Sebenarnya tujuan kami hanya mau ke City Center, kalau dilihat di peta jaraknya tidak begitu jauh dari Shuwaikh Industrial Area tempat penjualan onderdil mobil baru maupun bekas di Kuwait City. Baik sopir, Mas Ardi, maupun navigator, Saya, semuanya sok ngerti jalan di Kuwait, setahu kami City Center terletak di perempatan jalan layang besar. Cukup ngikuti jalan dibawah jalan layang pasti akan sampai, kira kira begitulah jalan pemikiran kami.
Petualanganpun dimulai, kami berjalan mengikuti jalan layang dari Shuwaikh Industrial Area, keluar masuk gang sempit sambil melihat kehidupan dibawah kolong jembatan layang. Sangat mirip dengan di Indonesia, kolong jembatan layang juga dipakai untuk tempat usaha dan berkarya seperti jual beli drum bekas, lapak tempat pengumpulan karton bekas dan lain lain kehidupan khas dibawah kolong jembatan. E..ternyata sama juga dengan di Jakarta.
Jalan sempit yang kami lalui tiba tiba menjadi besar dan aspal kasar berubah menjadi paving block yang bagus. Setelah jalan sekitar 500 meter kami baru menyadari bahwa kami berada diatas trotoar di bawah jalan layang, tepat ditengah tengah kemacetan lalu lintas, jalan disebelah kiri macet disebelah kanan juga macet. Dan kalau kami tidak segera putar balik dan pergi tentu akan lebih macet lagi karena semua mata memandang kami sambil terheran heran, gimana caranya kok bisa nyampai diatas trotoar di tengah perempatan yang ramai begini. Kita tertawa berdua dan masih sempat sempatnya Mas Ardi menyuruh saya bergaya untuk difoto. ''Kok bisa ya tiba tiba berada diatas trotoar ditengah jalan yang macet'' pikirku. Pak polisi yang jaga di perempatan sudah ancang ancang mau nyemprit tapi kita cuek saja pura pura nggak lihat. Emang beginilah dasar sok tauuuu dan malu bertanya. ( Susy/foto:Ard)