anjing Di Kereta Api |
Rasa penasaran dan ingin tahu menyebabkan saya keliling keseluruh gerbong dan ikut berdesak desakan di gerbong belakang. Kadang harus meloncati anjing dan kadang harus menyibak sepeda. Ternyata, lebih menarik di gerbong ekonomi ini. Selain penuh sesak dan bisa melihat tingkah polah penumpang juga bisa senyam senyum mendengar teriakan Hans.
'Coffeeeeee Kroepoek, Kroepoek Coffeeeeeee Bagus !!!'.
Nggak ada beda sama sekali dengan Kereta Api di Indonesia. Saya masih ingat saat naik kereta api ekonomi dan berhenti di Gambringan beberapa tahun lalu. Pedagang asongan juga sering berteriak yang bisa membuat penumpang tersenyum. 'Pecruk... Pecel Wedang jeruk ......!. Ternyata, sama saja.
'Coffeeeeee Kroepoek, Kroepoek Coffeeeeeee Bagus !!!'.
Corat Coret Juga Ada Jangan Dikira Belanda Bersih Dan Rapi |
Nggak ada beda sama sekali dengan Kereta Api di Indonesia. Saya masih ingat saat naik kereta api ekonomi dan berhenti di Gambringan beberapa tahun lalu. Pedagang asongan juga sering berteriak yang bisa membuat penumpang tersenyum. 'Pecruk... Pecel Wedang jeruk ......!. Ternyata, sama saja.
Aroma WC Sama Saja Jangan Dikira WC Bule Lebih Harum Bedanya Nggak Bau Pete Dan Jengkol Saja |
Ada Yang Cepat Marah Saat Kakinya Tersenggol Roda Sepeda |
Berhenti Di Stasiun |
Baca Juga :
- Ke Belanda Apa Sih Yang Bisa Dilihat
- Imut Imut Rumah Belanda
- Enak Nggak Tinggal Di Belanda
- Kuliner Indonesia Ala Londo Celup
- Pasar Albert Cuyp Amsterdam
- Vedagang Kaki Lima Belanda
- Madurodam
- Volendam
- Den Haag City Center
- Damrak Amsterdam
- Keukenhoff & Zaanse Schaan
- Mengemudi Mobil Di Eropa
- Sepeda 'Londo'
- Beli Sepeda Di Belanda
- Sewa Mobil Di Belanda
- Rumah Makan Setan Di Gunung Setan
- Gypsy Dan Caravan Bergoyang
- Emak Diparkir Saja
- Madame Tussaud
- Susu Belanda
cerita yg menarik dan bikin tertawa geli..
BalasHapusternyata belanda sama saja..
:)
BalasHapusLho udah nggak di Kuwait lagi?
BalasHapusKemana Sus?
BalasHapus