Sabtu, 01 Agustus 2015

Tetap Cantik Tanpa Abaya Dan Hijab

Kesenian Asli Arab Itu Ya Seperti Ini
Nggak Pakai Abaya Dan Hijab

Orang Indonesia kalau bepergian ke Arab umumnya cuma ke Mekkah dan Madinah, atau paling banter jadi TKI di Saudi Arabia saja. Tapi uniknya, kalau pulang ke tanah air, ceritanya berbusa busa seperti orang yang paling ngerti dunia Arab saja. Seringkali mengatakan bahwa orang Arab itu Semuanya Sangat Soleh dan Solechah. Ada juga yang mengatakan patut ditiru karena tingkah lakunya kayak 'Malaikat'. Huebat benar ceritanya, biasanya para tetangga dan ninik mamak yang mendengar pada mlongo semua.

Asyik Goyang Terus Mang

Udah nggak kehitung berapa banyak orang Indonesia yang meninggalkan jati dirinya sebagai warga Indonesia yaitu Sarung, baju Koko atau Batik dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tradisional Arab Dishdasa dan Abaya Arab saat pulang kembali ke tanah air. Pokoknya keren banget, begitu menjejakkan kaki di Bandara Cengkareng si pria dengan bangga pakai pakaian tradisional Arab Dishdasa putih dan yang cewek pakai Abaya hitam terkadang pakai cadar pula. Padahal waktu berangkat dulu masih "Normal" dan sama saja dengan umumnya wanita Indonesia, cukup gaun warna warni dan jilbab saja. 


Senam Malam Sampai Lecek Dan Pakaian Terlepas
Mana Abaya Dan Hijabnya Mbak ?

Tapi kalau anda punya kesempatan jalan jalan ke seluruh negara Arab, wow sangat beda sama sekali dengan apa yang mereka ceritakan. Di Mekkah dan Madinah saja seluruh orang kelihatan Soleh dan Solehah dan tiap hari datang ke Masjid karena kedua kota ini memang diatur khusus hanya untuk ibadah. Tetapi di negara lain, nyaris sama saja dengan Indonesia. Yang rajin ke Masjid banyak, rajin ke gereja juga ada, ke Night Club juga penuh, ke Casino main judi dan Ding Dong juga riuh dan hingar bingar.  Akhir akhir ini, Saudipun sudah mulai berubah terutama Riyadh sejak kepemimpinan raja Salman.

Nah, Kalau Lampu Sudah Mulai Dimatikan
Kira Kira Adegan Apa Yang Akan Ditampilkan
Tahu Kan Kira Kira Apa ?

Penduduk Arab juga sangat majemuk, ada berbagai macam ras dan berbagai macam agama dan alirannya juga. Mau lihat Arab yang mirip bule, tinggi besar, pendek, kulit hitam atau putih, rambut keriting atau lurus, syiah, sunni, allawite, yahudi, druze semua ada. Komposisi masing masing negara saja yang beda. Kelakuannya juga beda beda, ada yang baik, sembrono tapi ada juga yang menjengkelkan.


Wani Piro ?
Begini Saja Atau Dilepas Mas ?
Nyawer Cukup Diselipkan Ke BH

Terkadang kita salah mengerti dan menganggap semua wanita di Arab memakai Abaya dan Hijab. Itu hanya benar di Saudi Arabia saja terutama sebelum 'Pembaharuan' raja Salman. Di negara lain sama saja dengan di Indonesia, ada yang pakai Hijab, ada yang pakai Hot Pant, ada juga yang pakai You Can See dan ada juga yang berbikini di tempat umum. Kalau anda melihat channel channel TV di Arab, anda akan tahu sendiri seperti apa negara Arab yang sebenarnya. Baca :  Kebebasan Pers Dan TV Esek Esek Di Arab


Sawerannya Kurang Besar
Ya Jelas Joget Lagi
Meskipun Yang Dilepas Lebih Banyak

Sekarang anda maunya apa ?. Mau lihat kecantikan Arab saat pakai bikini ?, datang saja ke pantai pantai di Dead Sea Jordan, Latakia Syria, Dubai UAE, Beirut Lebanon atau Antalya Turkye atau Sharm El Sheykh dan Alexandria di Mesir. Mau nonton kesenian Asli Arab 'Belly Dancing' atau 'Tari Perut' ?. Datang saja ke club club malam di Sharm El Sheykh dan Cairo Mesir, Beirut Lebanon, Manama Bahrain, Dubai UAE, Istanbul, Ankara dan Antalya Turkey dan juga kota kota lain yang nggak bisa saya sebutkan satu persatu.. 

Mau Dugem, Judi Atau Nonton Streaptease
Tinggal Pilih Sesuai Keinginan Anda
Beirut Lebanon

Mau Casino atau sekedar main Ding Dong, juga buanyak di Lebanon, Bahrain, Turkey dan UAE. Di Bahrain judi cukup ramai saat ada balapan mobil F1 dan di negara lain saat ada balapan Onta. Baca Juga : Turkey, Negeri Lotere Dan Sex Shop


Joget Dulu Sebentar Sambil Nunggu
Acara Puncak Tengah Malam


Nggak ada bedanya sama sekali dengan Indonesia. Setelah penari melenggak lenggok didepan anda maka anda harus nyawer juga. Caranya juga sama persis seperti acara acara ndangdut di Cirebon atau kota lain di tanah air. Selipkan uang kertas ke balik BH si penari. Kalau uang yang anda selipkan cukup banyak, si penari akan 'menari' sekali lagi didepan anda dan khusus buat anda saja. Dan percayalah, gadis gadis Arab memang cantik dan tetap cantik sekali baik dengan dan tanpa Abaya atau Hijab.



Casino Juga Ada - Ini di Beirut Lebanon
Yang Terang Terangan Atau Yang Judi Buntut Gelap
Tinggal Pilih

Semua Joget Dengan Lagu Lagu Arab
Cowok Cewek Jadi Satu Senggol Senggolan


Tengah Malam Menjelang Pagi
Harap Duduk Di Tempat Masing Masing
Acara Puncak Akan Dimulai
Arab Memang Cantik Dan Semlohe Tanpa Abaya Dan Hijab


Cote D'Azur Beach Latakia Syria
Ada Pohon Korma Di Pantai

Cote D'Azur Latakia Syria
Pohon Kormanya Subur

Mau Lotere Jalanan ?
Datang Saja Ke Negerinya Erdogan Turkey


Baca Juga :

46 komentar:

  1. Informatif Dan menarik mas Ardi Salam hangat. :D

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Belly Dancing is the Real and old traditional dance of all arab country, far away before Islam coming. If you see the History Channel, Arab TV, You Tube, etc you will know that the dance is a part of the culture and still alive till now.

      In some country, the dance performance may be performed in restricted places such as tents in the remote desert or restricted cultural community. But many countries uses Belly Dancing as a routine attraction for tourist.

      If you want to see it in Qatar, just ask to locals or your hotel staff. Culture is culture, cannot be delete easily from the people of Arab.

      Hapus
    2. Please try to googling by yourself. Use the keyword ‘Belly Dance In Qatar’. You will see the scheduled event, training and also performance in public. Click the Youtube Video, and see carefully.

      Dont be surprise and don't blink your eyes. Wow …. this is Doha !!!!!

      Hapus
  3. Thanks utk sharing nya pak. Jadi tau bagaimana kondisi sebenarnya di negara2 arab..

    BalasHapus
  4. Mohon maaf pada awal tulisan anda mengatakan bahwa org2 Indonesia yang pulang ke tanah air dengan bangganya menggunakan pakaian tradisional bangsa Arab yaitu abaya dan hijab hingga melupakan batik sebagai jati diri bangsa Indonesia... Perlu bpk ketahui kami kaum muslimah diwajibkan untuk menutup aurat kami hingga yg biasa nampak dari kami yaitu wajah dan telapak tangan. Hijab,abaya,niqab bukanlah pakaian bangsa Arab,tidak memakai batik bukan berarti meninggalkan jati diri sebagai anak Indonesia...
    Hidup adalah sebuah pilihan pak,dan kita sendirilah yang akan bertanggung jawab atas pilihan itu,zaman Rasulullah pun telah ada kehidupan jahiliyah,khmar,wanita penghibur,judi,riba dll lantas semakin akhir zaman sudah tentulah hal semacam itu akan semakin menggila... Di negara manapun.

    BalasHapus
  5. Ngritiknya tajam sekali mbak, memang banyak sekali orang indonesia yang bangga kalau baru pulang dari ngarab pakai dishdasa dan abaya hitam. Kayaknya tingkat keislamannya udah tinggi sekali gituuu, padahal di ngarab kerjanya ngondel ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan salah ya, dishdasa dan abaya itu nggak ada hubungannya dengan agama Islam. Salah kaprah kalau anda mengatakan itu. Semua orang Arab apapun agamanya pakaian tradisionalnya ya memang seperti itu. Design pakaian nyaris sama, sedikit beda kalau negaranya beda.

      Hapus
  6. Memangnya Al-Quran hanya untuk orang Arab atau orang Indonesia saja..

    harusnya artikel anda tidak menghubungkan Agama dan Kebudayaan!.

    sebab disitulah anda akan terlihat sangat "bodoh"!

    BalasHapus
  7. Yang mana sih nyebut Al Quran, tak baca berkali kali nggak ada satupun kata kata Al Quran. Masih belajar baca kah ?

    BalasHapus
  8. Baru tahu tak kira negara lain seperti Saudi.

    BalasHapus
  9. Dulu tak kira dishdasa itu pakaian muslim jadi aku ikutan pakai kalau pulang ke Indonesia. Kayaknya keren gitu. Tapi lama lama tahu juga, semua Arab apapun agamanya juga pakai dishdasa. Kalau di Indonesia kira kira sama dgn sarung, baju koko atau pakaian sehari hari lainnya.

    BalasHapus
  10. Baru tahu saya......Saudi mah Wahabi

    BalasHapus
  11. Ini isinya terlalu menyindir menurut saya. Kalau orang indonesia emang senang baca tulisan yg nyindir nyinyir begini. Tp sayang gak semua orang suka ya. Terutama saya. Mungkin akan lebih baik kalau diganti jd lebih positif kalau memang mau menjelaskan keadaan negara selain saudi arabia silahkan tp alangkah baiknya tidak usah dibandingkan dengan "hijab" "abaya" dll.
    Maaf bukannya mau gmn , sang penulis yang lebih berpengalaman dalam menulis . Saya cuma komen karena gasengaja buka blog ini saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha terus yang factual di Arab nggak boleh ditulis gitu mbak ?. Yang ditulis ardisfamily diatas betul lho mbak, negara lain memang spt itu. Hanya Ssudi saja yg beda. Salam dari Dubai

      Hapus
    2. Indon kan suka ke Arab Araban neng. Yang ditiru Wahabi Saudi. Negara laen tak ado yang ditutup rapat item item. Jgn tersinggung ya, memang gitu kok

      Hapus
    3. Guoblok betul si Nadira ini. Dikasih info yg bener ngeyel. Udah keracunan Wahabi Saudi

      Hapus
    4. Salam juga dari oman. Belom pernah ke arab ya mbak makanya komen begitu?

      Hapus
    5. Anonim,Lu yg GOBLOG...info kyak gtu ap bgusnya?gak da ilmunya...PEKOK..!!!

      Hapus
  12. Menarik infonya, blog keluarga yang mencerdaskan bangsa (& muslim Indonesia) dari pasukan onta & curut got :) Mau nambah info om & tante, di Saudi pun putri dan ratunya gak berhijab, kalaupun berhijab modelnya kaya ibu2 pejabat. kaya ratu Ameerah Al Taweel dan putri Deena heheh

    BalasHapus
  13. Artikelnya menarik sekali. Tetapi memang sedikit tajam. Mudah mudahan ke depannya Dpt lebih diperbaiki. Sy bisa maklum. Kita hanya manusia biasa yg tidak luput dari salah / khilaf .

    BalasHapus
  14. Betul kali, Di Turkey lotere dimana mana bahkan dikampung kampung banyak kios dan lapak pada jualan lotere nggak pernah digusur sama sekali. Padahal presidennya Erdogan katanya islami, hadewwwww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biarin aja...knpa lu yg sewoot...pakek ngrusin turkey segala,jauuuuhh amaat...hadeehh.aneh2 org jman skrg

      Hapus
  15. Menarik sekali mas, bagus tajam begini, daripada melempem ;). Teruskan yang tajam dan terpercaya.

    BalasHapus
  16. Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus kepada penulis blog ini, dan memberikan Taufik dan hidayah NYA kepada penulis artikel diatas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya actual Pi, ente aja yang nggak pernah ke negara negara Arab ��

      Hapus
  17. kalo masi manusia.>.. jangan pake kacamatanya kuda! kelll

    BalasHapus
  18. Anak anaknya Raja Salman dari Saudi nggak ada satupun yg berhijab. Contohnya Putri Deena, Ameera. Artinya, tulisan Ardisfamily diatas memang benar. Dan kita nggak boleh menutup mata, harus diperbanyak piknik dan jalan jalan.

    BalasHapus
  19. Dubai paling parah coy. Night Clubnya penuh lonte isinya Orang orang dari Arab Saudi semua. Sama seperti Puncak, tempat orang Saudi ngetap olie

    BalasHapus
  20. Buk, aku ini orang Arab Mesir. Aku terangkan sama ibuk. Orang Arab di Mesir itu bukan semua Islam. 90% Islam dan selebihnya Kristian Koptik. Makanya jangan ibuk samakan Arab Mekah Madinah yang Islam cuma karena ibuk melihat tarian separa bogel di cruise di Mesir ini.

    Untuk makluman ibuk, penari separa bogel itu kebanyakannya bukan dari Mesir tapi dari Slovenia. Nah, yang ibuk lihat tadi penarinya Solvenia buk.

    Mohon ibuk perbetul informasinya di sini.

    islam itu beda sama sekali dengan Arab. Arab itu orangnya. Islam itu agam.

    sama seperti Jawa di Bali. Ada Jawa beragama Islam ada Jawa beragama Hindu.

    jangan silap lagi buk bila menulis cerita Islam ya. Jangan diumpatin Arab Mekah dan Arab Madinah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaghfirullah Wal Adziemmmm
      Kok suudzon sih nuduh orang Slovenia segala. Pernah nggak masuk ke tempat begituan di Cairo ?.
      Aku ini kerjanya di cruise cafe yg tiap hari menyusuri Nile River dari Cairo ke Luxor. Percaya nggak penari maupun pengunjungnya semua Arab Mesir mbak.

      Hapus
    2. Udah tak cari kata 'Islam' dari atas sampai bawah, tak ulang ulang sampai khatam. Dari mana sih mbak kok bisa menyimpulkan penarinya beragama Islam ? Dari Slovenia pula.

      Yang saya tulis diatas adalah orang ARAB. Nggak mungkin ya usil menanyai agama seseorang.

      Hapus
    3. Harap maklum mbak, yang comment orang Arab Mesir, tulisan panjang lebar seperti itu diartikan Islam, padahal nggak ada satu katapun tertulis Islam. Sedang belajar memahami bahasa Indonesia hua ha ha����

      Hapus
    4. Toriq Al-Indonesie18 April 2017 pukul 00.49

      Ha ha, Penari dan pengunjung Night Clubku di Cairo juga asli orang Arab Mesir semua, yang di kapal cruise aja pengunjungnya ada turis asing tapi penarinya jelas penduduk lokal. Perusahaan Nggak kuat mbayari penari dari Slovenia

      Hapus
    5. Bener akurat boss, saya 6 tahun kerja di Sharm El Sheikh, semua belly dancer dari berbagai kota di Mesir. Rajin sholat juga mereka. Sama lah dengan tari Jaipong atau Pendet kalau di Indonesia. Mereka juga ingin melestarikan warisan budaya leluhurnya.

      Hapus
  21. Btw om pas acara belly dance ini orang yang berhijab boleh masuk ga sih? mba Susy ga marah tuh klo liat om liat dancer sampe copot smua tutupannya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengunjung club malam jelas macam macam, mau pakai singlet, sarung,hijab juga nggak ada yang larang asal bayar biaya pertunjukan dan paket makan minum.

      Marah ? Ya jelas enggak lah kita kan nonton hiburan bersama dan mengamati tingkah polah orang yang datang bersama juga. Kalau dancernya perempuan ya rejekinya mas Ardi tapi kalau dancernya laki laki ngganteng masak nggak boleh lihat. Santai saja, yang penting selalu bersama.

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.