Menuju Pintu Masuk Taman Wisata Ihlara Valley Pedagang Berjajar Jajar Di Trotoar Nggak Ada Penjual Kacang - Nggak Ada Monyet Sih |
Anda tentu sudah sering mendengar atau malah sudah pernah mengunjungi Taman Panorama dengan pemandangan Ngarai Sianok di Bukittinggi, Sumatra Barat. Gimana kesan anda tentang tempat wisata tersebut ?. Saya dulu sering wisata ke tempat tersebut karena kebetulan saya tinggal di Riau. Kalau nggak di kota Duri, Minas pasti Rumbai. Pokoknya muter muter di tiga kota tersebut. Kesan saya tentang Taman Panorama dan Ngarai Sianok saat itu 'Biasa Biasa Saja', 'nggak ada yang istimewa' dan cenderung negatif terutama pedagang kaki limanya yang semau gue, berantakan dan sepertinya susah diatur.
Nggak Ada Juga Penjual Kaos Atau Pakaian Mending Di Bukittinggi Ada Kaos Dan Topi Bertuliskan Ngarai Sianok Atau Bukittinggi |
Setelah saya meninggalkan Indonesia dan punya kesempatan menjelajah berbagai negara, saya baru tersadar ternyata tempat tempat wisata alam di Indonesia jauh lebih baik, banyak dan pemandangan alamnya luar biasa indah. Sebagai contoh, mari saya ajak anda jalan jalan ke Ihlara Valley (Ihlara Vadisi). Orang Minang mungkin akan memberi nama Ngarai Ihlara. Ya nggak apa apa karena memang mirip sekali dengan Ngarai Sianok. Letak Ngarai Ihlara ini di propinsi Aksaray, sekitar satu jam dari Goreme dengan menggunakan mobil.
Tangga Turun Ke Dasar Ngarai Ihlara Sangat Curam Tapi Nyaman Sekali Turun Pantang Balik Keatas Lagi |
Didepan pintu gerbang masuk, saya langsung teringat tempat tempat wisata di Indonesia. Berjajar jajar pedagang ramai menjajakan segala macam dagangan khususnya makanan. Kayaknya sih seperti kacang kacangan untuk bekal perjalanan menyusuri Ngarai Ihlara. Dibanding Ngarai Sianok, pedagang Ihlara terasa kurang agresif, variatif atau kurang lengkap. Nggak ada pedagang yang menjual kacang rebus buat monyet karena memang nggak ada monyet sama sekali di Ihlara. Nggak ada juga yang jual pakaian dengan tulisan 'Bukittinggi' atau 'Ihlara' dibagian dada. Atau topi dengan tulisan 'Ngarai Sianok' atau semacamnya. Garing....
Maju Terus 4 Km Balik Lagi Terlalu Tinggi Dan Bisa Pingsan |
Tapi bagusnya, kita bisa turun ke dasar ngarai melalui tangga kayu yang sangat curam. Rasanya nggak ada tantangan sama sekali karena turunnya lewat tangga kayu yang cukup bagus. Kalau ditempat wisata manapun di Indonesia, baik naik ataupun turun semuanya lewat tangga batu dan terkadang cukup licin, bergoyang dan meningkatkan adrenalin..
Nyampai Di Dasar Ngarai Bisa Istirahat Dari Tempat Istirahat Ini Perjalanan Masih 4 Km Lagi - Ada Helikopter Nggak Ya ? |
Didasar ngarai, perjalanan relatif santai karena jalan tanah yang kita lalui cukup datar dan mengikuti sungai kecil disebelah kanan. Bukittinggi jauh lebih hijau dan menarik karena air sungainya bening dan mengalir cukup deras diantara batu batu cadas. Di Ihlara, air sungai agak hijau dan nyaris nggak ada batu besar ditengah sungai yang membuat aliran air bergemericik.
Pelajari Peta Dan Ikuti Jalan Setapak Pastikan Sungai Selalu Disebelah Kanan |
Celakanya, begitu nyampai didasar ngarai, rasanya nggak mungkin balik lagi keatas. Mendaki tangga untuk kembali ke pintu gerbang semula rasanya nggak mungkin bisa nyampai. Kalau mau nekat, berarti harus mendaki tangga yang sangat curam dan siap untuk pingsan ditengajh jalan. Entah berapa meter ketinggiannya, kalau maju terus berarti harus jalan kaki 4 Km menyusuri sungai di lokasi yang belum pernah sama sekali kita lewati. Kesasar tanggung jawab masing masing.
Jalan Sendiri Sendiri 4 Km Nggak Ada Yang Bisa Ditanya Pokoknya Ikuti Aliran Sungai |
Suebel pol,
"Siapa sih ngajak jalan ke sini ?",
"Siapa lagi kalau bukan bapakmu !!!".
"Kayak nggak ada tempat wisata lain saja, di Indonesia kan banyak"
"Enak aja nyalahin, Nggak ada yang nyuruh kalian turun ke ngarai !!!"
Ninggal Tapi Nengok Kebelakang Terus Rupanya Takut Ninggal Jauh Trio Kwek Kwek |
Parah, Si Bapak dikeroyok anak dan emak. Satu lawan tiga, Cuek dan pringas pringis tahu tahu ninggal dan jalan sendiri didepan. Kayaknya pengalaman sekali menjinakkan Trio Kwek Kwek bawel yang mogok nggak mau maju 4 Km dan juga nggak mau mundur naik gunung kembali.. Cukup ditinggal begitu saja dan terpaksa si Trio Kwek Kwek mengikuti dari belakang.
Istirahat Ditempat Teduh Lupa Bawa Minum Pula Kesempatan Nyalahin Bapaknya Lagi |
Ketemu Turis Italia Lumayan Ada Teman Ngobrol Sepanjang Jalan Pernah Kerja Di Indonesia Dan Pernah Ke Bukittinggi |
Lumayan Nih Bisa Ketemu Batu Besar Dan Suara Gemericik Air |
Akhirnya Nemu Petunjuk Jalan Ternyata Setelah Jalan 2 Km Ada Petunjuk Menuju Tempat Ngopi |
Baca Juga :
- Lembah Cinta Cappadocia Turkye
- Negeri Lotere Dan Sex Shop Turkye
- Tetap Cantik Tanpa Abaya Dan Jilbab
- Berkunjung Ke Rumah Pak Flinstone
- Di Nevsehir Airport Penumpang Mecotot Keluar Gedung
- 3 Langkah Cepat Membuat eVisa Turkey
- Ke Turki Dengan e-Visa
- Ke Turki Dengan Visa On Arrival
- Semua Sopir Bus Istanbul Bisa Bahasa Jawa
- Anggur Di Busway Istanbul
- Turki Setelah VOA dan eVisa
Mbaaa... aku gak berhenti ketawa ngakak bacanya, tulisan jalan2 yg tak biasa, kereeen pool
BalasHapusAda yg jual batu akik gag di situ yah?
BalasHapusBanyak mas, tunggu cerita berikutnya
HapusJadi penasaran ...
BalasHapusanak2 e apa bisa ngomong Suroboyoan? :D
Wis gak isok Suroboyoan cak, ket cilik uripe gak tahu ndok Suroboyo :)
Hapuswah seru ya, terimakasih banyak udah di share...
BalasHapusSenang nya jika bisa berwisata disana..
BalasHapus