Minggu, 28 Juli 2013

Beda Proses KTKLN Di KBRI Kuwait Dan Di Jakarta

Photo KTKLN Di KBRI Kuwait
Cepat Dan Gratis Untuk Tenaga Kerja Formal Saja

Camera Dan Alat Khusus KTKLN
Di KBRI Kuwait
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, apapun aturan dari pemerintah harus kita ikuti. Kali ini saya ingin mengikuti anjuran BNP2TKI dalam hal proses pembuatan KTKLN, dan kebetulan saat ini bisa dilakukan di KBRI Kuwait. Memang sejak sebulan yang lalu, tepatnya awal bulan Juni 2013  kartu KTKLN sudah bisa dibuat di Kuwait. Sepengetahuan saya, KBRI Kuwait adalah yang pertama kali bisa membuatkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri bagi warga negara Indonesia yang bekerja disektor Formal. Tenaga kerja non formal untuk sementara masih belum bisa dilayani di KBRI Kuwait, moga moga dalam waktu dekat tidak ada lagi diskriminasi antara tenaga kerja formal dan non formal.

KBRI Kuwait
Sangat Bersahabat Dan Akrab
Dengan Warga - Nggak Ada Yang
Ngantri Berdiri
Persyaratan untuk pembuatan kartu KTKLN baik di Indonesia maupun di KBRI Kuwait sebenarnya relatif sama saja, yaitu :
  1. Copy Civil ID Kuwait * (Kalau ngurusnya di Indonesia cukup KTP)
  2. Passport Asli Pemohon
  3. Copy Kartu Asuransi ** 
  4. Kontrak Kerja ***

Catatan :
** Semua expat yang memiliki Residency Permit dan Civil ID telah dicover asuransi kesehatan oleh pemerintah Kuwait
Siap Gesek Di KBRI Kuwait
Ternyata KTKLN Gratis
*** Pengertian Kontrak Kerja agak sedikit rancu, karena banyak sekali expat yang bekerja di Kuwait sebagai tenaga kerja tetap atau permanent staff. Jadi yang dimiliki adalah surat pengangkatan sebagai tenaga kerja tetap (Indefinite Staff). Contohnya tenaga kerja formal yang bekerja di pemerintahan, pelayanan publik dan perminyakan.
Proses pembuatan KTKLN di KBRI Kuwait hanya beberapa menit saja langsung jadi dan tidak dipungut biaya apapun. Tinggal isi form permohonan dan langsung diphoto saat itu juga. Beres dan kartu KTKLN dengan masa berlaku 5 tahun sudah berada ditangan.

Di Jakarta Harus Ngantri
Yang Bayar Calo Bisa Langsung Masuk

Mesin Antrian Di Cengkareng
Ini Mati. Sengaja Dimatikan Calo ?
Iseng iseng saya mencoba membandingkan dengan proses pembuatan kartu KTKLN di tanah air. Terus terang, saya merasa 'sakit gigi' mengikuti proses pembuatan KTKLN di tanah air. 'Sakit Gigi' karena ngantri cukup panjang dan kemungkinan bisa 'dikerjain' calo. Bukan ngantrinya yang jadi masalah, tetapi banyak sekali orang yang mendekati dan berusaha memberi jasa pelayanan pengisian form dan pengurusan biaya asuransi. 


Coba Tebak, Ada Berapa Orang Calo
Pada Photo Ini
Ketika saya tolak dan katakan 'Saya nggak mau bayar asuransi, sudah dibayari pemerintah Kuwait', tetap saja ngeyel pokoknya harus bayar asuransi Rp 400.000. Bayar jasa pengisian formulir juga Rp 100.000. Saya jawab 'Nggak Mau Bayar'. Beberapa orang yang menggunakan jasa mereka mendapat perlakuan khusus, yaitu duduk ditempat khusus sambil diwawancara saat pengisian form dan setelah itu dikawal khusus, bebas ngantri dan langsung masuk.


Petugas BNP2TKI
Serius Melayani Meskipun Diluar
Banyak Calo
Mas Ardi termasuk yang paling istimewa, nggak mau bayar tetapi disuruh cepat cepat masuk. Si Calo atau pegawai asuransi yang bediri mencari konsumen didepan kantor pengurusan KTKLN tadi rupanya khawatir. Kalau debat terlalu lama dan didengar banyak orang, dikhawatirkan akan mempengaruhi calon konsumen yang lain.  Bisa jadi semua pengantri rame rame ikut nggak mau bayar. Untuk lebih amannya, maka si calo cepat cepat menyuruh mas Ardi segera masuk. Lagipula, jiwa jurnalisme saya muncul dengan sendirinya saat itu. Dengan PD dan style seorang jurnalis saya photo semua aktifitas diluar dan didalam kantor Pelayanan Khusus Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri di bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Beberapa orang calo ngumpet dan kabur meskipun badannya besar dan sangar.

6 komentar:

  1. Balasan
    1. Mau tau bedanya Oom Alex, kalau di Jakarta wajah seperti ane langsung bisa dengan mudah ditebak oleh para calo. Kalo nggak sopir taxi pasti kuli bangunan. Makanya selalu dipalak di bandara ha ha

      Hapus
  2. mas Ardi & mbak Susy ... teruslah menulis yaaa. Semoga gaungnya terdengar oleh yang merasa punya hak mengatur negeri ini, dan masukan-masukan positifnya diterima dan dilaksanakan oleh mereka. Mengelus dada, menghela napas panjang, tapi ... inilah realita yang harus diperbaiki bersama-sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Ponda. Saya yakin mereka yg di BNP2TKI sudah tahu. Target mereka kan TKW atau TKI non formal yang tidak punya keberanian ngeyel. Moga moga kedepan semua bisa diurus diluar negeri dan tidak ada diskriminasi. Kalau masalahnya asuransi, siapapun kan bisa buat travel insurance dimana saja dan tidak harus di indonesia. Gitu aja kok repot....

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.