Selasa, 23 Juli 2013

Masjid Pompa Air Potsdam

Coba Tebak, Masjid Atau Bukan ?
Masjid Apa Kira Kira ? Sunni, Syiah, Ahmadiyah ?

Cerita tentang keindahan arsitektur Masjid memang sangat menarik dan banyak orang yang sudah mengulas tuntas dan anda dengan mudah bisa menemukannya di berbagai macam website. Tetapi tulisan dibawah ini agak lain daripada yang lain. Seperti biasa, setiap saya melakukan perjalanan kemanapun maka yang utama adalah mencari Masjid terutama saat memasuki jam sholat. Di Eropa, untuk shalat saja saya harus ekstra hati hati dalam memilih masjid karena berkali kali saya "Diluruskan" orang saat berada didalam Masjid.

Masjid Pompa Air
Potsdam

Harap maklum, hampir semua masjid di Eropa milik Komunitas Ahmadiyah. Tetapi, sepengetahuan saya kalau di Eropa, yang namanya Masjid ya Masjid, tempat untuk sholat umat Islam dan tidak membedakan aliran apapun. Cuma, selalu saja ada orang yang mendekati saya untuk 'berkenalan', itu saja yang membuat saya nggak enak sholat di Masjid masjid Eropa karena saya seperti orang Indonesia lainnya, yaitu Sunni. Baca : Daftar Masjid Ahmadiyah Di Eropa, Mana Masjid Sunni ?.

Kubah Dan Menara
Bagus Sekali

Dalam perjalanan saya mencari Masjid di Jerman, saya menemukan dua buah Masjid yang sangat unik. Yang pertama di kota Potsdam kira kira 40 Km dari Berlin. "Masjid" ini terletak ditengah kota, kalau di Indonesia bisa menjadi Masjid Agung karena lokasinya yang sangat strategis. Saat saya datang semua pintu masjid tertutup rapat. Ah biasa, berkali kali saya masuk Masjid di Eropa memang selalu tertutup rapat kecuali saat sholat Jumat saja yang terbuka dan ramai. Saya benar benar terkejut saat saya diberitahu seorang bule Jerman, ternyata bangunan "Masjid" tersebut adalah Rumah Pompa Air !!!! Wah.... 'Kalau mau shalat disana saja', si bule menunjuk suatu gedung perkantoran/pertokoan tidak jauh dari bangunan pompa air unik ini.

Ternyata Menara Masjid
Gunanya Untuk Cerobong
Uap

Bangunan seperti Masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1841 dan dibuat oleh arsitek bernama Persius atas permintaan Frederick William IV yang terinspirasi dari bangunan Masjid di Cordoba. Pada saat dibangun, bangunan ini merupakan satu satunya gedung tertinggi di Potsdam dan bisa dilihat dari Sanssouci Palace yang berjarak sekitar 1 - 2 Km. Saat itu mesin pemompa air digerakkan oleh tenaga uap (Steam) dan berkekuatan sekitar 80 HP dan pekerjaan konstruksi dikerjakan oleh August Borsig. Air dari sungai Havel dipompakan ke Ruinenberg Hill untuk mengairi kolam dan Air Mancur didepan istana Sanssouci, dan juga untuk menyiram semua pepohonan di taman istana. Ketinggian air mancur bisa mencapai 38 meter !!!. Sekarang, mesin uap sudah diganti dengan mesin listrik dan tidak terlihat lagi uap mengepul dari menara "Masjid".


Air Mancur Sanssouci Palace - Potsdam Jerman
Airnya Dari Pompa Didalam "Masjid" Potsdam


Mevlana Moschee Berlin
Kotak Sampah
Yang Bisa Pindah Pindah

Ini adalah Masjid milik Komunitas Muslim Turki. Namanya Mevlana, mengingatkan saya dengan Masjid terbesar di Rotterdam, Belanda yang bernama sama. Masjid ini tidak kalah uniknya dibanding Masjid Potsdam. Sangat unik karena kotak sampah di pintu masuk konon bisa berpindah pindah sendiri. Kadang kadang menutupi jalan masuk Masjid dan kadang kadang berpindah kepinggir. Kenapa bisa begitu ? Karena pengelola Masjid dan pemilik tanah bersengketa sejak tahun 2000an dan tidak terselesaikan sampai saat ini. Berkali kali keluar masuk pengadilan tetap saja tidak beres, Saat perang dunia II, banyak orang Turki yang masuk ke Jerman dan saat itu diijinkan mendirikan Masjid Mevlana hanya berupa bangunan sementara terbuat dari kayu saja.


Dorong Yuk Kotak Sampahnya

Tetapi saat ekonomi Jerman sangat baik tahun 1990an, jumlah pendatang Turki semakin banyak dan bangunan Masjid menjadi bangunan permanen, tanah disekitar 'dibeli' dan dijadikan tempat tinggal orang orang Turki. Maka jadilah sengketa sampai saat ini. Simpatisan Pro Pemilik tanah akan mendorong gerobak sampah menutupi pintu dan simpatisan Masjid Mevlana Turki akan mendorong kembali gerobak sampah agar tidak menghalangi pintu. Akibatnya, pernah masjid ini dilempari batu oleh simpatisan pemilik tanah seperti photo pada link ini Man Attack Mosque In Berlin Kruzberg. Susah amat cari Masjid Sunni di Jerman dan seluruh negara di Eropa.

Baca : The Mevlana Mosque In Berlin - Kreuzberg : An Unsolved Conflict

Baca Juga :

5 komentar:

  1. Baca2 tulisan +Ardi Dan Bunda Susy bikin nyengir, nganga, dan ngiler ......

    BalasHapus
  2. tulisan anda bener2 menarik ringan informatif dan menghibur ...

    BalasHapus
  3. Benarkah mesjid mesjid di Eropa kebanyakan Ahmadiyah?Ciri2 yang lebih jelasnya mereka Ahmadiyah apa? Menarik sekali sharingnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemilik masjid memang Ahmadiyah, tetapi yang sholat di Masjid tersebut siapa saja, bisa Sunni, Syiah, Ahmadiyah, Druze dan lain lain. Anda bisa telusuri sejarahnya, ahmadiyah bermula dari India yang saat itu koloni Inggris, itulah sebabnya saat ini berkembang pesat di Eropa dan bermula dari Inggris. Mereka tidak pernah mengatakan dirinya Ahmadiyah, cukup moslem saja dan tidak ekstreem malah sangat toleran terhadap mayoritas pemeluk agama lokal. Seringkali kita 'diluruskan' kalau kebetulan ketemu aktifis masjid, tetapi sebagian besar sebenarnya cuek saja nggak peduli dan nggak mau tahu dgn perbedaan. Jadi benar, mayoritas Eropa Ahmadiyah dan sesuai dengan sejarahnya saat dibawa pemerintah kolonial Inggris ke UK ratusan tahun lalu.

      Hapus
    2. Kalau anda baca berita dari sumber manapun yang mengatakan Islam Growing Up di Eropa, jawabnya ya benar sekali tetapi Ahmadiyah. Silahkan baca Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Ahmadiyya_Muslim_Community_buildings_and_structures

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.