Rabu, 12 Februari 2020

Lindenhof Kena Gusur

Gang Lindenhof - Potsdam

Mungkin anda sudah terbiasa menyaksikan pedagang, lapak kaki lima atau rumah yang digusur dengan alasan tertentu oleh pemerintah daerah. Sepertinya gusur menggusur itu cuma ada di Indonesia saja. Salah besar kalau anda menganggap penggusuran hanya ada di Indonesia saja. Di Jerman juga ada penggusuran dan saya saksikan sendiri kegelisahan para calon korban penggusuran  saat dapat surat peringatam akan digusur dari pemerintah kota.


Lorong Gang Lindenhof Diantara Toko

Tempat yang akan digusur dan ditertibkan namanya Lindenhof. Lokasinya sangat strategis yaitu di pusat kota Potsdam, Jerman. Lokasi ini selalu ramai dengan turis dari segala penjuru dunia karena dekat dengan Sansoucci Palace. Sebenarnya hanya sebuah gang sempit dengan panjang sekitar 50-75 meter. Isinya lapak lapak PKL dan berbagai macam dagangan seperti layaknya pedagang kaki lima di Indonesia. Ada juga yang agak besar berupa rumah yang diubah menjadi toko cendera mata di ujung jalan.

PKL Gang Lindenhof Potsdam
Kebanyakan Jual Barang Murah Dari China

Kira kira hanya ada sekitar 6 - 10 rumah type RSS saja di Gang Lindenhof ini. Ada yang halaman sempit rumahnya disewakan buat pedagang untuk menggelar dagangan. Ada juga yang disewakan untuk warung atau tempat usaha kecil kecilan semacam salon perawatan kuku. Jujur saja, kalau bukan di Jerman saya nggak akan masuk ke gang butut seperti ini. Barang yang dijual hampir semuanya kwalitas murah meriah buatan China semua.

Tas Plastik Warna Warni Ala Tanah Abang

Saat saya datang, semua pedagangnya sedang gelisah semua karena baru saja menerima surat peringatan agar mengosongkan gang tersebut dari aktifitas perdagangan. Ada pedagang yang nyerocos ngomong nggak jelas. Untungnya pakai bahasa Jerman jadi saya agak tenang karena tidak tahu artinya meskipun ngoceh didepan saya. Dari ocehannya, yang saya tangkap, mereka resah karena mulai January 2020 tempat ini harus bersih dan tidak ada yang berdagang lagi ditempat ini. Tinggal pilih, mau pindah sendiri sukarela atau diusir paksa.


Aneh, Jaman Serba Internet, Google Dan Email
Masih Ada Yang Jual Postcard

Informasi yang diterima pedagang sepertinya simpang siur. Ada yang mengeluh 'tidak transparan' , 'tanpa perencanaan', tidak disosialisasikan terlebih dahulu dll. Jadi semua kompak mengatakan tidak ada yang tahu mau dipakai apa tempat ini setelah diusir nantinya, Pemerintah Tata Kota punya catatan sendiri bahwa sosialisasi sudah disampaikan sejak beberapa bulan lalu. Nah Lo....

Rumah Diujung Yang Paling Besar Sendiri
Jualan Souvenir Buatan China

Ada pedagang yang memprovokasi juga katanya mau dijadikan hotel, ada juga yang ngompor mau didirikan apartment, Tapi ada juga yang langsung menuding orang orang di City Council pada nggak bener semua.  Pokoknya gaduhnya sama persis dengan kusak kusuk diantara korban penggusuran di Indonesia.

Ada Juga PKL Yang Jual Kacamata Murah Meriah 

Dari nguping dan tanya jawab dengan pedagang saya jadi tahu juga ternyata para pedagang tersebut menyewa lapaknya bulanan ke landlord pemilik tanah. Sudah beberapa bulan ini si landlord tidak mau menerima uang sewa bulanan tanpa memberi alasan yang bisa diterima oleh pedagang. Tahu tahu muncul surat perintah pengosongan mulai January 2020 dari City Council.

Kalau Diphoto Kelihatan Bagus Ya
Sebenarnya Sama Saja Dengan Lapak PKL Di Indonesia

Sekarang sudah bulan February 2020. Saya tidak tahu lagi apakah sudah digusur atau belum para PKL Lindenhof tersebut. Saya coba mencari tahu melalui mbah Google, tampaknya semakin seru karena ada yang protes beberapa kios bertahan tidak mau digusur sama sekali. Alasannya sudah bayar kontrak sewa long term, bukan bayar sewa bulanan seperti PKL yang lain. Jadi minta pengembalian uang sewa yang telah dibayarkan plus uang tolak yang tidak kecil. Tambah runyam.


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.