Kaki Melangkah Kedepan Pinggul Digoyang, Tirukan Madame |
Wajah saya sangat ‘ndeso’ sekali dan kalau di Indonesia tidak ada bedanya sama sekali dengan yang lain. Jangan bandingkan dengan artis artis film dan sinetron yang berwajah cantik dan indo. Jauuuuh dan jauh sekali kalau pembandingnya artis blasteran yang cantik cantik seperti Tamara Bleszinski. Postur tubuh saya juga tidak mendukung sama sekali kalau saya harus bersaing dengan peragawati yang terkenal tinggi semampai. Tetapi saya bisa bangga sekali dengan wajah asli Indonesia saya ini kalau saya bepergian keluar negeri. Perawakan kecil, imut dengan kulit sawo matang dan rambut hitam ini mudah dikenali sebagai 'makhluk asing' di negara negara yang umumnya bertubuh tinggi, berkulit putih dan berambut pirang. Saya bisa merasakan bagaimana bangganya Tamara Bleszinski menjadi pusat perhatian di tanah air karena wajah asingnya. Wajah saya yang ‘ndeso’ alami ini juga selalu jadi perhatian kalau saya 'sengaja' kesasar tak tentu arah di suatu negara. Wajah 'ndeso' saya tidak kalah dengan Tamara Bleszinski dan juga selalu mengundang tanda tanya, 'Makhluk dari manakah orang ini ?'
Pokoknya Nurut Dan Diam Saja Didandani |
Memang, saya selalu berusaha sebisa mungkin berinteraksi dengan penduduk setempat dimanapun saya bepergian. Tidak perlu harus menguasai bahasa lokal, tapi cukup dengan bahasa Tarzan dan gerak anggota tubuh yang mudah dipahami. Sering kalau saya bertanya ke satu orang maka yang berdatangan mengelilingi saya lebih dari 4 orang. Kadang kadang saya ditertawakan karena dianggap lucu ketika menirukan satu kata bahasa mereka. Kadang kadang kita tertawa terbahak bahak bersama karena kita berbicara dengan bahasa yang tidak saling dimengerti. Dan saya paling suka main tebak tebakan soal asal usul saya yang menurut mereka berwajah ‘lain daripada yang lain’. Ada yang mengatakan saya dari Guatemala, Nicaragua, Mozambique atau negara negara lain yang saya sendiri tidak tahu sama sekali. Ketika saya tanya, kenapa mengatakan saya dari Guatemala ? Jawabnya cukup unik, ‘wajahmu mirip Jenifer Lopez’. Kaget juga saya, Jenifer Lopez yang mana berasal dari Guatemala.
Komunikasi Nggak Nyambung Tapi Bisa Akrab |
Saya tidak pernah memandang seseorang dari sisi agama, politik, ras atau latar belakang sosial ekonominya. Apapun agamanya, apapun aliran politiknya dan apapun rasnya semua bagi saya adalah sama. Semuanya baik baik dan kalau kita sapa, selalu berusaha menjawab sebaik mungkin meskipun seringkali harus memanggil teman teman disekitarnya. Siapapun pada dasarnya adalah baik dan selalu ingin membantu kalau kita minta. Saking baiknya ketemu 'makhluk asing' dengan wajah ndeso dan kesasar ini, saya diundang datang kerumahnya. Kesempatan emas yang saya tunggu tunggu. Ternyata dirumahnya saya dijamu dan diajari menari, memakai pakaian tradisional petani dan tentu saja mencicipi makanan bersama keluarga. Bangga rasanya diajari menari bersama dengan keluarga yang baru saya kenal beberapa jam sebelumnya saja. Saya tak akan pernah melupakannya.
Lokasi : Rumah Keluarga D Petrof - St Petersburg - Republik Federasi Russia
Baca Juga :
- Cara Ngurus Visa Russia Dari Kuwait
- Perjalanan Kuwait - Saint Petersburg
- Pemilu - Nyontreng Di Moscow
- Dacha - Rumah Ndeso Orang Russia
- Masjid 'Soekarno' Di St Petersburg
- Cara Orang Russia Mencari (Tambahan) Uang
- Njajan Es Krim Di Igora Park
- Melihat Arsitektur Indah Bangunan St Petersburg
- Melihat Arsitektur Indah Bangunan St Petersburg II
- Kesasar Di Russia - Ah Biasaa
- Menyusur Jejak Scorpion
- Matryoshka - Boneka Lucu Khas Russia
- Telat Mikir Hampir Setengah Abad
- Jalan Jalan Di Moscow I
- Jalan Jalan Di Moscow II
- Jalan Jalan Di Moscow III
- Jalan Jalan Di Moscow IV
- Kosovorotska, Lepti Dan Sarafan
- Jenifer Lopez Guatemala
- Pasar Izmailovo, Pasar Souvenir Di Moscow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.