Rabu, 25 Desember 2013

Rahasia Sungai Dan Dam Gaza Yang Bikin Heboh

Nahal Betzet Israel
Source : Nahal Betzet - Wikipedia
Betzet River Bahasa Indonesianya Got Betzet


Nahal Poleg Israel
Source : Nahal Poleg - Wikipedia
Kering Saat Musim Panas
Tahun ini, genap 7 tahun saya 'blusukan' di negara negara Arab atau Timur Tengah. Negara Arab ada sekitar 40 negara besar dan kecil, tetapi memang belum semua negara pernah saya kunjungi. Meskipun begitu, sudah cukup bagi saya untuk memahami keadaan alam, budaya dan paling tidak mengenal kota kota besar dan kecil di negara negara Arab. Latar belakang saya sebagai wartawan cukup membantu saya dalam berinteraksi dengan penduduk lokal. Secara garis besar bisa saya simpulkan bahwa ada ketidaksamaan persepsi atau istilah antara orang Arab dan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari berita berita tentang Timur Tengah yang bertebaran di tanah air;


Nahal Kziv Israel
Source : Nahal Kziv - Wikipedia
Kata Orang Arab Ini Kziv River


Nahal Sorek Israel
Source : Nahal Sorek - Wikipedia
River Ala Arab Ya kayak Ini
Contoh nyata adalah pemahaman wartawan dan penulis Indonesia tentang River dan Dam yang sering ditulis di media Arab. Berbagai koran berbahasa Arab dan Inggris di Timur Tengah memang gencar memberitakan tentang Banjir di Gaza. Media berbasis Islam mendramatisir berita seolah olah Dam jebol karena terkena rudal Israel. Media lain yang juga cukup ekstrim mengatakan Dam dibuka Israel dengan sengaja untuk membanjiri Gaza. Wartawan / penulis sangat yakin hakkul yakin karena berita diambil dari Al Arabiya, Arabnews atau media lain dengan nama media ARABxxxxx. Pokoknya kalau ada media dengan nama Arab didepannya pasti benar. Yang menyangkal kebenarannya dianggap tidak seiman, Antek Yahudi. Kafir. Dajjal, Setan atau yang lainnya.


Saya pernah mengoreksi salah satu tulisan tentang banjir di Gaza di Islampost dan VOA Islam. Ternyata akibatnya fatal, pembacanya galak galak,  saya dituduh Setan Yahudi. Padahal apa yang saya katakan benar. Saya hanya menjelaskan definisi dam/river antara orang Arab dan Indonesia jauh beda dan saya sarankan agar jangan dipahami/diterjemahkan bulat bulat. Di Gaza yang namanya Dam bisa roboh hanya ditendang dengan kaki karena cuma gundukan tanah. Nggak perlu rudal, cukup cangkul bisa jebol. Banyak disana :).

Gaaton River Israel
Source : Gaaton River - Wikipedia
Ini River Atau Selokan

Ayalon River
Source : Ayalon - Wikipedia
Selokan Kota = River
Sebenarnya, inti masalah kenapa tiba tiba comment saya di Islampos atau VOA Islam dibalas dengan 'Setan Wahyudi :)' adalah pemahaman penulis Indonesia mengenai definisi 'River' dan 'Dam' yang tertulis di media media Arab. River diterjemahkan sebagai Sungai dan Dam diartikan sebagai Bendungan. Padahal, bagi orang arab kalau ada air mengalir sedikit saja langsung disebut River dan kalau ada tanah atau bangunan yang menghalangi aliran air maka sering menyebut dengan istilah Dam, nggak peduli besar atau kecilnya.


Di semua negara Arab, hujan lebat selalu terjadi menjelang musim dingin saat udara dingin dari kutub bertemu dengan udara panas dari gurun, maka terjadilah Kondensasi, selanjutnya terjadi hujan lebat. Sama halnya dengan Pintu Air Manggarai, kalau permukaan air semakin tinggi, maka pintu air akan dibuka dan akibatnya akan membanjiri istana negara dan pusat kota Jakarta. Kejadian seperti inilah yang terjadi di Gaza dan dilakukan oleh pegawai pintu Air yang jelas jelas orang Yahudi Israel. Jelas air akan membanjiri kota kalau pintu air dibuka karena kota kota di Timur Tengah sangat minim sekali saluran air, selokan atau got. Beda dengan di Indonesia, semua kampung didepannya selalu ada got dan saluran air limbah rumah tangga. Buat apa harus banyak dibuat got, hujan saja paling cuma 2 hari dalam setahun.

Nahal Tanimin Israel
Source : Nahal Tanimin - Wikipedia
Kubangan Air, Kalau Musim Panas Airnya Hilang

Lakhish River Israel
Source : Lakhish - Wikipedia
Selokan Kayak Gini = River
Mengenai River dan Dam yang ditulis di media Arab memang benar adanya. Tetapi kalau diterjemahkan letterlux kedalam bahasa Indonesia menjadi 'Sungai' dan ''Bendungan', menurut saya jadi salah dan fatal karena bagi orang Indonesia Sungai itu sebesar Sungai Kapuas dan Bendungan itu sebesar Jatiluhur, apalagi ada bumbu bumbu politik dan agama. Yang tepat, River itu setara dengan got kalau di Arab dan Dam setara dengan pintu air bahkan lebih kecil lagi. Di Arab sini jarang sekali hujan, sehingga Got atau Selokan kecil saja orang Arab menyebut sebagai River. Akibatnya apa, kalau media Arab membuat judul "Israel Opens Dams Flooding Gaza Strip Near Deir Al Balah" diterjemahkan bulat bulat dan sama persis menjadi 'Israel Membuka Dam Dan Membanjiri Gaza Strip Dekat Deir Al Balah' maka tentu akan menimbulkan kemarahan banyak orang. Nggak ada Dam disana.


Di Timur Tengah sini yang layak disebut Dam hanya Aswan di Mesir dan Dam yang membendung sungai Euphrats dan Tigris di Turkey dan Irak. Yang lainnya cuma Got, Selokan dan Pintu Air saja. Kalau ada penulis atau wartawan Indonesia menterjemahkan bulat bulat, artinya dia tidak tahu apa yang ditulis benar atau salah. Silahkan melihat sungai sungai pada photo diatas. Sengaja tidak saya tampilkan photo photo saya karena photo saya nggak ada airnya sama sekali. Kering saat diambil musim panas tahun lalu.


River Alexander Israel
Source : Alexander Stream - Wikipedia
River Kayak Gini Diterjemahkan Sebagai Sungai

Jadi, kalau pintu air manggarai dibuka oleh penjaga pintunya yang asli Betawi, perlukah seorang wartawan mencantumkan negara dalam beritanya dengan membuat judul "Indonesia Membuka Dam Umtuk Membanjiri Kota Jakarta Di Manggarai". Tentu tidak, itulah yang terjadi dengan berita berita tentang dunia Arab terutama Palestina/Israel. Dam di Arab hanya seperempat pintu air Manggarai, rasanya terlalu berlebihan sekali kalau kejadian wajar disangkut pautkan dengan politik dan agama. Si tukang pintu air hanya menjalankan tugas.



12 komentar:

  1. kiamat deh.. :)
    Bulan lalu saya ngalami hujan deras di gurun. Langit di atas arab juga tebal sekali dengan kilat menyambar2. Apa sering begitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bulan lalu (Nov) memang baru memasuki musim dingin. Semua negara di Timur Tengah berkabut sangat tebal dan hujan sangat lebat akibat pertemuan udara dingin kutub dan udara panas gurun. Tapi cuma beberapa hari saja setelah itu temperatur turun terus sampai sekitar 7 deg dan diatas gunung ski resort langsung buka seperti biasa.

      Hapus
    2. iya, saya ngalami 8C di Mesir.

      Hapus
  2. Wah… kalau begitu kubangan kebo’ saya ntar disebut/ dikira Danau mungkin ya? haha… oops :)

    Makanya perlu memahami budaya suatu kawasan baru komentar… Orang arab suka sekali ke Kebun Taman Bunga Nusantara di Cianjur… karena apa? ??

    Nice info :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Saya sekarang sedan di Indonesia membawa 7 orang Arab. Yang pertama kali dan ngotot harus dikunjungi adalah Taman Safari Bogor, Bali Zoo dan kebun Vanili dan Kopi. Disana nggak ada jadi ngototnya bukan main. Bangganya bukan main bisa photo dengan gajah dan harimau jinak :)

      Hapus
  3. buk emang ia ya kalo utk WNI ke israel itu ada travel regulation/ ini bnr ato eggk sih buk? dan kalo info ini salah apakah ibuk pernah ke israel? pernah sy liat2 infonya di internet tel aviv itu kota pantai terpanjang ya buk.. sebelum nya terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, benar. Indonesia nggak punya hubungan diplomatik dengan israel. Tapi tetap bisa kesana melalui embassy israel dinegara lain yg punya hub diplomatik, misal Singapore. Umat kristiani bisa datang kesana krn di indonesia banyak travel agent yg melayani wisata rohani ke jerusalem. Pakai aja agent tersebut. Passport tetap bersih nggak distamp di imigrasi airport

      Hapus
    2. Sebagai catatan, tidak ada record bahwa anda pernah ke israel karena passport anda tidak distamp atau ditempeli sticker visa israel. Visa israel tidak ditempelkan dalam passport tapi berupa secarik kertas saja yang akan di stamp di imigrasi bandara Tel Aviv. Begitu anda keluar dari israel, silahkan buang jauh jauh kertas tersebut. Kalau ketahuan pernah ke israel, anda bisa dapat masalah apabila masuk ke negara lain yang tidak punya hubungan diplomatik misal negara timur tengah lain.

      Hapus
    3. Ke israel lewat jordan menurut saya paling mudah. Bisa lewat darat dan banyak travel agent yang bisa menguruskan visanya. Visa lewat embassy di Turki juga bisa. Coba aja, aman dan tenteram tidak seheboh koran.

      Hapus
  4. kalo dari indonsia kepalestine ngurus visa izin tinggalnya susah gak ya?? trus dengan israelnya bakal di tanya2 gak gtu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasa susah krn dikontrol Israel mulai dari airport sampai disepanjang jalan. Indonesia nggak punya hubungan diplomatik dgn israel pula.

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.