Rabu, 12 November 2008

Di Jakarta Da Vinci. Di Kuwait nemu di Pasar Loak

Sedang Pemasangan Furniture Mahal
Harga Pasar Loak

Umumnya orang akan malu kalau belanja barang loak, Itu di Indonesia. Lain halnya di Kuwait. Para pendatang yang bekerja dan tinggal di Kuwait selalu mondar mandir dan jalan-jalan di Pasar Loak. Entah mereka membeli atau hanya sekedar cuci mata. Begitu juga kami. Kalau ada waktu luang, acaranya jalan ke ''Friday Market'', nama pasar loak terbesar di Kuwait. Entah membeli atapun tidak yang penting jalan. Disamping  bisa hemat biaya terkadang kami bisa menemukan barang langka yang sangat susah dicari karena sudah punah. Atau bahkan kalau di Jakarta , barang tersebut dijual ngadubillah mahalnya. Kali ini kami sengaja berburu furniture Arab di daerah Al Rai, dekat pasar Jumat yang terkenal dengan aneka macam barang loaknya. Sengaja berangkat dari rumah malam hari sambil uji coba ketahanan tubuh menjelang musim dingin beberapa minggu lagi, lumayan dingin temperatur diluar sudah mencapai 20 derajat celcius.


Sangat Berat - Kayunya Sangat Tebal


Karena rumah baru kami sangat besar, sengaja saya cari furniture bekas Kuwaitis. Kami sudah hapal sekali sifat Kuwaitis, cepat bosan dengan perabot yang dimilikinya. Barang masih bagus dan belum ada cacatnya sudah dijual padahal baru dipakai 3 - 6 bulan saja. Mereka dengan mudah menjualnya ke pasar loak hanya karena ingin membeli yang lebih baru. Tidak cuma perabot rumah, mobilpun juga banyak dijual di daerah Al Rai ini, tumplek bleg bercampur dengan barang loak lain. Saya mengatakan 'barang loak' tetapi jangan dibayagkan sama dengan barang loak di Indonesia, kalau di Indonesia bukan barang loak tetapi barang rongsokan. Disini barang loak kalau jeli memilih benar benar dapat yang kondisinya masih 90 - 99 %.

Perlu 5 Orang Untuk Mengangkat
Dan Pasang Lemari Besar Ini

Nggak usah khawatir harga akan dinaikkan mahal kalau kita parkir mobil didepan penjual atau datang dengan pakaian necis atau modis, yang datang belanja di pasar loak ini semua naik mobil dan berdandan layaknya akan kondangan, ada yang datang pakai jas dan berdasi. Kalau di Indonesia, harga pasti akan segera melambung tinggi kalau yang datang rapih dan nampak berduit seperti itu.


Setelah berjam jam keluar masuk kios kios barang loak, akhirnya kami dapat furniture kamar tidur lengkap dengan ukuran raksasa dan finishing halus sekali. Kira kira kalau di Jakarta barang mewah seperti ini jualnya di Da Vinci dan harganya satu set bisa mencapai diatas Rp 40 Juta. Beratnya minta ampun karena semuanya dari kayu berukir dan dibeberapa bagian ada hiasan dari keramik mewah, bukan multiplex seperti mebel Olympic di Indonesia. Ukiran, hiasan dan finishingnya sangat halus, sekali pandang saja kita bisa tahu bahwa furniture seperti itu sering kita lihat dalam film film horor seperti Dracula, Frankestein atau film lainnya. Furniture ini bukan barang kuno, masih relatif baru tetapi karena ukuran kamar rumah Kuwaitis besar besar maka hampir semua furniture disini penuh dengan dekorasi besar dan berukir. 


Setelah satu minggu keluar masuk toko meubel. Barang yang kita inginkan Mahallll nya enggak ketulungan. Dan keputusan kami ya....jalan ke Pasar Loak.Dapat barang yang sama dan harga pun murah. Pingin tahu berapa harga yang saya dapatkan ? Hanya Rp 5 Juta saja tetapi ongkos pasang dan angkutnya sendiri Rp 2 Juta dari Al Rai Ke Mangaf. Ngangkutnya pakai truk besar dan ditangani oleh 4 orang Arab yang saya akui kuat kuat untuk ngangkat barang sebesar itu. Saya sendiri sudah berkali kali nyoba ndorong ternyata nggak bergerak sama sekali. (Shw/ Foto: Ard )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.