Senin, 13 Februari 2012

Kisah Rambo Disarang Milisia Lebanon


Horee Bantuan Datang


Sial, mobil sewa warna biru yang susah payah saya kemudikan menembus hujan salju akhirnya benar benar tertancap disalju dan tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi. Praktis hujan lebat salju yang turun membuat mobil semakin terbenam dan tidak ada pilihan lain selain turun dan jalan kaki menuju hotel terdekat untuk minta bantuan. Udara tipis, angin kencang dan beratnya lari diatas salju yang naik turun membuat napas ngos ngosan serasa mau pingsan meskipun jarak hotel tidak sampai 500 meter.dari mobil saya yang tidak mau jalan lagi selain megal megol diatas jalan yang licin.


Hotel Sudah Terlihat Tapi
Untuk Menuju Kesana Ternyata
Nyaris Pingsan

Tetapi ada hikmahnya juga dari kejadian ini, saya dapat kenalan seorang Lebanon yang ramah dan berbadan luar biasa besar. Orang ini sudah jago menjalankan mobil diatas salju meskipun mobil tidak dilengkapi rantai roda. Disamping membantu mengeluarkan mobil, orang besar ini juga menawarkan jasa untuk mengemudikan mobil saya kemanapun yang saya inginkan. Langsung saya setujui dan sepakati untuk tujuan Baalbeck. Baalbeck ini terkenal dengan bangunan peninggalan romawi yang bernama Temple Of Bacchus, Temple Of Jupiter, Temple Of Venus dan peninggalan Ottoman berupa sisa sisa Omayyad Mosque.

'Elie Hobeika'
Cabin Mobil Jadi Penuh Sesak

Sambil jalan melihat lihat pemandangan, orang ini memperkenalkan diri dan minta dipanggil Ellie. Dan yang saya cukup surprise, orang ini ternyata seorang milisia dan biasa gerilya di perbatasan Israel maupun Syria. Nama lengkapnya Elie Hobeika, tetapi setelah saya kembali ke Kuwait baru tahu kalau dia bohong dengan namanya. Ternyata nama Ellie Hobeika adalah tokoh politik yang telah lama mati terkena bom mobil tahun 2002 di Beirut. Elie Hobeika adalah  tokoh politik hitam yang bersama sama dengan Israel bertanggung jawab atas pembantaian pengungsi Palestina di Sabra dan Shatilla Beirut tahun 1982.

Gambar Gambar Sebelum
Camera Dimasukkan Bagasi

Si 'Elie' palsu ini ditengah jalan menawarkan wisata khusus yang sangat menarik dengan syarat ringan yaitu camera dan HP saya harus dimasukkan tas dan disimpan dibagasi pada suatu tempat yang nanti akan dia instruksikan. Tentu saja saya mau, kapan lagi saya bisa punya tour guide 'istimewa' seperti ini. Route perjalanan menuju Baalbeck harus melewati Lembah Bekaa, sebuah lembah yang subur dan sering menjadi berita international karena seringnya terjadi peristiwa besar ditempat ini seperti pertempuran udara Syria Israel tanggal 9 Juni 1982 dan juga invasi Israel untuk mengganyang kekuatan PLO yang menggunakan Bekaa sebagai tempat latihan militer dan sebagai basis mengadakan serangan ke Israel.

Berkabut Dan Subur
Seperti Di Indonesia


Di Lembah Bekaa ini saya baru ngerti kalau si Elie ini bukan orang sembarangan. Setiap beberapa ratus meter, mobil melambat dan si Elie membuka kaca jendela untuk menyapa beberapa orang yang ditemui. Dan akhirnya, pemandangan didepan saya begitu mengejutkan saya, yaitu ladang ganja atau opium diantara kebun anggur. Di lembah yang cantik ini ternyata terdapat tempat pembuatan wine baik tradisional maupun modern yang telah turun temurun dan juga tempat pengolahan hashish dan opium untuk diekspor secara ilegal ke berbagai negara. Tak usah diceritakanpun saya tahu uang beredar dari Bekaa bisa 'multi billion dollar', dan tak salah kenapa sering terjadi perang ditempat ini.

Sebuah Desa Kecil
Yang Tenang

Perjalanan wisata belum selesai, dikota kecil bernama Brital, kalau nggak salah antara Zahle dan Baalbeck saya diajak berhenti sebentar untuk istirahat. Tempat istirahat bukan di restaurant tetapi di warung kelontong dimana didepan warung diletakkan berbagai jenis buah buahan dan juga sayur dalam kardus yang tertata cukup rapi. Saya dikenalkan dengan pemiliknya yang ramah dan banyak tertawa. Namanya Abu Imad, jangan salah mengerti, nama depan Abu belum tentu muslim. Di Arab, suatu kehormatan kalau memanggil seseorang dengan nama anak lelaki pertamanya. Jadi, Abu Imad itu artinya Bapaknya Imad. Kalau anak lelaki anda namanya Hasan, maka terhormat sekali kalau anda saya panggil Abu Hasan.


Jalan Yang Indah Menjelang
Camera Masuk Bagasi

Ketika saya diajak masuk kedalam warung ternyata saya diajak 'Rambo-Rambo'an. Dilantai, di rak dan didinding penuh dengan peti peti berbagai ukuran. Ketika peti dibuka tercium bau seperti kapur dan dikeluarkanlah sebuah AK-47, RPG (Rocket Propeller Grenate), Pistol berbagai macam bentuk. Bapaknya si Imad ini dengan bangga menunjukkan koleksinya dan harganya. Dan saya diminta bergaya seperti Rambo lengkap dengan ikat kepala, AK-47 didepan dan RPG dipunggung. Dia mengatakan, ada aturan tidak tertulis dimana penjual Kristen hanya boleh menjual ke Kristen, Syiah ke Syiah dan Sunni ke Sunni. Tetapi, kalau lagi kepepet butuh uang 'bull shit' dengan semua aturan itu.

Entah Dimana Ini

Sempat saya tanya darimana asal senjata ini kok ada yang baru dan ada yang bekas ? Jawabnya mantap, "dari Irak dan ada juga sisa perang saudara di Lebanon. Yang baru kebanyakan dari Irak, terutama dari tentara Amerika yang sengaja menjual kepasar". Pembelinya siapa ?, jawabnya juga mantap sambil menyodorkan teh hangat, "Salafies", maksudnya penduduk sipil Syria yang saat ini sedang berperang dengan pemerintahannya sendiri. Bagaimana bisa membawa senjata sedemikian banyak keluar masuk perbatasan, apa tidak ditangkap tentara nasional Lebanon di perbatasan ?. Nah yang ini jawabnya singkat saja, "They are useless, because no matter what they do, it's impossible to seal the border". Sebelum saya pamit, Abu Imad menyelipkan secarik kertas ketangan saya sambil berbisik, "harganya masih akan naik terus lho, salafies di Syria belum akan berhenti sebelum berperang 3 tahun, saya sudah pengalaman ha ha ha"



Inilah harga Abu Imad per 30 January 2012. Ada kenaikan besar dibanding beberapa bulan sebelum pecah perang di Syria.
  • M-16 - Harga US$ 2500, naik 400 %
  • AK-47 & Sakharov (Berbagai Model) - Harga US$ 2000-2500, naik 733-933 %
  • Draganov Sniper Riffle - Harga US$ 7000, naik 367 %
  • Glock-17 / Glock-19 - Harga US$ 1800, naik 20 $
  • Swiss SIG P210 - Harga US$ 2500,  naik 39 %
  • 9mm Hand Gun - Harga US$ 2500, naik 400 %
  • BKC Machine Gun - Harga US$ 5000, naik 100 %
  • Amunition
    • M18 Round - Harga US$ 150, naik 650 %
    • M16 Round - Harga US$ 2, naik 277 %
    • RPG B7 Round - Harga US$ 400, naik 1233 %
    • Hand Grenade - Harga US$ 50, naik 2400 %
    • Energo Anti Tank Riffle Grenade - Harga US$ 150, naik 650 %
    • AK-47 Round - Harga US$ 2, naik 277 %


Baca Juga :

3 komentar:

  1. ternyata oh ternyata ladang narkoba jadi bisnis mereka selama ini dan jadi rebutan….berani juga om sampe diajak sama mr.boss man itu ga takut diculik gitu? kayanya mr. bossman itu premannya disana ya pada kenal smua, btw cerita yg menarik jadi tahu negara2 arab itu ternyata ada bisnis haramnnya juga disana

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.