The Camber Bisa Melihat Aktifitas Reparasi Kapal Turispun Senang Di Tempat Butut Seperti Ini |
Setelah selesai 'Walking Tour' yang sebenarnya bukan walking tapi 'Standing And Sitting Tour' di Spice Island, Bath Park, Point dll semua turis digiring ke obyek wisata lain yang bernama The Camber. Jarak dari Bath Park hanya sekitar 50 meter saja. Saya benar benar terkejut menyaksikan pemandangan disini. Karena yang saya saksikan hanya tumpukan jala ikan, besi besi rongsok, kapal rusak, tong sampah berisi berbagai macam sparepart kapal dan hal hal lain yang menurut kita seharusnya disembunyikan dari pandangan mata orang asing.
Kapal Kapal Nelayan Rusak Meskipun Terlihat Kumuh Tapi Banyak Turis Yang Senang Melihat Aktifitas The Camber |
Pokoknya nggak ada bedanya dengan Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Bantar Gebang atau Pasar Loak Besi/Logam di Indonesia. Yang membuat saya heran, semua turis terkesan kagum melihat barang rongsok di The Camber ini setelah mendengar penjelasan dari Tour Guide. Dari penjelasan tour guide dan photo photo di papan keterangan biru didepan saya, saya bisa dengan mudah mengetahui sejarah tempat ini. Ternyata The Camber adalah Dock Yard, tempat untuk service dan perbaikan kapal kapal nelayan dan kapal pribadi. Pantas kumuh,,,,,, pantas juga sebelum menuju tempat ini tour guidenya bercanda 'Now. we will go to the other side of Portsmouth, don't breath and close your nose'.
Kalau Di Indonesia Tempat Kumuh Seperti Ini Digusur Atau Disembunyikan Dan Malu Kalau Dilihat Orang Asing |
Berdasarkan info yang saya baca di papan keterangan biru, saya bisa tahu bahwa tempat ini akan digusur, direnovasi dan dijadikan gedung gedung baru yang punya nilai ekonomis tinggi. Sudah tentu ada penolakan dari nelayan setempat karena tempat ini punya nilai historis yang tinggi. Sejarah protes, demo dan ngamuknya para nelayan ini kalau disampaikan ke turis dengan tutur kata yang baik oleh tour guide maka semua turis akan manggut manggut dan mengerti. Tumpukan sampah kalau ditunjukkan photo photonya dan dijelaskan tidak berubah dari tahun ke tahun lengkap dengan alasannya maka turispun tidak akan menganggap The Camber sebagai tempat kumuh dan jelek,
Gudang Nelayan Di Manapun Terlihat Kumuh Berserakan Dan Bau Amis, Sayang Di Indonesia Tidak Dijadikan Obyek Wisata Seperti Di Portsmouth |
Saya jadi terpikir, seandainya saja Bundaran HI dipasangi papan keterangan biru buat turis dengan gambar gambar heroik para demonstran dari tahun ke tahun, gedung DPR dipasangi juga papan biru dengan photo anggotanya yang tidur dari tahun ke tahun, wisata banjir - di kawasan langganan banjir di Jakarta dipasangi juga papan keterangan biru buat turis, TPA Bantar Gebang dijadikan wisata lingkungan dengan papan biru menjelaskan permasalahan sampah kota Jakarta dan lain lain tentu akan memberi nilai tambah buat pariwisata di tanah air. Sayangnya, kita malu menjual sesuatu yang kita anggap butut dan jorok. Padahal, banyak orang asing yang sebenarnya tertarik dengan keseharian kita dan ingin tahu usaha usaha apa untuk membuat negeri kita bersih.
Ditempat Ini Akan Dibangun Gedung Modern Turis Senang Mendengar Cerita Cerita Perlawanan Heroik Kalau Ada Rencana Penggusuran |
Butut Dan Berantakan Di Indonesia Banyak, Kenapa Nggak Dijual Untuk Obyek Wisata Buat Turis |
Mobil Nelayan Jadul Indonesia Punya Banyak Mobil Jadul Seperti Ini Tinggal Dikemas Saja Dalam Paket Wisata |
Comberan Mampet Dan Bau Sejak Tahun 1700an Selalu Mampet Dan Jorok Tour Guide Menjelaskan Permasalahannya Dan Enak Didengar |
Pasar Ikan Ada Photo Photo Kuno Yang Dengan Mudah Dilihat Turis Untuk Mengetahui Sejarah Pasar Ikan Ini |
Baca Juga :
Ternyata inggris super kemproh, ngapain slma ini disanjung oleh org kita,babar blas jorok banget..
BalasHapusBahasa penulisannya menarik juga. Kadang terlalu frontal dan ajaib. Hahahha. Tapi tetap informatif. Thanks for sharing :)
BalasHapusCeritanya menarik,seolah bisa ngerasakan langsung..hehehe kala ada waktu senggang saya sering membacanya...ceritanya dikemas secara baik, enak utk dibaca, jd kepengen jugaa :) Trims
BalasHapusLah itu selokan yg mampet., 11 12 ya kaya di Jakarta hahah
BalasHapusbedanya klo dijakarta dipinggir pantai gini cuacanya panas dan gerah, klo di sono dingin ya pak meskipun sama2 bau dan jorok
BalasHapus