Rabu, 03 September 2008

Sholat Tharwih di Kuwait

An Nisa - Masuknya Selalu Dari Belakang

Bulan Puasa telah 3 hari kita lalui di Kuwait. Dan 3 hari juga kita bisa merasakan sholat tharwih di masjid dekat dengan kita tinggal. Sebuah masjid di depan Ajial Mall di Fahahel. Suasana memang berbeda dengan di Indonesia. Saya sedang membayangkan kalau di Indonesia malam Ramadhan yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 08, di masjid masjid pasti ramai berdatangan untuk menjalankan sholat sunnah Tharwih.



Lain halnya di Kuwait, mencari masjid yang ada tempat khusus perempuannya ternyata susah susah gampang....putar sana putar sini.....baru dapet. Umumnya masjid kecil dengan lokasi dikampung tidak menyediakan sarana sholat untuk wanita. Sedangkan masjid besar banyak yang menyediakan tempat sholat wanita, umumnya pintu masuknya dibelakang atau disamping dan seringkali sepi atau tidak terlihat apakah pintu tadi untuk masuk ke masjid atau menuju rumah Garim masjid. Memang ada tulisan dalam bahasa Arab gundul, tapi bagi yang bacanya masih grotal gratul, lebih baik langsung masuk saja daripada berjam jam didepan tulisan mengeja tulisan yang belum tentu tahu artinya. Setahu saya, masjid yang mirip di Indonesia dimana pada saat sholat tharwih antara laki laki dan perempuan hanya dibatasi tirai hanya di masjid agung Al Kabeer di Kuwait City saja.


Dengan pantang menyerah, Mas Ardi mengantar saya mencari cari bagian belakang atau samping masjid yang bertuliskan An Nisa. Kalau ada tulisan itu pasti ada tempat sholat khusus perempuan. Maklum seisi rumah perempuan semua hanya Ayah saja yang paling ganteng sendiri di rumah. Jadi harus sabar mengantar trio nya . Begitu kita mendapatkan tempat parkir mobil di depan Masjid itu...e, dengan santainya mas Ardi bilang.''Cari sendiri ya tempat wudhunya''. Sambil clingak...clinguk akhirnya ketemu juga. Hari pertama di Masjid Ajial Fahaheel, tempat parkir penuh sesak tetapi sebagian besar wanita lebih memilih belok ke Ajial Mall daripada ke Masjid, sehingga pada saat sholat tharwih dimulai cuma satu baris saja. Hari kedua lebih banyak lagi hampir dua baris. Sangat berbeda dengan yang laki laki, penuh sampai disediakan tempat diluar masjid segala. ( Susy/foto;Ard)