Pot Besar - Gunanya Apa Ya ? |
Masjid Agung Paris (Grande Mosquee de Paris) terletak di pertigaan Rue Dauberton dan Rue Geffrey-Saint Hilaire Paris Ile de France, kira kira 7-10 Km dari menara Eiffel. Jumlah menara cuma satu dengan ketinggian kurang lebih 30 meter dengan kubah utama yang lain daripada yang lain, yaitu berbentuk limas pentagon, bukan bulat seperti kebanyakan masjid yang kita kenal. Kubah bulat sebenarnya juga ada dan berwarna putih, sebuah berukuran besar dan dikelilingi dengan kubah yang lebih kecil. Benar benar bulat tidak seperti umumnya kubah masjid yang kita kenal di tanah air.
Interior bagian dalam juga didominasi warna hijau, terutama karpet / sajadah untuk sholat. Biar terkesan ijo royo royo, maka tak lupa disediakan taman juga yang cukup sedap dipandang mata. Saya tak tahu juga, apakah taman di masjid ini juga digunakan untuk dzikir atau sekedar hiasan penyedap mata. Kaligrafi di tembok yang biasanya sering kita jumpai di masjid masjid di Indonesia ternyata nyaris tidak ada di masjid ini. Yang bisa meyakinkan saya bahwa gedung ini benar benar masjid sebenarnya hanya menara masjid dan keramik keramik yang terpasang ditembok saja. Keramiknya sangat khas sekali ornamen Islamnya.
Konon masjid agung ini dibangun setelah perang dunia I tahun 1926 sebagai penghargaan dari pemerintah kolonial Perancis saat itu, karena sekitar 100.000 muslim meninggal dalam perang melawan Jerman. Tercatat masjid ini diresmikan oleh presiden Perancis Gaston Doumergue pada tanggal 15 July 1926 dengan Ahmad Al Alawi seorang Algeria yang ditunjunjuk sebagai Imam Masjid ini yang pertama. Pada Perang Dunia II, masjid ini digunakan sebagai tempat pengungsian rahasia dan perlindungan bagi warga Yahudi yang saat itu dikejar kejar Jerman. Dari masjid ini pulalah dikeluarkan puluhan bahkan ratusan surat tanda lahir muslim palsu untuk melindungi anak anak Yahudi dari kematian akibat ditangkap Jerman untuk dibawa ke kamp konsentrasi. Sejarah kemanusiaan ini tidak bisa dilupakan begitu saja.
Dua kali saya datang ke masjid ini saat sholat Ashar, tetapi saya tunggu sekian lama tidak ada satupun orang yang datang, padahal kalau saat sholat Jumat ramainya bukan main. Saking sepinya saya bisa tidur tiduran didalam masjid. Saat saya pulang, juga tidak ketemu satu orangpun didalam masjid. Mungkin umat Islam di Paris tinggalnya cukup jauh dari masjid ini sehingga malas datang. Tetapi mungkin juga saya tadi tertidur cukup lama sehingga terbangun saat sholat ashar telah selesai. Mungkin saja kan....
Puncak Menara Tidak Terdengar Adzan |
Lain kali kalau saya ke Perancis kembali akan saya ceritakan tentang :
- Masjid Agung Lyon
- Masjid Khalid Ibn El Walid - Paris
- Masjid Agung Evry
- Masjid Agung Poitiers
- Masjid Agung Strasbourg
- Masjid Bilal - Mulhouse
- Sunna Mosque Besancon
- Masjid Usman Villeurbanne
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.