Senin, 17 Agustus 2015

Team Rescue Selime Cathedral, Turkey

Selime Cathedral - Central Anatolia Turkey

Cappadocia Turkey adalah gudangnya gereja / cathedral, chappel dan monestary yang cukup unik karena berbentuk gua hasil karya manusia jaman baheula. Ada yang diatas gunung dan ada juga yang jauh dibawah tanah. Mulai dari chappel kecil, cathedral besar dan juga ruang ruang kelas berbagai macam ukuran dan juga tempat tinggal semacam barak asrama semua tersebar berdekatan di area yang luasnya sekitar 300 Km persegi. Tidak kurang dari 100an gereja batu yang dipahat tangan besar dan kecil dan 10.000an  gua dengan berbagai macam fungsi ada di lokasi ini.  Wilayah ini terkenal sebagai kawah candradimukanya umat kristen dalam hal pendidikan agama sejak lebih dari 1700 tahun lalu dan juga tempat persembunyian dari serangan bangsa Mongols.

Gerejanya Diatas Gunung


Salah satu konstruksi Gua kuno buatan manusia yang menyatu dengan alam, khususnya hasil karya umat Kristen Orthodox pertama saat jaman masih susah susahnya menyebarkan agama bisa ditemukan disini. Lokasinya tidak begitu jauh dari Ihlara Valley, atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan mobil dari Goreme. Yang cukup terkenal dan per tahun dikunjungii 300.000an turis namanya Selime Cathedral. Jangan membayangkan cathedral besar ini seperti yang anda saksikan di kota kota anda. Gereja ini diatas gunung dan didalam gua seperti yang anda saksikan dalam film film cartoon Pak Flinstone.


Ini Sebenarnya Jalan Air
Gembira Setelah Tali Dilepas Dari Pinggang


Saya tidak akan menceritakan tentang isi Cathedral tersebut karena memang saat ini nggak ada isinya. Lukisan lukisan didindingpun sudah pudar dan nyaris nggak terlihat kembali. Artefact artefact yang ditemukan juga sudah dipindahkan ke museum. Yang akan saya ceritakan adalah jalan menuju ke cathedral yang jauh diatas gunung saja. Untuk menuju ke atas, tidak ada jalan sama sekali yang nyaman dilalui. Yang ada cuma bekas jalan air yang tidak rata. Kita tahu jalan air tersebut menuju keatas hanya karena ada tanda panah merah yang ditempel didinding tebing saja. Mau turun, tinggal mengikuti tanda panah biru. 


Badan Saya Gemuk Dan Nyangkut
Di Jalan Ini. Ada Yang Ndorong,
Ada Yang Narik Dengan Tali
Ada Yang Melumasi Oli

Karena jalannya menanjak sangat tajam dan terkadang harus loncat kekiri dan kekanan, maka ditempat ini banyak ngumpul Tukang Dorong. Siapa lagi kalau bukan anak anak muda setempat berseragam merah. Mereka siap mendorong atau menarik pengunjung yang mogok ditengah jalan dengan upah sekedarnya. Perlengkapannya seutas tali yang akan dilemparkan ke kita apabila perlu bantuan. Karena badan saya cukup lebar dan sangat ngepas lebar selokan, maka diperlukan 3 orang untuk mendorong dan menarik dengan tali sampai keatas.


Selokan Air Ini Adalah Jalan
Utama Untuk Naik


Turunnya lebih rumit lagi karena umumnya pengunjung pada takut kepleset jatuh. Saat naik nyaman nyaman saja karena tidak melihat kebelakang. Tapi saat turun, wow ngeri karena  ternyata curam sekali.  Akhirnya, nggak ada pilihan lain kecuali harus bayar pak Ogah yang baju merah tadi. Tali segera dilemparkan dan diikatkan kepinggang. Dua orang mengulur tali dari atas dan satu orang menjaga didepan sampai kita berada ditempat yang aman. Cukup sekali saja saya berkunjung ketempat ini. Dibayar mahalpun nggak akan mau lagi saya naik keatas. Kapok, entah berapa kali bokong saya didorong dorong anak anak muda tersebut karena kejepit tebing.


Ditempat Ini Bisa Memandang Jauh Keluar
Udaranya Sejuk Bikin Ngantuk


Nah Lorong Ini Agak Luas
Nggak Bakalan Kejepit Disini


Byuh, Kalau Hujan Selokan Ini
Penuh Air Gimana Ya Naiknya


Istirahat Dulu Di Chappel Kecil


Banyak Sekali Ruangan Besar Kecil
Ini Bukan Sembarang Gua, Tetapi Gereja Kuno


Ini Salah Satu Bagian Gereja Yang Benar Benar
Mudah Dikenali Sebagai Gereja
Lukisan Dinding Sudah Tidak Terlihat Lagi


Siap Siap Pulang
Pegel Linu Naik Turun Gunung



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.