Kamis, 07 Maret 2013

Petak Umpet Di Pasar Emas Salhiya

Banyak Burung Di
Depan Pasar Emas
Ada tempat bagus dan menarik di Kuwait. Biasanya orang umpet umpetan kalau membeli barang  terlarang seperti narkoba atau senjata gelap. Tetapi di Kuwait, beli barang "halal"pun bisa umpet umpetan dan ciluk ba didalam pasar. Saya merasakan di pasar Salhiya, sebuah pasar di tengah kota Kuwait yang selelu penuh pengunjung dari Indonesia, Philipine, India, Bangladesh dan bangsa lain. Didalam pasar ini terdapat deretan toko emas dan salah satu toko emas tersebut cukup ramai. Ber jam jam saya berada disekitar toko emas ini sekedar untuk cuci mata dan seperti biasa kalau bertemu orang yang saya kenal tentu bertegur sapa dulu. Tetapi di pasar Salhiya ini agak aneh. Kalau ketemu orang yang saya kenal perasaan saya mereka menghindar semua. Ada yang belok kiri, belok kanan dan ada yang cuma 'say hello' saja.
'Hi mbak Susy, ntar tak tilpun ya sudah ditunggu suami dimobil', lalu langsung ngilang. Saya sempat heran, kenapa ketemu celebrities cantik seperti saya kok pada lari menghindar dan kabur. Padahal sungguh lho, banyak Bengali dan India yang ingin bertegur sapa dengan saya.. 


Mari Madame
Pilih Hari Ini - Bayar Bulan Depan
Rupanya, penyebabnya adalah Toko Emas. Banyak pelanggan toko emas ini yang segan masuk dan harus nunggu sepi dengan cara berputar putar disekitar pertokoan dan mengamati situasi dulu baru masuk. Tengok kiri tengok kanan dan kalau aman akhirnya akan masuk juga ke salah satu toko emas yang paling terkenal dikalangan masyarakat Indonesia, Philipine, India dan Bangladesh di Kuwait tersebut. Kenapa pula untuk masuk ke toko emas ini harus umpet umpetan dan berputar jauh sekali dulu ?.


Bagian Depan Toko Emas
Di Souq Salhiya
Mari kita investigasi secara lebih detil.
Saat pertama kali saya masuk, si penjual langsung tahu kalau ada ‘pendatang baru’ dan langsung bisa menebak asal usul kita dari negara mana.
Penjual Emas : “Hallo… welcome madame, apa kabar…. ?”.
Lumayan sambutan dalam bahasa Indonesia cukup membuat suasana akrab dan mata saya langsung “hijau” melihat deretan perhiasan dagangannya meskipun sebenarnya saya lebih senang assesories dari plastik.
Penjual Emas : “Madame, Ibu Tuti kemarin beli kalung, Ibu Endang beli liontin besar ala Cleopatra, ibu Asih juga beli banyak untuk dibawa pulang ke Indonesia.”
Hebat sekali, si penjual emas hapal semua nama warga negara Indonesia di Kuwait. Dan yang membuat saya surprise, pengetahuannya lengkap sekali termasuk hapal alamat rumah, jabatan dan tempat kerja ibu ibu yang disebutkan dan nama suaminya juga..


Sedikit Sekali , Kemarin
Madame Tutik Beli Banyak
Lama lama, akhirnya saya tahu juga jawabannya, ternyata beli emas ditoko ini bisa dengan cara angsuran. Pilih saja perhiasan emas sebanyak mungkin, dan kalau belum punya uang bisa bayar angsurannya mulai bulan depan setelah memberi tanda jadi beberapa Kuwait Dinar saja. 

Penjual Emas : “Pilih saja sekarang Madame, harga emas naik terus. , harga tidak dinaikkan kalau harga emas nanti naik”


Burhan Dan Fakhri
hapal Semua Nama Customer
Setelah semua emas ditimbang, maka perhiasan emas yang kita pilih tersebut langsung dimasukkan kedalam lemari besi dengan status ‘sudah terjual’. Setiap bulan kita tinggal datang untuk mengangsur sampai lunas baru emas idaman diserahkan dan bisa kita bawa pulang. Inilah pula sebabnya kenapa banyak sekali yang memilih berputar putar didalam pasar terlebih dulu sebelum akhirnya masuk juga ke toko emas tersebut. Rupanya, untuk bayar angsuran, banyak yang “Jaim”. Kalau datang hanya untuk bayar angsuran saja kenapa harus menghindari selebritis cantik seperti saya. Lihat nih kalung dan gelang gue masih plastik, 3 bulan lagi gue jamin jadi emas seperti kalian juga. 

2 komentar:

  1. hahaha...klo yg masuk mas deddy bgmn ya? mungkin si penjual emas nya yg nyumpet...????

    BalasHapus
  2. emas itu ada potensi jadi bubble ekonomi nga sih?

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.