Sabtu, 21 November 2009

Perlukah TOEFL Untuk Bekerja Di Luar Negeri

Ngajar Di University
Kok Bisa Padahal
Nggak
Pernah Ikut TOEFL
Kalau anda bertanya 'Perlukah TOEFL Untuk Bekerja Di Luar Negeri ?', maka dengan tegas akan saya jawab 'TIDAK PERLU'. Tetapi kalau untuk bekerja didalam negeri, kemungkinan besar 'Ya' sangat diperlukan. Contohnya adalah saya sendiri, cita cita saya untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dengan mengabdi menjadi dosen di tanah air tercinta selalu kandas hanya karena saya tidak punja TOEFL Certificate. Dan sudah saya buktikan sendiri, tanpa TOEFL Certificate saya bisa bekerja dan mengajar dimana mana diseluruh dunia baik tempat kursus, universitas, perusahaan swasta, perusahaan negara maupun pemerintahan.
.
.
Bersama Murid Murid
Kuncinya, Ngomong Sebisanya
Dengan Vocab Yang Bisa
Dimengerti Semua
Untuk bekerja atau mengajar diluar negeri, tidak pernah sekalipun saya ditanya punya TOEFL Certificate atau tidak. Saat interview juga tidak pernah sekalipun saya harus menunjukkan certificate yang sangat dimuliakan di Indonesia tersebut. Berapapun score TOEFL anda tidak ada satupun perusahaan yang akan menanyakan pada saat anda interview baik lewat telpon ataupun tatap muka langsung dan pada saat anda telah bekerja diluar negeri. . .
.
.
.
Sebagai Instructur
Nggak Ada Gunanya Belajar
Vocabulary Yang Sulit Dan
Jarang Dipakai Apalagi 
Test TOEFL
TOEFL diperlukan apabila anda ingin sekolah atau masuk universitas di Luar Negeri. Karena dengan adanya score tersebut akan memudahkan pihak Universitas untuk menyortir calon mahasiswa dari negara yang bukan berbahasa ibu bahasa Inggris. Saat ini saya tinggal dan menetap di Kuwait, beberapa universitas di Kuwait bahkan menolak sama sekali TOEFL Certificate, dan meminta IELTS sebagai syarat mutlak yang tak dapat diganggu gugat. Mungkin karena Kuwait bekas koloni Inggris sehingga belum bisa menerima TOEFL atau mungkin alasan lain yang tidak saya ketahui. Contoh lain adalah Canada, di negara ini banyak sekali imigran yang datang tanpa sedikitpun menguasai bahasa Inggris, maka pihak imigrasi sekarang mensyaratkan IELTS dengan score tertentu untuk masuk dan menjadi resident Canada, bukan TOEFL. Artinya, tidak semua negara atau universitas mau menerima TOEFL. .
.
.
Lalu kenapa banyak sekali perusahaan perusahaan di Indonesia yang mewajibkan karyawannya untuk test TOEFL ?, jawabnya juga gampang karena untuk memudahkan memilih dan membatasi karyawan yang layak ditugaskan keluar negeri atau layak dinaikkan pangkat, ini menyangkut budget perusahaan. Disamping itu orientasi Indonesia adalah USA dan tidak tahu kalau ada negara /universitas tertentu hanya mengakui IELTS. Yang konyol, banyak karyawan di Indonesia yang nilai TOEFLnya tinggi tapi hanya dijadikan 'bumper' kalau ada bule datang ke kantor maka dia yang bagian njawab. Banyak juga yang gagap kalau berbicara tetapi lebih banyak lagi yang pandai bicara meskipun vocabularynya pas pasan (contohnya Sales yang sering datang ke kantor saya di Kuwait). .
.
.
Saya merasa beruntung sekali tidak tahu nilai TOEFL saya sehingga bisa ngomong bebas semaunya tanpa memikirkan vocabulary yang rumit rumit dengan logat Jawa yang medok sekali. Saya juga merasa ringan sekali presentasi didepan mahasiswa tanpa harus mengucapkan vocabulary yang tidak diketahui mereka, dan saya juga beruntung pula selalu dipercaya membimbing engineer engineer muda. .
.
.
Jadi, kesimpulannya jangan pernah pesimis dengan kemampuan bahasa Inggris kita, selama anda bisa berkomunikasi dan membuat tulisan berbahasa Inggris sudah lebih dari cukup. Bahasa kromo inggil atau bahasa sastra tidak diperlukan sama sekali dalam kehidupan sehari hari. Pronunciation kita sangat medok bahasa Jawa/Sunda juga bukan masalah. Tekadkan keberanian anda untuk berkiprah di Mancanegara dan mengharumkan nama Indonesia. Bangsa lain menganggap kita bangsa bodoh biarkan saja yang jelas ilmu yang saya ajarkan paling banter hanya 80 % saja yang bisa mereka tangkap. Selamat berjuang, semoga sukses menyertai anda ..... Salam Originally posted in http://ardisfamily.blogspot.com/

2 komentar:

  1. Hehe.. sing penting keberanian nih Pak..
    Knowledge dan experience gimana Pak..
    Dulu Bapak mulai awalnya bagaimana..

    BalasHapus
  2. Terima kasih mas Ardi. Jadi terinspirasi dan lebih percaya diri setelah baca tulisan ini. terus terang saya selalu minder dengan logat Batak saya yang terlalu kental dan Inggris pasar yang saya kuasai selama ini. Saya ingin coba ...

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.