Jumat, 15 November 2013

Bajaj Bajaj Berlalu Di Belanda

Bajaj Utrecht Sedang Ngetem Di Centrum


Kalau saya cerita tentang Bajaj di Jakarta barangkali anda tidak tertarik sama sekali untuk membacanya. Kendaraan serbaguna pengganti becak warna oranye di Jakarta ini memang sering dimusuhi pengguna jalan yang lain. Suaranya yang berisik dan asap knalpotnya yang bikin polusi memang layak untuk disingkirkan dari jalan raya di Jakarta, apalagi sopir bajaj di Jakarta seringkali ngawur dan nyelonong nyeberang jalan seenaknya.

Nggak Percaya Made In
India, Kepala Bajaj
Nggak Gedek Gedek

Bajaj butut, berisik dan sopir ngawur berputar nyeberang jalan seperti ini sering saya temui di Jakarta, Srilanka, Thailand dan negara asalnya India. Tetapi di Belanda berbeda sama sekali. Tidak pernah saya saksikan ada Bajaj ugal ugalan di jalan raya dengan suara memekakkan telinga.

Nggak Seru Nggak
Ada Suara Dan Asap

Di Belanda, Bajaj atau becak motor roda tiga ini juga ada, cukup banyak dan tersebar dimana mana. Setahu saya sudah ada di Belanda sejak tahun 2007an. Semula hanya ada di Amsterdam, daerah operasinya di Amersfoort. Setelah itu nyebar ke Den Haag, kawasan pantai di Zandvoort, Bergen op Zoom, kawasan beach resort Renesse, Rotterdam dan terakhir juga saya temukan di Utrech Centrum. Bajaj di Belanda ini diimport langsung dari India, tetapi beberapa orang Belanda yang saya temui menyebut dengan nama Tuk Tuk Thailand, bukan Bajaj meskipun merknya Bajaj. Mungkin ada juga merk lain yang diimport langsung dari Thailand.


Bandingkan Bajaj Belanda Diatas Dengan
Bajaj Yang Sedang Melintas Di Tebet Ini


Yang berbeda kalau dibandingkan dengan Bajaj Jakarta, India atau Thailnd, di Belanda Bajajnya cukup canggih. Tidak berisik, tidak ada asap keluar dari knalpot karena mesinnya berbahan bakar CNG (Compresed Natural Gas). Lebih hebat lagi, lolos uji emisi dan mengantongi sertifikat EURO-4, berarti Bajaj Bajaj ini ramah lingkungan.


Yang Ini Bajaj Jakarta
Kepala Dan Ekor Goyangnya
Beda

Rasanya lebih seru naik Bajaj di Jakarta dibanding di Belanda. Di Jakarta, kalau si Bajaj ngebut kita bisa merasakan goyangan kepala dan ekor Bajaj tidak sama. Kepala goyang kekiri dan ekor goyang kekanan. Di Belanda saya tidak bisa menemukan sensasi goyang India seperti di Jakarta.



Baca Juga :

3 komentar:

  1. tapi di jakarta, bajaj orange udah mulai jarang lho...program pemerintah "memaksa" pemlik bajaj untuk mengganti dengan yg tipe CNG. Beberapa waktu lalu juga ada berita 1500 bajaj lama di hancurkan...jd kalo ke jakarta sempatkan naik bajaj orange...sebelum punah... ;p

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Sama saja. Bedanya di Utrecht Centrum nyari sopirnya agak susah karena tidak ada yang nongkrong diatas Bajaj. Lagipula, sopir bajajnya nggak ada yang klomprot dan dekil, semuanya kayak Leonardo D’Caprio.

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.